Anda di halaman 1dari 12

DIAGNOSA KOMUNITAS

Disusun Oleh:

Fadya Ulviana Khairunnisa


04011181520018

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2018
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
Warga desa Kecipir dan 9 desa lainnya berduka karena dalam minggu ini telah
3 warga yang meninggal kerena Demam Berdarah dan ada 12 orang lagi masih
dirawat dengan diagnosis yang sama. Camat Mamana yang memiliki wilayah
kerja pada 10 desa ini telah menginstruksikan pada semua Kepala Desa untuk
memperhatikan lingkungan dan tempat tempat umum yg berada di Desa mereka
masing masing. di kecamatan Mamana ini terdapat aliran sungai yang
dipergunakan warga desa untuk transportasi, karena hubungan dengan kabupaten
hanya dapat melalui transportasi sungai ini. Warga desa inipun memanfaatkan
sungai sebagi salah satu mata pencaharian dimana hamper setiap warga mimiliki
keramba sebagai tempat ternak ikan. di 10 desa ini umumnya menggunakan WC
cemplung yang pembuangan terakhirnya di alirkan ke sungai tadi. Air minum dan
mandi mereka menggunakan air sungai yg sudah diolah seadanya.
Pada 10 desa di kecamatan Mamana ini belum satupun yang memiliki bak
sampah yang memenuhi syarat kesehatan. Didepan rumah warga, di selokan
bahkan di tempat2 umum termasuk di Pasar dll tampak Sampah menggunung dan
berserak. Kepala Desa dengan Dana Desa, telah membuat jalan dan selokan yang
permanen, dengan alas semen cor namun karena banyak timbunan sampah
menjadikan air selalu tergenang. Sebagian warga membersihan selokan hanya yg
berada disamping dan depan rumahnya saja.
Hampir semua di 10 desa ini memelihara ternak ayam, itik dan sebagian
lagi Kambing dan Sapi. Kandang ternak ini hanya berjarak 5 – 10 meter dari
rumah mereka. Dokter Andi yang telah bertugas sejak 5 tahun yang lalu di
puskesmas Manis yang berlokasi didesa Kecipir di Kecamatan Mamana ini sudah
sering melakukan penyuluhan tentang kebersihan, baik diluar rumah maupun
didalam rumah. Pada Evaluasi terakhir terdapat 10 penyakit terbanyak yang
dilaporkan ke Dinkes Kabupaten berupa : Demam Berdarah, Diarrhea, Sakit
kulit/gatal gatal, Malaria, ISPA, Scabies, Hypertensi, TBC, DM, dan Gastritis. Di
puskesmas, Dokter Andi bersama dengan seorang dokter dan dokter gigi, 43
bidan termasuk bidan desa yg ditempatkan pada 10 desa dalam wilayah kerja
Puskesmas. 4 orang surveilan, 17 perawat,3 orang SKM, 1 orang sanitarian, 1
orang perawat gigi dan 10 orang tenaga non kesehatan. Standar SDM yang
seharusnya ada berjumlah 70 orang. Jarak tempuh Puskesmas Manis dengan
RSUD Kabupaten kurang lebih 3 jam dengan menggunakan transportasi air.
Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas ini sebanyak 47.573 orang dengan
komposisi laki (yang 89 % perokok aktif) dan perempuan kurang lebih sama
banyaknya. Pendidikan terbanyak adalah SD (78%).
1 balita gizi buruk dan gizi kurang terdapat 12 balita gizi buruk telah
dilaporkan ke Dinkes Kabupaten dantelah mendapat perhatian yang baik dari
pemegang program Gizi, yang menjadi permasalahan adalah balita Gizi buruk
dan Gizi kurang ini sudah lebih dari 8 bulan diintervensi namun belum banyak
perbaikan, dokter Andi mengatakan pada semua petugas pada saat mini
lokakarya, hal ini disebabkan oleh penyakit penyerta yg ada pada Balita tersebut.
Pencapaian SKDN adalah K/S 79.9% ; D/S 78,3%; N/D sebesar 75.4%. Kematian
Ibu pada semester 1 tahun 2017 berjumlah 2 orang yg disebabkan karena
Eklamsia dan kematian bayi berjumlah 6 bayi. Penyakit menular yang ditemukan
pada semester 1 tahun 2017 adalah TBC sebanyak 28 kasus salah satunya
terdiagnosa TB MDR dan diare balita sebanyak 325 kasus.
Diwilayah kerja puskesmas ini terdapat 3 Pustu, 30 Posyandu lengkap
dengan kadernya, 8 Poskesdes dan 7 bidan praktek swasta. drokter Andi setiap
tahun melakukan SMD dan hasilnya ditampilkan pada MMD sehingga pemangku
kepentingan mau ikut berperan dalam peningkatan drajad kesehatan masyarakat.
Peran serta ABRI dalam pemicuan Jamban pada 10 desa sangat baik walaupun
masih sebagian besar penduduk masih memakai WC cemplung.
Sebagai dokter Andi, anda diminta untuk membuat langkah2 dalam
meningkatkan drajad kesehatan masyarakat kecamatan Mamanah ini.

