Anamnesis
o Pertanyaan : 70-80% diagnosis
o Mencakup:
KU pasien
Riwayat penyakit lain
Riwayat penyakit, pengobatan, operasi
o Pasien datang dengan gejala
Sistemik: gagal ginjal (malaise, pucat, uremia), demam karena urosepsis
Lokal: kelainan urologi
KU: Nyeri
o Kelainan yang terdapat pada organ urogenital: nyeri lokal/ referred pain
o Nyeri ginjal: regangan kapsul ginjal dikarenakan pielonefritis saraf aferen
meneruskan ke tulang belakang sebagai rangsang nyeri eferen ke sphlancnic mual
muntah, nyeri pinggang, mencret
o Nyeri kolik: spasmus otot polos ureter karena gerakan peristaltic terhambat (otot polos
tidak berkontraksi tiap saat hilang timbul)
o Nyeri vesika: di suprasimfisis, nyeri anyang-anyangan, akibat distensi buli-buli,
schistosomiasis (banyak di mesir)
o Nyeri prostat: inflamasi ec distensi kapsul prostat, lokasi di abdomen bawah,
lumbosacral, perineum
o Nyeri testis/epididymis: akut (torsio testis, radang epididymis, radang testis (orchitis
biasanya didahului epididymis dulu, kecuali TBC: karena melalui darah)
o Nyeri penis: referred pain dari inflamasi mukosa buli/uretra
Pemfis:
o Beda nyeri renal vs radikuler
Nyeri radicular: dirasakan di daerah kostovertebral & subcostal, etiologi:
scoliosis, kifosis, rematik, hipertrofi ligament kostovertebral, penyakit diskus
intervertebral, bekas operasi flank (ginjal) 1 th masih nyeri, nyeri radikuler
dipengaruhi perubahan posisi karena duduk lama, dari duduk ke tegak
Nyeri kolik tidak dipengaruhi pergerakan tubuh (otonom)
KU: miksi
o Iritasi: urgensi, polakisuria atau frekuensi (biasanya urin yang keluar jumlahnya sedikit),
nokturia, dysuria (kalau DM: polyuria)
o Obstruksi: hesitansi, harus ngejan saat miksi, pancaran urin melemah, intermitensi,
netes
o Post miksi: rasa tidak puas, netes
o Inkontinensia: kencing yang tidak dirasakan keluar sendiri
o Enuresis: ngompol pada saat tidur (anak umur 5 tahun)
Gejala iritasi
o Urgensi: kebelet, akibat inflamasi
o Nokturia: terbangun malam hari untuk kencing > 1 kali (karena kencing tidak tuntas)
o Frekuensi: kencing > 5-6 kali di siang hari
Terisi 250 cc merangsang MS, kalau obstruksi: mungkin keluar 300 cc, sisa
200 cc, tinggal tunggu 50 cc biar kencing, 1 jam udah masuk 50 cc kencingnya
keluar dikit hanya 20 cc (sisa 320 cc), tidur & bangun lagi
Kalau orang normal: 500 cc, kencingnya habis, jadi butuh waktu 250 cc
(ketemunya di pagi hari)
o Disuria: nyeri saat miksi
Gejala obstruksi: infravesika
o Hesitensi: awal keluarnya urin lama (nunggu dulu saat kencing pada ortu)
o Straining: ngeden
o Pancaran menjadi lemah
o Intermitensi
o Terminal dribbling
o Kencing bercabang: striktur
KU: Inkontinensia urin
o Ketidakmampuan seorang untuk nahan urin baik disadari/tidak disadari
o Beberapa macam inkontinensia urin:
Inkontinensia true/continuous: terjadi karena fistel vesikovagina/uretrovagina
pada wanita setelah operasi ginekologi: histerektomi, SC (trauma pada T.U)
orangnnya keluar terus kencing, karena tidak ada sfingter (orang bau pesing
terus)
Inkontinensia stress: karena tekanan, ketawa terbahak-bahak, pada org risiko
tinggi: obesitas, orang melahirkan berkali2 (pelvic floor lemah)
Inkontinensia urge: urgensi: sistitis, buli neurogenik
Inkontinensia paradoksa (overflow): retensi, pada orang BPH, retensi kronis
bisa melar 1000 cc nampung, setelah itu gak bisa nampung lagi, COMPLIANCE:
melebar untuk menampung, normal 500 cc, kalau retensi lama bisa mencapai
1000 kantong kemih tidak bisa komplian lagi
KU: Hematuria
o Adanya RBC di urin kita urinalisa temukan RBC
