Anda di halaman 1dari 39

SKENARIO C BLOK 24

PROGR A M STU DI PE NDIDIKA N


DOKTE R FA KU LTA S KE DOKTE R A N
U NIV E R SITA S SR IW IJAYA 2020
Tutor:
dr. Mutiara Budi Azhar, SU., M.Med,Sc..

G5 Muhammad Rafi Abdurrachman


Brizka Sunardi
Roza Amalia
Afiya Nabila Shavira
Abdullah Farooqi
Dea Putri Alnurriza
Farah Azizah Putri
Cahaya Dwi Yulika
Tasya Kamila Andiani
Ikhwanafasya Hasbullah N.
Prasetya Dwi Anugrah
SKENARIO
Dokter Amril baru bertugas 9 bulan sebagai Kepala Puskesmas Ramba. Puskesmas
Ramba berada di kecamatan Padang Merah yang terdiri dari 4 desa dengan total penduduk 45 ribu
jiwa. Keempat desa tersebut terletak di lereng gunung yang dikelilingi oleh hutan cemara. Di
lereng gunung mengalir sungai kecil yang memiliki air yang jernih dan penuh bebatuan, hampir
semua penduduk disini bekerja sebagai pemecah batu untuk kemudian dijual ke kota. Mereka juga
memanfatkan sungai ini untuk MCK sehingga tidak jarang saat musim panas, air sungai surut dan
bersamaan dengan itu terjadi diare pada sebagian besar penduduk disini. Keempat desa telah
menerima picuan jamban dari pemerintah, tapi jamban itu tidak dimanfaatkan dengan baik dan
penduduk disini masih menggunakan sungai sumber MCK mereka.
Puskesmas Ramba adalah Puskesmas kecamatan yang mempunyai SDM kesehatan yang cukup
lengkap. Puskesmas ini memiliki struktur manajemen yang baik dan selalu mendapat pujian dari
Dinas Kesehatan kabupaten khususnya pada penanganan penyakit-penyakit menular lingkungan.
Data terakhir yang dilaporkan pada Dinkes kabupaten, pada setiap desa terdapat 2 penderita TB
MDR, 1 orang penderita pada salah satu desa telah dinyatakan sembuh dari TB. Dokter Amril
sejak bertugas di Puskesmas Ramba ini, mendapat laporan tentang banyak pasien ODGJ dan
ditemukan 2 orang yang dipasung pada salah satu desa. Untuk menanggulangi hal ini, Dokter Amril
melakukan inovasi dengan mendirikan Poliklinik Khusus Jiwa pada Puskesmas Ramba yang bekerja
sama langsung dengan RSJ yang ada di provinsi, sehingga pasien-pasien ODGJ dapat dikontrol
dengan baik dan minimal sebulan satu kali mendapat kunjungan dokter-dokter residen yang sedang
pendidikan spesialis kesehatan jiwa dan Dokter Amril memanfaatkan kerja sama tersebut dengan
membuat juga Program Promosi Kesehatan Jiwa.
Sejak 2 bulan terakhir dalam Suasana Pandemik COVID-19, Camat Kecamatan Padang
Merah menginstruksikan seluruh masyarakat dalam wilayah kerja Kecamatan Padang Merah untuk
mematuhi dan mengikuti semua instruksi Pemerintah Pusat dalam usaha memutus rantai penularan
COVID-19 di Indonesia. Namun 3 hari yang lalu, ada laporan salah satu lurah di kecamatan Padang
Merah yang melaporkan adanya anak dari salah satu warganya yang pulang mudik dari Jakarta.
Mendapat laporan itu, Camat Kecamatan Padang Merah langsung berkordinasi dengan Dokter Amril
dan seluruh pemangku kepentingan sekecamatan, untuk melakukan tata laksana penanganan COVID-
19 termasuk membuat perencanaan program promosi kesehatan dan tata laksana rujukan ke RS
rujukan COVID-19 di provinsi. Camat mengharapkan COVID-19 jangan sampai meluas mengenai
seluruh penduduk yang ada di 4 desa didalam kecamatan Padang Merah tersebut.
Anda sebagai Dokter Amril yang telah mendapat ilmu epidemiologi penyakit menular, bertekad
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Ramba, melalui penurunan
angka kesakitan dari penyakit-penyakit yang ada dan menjaga agar COVID-19 tidak meluas di wilayah kerja
Puskesmas tempat Dokter Amril bekerja.
KLARIFIKASI ISTILAH