B. Analisa Situasi
 Terdapat 3 warga desa Kecipir dan 9 desa lainnya yang meninggal kerena
Demam Berdarah dan 12 orang lagi masih dirawat dengan diagnosis yang
sama
 Di kecamatan Mamana terdapat aliran sungai yang digunakan warga desa
untuk transportasi dan juga sebagai salah satu mata pencaharian dimana
hampir setiap warga mimiliki keramba sebagai tempat ternak ikan.
 10 desa tersebut menggunakan WC cemplung yang pembuangan
terakhirnya di alirkan ke sungai.
 Air minum dan mandi warga desa tersebut menggunakan air sungai yg
sudah diolah seadanya.
 Desa di kecamatan Mamana ini belum ada yang memiliki bak sampah
yang memenuhi syarat kesehatan.
 Sampah menggunung dan berserakan di depan rumah warga, di selokan
bahkan di tempat2 umum termasuk di Pasar, dll
 Kepala Desa telah membuat jalan dan selokan yang permanen, namun
timbunan sampah menjadikan air selalu tergenang. Warga hanya
membersihan selokan yg berada disamping dan depan rumahnya saja.
 Hampir semua di 10 desa tersebut memelihara ternak ayam, itik, kambing
dan Sapi dengan jarak kandang 5 – 10 meter dari rumah mereka.
 Dokter Andi yang telah bertugas sejak 5 tahun yang lalu di puskesmas
Manis sudah sering melakukan penyuluhan tentang kebersihan di luar dan
di dalam rumah.
 Terdapat 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan ke Dinkes Kabupaten:
a. Demam Berdarah
b. Diarrhea
c. Sakit kulit/gatal gatal
d. Malaria
e. ISPA
f. Scabies
g. Hypertensi
h. TBC
i. DM
j. Gastritis.
 Dokter Andi bersama dengan seorang dokter dan dokter gigi, 43 bidan
termasuk bidan desa yg ditempatkan pada 10 desa dalam wilayah kerja
Puskesmas. 4 orang surveilan, 17 perawat,3 orang SKM, 1 orang
sanitarian, 1 orang perawat gigi dan 10 orang tenaga non kesehatan.
Standar SDM yang seharusnya ada berjumlah 70 orang.
 Jarak tempuh Puskesmas Manis dengan RSUD Kabupaten kurang lebih 3
jam dengan menggunakan transportasi air.
 Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas ini sebanyak 47.573 orang
dengan komposisi laki (yang 89 % perokok aktif) dan perempuan kurang
lebih sama banyaknya. Pendidikan terbanyak adalah SD (78%).
 1 balita gizi buruk dan gizi kurang terdapat 12 balita gizi buruk telah
dilaporkan ke Dinkes Kabupaten dan telah mendapat perhatian yang baik
dari pemegang program Gizi, namun belum banyak perbaikan walau
sudah lebih dari 8 bulan diintervensi
 Pencapaian SKDN adalah K/S 79.9% ; D/S 78,3%; N/D sebesar 75.4%.
Kematian Ibu pada semester 1 tahun 2017 berjumlah 2 orang yg
disebabkan karena Eklamsia dan kematian bayi berjumlah 6 bayi.
Penyakit menular yang ditemukan pada semester 1 tahun 2017 adalah
TBC sebanyak 28 kasus salah satunya terdiagnosa TB MDR dan diare
balita sebanyak 325 kasus.
 Diwilayah kerja puskesmas ini terdapat 3 Pustu, 30 Posyandu lengkap
dengan kadernya, 8 Poskesdes dan 7 bidan praktek swasta.
 drokter Andi setiap tahun melakukan SMD dan hasilnya ditampilkan pada
MMD sehingga pemangku kepentingan mau ikut berperan dalam
peningkatan drajad kesehatan masyarakat. Peran serta ABRI dalam
pemicuan Jamban pada 10 desa sangat baik walaupun masih sebagian
besar penduduk masih memakai WC cemplung.
 Sebagai dokter Andi, anda diminta untuk membuat langkah2 dalam
meningkatkan drajad kesehatan masyarakat kecamatan Mamanah ini.

