MCK ODGJ
TB MDR EPIDEMIOLOGI
IDENTIFIKASI MASALAH
Fakta Prioritas
Dokter Amril baru bertugas 9 bulan sebagai Kepala Puskesmas Ramba. Puskesmas Ramba berada VVV
di kecamatan Padang Merah yang terdiri dari 4 desa dengan total penduduk 45 ribu jiwa. Keempat
desa tersebut terletak di lereng gunung yang dikelilingi oleh hutan cemara. Di lereng gunung
mengalir sungai kecil yang memiliki air yang jernih dan penuh bebatuan, hampir semua
penduduk disini bekerja sebagai pemecah batu untuk kemudian dijual ke kota. Mereka juga
memanfatkan sungai ini untuk MCK sehingga tidak jarang saat musim panas, air sungai surut dan
bersamaan dengan itu terjadi diare pada sebagian besar penduduk disini. Keempat desa telah
menerima picuan Jamban dari pemerintah, tapi jamban itu tidak dimanfaatkan dengan baik dan
penduduk disini masih menggunakan sungai sumber MCK mereka.
Puskesmas Ramba adalah Puskesmas kecamatan yang mempunyai SDM kesehatan yang cukup V
lengkap. Puskesmas ini memiliki struktur manajemen yang baik dan selalu mendapat pujian dari
Dinas Kesehatan kabupaten khususnya pada penanganan penyakit-penyakit menular
lingkungan.
Data terakhir yang dilaporkan pada Dinkes kabupaten, pada setiap desa terdapat 2 penderita TB VV
MDR, 1 orang penderita pada salah satu desa telah dinyatakan sembuh dari TB.
Dokter Amril sejak bertugas di Puskesmas Ramba ini, mendapat laporan tentang VV
banyak pasien ODGJ dan ditemukan 2 orang yang dipasung pada salah satu desa.
Untuk menanggulangi hal ini, Dokter Amril melakukan inovasi dengan mendirikan
Poliklinik Khusus Jiwa pada Puskesmas Ramba yang bekerja sama langsung dengan
RSJ yang ada di provinsi, sehingga pasien-pasien ODGJ dapat dikontrol dengan baik
dan minimal sebulan satu kali mendapat kunjungan dokter-dokter residen yang
sedang pendidikan spesialis kesehatan jiwa dan Dokter Amril memanfaatkan kerja
sama tersebut dengan membuat juga Program Promosi Kesehatan Jiwa.
Sejak 2 bulan terakhir dalam Suasana Pandemik COVID-19, Camat Kecamatan Padang VVVV
Merah menginstruksikan seluruh masyarakat dalam wilayah kerja Kecamatan Padang
Merah untuk mematuhi dan mengikuti semua instruksi Pemerintah Pusat dalam usaha
memutus rantai penularan COVID-19 di Indonesia. Namun 3 hari yang lalu, ada laporan
salah satu lurah di kecamatan Padang Merah yang melaporkan adanya anak dari salah
satu warganya yang pulang mudik dari Jakarta. Mendapat laporan itu, Camat
Kecamatan Padang Merah langsung berkordinasi dengan Dokter Amril dan seluruh
pemangku kepentingan sekecamatan, untuk melakukan tata laksana penanganan
COVID-19 termasuk membuat perencanaan program promosi kesehatan dan tata
laksana rujukan ke RS rujukan COVID-19 di provinsi. Camat mengharapkan COVID-19
jangan sampai meluas mengenai seluruh penduduk yang ada di 4 desa didalam
kecamatan Padang Merah tersebut.
Anda sebagai Dokter Amril yang telah mendapat ilmu epidemiologi penyakit VVVV
menular, bertekad untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ramba, melalui penurunan angka kesakitan dari penyakit-
penyakit yang ada dan menjaga agar COVID-19 tidak meluas di wilayah kerja
Puskesmas tempat Dokter Amril bekerja.