MCK ODGJ

DIARE COVID-19 PASUNG

TB MDR EPIDEMIOLOGI
IDENTIFIKASI MASALAH
Fakta Prioritas
Dokter Amril baru bertugas 9 bulan sebagai Kepala Puskesmas Ramba. Puskesmas Ramba berada VVV
di kecamatan Padang Merah yang terdiri dari 4 desa dengan total penduduk 45 ribu jiwa. Keempat
desa tersebut terletak di lereng gunung yang dikelilingi oleh hutan cemara. Di lereng gunung
mengalir sungai kecil yang memiliki air yang jernih dan penuh bebatuan, hampir semua
penduduk disini bekerja sebagai pemecah batu untuk kemudian dijual ke kota. Mereka juga
memanfatkan sungai ini untuk MCK sehingga tidak jarang saat musim panas, air sungai surut dan
bersamaan dengan itu terjadi diare pada sebagian besar penduduk disini. Keempat desa telah
menerima picuan Jamban dari pemerintah, tapi jamban itu tidak dimanfaatkan dengan baik dan
penduduk disini masih menggunakan sungai sumber MCK mereka.
Puskesmas Ramba adalah Puskesmas kecamatan yang mempunyai SDM kesehatan yang cukup V
lengkap. Puskesmas ini memiliki struktur manajemen yang baik dan selalu mendapat pujian dari
Dinas Kesehatan kabupaten khususnya pada penanganan penyakit-penyakit menular
lingkungan.
Data terakhir yang dilaporkan pada Dinkes kabupaten, pada setiap desa terdapat 2 penderita TB VV
MDR, 1 orang penderita pada salah satu desa telah dinyatakan sembuh dari TB.
Dokter Amril sejak bertugas di Puskesmas Ramba ini, mendapat laporan tentang VV
banyak pasien ODGJ dan ditemukan 2 orang yang dipasung pada salah satu desa.
Untuk menanggulangi hal ini, Dokter Amril melakukan inovasi dengan mendirikan
Poliklinik Khusus Jiwa pada Puskesmas Ramba yang bekerja sama langsung dengan
RSJ yang ada di provinsi, sehingga pasien-pasien ODGJ dapat dikontrol dengan baik
dan minimal sebulan satu kali mendapat kunjungan dokter-dokter residen yang
sedang pendidikan spesialis kesehatan jiwa dan Dokter Amril memanfaatkan kerja
sama tersebut dengan membuat juga Program Promosi Kesehatan Jiwa.
Sejak 2 bulan terakhir dalam Suasana Pandemik COVID-19, Camat Kecamatan Padang VVVV
Merah menginstruksikan seluruh masyarakat dalam wilayah kerja Kecamatan Padang
Merah untuk mematuhi dan mengikuti semua instruksi Pemerintah Pusat dalam usaha
memutus rantai penularan COVID-19 di Indonesia. Namun 3 hari yang lalu, ada laporan
salah satu lurah di kecamatan Padang Merah yang melaporkan adanya anak dari salah
satu warganya yang pulang mudik dari Jakarta. Mendapat laporan itu, Camat
Kecamatan Padang Merah langsung berkordinasi dengan Dokter Amril dan seluruh
pemangku kepentingan sekecamatan, untuk melakukan tata laksana penanganan
COVID-19 termasuk membuat perencanaan program promosi kesehatan dan tata
laksana rujukan ke RS rujukan COVID-19 di provinsi. Camat mengharapkan COVID-19
jangan sampai meluas mengenai seluruh penduduk yang ada di 4 desa didalam
kecamatan Padang Merah tersebut.
Anda sebagai Dokter Amril yang telah mendapat ilmu epidemiologi penyakit VVVV
menular, bertekad untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ramba, melalui penurunan angka kesakitan dari penyakit-
penyakit yang ada dan menjaga agar COVID-19 tidak meluas di wilayah kerja
Puskesmas tempat Dokter Amril bekerja.
Dokter Amril baru bertugas 9 bulan sebagai Kepala
Puskesmas Ramba. Puskesmas Ramba berada di kecamatan
Analisis Padang Merah yang terdiri dari 4 desa dengan total
penduduk 45 ribu jiwa. Keempat desa tersebut terletak di
Masalah lereng gunung yang dikelilingi oleh hutan cemara. Di lereng
gunung mengalir sungai kecil yang memiliki air yang jernih
dan penuh bebatuan, hampir semua penduduk disini
bekerja sebagai pemecah batu untuk kemudian dijual ke
kota. Mereka juga memanfatkan sungai ini untuk MCK
sehingga tidak jarang saat musim panas, air sungai surut dan
bersamaan dengan itu terjadi diare pada sebagian besar
penduduk disini. Keempat desa telah menerima picuan

1 Jamban dari pemerintah, tapi jamban itu tidak dimanfaatkan


dengan baik dan penduduk disini masih menggunakan
sungai sumber MCK mereka.
a. Apa saja tugas dari Kepala Puskesmas?

Permenkes No.43 Tahun 2019

1) Penanggung jawab
atas seluruh 2) Pembinaan
penyelenggaraan kepegawaian di satuan
kegiatan di kerjanya
Puskesmas

3) Pengelolaan keuangan

4) Pengelolaan bangunan,
prasarana dan peralatan
b. Apakah rasio jumlah puskesmas terhadap jumlah
penduduk di Kecamatan Padang Merah sudah ideal ?

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor 34 tahun 2016 tentang
kriteria daerah kabupaten/kota peduli hak asasi manusia

Pada kasus 1:45.000 → tidak ideal


c. Apa saja jenis-jenis MCK?

Jenis-jenis MCK umum/komunal menurut fungsi pelayanannya:


1) MCK lapangan evakuasi/penampungan pengungsi. Berfungsi untuk melayani para
pengungsi yang mengungsi akibat terjadi bencana, sehingga lokasinya harus
berada tidak jauh dari lokasi pengungsian (dalam radius +/- 50 m)
2) MCK untuk penyehatan lingkungan pemukiman. Berfungsi untuk melayani
masyarakat kurang mampu yang tidak memiliki tempat mandi, cuci dan kakus
pribadi, sehingga memiliki kebiasaan yang dianggap kurang sehat dalam
melakukan kebutuhan mandi, cuci dan buang airnya. Lokasi MCK jenis ini idealnya
harus ditengah para penggunanya/ pemanfaatnya dengan radius 50 – 100m dari
rumah penduduk dan luas daerah pelayanan maksimum untuk 1 MCK adalah 3 ha.
d. Bagaimana standar dari jamban yang baik?

Menurut Depkes RI, 2004 jamban keluarga sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1) Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air bersih.
2) Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijangkau serangga maupun tikus
3) Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah sekitarnya,
4) Mudah dibersihkan dan aman penggunanya
5) Cukup penerangan
6) Lantai kedap air
7) Ventilasi cukup baik
8) Tersedia air dan tersedia alat pembersih
9) Dilengkapi dinding dan atap penutup
e. Apa saja hazard yang dihadapi oleh seorang
pemecah batu?

1) Physical hazard: panas


2) Chemical hazard: debu
3) Ergonomic hazard: posisi bekerja yang tidak nyaman
f. Bagaimana kualitas air yang baik?
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan
Kesehatan Air.
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk media Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi meliputi parameter fisik, biologi, dan kimia yang
dapat berupa parameter wajib dan parameter tambahan.
g. Bagaimana hubungan penggunaan sungai sebagai MCK
dengan kejadian diare?

Perilaku masyarakat menggunakan sungai untuk kegiatan MCK


memberikan dampak terhadap kualitas air sungai menjadi tercemar.
Dampak apabila sungai menjadi tempat MCK terhadap kesehatan
masyarakat ialah terjadi pencemaran air (waterborne disease). Alat
masak dan alat makan yang dicuci di sungai yang dijadikan MCK,
kebersihannya tidak terjamin sehingga berisiko menimbulkan penyakit
pada masyarakat seperti diare.
Analisis
Puskesmas Ramba adalah Puskesmas kecamatan
Masalah yang mempunyai SDM kesehatan yang cukup
lengkap. Puskesmas ini memiliki struktur
manajemen yang baik dan selalu mendapat pujian
dari Dinas Kesehatan kabupaten khususnya pada
penanganan penyakit-penyakit menular
lingkungan.

2
a. Apa saja kelengkapan SDM kesehatan di
puskesmas?
Permenkes No.43 Tahun 2019:
b. Bagaimana struktur manajemen puskesmas?

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Manajemen
Program/Pelayanan Kesehatan Puskesmas dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu Perencanaan
(P1), Penggerakan-Pelaksanaan (P2), dan Pengawasan-Pengendalian-Penilaian (P3).
1) P1 (Perencanaan) adalah tahap menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang
didasari oleh fakta dan data.
2) P2 (Penguatan Penggerakan-Pelaksanaan): a) Pelaksanaan Kunjungan Rumah; b) Pelaksanaan
Program kesehatan; c) Penggerakan Melalui Lokakarya Mini
3) P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian): a) Pengawasan dan Pengendalian melalui
Lokakarya Mini; b) Penilaian melalui Lokakarya Mini Penilaian terhadap keberhasilan
pelaksanaan RPK, termasuk kegiatan–kegiatan yang berkaitan dengan pendekatan keluarga
yang dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada pertengahan tahun
(midterm review) dan pada akhir tahun; c) Penilaian Kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan
kabupaten/Kota Penilaian kinerja puskesmas oleh dinas kesehatan kabupaten/kota melalui
laporan – laporan dari puskesmas dan hasil penilaian dibahas/didiskusikan dalam rapat
koordinasi dengan puskesmas–puskesmas dan lintas sektor ditingkat kabupaten/kota.
c. Apa saja fungsi dari seksi pencegahan dan
pengendalian penyakit menular?
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terkait dengan pencegahan dan
pengendalian penyakit menular. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi:
1) Menyusun rencana program pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2) Melaksanakan penyusunan pedoman pencegahan dan pengendalian penyakit
menularMelaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung
3) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit
menular zoonosis
4) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit tular
vektor
5) Melaksanakan penyelidikan epidemiologi kasus penyakit menular langsung, zoonosis dan
penyakit tular vektor
6) Melaksanakan entomologi vektor
7) Melaksanakan pemberantasan vektor
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Analisis
Masalah Data terakhir yang dilaporkan pada Dinkes
kabupaten, pada setiap desa terdapat 2 penderita
TB MDR, 1 orang penderita pada salah satu desa
telah dinyatakan sembuh dari TB.

3
a. Bagaimana kriteria diagnosis dari TB MDR?

Berdasarkan Petunjuk Teknis Manajemen Terpadu Pengendalian Tuberkulosis Resisten


Obat. Kementerian Kesehatan RI tahun 2014, Kriteria terduga TB resistan obat yaitu :
1) Pasien TB gagal dengan pengobatan kategori 2
2) Pasien TB pengobatan kategori 2 yang tidak konversi setelah 3 bulan pengobatan
3) Pasien TB yang mempunyai riwayat pengobatan TB yang tidak standar serta menggunakan
kuinolon dan obat injeksi lini kedua minimal selama satu bulan
4) Pasien TB pengobatan kategori 1 yang gagal
5) Pasien TB pengobatan kategori 1 yang tetap positif setelah 3 bulan pengobatan
6) Pasien TB kasus kambuh (relaps) kategori 1 dan kategori 2
7) Pasien TB yang kembali setelah loss to follow-up (lalai berobat/ default)
8) Terduga TB yang mempunyai riwayat kontak erat dengan pasien TB MDR
9) Pasien ko-infeksi TB-HIV yang tidak respons secara baik klinis maupun bakteriologis dengan
pemberian OAT (bila penegakkan diagnosis awal tidak menggunakan GeneXpert)
b. Bagaimana seseorang dapat dinyatakan sembuh dari TB?
4
Dokter Amril sejak bertugas di Puskesmas Ramba ini,
mendapat laporan tentang banyak pasien ODGJ dan
ditemukan 2 orang yang dipasung pada salah satu desa.
Untuk menanggulangi hal ini, Dokter Amril melakukan
inovasi dengan mendirikan Poliklinik Khusus Jiwa pada
Puskesmas Ramba yang bekerja sama langsung dengan
RSJ yang ada di provinsi, sehingga pasien-pasien ODGJ
dapat dikontrol dengan baik dan minimal sebulan satu kali
mendapat kunjungan dokter-dokter residen yang sedang
pendidikan spesialis kesehatan jiwa dan Dokter Amril
memanfaatkan kerja sama tersebut dengan membuat juga
Program Promosi Kesehatan Jiwa.
Apa saja tanda dan gejala dari gangguan jiwa?
Gangguan
Menurut Permenkes No 54 Tahun 2017, kognisi pada
persepsi

Orang Dengan Gangguan Jiwa yang Gangguan


Emosi
Ketegangan
(Tension)

selanjutnya disingkat ODGJ adalah orang


yang mengalami gangguan dalam pikiran,
perilaku, dan perasaan yang termanifestasi
dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau Gangguan Jiwa

perubahan perilaku yang bermakna, serta Gelisah &


Cemas
Gangguan
kemauan
pasien
dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi
orang sebagai manusia.
Gangguan Rasa putus
Psikomotor asa
Bagaimana cara penanggulangan pemasungan pada ODGJ?

Menurut Permenkes No 54 Pencegahan Pemasungan Penanganan Pemasungan Rehabilitasi


Tahun 2017, Pemasungan adalah
segala bentuk pembatasan gerak 1.Advokasi dan sosialisasi; • Advokasi dan sosialisasi; 1.Advokasi dan edukasi;
ODGJ oleh keluarga atau 2.Fasilitasi kepesertaan jaminan 2.Fasilitasi kepesertaan jaminan 2.Fasilitasi kepesertaan jaminan
kesehatan; kesehatan; kesehatan;
masyarakat yang mengakibatkan 3.Penyediaan pelayanan kesehatan 3.Pemeriksaan dan tata laksana awal di 3.Penyediaan akses ke layanan
hilangnya kebebasan ODGJ, yang bermutu, aman, dan terjangkau; komunitas; kesehatan termasuk jaminan
4.Pemberian tata laksana untuk 4.Rujukan ke rumah sakit umum keberlanjutan terapi baik fisik
termasuk hilangnya hak atas mengontrol gejala melalui terapi (RSU) atau rumah sakit jiwa (RSJ) maupun jiwa;
medikasi maupun non medikasi; dan 5.Kunjungan rumah (home visit) atau 4.Tata laksana untuk mengontrol
pelayanan kesehatan untuk 5.Pengembangan layanan rawat harian layanan rumah (home care); gejala melalui terapi medikasi dan
(day care). non medikasi;
membantu pemulihan. 6.Pengembangan layanan di tempat
5.Kunjungan rumah (home visit) atau
kediaman (residensial) termasuk
layanan rawat harian (day care); layanan rumah (home care);
7.Pengembangan kapasitas tenaga 6.Rehabilitasi vokasional dan
Penanggulangan Pemasungan kesehatan dan kader. okupasional;
adalah upaya pencegahan, 7.Fasilitasi ODGJ dalam memperoleh
modal usaha mandiri atau lapangan
penanganan, dan rehabilitasi bagi pekerjaan;
8.Pengembangan layanan di tempat
ODGJ dalam rangka kediaman (residensial) termasuk
layanan rawat harian (day care);
penghapusan Pemasungan. 9.Pengembangan kelompok bantu diri
serta organisasi konsumen dan
keluarga;
• Fasilitasi proses kembali (reintegrasi)
ke keluarga dan masyarakat.
Apa saja upaya yang dapat dilakukan Dokter Amril dalam
Program Promosi Kesehatan Jiwa?

Upaya promotif kesehatan jiwa di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan


dilaksanakan dalam bentuk komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai
kesehatan jiwa dengan sasaran kelompok pasien, kelompok keluarga, atau
masyarakat di sekitar fasilitas pelayanan kesehatan.
(UURI No. 18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa).

Upaya promosi kesehatan dapat dilakukan dengan metode promosi individual


atau kelompok.
5
Sejak 2 bulan terakhir dalam suasana pandemi COVID-19, Camat
Kecamatan Padang Merah menginstruksikan seluruh masyarakat dalam
wilayah kerja Kecamatan Padang Merah untuk mematuhi dan mengikuti
semua instruksi Pemerintah Pusat dalam usaha memutus rantai penularan
COVID-19 di Indonesia. Namun, 3 hari yang lalu ada laporan dari salah
satu lurah di Kecamatan Padang Merah bahwa ada anak dari salah satu
warganya yang pulang mudik dari Jakarta. Mendapat laporan itu, Camat
Kecamatan Padang Merah langsung berkordinasi dengan Dokter Amril dan
seluruh pemangku kepentingan sekecamatan, untuk melakukan tata
laksana penanganan COVID-19 termasuk membuat perencanaan program
promosi kesehatan dan tata laksana rujukan ke RS rujukan COVID-19 di
provinsi. Camat mengharapkan COVID-19 jangan sampai meluas
mengenai seluruh penduduk yang ada di 4 desa didalam Kecamatan
Padang Merah tersebut.
Bagaimana cara memutus rantai penularan
COVID-19?
Menurut Permenkes no 9 tahun 2020 tentang PEDOMAN PEMBATASAN SOSIAL
BERSKALA BESAR DALAM RANGKA PERCEPATAN PENANGANAN CORONA
VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19):
Dalam hal Pembatasan Sosial Berskala Besar telah ditetapkan oleh Menteri, Pemerintah
Daerah wajib melaksanakan dan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan,
termasuk secara konsisten mendorong dan mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat
kepada masyarakat. Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar meliputi:
1. Peliburan sekolah dan tempat kerja;
2. Pembatasan kegiatan keagamaan;
3. Pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum;
4. Pembatasan kegiatan sosial dan budaya;
5. Pembatasan moda transportasi; dan
6. Pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan
Bagaimana peran pelayanan kesehatan primer dalam
promosi kesehatan COVID-19?
Melakukan kemitraan untuk mendapat dukungan dan menjalin kerjasama kegiatan Puskesmas dalam pencegahan COVID-19 di
wilayah kerja Puskesmas.

Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) dengan lintas sektor, Ormas serta mitra potensial lainnya dalam
optimalisasi kegiatan penanggulangan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas

Melakukan advokasi kepada penentu kebijakan untuk mendapatkan dukungan terhadap optimalisasi kegiatan pencegahan
COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas.

Melakukan pengorganisasian dan memobilisasi potensi/sumber daya masyarakat untuk mengoptimalkan kegiatan Promkes
dan pemberdayaan keluarga dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas, termasuk melaksanakan Survei
Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

Membuat media promosi kesehatan lokal spesifik dengan berdasarkan kepada protokol-protokol yang ada seperti cara
pencegahan di level individu, keluarga dan masyarakat, kelompok rentan dan apa yang harus dilakukannya dll.

Melakukan tata kelola manajemen kegiatan promosi kesehatan dalam pencegahan COVID-19 (P1, P2 dan P3).

Meningkatkan literasi serta kapasitas kader, toma, toga, dan kelompok peduli kesehatan agar mendukung upaya penggerakan dan
pemberdayaan keluarga dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas.
Bagaimana tata cara melakukan perujukan untuk pasien
COVID-19 ke RS rujukan di provinsi?
1. Puskesmas menempatkan pasien yang akan dirujuk pada ruang isolasi tersendiri yang terpisah.
2. Mendapat persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
3. Melakukan pertolongan pertama atau stabilisasi pra rujukan.
4. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan melalui pemanfaatan aplikasi SISRUTE
(https://sisrute.kemkes.go.id/). Mengisi identitas, keadaan klinis, asal dan tujuan rs rujukan pasien, transportasi,
mengecek informasi sumber daya rumah sakit rujukan.
5.Memastikan bahwa penerima rujukan dapat menerima (tersedia sarana dan prasarana serta kompetensi dan
tersedia tenaga kesehatan). Tunggu balasan balik dari RS rujukan, pasien diterima atau tidak. Setelah diterima,
ambulans akan datang menjemput pasien. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan PPI, termasuk desinfeksi
ambulans.
6. Membuat surat pengantar rujukan dan resume klinis rangkap dua.
7. Pasien yang memerlukan asuhan medis terus menerus didampingi oleh tenaga Kesehatan yang kompeten dan
membawa formulir monitoring khusus untuk kasus COVID-19.
6
Anda sebagai Dokter Amril yang telah mendapat
epidemiologi penyakit menular, bertekad untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ramba, melalui penurunan angka
kesakitan dari penyakit-penyakit yang ada dan
menjaga agar COVID-19 tidak meluas di wilayah kerja
Puskesmas tempat Dokter Amril bekerja.
Apa tujuan dari serveilans epidemiologi?
Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang
cepat dan tepat agar terhindar dari KLB/wabah.
Apa saja tahapan dari surveilans epidemiologi?

Diseminasi
informasi
Analisis data
Pengolahan
data
Pengumpulan
data
Apa tujuan dari diagnosis komunitas pada kasus?
Mampu memahami dan mengaplikasikan konsep epidemiologi terapan untuk
melakukan diagnosis komunitas di wilayah kerja Puskesmas Ramba, sehingga
teridentifikasi permasalahan yang mendasar dan solusi dari pemecahan
permasalahan tersebut.
Kerangka
Konsep
Kesimpulan
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan
Padang Merah dibutuhkan kerjasama konkrit antara masyarakat,
pemerintah, dan Puskesmas melalui upaya 5 level prevention dan
upaya kesehatan lingkungan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai