Anda di halaman 1dari 3

1. Di desa makmur, didapatkan data 250 balita.

80% balita berada di garis hijau, 20% balita


berada di garis kuning, dan tidak ada satu balita pun yang berada di garis merah. Dalam
suatu perkumpulan para ibu yang memiliki balita, perawat menjelaskan tentang makanan
tambahan yang bergizi untuk balita.
Apakah upaya kesehatan yang dikalukan perawat tersebut?
A.      Rehabilitative
B.      Preventif
C.      Promotif
D.      Kognitif
E.       kuratif
2.  Di desa Mundur terjadi wabah diare karena masyarakat mempunyai kebiasaan penggunaan
air sungai untuk kebutuhan mandi, sedangkan warganya 30% masih membuang sampah di
sungai. Oleh karena itu, perawat memberikan penyuluhan dan demonstrasi tentang
pembuatan oralit yang benar.
Apakah upaya kesehatan yang dilakukan oleh perawat tersebut ?
A.      Rehabilitatif
B.      Preventif
C.      Promotif
D.      Kognitif
E.       kuratif
3.  Desa X terletak di dataran rendah dan memiliki sungai yang kotor karena kebiasaan warganya
membuang sampah di sungai. Di desa tersebut diperoleh data 4% mengalami demam
berdarah dengue (DBD). Perawat komunitas sudah melakukan penyuluhan tentang DBD.
Apa aspek evaluasi proses yang perlu dinilai oleh perawat ?
a.    perilaku pencarian pengobatan
b.    jumlah kematian karena DBD
c.    jumlah penderita DBD
d.    jumlah jentik nyamuk
e.    perilaku 3M

.  Di desa Makmur, didapatkan data 250 balita. 80% balita berada di garis hijau, 20% balita
berada di garis kuning, dan tidak ada satu balita pun yang berada di garis merah. Dalam
suatu perkumpulan para ibu yang memiliki balita, perawat menjelaskan tentang makanan
tambahan yang bergizi untuk balita.
Apakah upaya kesehatan yang dilakukan perawat tersebut ?
a.    Rehabilitatif
b.    Preventif
c.    Promotif
d.    Kognitif
e.    Kuratif
5.    Perawat
puskesmas di suatu daerah mendapatkan data masyarakat setempat, yaitu 8%
penduduknya menderita kusta. Sebanyak 80% penduduk menyatakan bahwa kusta
merupakan penyakit yang berasal dari dukun.
Apa diagnosis komunitas pada kasus di atas?
a.       Risiko infeksi
b.      Harga diri rendah
c.       Gangguan gambaran diri
d.      Kurang pengetahuan tentang penyakit kusta
e.      Kurang pengetahuan tentang perawatan kusta
  6.  Disalah satu kelurahan yang memeliki dataran rendah diperoleh hasil survey dari perawat
puskesmas, yang menyatakan bahwa ada 10% penduduk menderita kusta dan 85%
penduduk memiliki kepercayaan bahwa kusta merupakan suatu penyakit yang timbul karena
santet.
Apakah implementasi yang tepat pada kasus tersebut?
a.       Pendidikan tentang perawatan penderita kusta di masyarakat
b.      Memberdayakan kader desa untuk deteksi kusta
c.       Sosialisasi tentang penyakit kusta
d.      Screening pada kelompok risiko
e.      Membangun unit pelayanan kusta

.  Dalam suatu daerah terjadi kasus kematian balita akibat penyakit malaria, peningkatan kasus tersebut
mulai terjadi pada bulan Januari – September 2013, kemudian terjadi penurunan kasus pada bulan
Oktober 2013. kasus tersebut termasuk...

a.       KLB (Kejadian Luar Biasa)

b.      Case Fatality Rate (CFR)

c.       Proportional Rate (PR)

d.      OR

Jawab : a
11.  Penyakit-penyakit menular yang tidak berpotensi menimbulkan wabah dan KLB tetapi diprogramkan
di tingkat kecamatan dan dilaporkan secara bulanan di Puskesmas, dan seterusnya dilaporkan
berjenjeng sampai ke pusat adalah ...

a.       Diare

b.      Campak

c.       Hepatitis

d.      Gonorhoe

Jawab : d

Anda mungkin juga menyukai