Dokter Amril baru bertugas 9 bulan sebagai Kepala
Puskesmas Ramba. Puskesmas Ramba berada di kecamatan
Analisis Padang Merah yang terdiri dari 4 desa dengan total
penduduk 45 ribu jiwa. Keempat desa tersebut terletak di
Masalah lereng gunung yang dikelilingi oleh hutan cemara. Di lereng
gunung mengalir sungai kecil yang memiliki air yang jernih
dan penuh bebatuan, hampir semua penduduk disini
bekerja sebagai pemecah batu untuk kemudian dijual ke
kota. Mereka juga memanfatkan sungai ini untuk MCK
sehingga tidak jarang saat musim panas, air sungai surut dan
bersamaan dengan itu terjadi diare pada sebagian besar
penduduk disini. Keempat desa telah menerima picuan
1) Penanggung jawab
atas seluruh 2) Pembinaan
penyelenggaraan kepegawaian di satuan
kegiatan di kerjanya
Puskesmas
3) Pengelolaan keuangan
4) Pengelolaan bangunan,
prasarana dan peralatan
b. Apakah rasio jumlah puskesmas terhadap jumlah
penduduk di Kecamatan Padang Merah sudah ideal ?
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor 34 tahun 2016 tentang
kriteria daerah kabupaten/kota peduli hak asasi manusia
Menurut Depkes RI, 2004 jamban keluarga sehat adalah jamban yang memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut :
1) Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air bersih.
2) Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijangkau serangga maupun tikus
3) Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah sekitarnya,
4) Mudah dibersihkan dan aman penggunanya
5) Cukup penerangan
6) Lantai kedap air
7) Ventilasi cukup baik
8) Tersedia air dan tersedia alat pembersih
9) Dilengkapi dinding dan atap penutup
e. Apa saja hazard yang dihadapi oleh seorang
pemecah batu?
2
a. Apa saja kelengkapan SDM kesehatan di
puskesmas?
Permenkes No.43 Tahun 2019:
b. Bagaimana struktur manajemen puskesmas?
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Manajemen
Program/Pelayanan Kesehatan Puskesmas dilaksanakan melalui tiga tahapan, yaitu Perencanaan
(P1), Penggerakan-Pelaksanaan (P2), dan Pengawasan-Pengendalian-Penilaian (P3).
1) P1 (Perencanaan) adalah tahap menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga yang
didasari oleh fakta dan data.
2) P2 (Penguatan Penggerakan-Pelaksanaan): a) Pelaksanaan Kunjungan Rumah; b) Pelaksanaan
Program kesehatan; c) Penggerakan Melalui Lokakarya Mini
3) P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian): a) Pengawasan dan Pengendalian melalui
Lokakarya Mini; b) Penilaian melalui Lokakarya Mini Penilaian terhadap keberhasilan
pelaksanaan RPK, termasuk kegiatan–kegiatan yang berkaitan dengan pendekatan keluarga
yang dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pada pertengahan tahun
(midterm review) dan pada akhir tahun; c) Penilaian Kinerja Puskesmas oleh Dinas Kesehatan
kabupaten/Kota Penilaian kinerja puskesmas oleh dinas kesehatan kabupaten/kota melalui
laporan – laporan dari puskesmas dan hasil penilaian dibahas/didiskusikan dalam rapat
koordinasi dengan puskesmas–puskesmas dan lintas sektor ditingkat kabupaten/kota.
c. Apa saja fungsi dari seksi pencegahan dan
pengendalian penyakit menular?
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang terkait dengan pencegahan dan
pengendalian penyakit menular. Tugas sebagaimana dimaksud, meliputi:
1) Menyusun rencana program pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2) Melaksanakan penyusunan pedoman pencegahan dan pengendalian penyakit
menularMelaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit
menular langsung
3) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit
menular zoonosis
4) Melaksanakan bimbingan dan pengendalian pencegahan dan pengendalian penyakit tular
vektor
5) Melaksanakan penyelidikan epidemiologi kasus penyakit menular langsung, zoonosis dan
penyakit tular vektor
6) Melaksanakan entomologi vektor
7) Melaksanakan pemberantasan vektor
8) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Analisis
Masalah Data terakhir yang dilaporkan pada Dinkes
kabupaten, pada setiap desa terdapat 2 penderita
TB MDR, 1 orang penderita pada salah satu desa
telah dinyatakan sembuh dari TB.