o Hb uria: tidak ditemukan RBC
o Mungkin karena obat-obatan
o Bloody urethral discharge: darah yang keluar dari uretra PATOGNOMIS: trauma
uretra
o Porsi hematuria
Awal: buli-buli
Seluruh: ginjal
Akhir: uretra
KU: Pneumaturia
o Berkemih tercampur dengan udara
o Ada fistula antara buli dengan usus/fermentasi glukosa menjadi CO2 pada pasien DM
KU: Hematospermia
o Darah pada semen
o Sering pada usia pubertas & usia 30-40 tahun
o Radang prostat & vesikula seminalis, jarang karena tumor
KU: Cloudy urine
o Warna bau, keruh
Keluhan pada skrotum
o Adanya buah zakar membesar, bentuk kelok (varikokel) suruh pasien berdiri supaya
ada gravitasi + mengedan (valsava maneuver)
o Buah zakar tidak ada di kantong skrotum (kriptokismus: pada anak) kalau tidak turun
1-2 tahun operasi, kalau sebelum itu bisa turun spontan
o Etio:
Tumor testis
Hidrokel
Spermatokel
Hematokel
Hernia skrotalis
Torsio testis
Keluhan disfungsi seksual
o Libido menurun
o Kekuatan ereksi menurun
o Disfungsi ereksi
o Ejakulasi retrograde (air mani gk keluar saat ejakulasi) keluar ke kantong kemih
o Tidak pernah orgasme
o Ejakulasi dini
2. Pemeriksaan FISIK
o Sistemik: hipertensi (ginjal: hamper tiap orang batu ginjal ada hipertensi), edema
tungkai (karena obstruksi pembuluh vena), ginekomasti (Ca testis)
o Pemeriksaan ginjal:
I: massa perut bagian atas, raba konsistensi lunak hidronefrosis
P: bimanual (tangan kiri sudut CVA, tangan kanan meraba ginjal) normalnya
sulit diraba, kalau membesar terasa (Ballotement)
P: nyeri ketok (ginjal membesar kapsul teregang, saat kita tekok tambah
teregang kayak balon) ketok di daerah yang tidak nyeri dulu
o Pemeriksaan Buli
I: distensi buli, skar bekas operasi, hernia inguinalis
P: konsistensi, batas distensi, bisa bimanual (tapi perlu bius: 1 tangan masuk ke
vagina, 1 tangan di atas)
P: retensi urin (redup), naik ke atas langsung timpani (usus)
o Genital eksterna
Mikropenis, makropenis, hipospadia, kordae, epispadia (4 ini ngasih tau), kalau
stenosis meatus uretra eksterna (kencing gk lancar, pasien gk ngasih tau),
fimosis, parafimosis, fistel uretro kutan, tumor penis
Striktur uretra fibrosis korpus spongiosum
Raba vas deferens: kayak kawat (orang infertile karena vas deferens gak ada)
o Skrotum:
Massa/kistik
Transluminasi di tempat gelap kalau + maka cairan (hidrokele), kalau gak
ada penerawangan (tumor)
o Colok dubur (RT): jarang dikerjakan
masukin jari telunjuk ke ruang dubur
Dinilai:
TSA: longgar/ketat, reflex bulbokavernosus
Nilai pembesaran prostat: sulkus medianus menghilang (RT orang muda)
batu ginjal usia 40 th (dilakukan RT: supaya tahu teraba sulkus
medianus)
Konsistensi prostat: kenyal, keras
Nyeri tekan: lihat wajah pasien meringis
Nodul: ada bagian keras diantara yg lain (Ca)
Ampula rekti: kolaps/tidak, ada feses/tidak neurogenic bladder:
susah BAB, feses banyak
Refleks bulbocavernosus: masukin ke dubur, kasih nyeri di penis/clitoris
(KURANG ETIS) di klinis susah kerjakan
Tangan kasih jelly, nempel menyamping, jari sudah masuk langsung masukin
o Pemeriksaan neurologi
Lesi UMN, LLN
UMN: reflex masih ada, LLN: reflex hilang semua
Babinski: goret kaki, nanti fanning jari lain
Palu reflex: kalau (+); UMN, kalau LLN: hilang reflex
3. Pem LAB
o Urinalisis: paling sering dikerjakan
Makroskopik: warna, bau, BJ urin
Kimiawi: pH, protein, gula urin
Mikroskopi: sel, silinder
Eritrosit: > 2 LPB
Leukosit: > 5 LPB
o Pakai pembesaran kecil = LPB ISK
o Darah:
Darah rutin: Hb, leuko, LED, diff count, trombosit
Faal ginjal: kreatinin, ureum/BUN, klirens kreatinin (fs ginjal) lab bagus