C. Data Primer/ Sekunder


Data Primer
 Adanya demam berdarah yang dialami oleh warga desa
 Sungai yang tercemar oleh tinja dari WC cemplung digunakan sebagai
salah satu tempat ternak ikan (keramba), untuk air minum dan mandi
yg sudah diolah seadanya
 bak sampah warga desa tidak memenuhi syarat kesehatan dan sampah
banyak menumpuk di wilayah desa tersebut dan menyebabkan
timbulnya genangan air akibat selokan
 lokasi ternak ayam, itik, kambing dan Sapi yang sangat dekat dari
rumah warga
 Gizi buruk terjadi pada balita meskipun sudah mendapat intervensi
 Jarak tempuh Puskesmas Manis dengan RSUD Kabupaten kurang
lebih 3 jam dengan menggunakan transportasi air
 ABRI ikut peran serta dalam pemicuan Jamban pada 10 desa sangat
baik walaupun masih sebagian besar penduduk masih memakai WC
cemplung.
Data Sekunder

 Terdapat 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan ke Dinkes Kabupaten


berupa : Demam Berdarah, Diarrhea, Sakit kulit/gatal gatal, Malaria,
ISPA, Scabies, Hypertensi, TBC, DM, dan Gastritis
 Di puskesmas, Dokter Andi bersama dengan seorang dokter dan dokter
gigi, 43 bidan termasuk bidan desa yg ditempatkan pada 10 desa dalam
wilayah kerja Puskesmas. 4 orang surveilan, 17 perawat,3 orang SKM, 1
orang sanitarian, 1 orang perawat gigi dan 10 orang tenaga non kesehatan.
 Jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas ini sebanyak 47.573 orang
dengan komposisi laki (yang 89 % perokok aktif) dan perempuan kurang
lebih sama banyaknya. Pendidikan terbanyak adalah SD (78%).
 Pencapaian SKDN adalah K/S 79.9% ; D/S 78,3%; N/D sebesar 75.4%.
Kematian Ibu pada semester 1 tahun 2017 berjumlah 2 orang yg
disebabkan karena Eklamsia dan kematian bayi berjumlah 6 bayi.
Penyakit menular yang ditemukan pada semester 1 tahun 2017 adalah
TBC sebanyak 28 kasus salah satunya terdiagnosa TB MDR dan diare
balita sebanyak 325 kasus.
 Diwilayah kerja puskesmas terdapat 3 Pustu, 30 Posyandu lengkap dengan
kadernya, 8 Poskesdes dan 7 bidan praktek swasta

D. Analisa Data

Lawrence Green (1980) mengembangkan teori yang mengungkapkan faktor-


faktor yang berhubungan dengan perilaku, khususnya yang berhubungan dengan
perilaku kesehatan. Green (1980) telah mengembangkan suatu model perilaku
yang ditentukan dan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
1. Faktor-faktor predisposisi (Predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang
mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya, seperti peternakan
hewan yang berjauhan dari rumah. Jika ia tidak mengetahui kalau rumah yang
lokasinya berdekatan dengan kandang, akan menimbulkan penyakit.
2. Faktor-faktor pendukung (Enabling factors) yaitu faktor yang memfasilitasi
terjadinya perilaku seseorang, antara lain; fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana
yang ada. Puskesmas, Posyandu, Rumah Sakit, tempat pembuangan air, tempat
pembuangan sampah, makanan bergizi, uang dan sebagainya, seperti apabila
keluarga mengetahui pentingnya kesehatan, maka mereka akan mengupayakan
kebutuhan air bersih, makan makanan yang bergizi, buang air di WC, dan
sebagainya. Tetapi tanpa mengetahui hal tersebut akan menyebabkan
berkembangnya penyakit.
3. Faktor-faktor pendorong (Reinforcing factors) adalah faktor-faktor yang
memperkuat dan mendorong terjadinya perilaku seseorang. Contohnya ibu hamil
mengetahui manfaat ANC, tetapi ia tidak mau dilakukan pemeriksaan kehamilan
karena ibu lurah dan ibu tokoh-tokoh lain tidak pernah melakukan pemeriksaan
kehamilan namun anaknya tetap sehat. Hal ini berarti bahwa untuk berperilaku
sehat memerlukan contoh dari pada tokoh masyarakat.