3
a. Bagaimana kriteria diagnosis dari TB MDR?
Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi (KIS) dengan lintas sektor, Ormas serta mitra potensial lainnya dalam
optimalisasi kegiatan penanggulangan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas
Melakukan advokasi kepada penentu kebijakan untuk mendapatkan dukungan terhadap optimalisasi kegiatan pencegahan
COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas.
Melakukan pengorganisasian dan memobilisasi potensi/sumber daya masyarakat untuk mengoptimalkan kegiatan Promkes
dan pemberdayaan keluarga dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas, termasuk melaksanakan Survei
Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Membuat media promosi kesehatan lokal spesifik dengan berdasarkan kepada protokol-protokol yang ada seperti cara
pencegahan di level individu, keluarga dan masyarakat, kelompok rentan dan apa yang harus dilakukannya dll.
Melakukan tata kelola manajemen kegiatan promosi kesehatan dalam pencegahan COVID-19 (P1, P2 dan P3).
Meningkatkan literasi serta kapasitas kader, toma, toga, dan kelompok peduli kesehatan agar mendukung upaya penggerakan dan
pemberdayaan keluarga dalam pencegahan COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas.
Bagaimana tata cara melakukan perujukan untuk pasien
COVID-19 ke RS rujukan di provinsi?
1. Puskesmas menempatkan pasien yang akan dirujuk pada ruang isolasi tersendiri yang terpisah.
2. Mendapat persetujuan dari pasien dan/atau keluarganya.
3. Melakukan pertolongan pertama atau stabilisasi pra rujukan.
4. Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan melalui pemanfaatan aplikasi SISRUTE
(https://sisrute.kemkes.go.id/). Mengisi identitas, keadaan klinis, asal dan tujuan rs rujukan pasien, transportasi,
mengecek informasi sumber daya rumah sakit rujukan.
5.Memastikan bahwa penerima rujukan dapat menerima (tersedia sarana dan prasarana serta kompetensi dan
tersedia tenaga kesehatan). Tunggu balasan balik dari RS rujukan, pasien diterima atau tidak. Setelah diterima,
ambulans akan datang menjemput pasien. Rujukan dilaksanakan dengan menerapkan PPI, termasuk desinfeksi
ambulans.
6. Membuat surat pengantar rujukan dan resume klinis rangkap dua.
7. Pasien yang memerlukan asuhan medis terus menerus didampingi oleh tenaga Kesehatan yang kompeten dan
membawa formulir monitoring khusus untuk kasus COVID-19.
6
Anda sebagai Dokter Amril yang telah mendapat
epidemiologi penyakit menular, bertekad untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Ramba, melalui penurunan angka
kesakitan dari penyakit-penyakit yang ada dan
menjaga agar COVID-19 tidak meluas di wilayah kerja
Puskesmas tempat Dokter Amril bekerja.
Apa tujuan dari serveilans epidemiologi?
Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang
cepat dan tepat agar terhindar dari KLB/wabah.
Apa saja tahapan dari surveilans epidemiologi?
Diseminasi
informasi
Analisis data
Pengolahan
data
Pengumpulan
data
Apa tujuan dari diagnosis komunitas pada kasus?
Mampu memahami dan mengaplikasikan konsep epidemiologi terapan untuk
melakukan diagnosis komunitas di wilayah kerja Puskesmas Ramba, sehingga
teridentifikasi permasalahan yang mendasar dan solusi dari pemecahan
permasalahan tersebut.
Kerangka
Konsep
Kesimpulan
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan
Padang Merah dibutuhkan kerjasama konkrit antara masyarakat,
pemerintah, dan Puskesmas melalui upaya 5 level prevention dan
upaya kesehatan lingkungan
TERIMA KASIH