otomatis keluar GFR
Elektrolit: Na, K (rutin), kalau Ca & P (kasus analisa batu), Na penting untuk
pasien yang menjalani TURP (takut hyponatremia)
Fungsi hepar, pembekuan, profil lipid
Hepar: takut keganasan/mau operasi
Tumor marker
PSA: Ca prostat (kalau > 150), kalau hanya 10/15 bukan tumor, nilai
normal 4
AFP & HCG (rutin untuk tentukan tumor testis jenisnya: seminoma:
radio terapi, kalau non seminoma: kemoterapi)
o Seminoma: B HCG tinggi, AFP Normal
o Non seminoma: AFP tinggi, B HCG ningkat dikit
VMA: tumor neuroblastoma
Analisis semen
Varikokel: hanya astenozoosperma
Astenozoosperma
Teratozoosperma
Azoosperma
Analisis batu
Kultur urin
Pria: ambil porsi tengah
Wanita: kateterisai
Bayi: suprapubik
Pemeriksaan lain
Sitologi
PA
o 4. Pemeriksaan radiologi
Batu saluran kemih
USG: pemeriksaan awal: muda, murah, siapapun bisa dikerjakan, tidak
ada radiasi, bisa diulang
o USG normal ginjal: korteks hitam, calices 1/3, 1/3, 1/3,
diatasnya hepar lihat echogenic
Hidronefrosis: sumbatan PCS/ureter bagian tengah melebar, calyx
melebar dan saling berhubungan (seperti kuping mickey mouse)
Hidronefrosis dengan batu di pielum: ada acoustic shadow, lesi
hiperekoic (karena gelombang suara dipantulkan keluar)
Batu di calyx tidak nyebabkan hidronefrosis, ada shadow (tidak
obstruksi bisa konservatif)
Batu buli: putih, ada shadow
Batu buli: yang besar: di atas aja yang putih
Kista: cairan bulat, di korteks biasanya, kalau ada 2 tidak saling
berhubungan
CT SCAN UROLOGI Non kontras definitif
o Buli : cukup USG/BNO
o kalau ureter/ginjal: butuh CT non kontras (bisa ngelihat ureter)
o BNO: batu opak gk keliatan
o CT scan: bisa melihat batu opak/tidak, kekerasan batu (kalau >
1000 tindakan laser tidak bisa LCL)
o Kalau mau PCNL: harus tau posisi
o Kalau di daerah gk ada pakai foto polos abdomen
Foto polos abdomen: 4 S
IVP: anatomi & fungsi ginjal dan buli (pakai kontras)
o Kebetulan di BNO batu opak
o Di IVP 5 menit: ada hidronefrosis fungsi ginjal (yang kiri
hidronefrosis)
o 15 menit: isi ureter & buli
o 30 menit: cek ren mobilis: berdiri
o Post miksi: fungsi buli (kalau BPH: masih ada sisa):
PROSTAT & TESTIS modal USG
o USG: Tumor tetis
o Doppler: pada torsio: tidak ada aliran darah
o Trans rektal USG: probe masukin ke anus prostat
o Trans abdominal: prostat nonjol
Tumor
o Kanker buli: USG: kayak bunga karang multiple
IVP: ada filling defek
o Kanker prostat:
Paling bagus: trans rektal: ada lesi hipoekoik
Trans abdominal: berdungkul2
o Tumor ginjal:
USG: padet
CT scan dengan kontras
Trauma
o Uretrogram: Ruptur uretra posterior, anterior
o Trauma buli: jejas di pelvis: tidak ada bloody discharge, masukin
kateter ke buli lalu masukin kontras
Ekstraperitoneal: tidak masuk ke cavum abdomen
Intraperitoneal
o Trauma ginjal: paling bagus dengan CT scan dengan kontras
Kelainan anatomi
o Double system: gak masalah
o Striktur uretra: pakai uretrogram
o Ureterocele: cobra head sign (ujung ureter ngembung pada
anak)
o Ginjal tapal kuda: kutub bawah kanan & kiri nyambung
(kelainan bawaan sering nimbulin batu)
ESWL: extracorporeal shock wave lithotripsy
o Posisi pasien terlentang
o Mengatur C arm: mengeluarkan sinar radioaktif, diatur kekuatan tembakan, gelombang
kejut dari luar tubuh, dikontrol pakai USG: apakah ada di garis focus/tidak
RIRS: retrograde intra renal surgery
o Memecah batu dengan masukin alat pemecah batu masukin ke ginjal
o Masukin dari uretra, tembakin laser
PCNL: percutaneous nefrolitotripsi
o Lobangin pinggang 1 cm
o Alat ngeluarin gelombang ultrasound (hancur disedot: untuk batu > 2 cm)
a