E. Permasalahan –permasalahan yang ditemukan


 Demam berdarah
 Sungai yang tercemar oleh tinja dari WC cemplung digunakan sebagai
salah satu tempat ternak ikan (keramba), untuk air minum dan mandi yg
sudah diolah seadanya.
 bak sampah warga desa tidak memenuhi syarat kesehatan
 sampah menumpuk di area desa permukima, pasar, dll
 air selokan tergenang
 lokasi ternak ayam, itik, kambing dan Sapi yang sangat dekat dari rumah
warga
 Diarrhea
 Sakit kulit/gatal gatal
 Malaria
 ISPA
 Scabies
 Hypertensi
 TBC
 DM
 Gastritis
 Standar SDM tidak terpenuhi sesuai standar
 Gizi buruk
 AKI tinggi
 AKB tinggi

F. Penetapan prioritas masalah


USG
Identifikasi masalah Total Prioritas
U S G
Demam berdarah 4 5 5 100 I

Sungai yang tercemar oleh tinja 4 4 5 80 II


dari WC cemplung digunakan
sebagai salah satu tempat
ternak ikan (keramba), untuk
air minum dan mandi yg sudah
diolah seadanya
bak sampah warga desa tidak 3 4 4 48 IV
memenuhi syarat kesehatan
sampah menumpuk di area desa 3 4 4 48 IV
permukima, pasar, dll yang
menyebabkan air selokan
tergenang

lokasi ternak ayam, itik, 3 4 5 60 III


kambing dan Sapi yang sangat
dekat dari rumah warga

Diarrhea 4 4 5 80 II

Sakit kulit/gatal gatal 3 3 3 27 VI

Malaria 4 5 4 100 I

ISPA 3 4 3 48 IV

Scabies 3 3 3 27 VI

Hypertensi 3 3 4 36 V

TBC 4 4 5 80 II

DM 3 4 4 48 IV

Gastritis 3 3 3 27 VI
Standar SDM tidak terpenuhi 3 3 4 48 IV
sesuai standar

Gizi buruk 4 5 5 100 I

AKI tinggi 3 4 4 48 IV

AKB tinggi 3 4 3 36 V

G. Penentuan Akar Permasalahan

Manusia Metode

 Pendidikan warga
rendah  Kurangnya
 Kurangnya SDM penyuluhan
 Rendahnya kesadaran dan promosi
warga dalam perilaku kesehatan oleh
puskesmas Pengetahuan
hidup bersih PHBS rendah dan
meningkatkan

 Kurangnya sarana air


bersih
 Tidak adanya tempah
 Tidak tersedianya WC/
sampah yang sesuai air sungai yang tercemar
jamban
syarat kesehatan tinja dari WC cemplung
digunakan untuk air
minum, makan, dan
ternaik ikan
Sarana Lingkungan

H. Pemecahan Penyebab Masalah Dan Alternatifnya


 Melakukan advokasi lintas sektor dalam untuk membuat kebijakan
pembuatan jamban sehat, penyediaan air bersih, penanggulangan
genangan air
 Penyuluhan tentang hidup sehat dan penggunan jamban
 Mengajarkan cara cuci tangan 6 langkah menggunakan sabun dan air
bersih
 Penyuluhan kesehatan mengenai 10 penyakit tersering di puskesmas
tersebut
 Penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
 Promosi kesehatan mengenai PHBS.
I. Rencana Kegiatan Jangka Pendek

1 Rencana kegiatan Penyuluhan kesehatan


2 Tujuan kegiatan Meningkatkan derajat kesehatan warga dan
mempengaruhi perilaku masyarakat untuk
menerapkan PHBS
3 Tempat/lokasi Di kecamatan Mamana
4 Waktu Sabtu, 8 desember 2018
5 Sasaran Warga
6 Target Warga
7 Metode yang digunakan Ceramah
8 Indikator keberhasilan >60% masyarakat melakukan apa yang
disampaikan pada saat penyuluhan setelah
acara.
9 Penanggung jawab Kepala Puskesmas
kegiatan
10 Anggaran yang Rp. 5.000.000,-
dibutuhkan

J. Rencana Kegiatan Jangka Panjang

No. Rencana Tujuan Lokasi Waktu Sasaran Target Metode Indikator Penanggu Anggaran
Kegiatan Keberhasilan ng Jawab

1. Pembanguna Mengurangi Warga Tahun Masyarakat Terciptanya Advokasi Setiap rumah Camat dan Rp.
n MCK/ pencemaran kecamatan 2018- fasilitas dengan memiliki Kepala 100.000.0
jamban sehat tanah dan Mamana 2019 MCK yang Pembangu minimal 1 Puskesma 00
sungai memenuhi nan MCK MCK yang s
standar memenuhi
standard dan
tidak ada yang
membuang
tinja di WC
cemplung

2. Penyediaan Memberikan Warga Setiap hari Masyarakat Terciptanya Advokasi Setiap rumah Camat dan Rp.
Air Bersih fasilitas air kecamatan fasilitas air dan Social memiliki air Kepala 100.000.0
bersih untuk Mamana bersih Support bersih untuk Puskesma 00
makan dan sehari-hari s
minum bagi
warga

3. Membuat Agar fasilitas Warga Setiap hari Masyarakat Terbentukn Social Terbentuknya Kepala Rp.
UKBM kesehatan kecamatan ya pos-pos support pos-pos Puskemas 20.000.00
yang lebih Mamana kesehatan di dan kesehatan di 0
mudah masyarakat pemberda masyarakat
dijangkau yaan
oleh masyaraka
masyarakat t

(Seminar
dan
pelatihan)

4. Program Melengkapi Warga 2 minggu Bayi dan Terpenuhin Pemberda Cakupan Rp.
Imunisasi imunisasi kecamatan sekali Kelompok ya cakupan yaan imunisasi 20.000.00
untuk Mamana Berisiko imunisasi masyaraka 92.5% 0
mencegah 92.5% t
terjadinya (Pelaksan
penularan aan
infeksi di posyandu
masyarakat rutin)

5. Program Menurunkan Warga Setiap hari Kelompok Turunnya Pemberda Angka gizi Rp.
Pemenuhan angka gizi kecamatan Berisiko angka gizi yaan buruk dan gizi 15.000.00
Kebutuhan buruk dan gizi Mamana buruk dan masyaraka kurang 0
Nutrisi kurang gizi kurang t maksimal 0%
(Pelaksan
aan
posyandu
rutin dan
edukasi
pemberian
nutrisi
terhadap
masyakat)

6. Penerapan Meningkatkan Warga Setiap hari Masyarakat Terciptanya Pemberda Terpenuhinya Kepala Rp.
PHBS perilaku hidup kecamatan perilaku yaan 10 Indikator Puskesma 15.000.00
bersih dan Mamana hidup bersih masyaraka PHBS Rumah s 0
sehat kepada dan sehat t (Edukasi Tangga
masyarakat kepada dan
masyarakat Penyuluha
n Hidup
Sehat
kepada
Masyarak
at)

7. Gotong Untuk Warga 1 bulan Masyarakat Tidak Social Terjalannya Kepala Rp.
Royong mencegah kecamatan sekali terjadi support kegiatan Puskesma 5.000.000
Mingguan & banjir Mamana banjir ketika (Gotong gotong royong s
Pembuatan hujan Royong mingguan dan
Area pembersih terbentuk area
Resapan Air an resapan air
selokan)
dan
pemberda
yaan
masyaraka
t

(Seminar
dan
pelatihan)

Penyuluhan memasyarakat Warga Setiap Semua


gizi kan kecamatan kamis dan
8. pengetahuan Mamana selasa
ibu di
gizi, wilayah
menanamkan kerja
sikap, dan
perilaku yang
puskesm
mendukung as
kebiasaan
sehat

K. Penutup
Berdasarkan laporan diagnosa komunitas di kecamatan Mamana, disimpulkan
bahwa prioritas permasalahn di wilayah tersebut berhubungan dengan sanitasi
yang masih kurang dan sedikitnya jumlah tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai