Anda di halaman 1dari 68

EVALUASI PROGRAM

UPAYA PENINGKATAN JUMLAH


DESA/KELURAHAN YANG TELAH ODF
PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL JEMBER
Pembimbing:
dr. A. Albaet Nasrulloh

Oleh:
dr. Meishella Tri A’yuni

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA

PERIODE 1 FEBRUARI 2022


BAB 1
pendahUluan
LATAR BELAKANG

Program pemerintah menuntaskan


masalah penyakit yang disebabkan
Kesehatan oleh lingkungan melalui perubahan
UKM STBM ODF
Lingkungan perilaku di Indonesia yaitu ketika
setiap individu dalam komunitas tidak
buang air besar sembarangan
5 Pilar STBM

Stop BABS

CUCI TANGAN PAKAI SABUN

PENGELOLAAN AIR MINUM & MAKAN YG AMAN

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

PENGELOLAAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA


LATAR BELAKANG
Berdasarkan data Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) tentang program STBM
wilayah Puskesmas Kemuningsari Kidul pada tahun 2021;
1. Dari seluruh target sasaran sebanyak 11917 KK hanya 9688 KK atau hanya
sekitar 81% KK yang memiliki akses terhadap jamban sehat.
2. Data menunjukkan belum ada desa/kelurahan yang telah ODF (Open
Defecation Free) dari total sasaran seluruh desa wilayah Puskesmas
Kemuningsari Kidul
3. Data tentang capaian pelaksanaan kegiatan STBM dengan target sasaran
seluruh desa wilayah Puskesmas Kemuningsari Kidul yaitu 5 desa, belum
ada satupun desa yang telah terpenuhi atau melaksanakan keseluruhan 5
pilar STBM.
TUJUAN
Tujuan Umum
Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi rendahnya
capaian Jumlah Desa/Kelurahan Yang Telah ODF pada wilayah
kerja Puskesmas Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember

Tujuan Khusus

Menemukan faktor yang meningkatkan capaian Jumlah


Desa/Kelurahan Yang Telah ODF pada wilayah kerja Puskesmas
Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember
MANFAAT
Manfaat bagi Peneliti
Sebagai sumber referensi dan informasi dalam
mengembangkan penelitian di bidang Ilmu Kesehatan
Masyarakat untuk meningkatkan kinerja dan keilmuan peneliti.

Manfaat bagi Masyarakat


Sebagai sumber informasi untuk masyarakat mengenai
pelaksaanan STBM utamanya kegiatan ODF sehingga dapat
mencegah meningkatnya angka penyakit berbasis lingkungan
serta terciptanya lingkungan yang sehat dan nyaman.
BAB i1
Visi dan misi
puskesmas
ANALISIS SITUASI
PUSKESMAS KEMUNINGSARI
KIDUL
• Nama Puskesmas: Puskesmas Kemuningsari Kidul
• Alamat : Jl. Jember – Ambulu No 42 Jenggawah
Identitas • No.Telp/fax : (0331) 758877
Puskesmas • Pimpinan : drg. Hamid Dwi Supriyanto
• Tahun Berdiri : 1980 Sebagai Puskesmas Rawat Jalan
• Jenis Puskesmas : Puskesmas Madya
ANALISIS SITUASI
PUSKESMAS KEMUNINGSARI
KIDUL
VISI & MISI
Puskesmas KEMUNINGSARI
KIDUL
Misi:
1. Perencanaan program kesehatan berorientasi
Visi: mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa
”Masyarakat mengesampingkan kegiatan kuratif
Jenggawah yang 2. Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
Mandiri untuk hidup sehat bagi setiap orang melalui perilaku dan
Hidup Sehat” lingkungan yang sehat
3. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga, masyarakat beserta lingkungannya
ANALISIS SITUASI
No. Jenis Tenaga Laki-Laki Perempuan Jumlah
 
1 Dokter Umum - 1 1
2 Dokter Gigi 1 - 1
3 Bidan - 15 15
4 Perawat 6 1 7
5 Perawat Gigi 1 - 1
6 Petugas Gizi - 1 1
8 SKM 1 1 2
9 Analis Kesehatan - 1 1
Sumber
10 Apoteker - 1 1
Daya 12 Rekam medis - 2 2
14 Cleaning service 2 3 5
15 Driver 6 - 6
16 Penjaga malam - 1 1
  TOTAL 16 28 44
STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi
melalui pemberdayaan dengan metode pemicuan
(Kemenkes RI, 2012).
INDIKATOR OUTPUT
STBM
1. Setiap individu dan komunitas mempunyai akses terhadap sarana sanitasi
dasar sehingga dapat mewujudkan komunitas yang bebas dari buang air di
sembarang tempat (ODF).
2. Setiap rumah tangga telah menerapkan pengelolaan air minum dan
makanan yang aman di rumah tangga.
3. Setiap rumah tangga dan sarana pelayanan umum dalam suatu komunitas
(seperti sekolah, kantor, rumah makan, puskesmas, pasar, terminal) tersedia
fasilitas cuci tangan (air, sabun, sarana cuci tangan), sehingga semua orang
mencuci tangan dengan benar.
4. Setiap rumah tangga mengelola limbahnya dengan benar.
5. Setiap rumah tangga mengelola sampahnya dengan benar.
Kriteria odf

1. Semua masyarakat telah BAB (Buang Air Besar) hanya di jamban yang sehat dan
membuang tinja/ kotoran bayi hanya ke jamban yang sehat (termasuk di sekolah)
2. Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar
3. Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah
kejadian BAB di sembarang tempat
4. Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100%
KK mempunyai jamban sehat
5. Ada upaya atau strategi yang jelas untuk dapat mencapai Total Sanitasi
DEFINISI OPERASIONAL STBM
No. Indikator UKM Essensial Definisi Operasional Cara perhitungan Target tahun 2021 Sumber Data
1. Kepala Keluarga (KK) yang Akses KK yang akses jamban sehat apabila KK tersebut Jumlah KK yang akses 93% Laporan Bulanan
terhadap jamban sehat dengan mudah dapat menjangkau dan memanfaatkan jamban sehat dibagi jumlah STBM
jamban terdekat /mengakses terhadap jamban sehat di Rumah tangga yang ada
wilayah kerja Puskesmas dalam waktu 1 (satu) tahun dikali 100 %
berjalan

2. Desa/kelurahan yang sudah ODF Desa/Kelurahan yang masyarakatnya sudah tidak ada Jumlah Desa/Kelurahan yang 82% Laporan Bulanan
yang berperilaku buang air besar di sembarangan sudah ODF dibagi jumlah STBM
tempat tetapi sudah buang air besar di tempat yang desa/kelurahan yang ada
terpusat/jamban sehat pada kurun waktu tertentu. dikali 100 %
Setiap Puskesmas minimal bisa menciptakan 1 (satu)
Desa ODF (Open Defecation Free) setiap tahunnya

3. Pelaksanaan Kegiatan STBM di "Desa/Kelurahan yang masyarakatnya 100% sudah Jumlah Desa/ Kelurahan yang 10% Laporan Bulanan
Puskesmas berperilaku STBM 5 Pilar, yang meliputi : melakssanakan STBM 5 Pilar STBM
1. Tidak buang air besar di sembarang tempat: dibagi jumlah Desa/
2. Cuci tangan pakai sabun; Kelurahan yang ada dikali
3. Mengelola air minum dan makanan yang aman; 100 %
4. Mengelola sampah dengan benar;
5. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman
dibuktikan dengan Berita Acara Verifikasi"
DATA CAPAIAN SBTM
PUSKESMAS KEMUNINGSAR KIDUL TAHUN
2020
No Penilaian Kinerja Total Sasaran Pencapaian Kesenjangan
Puskesmas (PKP) RIIL % RIIL % % KET

1 KK yang memiliki akses


11917 90% 9683 81% 9% Tidak Tercapai
terhadap jamban sehat
2 Desa atau kelurahan yang
5 76% 0 - 76% Tidak Tercapai
sudah ODF
3 Pelaksanaan Kegiatan
5 20% 0 - 20% Tidak Tercapai
STBM di Puskesmas
DATA CAPAIAN SBTM
PUSKESMAS KEMUNINGSAR KIDUL TAHUN
2021
No Penilaian Kinerja Total Sasaran Pencapaian Kesenjangan
Puskesmas (PKP) RIIL % RIIL % % KET

1 KK yang memiliki akses


11917 93% 9688 81% 12% Tidak Tercapai
terhadap jamban sehat
2 Desa atau kelurahan yang
5 82% 0 - 82% Tidak Tercapai
sudah ODF
3 Pelaksanaan Kegiatan
5 10% 0 - 10% Tidak Tercapai
STBM di Puskesmas
Data Prosentase Jumlah Jamban yang Memenuhi
Syarat tahun 2021
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Kemuningsari Kertonegoro Sruni Jatisari Jatimulyo

Ya Tidak
BAB
ISUii1
STRATEGI
S
RUMUSAN MASALAH STBM
PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL
No. Upaya Target Capaian Masalah

1. KK yang memiliki akses terhadap 93% 81% Ada 12% KK yang masih belum memiliki akses
jamban sehat jamban sehat sesuai standar pada tahun 2021

2. Desa atau Kelurahan yang Sudah ODF 82% 0% Seluruh desa/kelurahan belum ODF pada
tahun 2021
3.   Pelaksanaan Kegiatan STBM di 10% 0% Seluruh desa belum memenuhi kriteria STBM
Puskesmas 5 Pilar
Penentuan prioritas masalah
G
Nomor Masalah U (Urgency) S (Seriousness) Total Ranking
(Growth)

1. KK yang memiliki akses terhadap


4 6 3 13 2
jamban sehat

2. Desa atau Kelurahan yang Sudah ODF 5 5 4 14 1

3. Pelaksanaan Kegiatan STBM di


2 4 3 9 3
Puskesmas
FISHBONE ANALISIS
DESA/KELURAHAN YANG SUDAH ODF
MANUSIA
DANA METODE
Kurangnya kesadaran
Terhambatnya Kurang efektif dan warga desa terkait
penyaluran dana terbatasnya insepksi ke bahaya BABS
untuk pembuatan masing-masing desa Kurang peran aktif dari
jamban yang layak di secara langsung terkait perangkat desa
beberapa desa pemicuan jamban
 
  PROSES Belum ada
Desa/Kelurahan
yang ODF

Lokasi desa berdekatan Material pembuatan


dengan sungai jamban yang dirasa
Rendahnya anggapan mahal bagi masyarakat
masyarakat terkait kurang mampu
pentingnya jamban
 

LINGKUNGAN MATERIAL
CARA PEMECAHAN MASALAH
Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket.

Seluruh desa belum ODF pada tahun 2021 Budaya BABS dari nenek moyang secara Melakukan penyuluhan kepada masyarakat Melakukan penyuluhan kepada  

turun temurun karena lokasi strategis desa terkait dampak bagi kesehatan dan masyarakat terkait bahaya BABS bagi

berdekatan dengan aliran sungai lingkungan terkait BABS disertai quiz dengan kesehatan dan lingkungan dan

  hadiah sederhana agar menarik minat warga memberikan sanksi sosial kepada

masyarakat yang mencoba untuk

BABS di sungai
Memberikan sanksi sosial atau hukuman
 
kepada masyarakat yang melanggar

peraturan untuk tidak BABS di sungai

Kurangnya partisipasi dan peran serta Melakukan sosialisasi pada tokoh desa Pembuatan satuan tugas ODF tiap  

perangkat desa dan kader dalam mewujudkan seperti guru, kader kesehatan, aparat desa desa serta melakukan pelatihan terkait

akses jamban sehat dan tokoh agama dan tokoh masyarakat pembuatan jamban keluarga sehat

dalam pembuatan satuan tugas ODF

Membuat modul dan pelatihan terkait

pembuatan jamban keluarga sehat

Memberikan hadiah dan penghargaan bagi

desa berhasil mencapai desa ODF


CARA PEMECAHAN MASALAH

Prioritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Pemecahan Masalah Terpilih Ket.

Seluruh desa belum ODF pada tahun 2021 Terhambatnya penyaluran dana ke desa untuk Sosialisasi iuran atau arisan jamban setiap Mewajibkan calon jemaah haji  

dapat mewujudkan akses jamban sehat desa yang sebagian hasilnya dapat ditabung membuat jamban atau memberikan

untuk dana akses jamban sehat modal bagi keluarga yang tidak

Mewajibkan calon jemaah haji membuat memiliki jamban untuk mendapat ijin

jamban atau memberikan modal bagi berangkat haji.

keluarga yang tidak memiliki jamban untuk

mendapat ijin berangkat haji.


Rencana Tindak Lanjut

1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat terkait bahaya BABS bagi kesehatan dan
lingkungan dan memberikan sanksi sosial atau hukuman kepada masyarakat yang
mencoba untuk BABS di sungai
2. Pembuatan satuan tugas ODF tiap desa serta melakukan pelatihan terkait
pembuatan jamban keluarga sehat
3. Sosialisasi terkait program HAJI JAGA (Haji Peduli Jamban Keluarga) untuk para
calon jemaah haji
Pembentukan Tim Pemecahan Masalah

1. Penanggungjawab : Kepala UPT Puskesmas Kemuningsari Kidul


2. Tim pelaksana yang dibentuk antara lain:
• Dokter Puskesmas
• Petugas Kesling
• Petugas Promkes
• Satgas ODF
• Tokoh Masyarakat
Tujuan Pembentukan Tim Pemecahan Masalah
● Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan tentang bahaya buang air besar
sembarangan bagi kesehatan dan lingkungan
● Memberikan motivasi kepada perangkat desa dan tokoh masyarakat untuk
membentuk satuan tugas ODF terutama dalam pemberian sanksi kepada pelaku BABS
● Sosialisasi terkait program HAJI JAGA (Haji Peduli Jamban Keluarga) untuk para calon
jemaah haji membuatkan jamban atau memberikan modal bagi keluarga yang tidak
memiliki jamban
Kegiatan Tim Pemecahan Masalah
● Memberikan penyuluhan untuk menciptakan masyarakat yang paham tentang
pentingnya buang air besar di jamban sehat
● Memberikan motivasi kepada perangkat desa dan tokoh masyarakat untuk
membentuk satuan tugas ODF terutama dalam pemberian sanksi kepada pelaku BABS
seperti menegur melalui pengeras suara masjid, menutup akses lokasi BABS,dll.
● Sosialisasi dan pelatihan terkait pembuatan jamban sehat keluarga kepada
masyarakat
● Sosialisasi terkait program HAJI JAGA (Haji Peduli Jamban Keluarga) kepada para calon
jemaah haji membuatkan jamban atau memberikan modal bagi keluarga yang tidak
memiliki jamban untuk mendapat ijin berangkat haji.
Indikator Keberhasilan Kegiatan Tim Pemecahan
Masalah

● Jumlah kehadiran warga


● Jumlah warga yang datang dan mengikuti kegiatan
● Kesiapan petugas
● Sarana dan Prasarana penyuluhan
● Jumlah masyarakat yang termotivasi
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan

● Jumlah warga yang masih melakukan buang air besar di sungai


● Terbentuknya satuan tugas ODF dan terlaksananya pemberian sanksi bagi warga BABS
● Terlaksananya program HAJI JAGA bagi calon jamaah haji untuk mendapatkan ijin
berangkat dengan memberikan modal pembuatan jamban kepada masyarakat yang
membutuhkan
BAB iv
MATRIK
RUK
Waktu
Upaya Target Penanggu Kebutuhan Mitra Kebutuhan Sumber
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Indikator Kerja
Kesehatan Sasaran ng Jawab Sumber Daya Kerja Anggaran Biaya
an
1. Kesling a. Mengetahui TTU, TPM, 5 Desa PJ Kesling PJ Kesling Linsek Januari- Rp.1.105.000 50% TTU, TPM, BOK
Inspeksi nilai SAB   Desember   SAB
kesehata kesehatan
n TTU, TPM,
lingkunga SAB
n TTU,
TPM, SAB
2. Kesling b. SAB Sample Sekolah, PJ Kesling ATK, Botol, PJ Labkesd Januari, 1,105,000 50% SAB BOK
Pemeriks memenuhi dari pasar, Kesling a April, Juni,
aan syarat tempat- DAM,insta Septembe
kualitas kesehatan tempat nsi r
SAB umum pemerinta
(sekolah,p h
asar,DAM,i
nstansi
pemerinta
h)
3. Kesling c. ODF 5 desa 5 desa PJ Kesling ATK, Makan Linsek Januari, 2,625,000 5 Desa ODF BOK
Orientasi minum, Kader Maret,
natural Kesling Juli,
leader September
STBM, , Oktober
penjama
h
makanan
,kader
kesling
lainya
Waktu
Upaya Target Penanggu Kebutuhan Mitra Kebutuhan Sumber
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksana Indikator Kerja
Kesehatan Sasaran ng Jawab Sumber Daya Kerja Anggaran Biaya
an
4. Kesling d. ODF 5 desa 5 desa PJ Kesling ATK, PJ Linsek Februari, Rp 3.500.000 100% BOK
Pemberd Kesling April, Juni,
ayaan Septembe
masyarak r
at
melalui
pemicua
n STBM
5. Kesling e. ODF 5 desa 5 desa PJ Kesling ATK, PJ Linsek Maret, Rp 3.500.00 100% BOK
Pembina Kesling Mei, Juli,
an pasca Oktober
pembina
an ODF
BAB v
KESIMPUL
AN DAN
SARAN
KESIMPULAN
• Tidak tercapainya persentase target salah satunya pada UKM Kesehatan
Lingkungan bagian STBM Desa/Kelurahan yang Telah ODF di Puskesmas
Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember.
• Ditemukan masalah terkait tidak tercapainya persentase target
pencapaian pada UKM Kesehatan Lingkungan bagian STBM
Desa/Kelurahan yang Telah ODF sehingga diberikan beberapa alternatif
atau solusi untuk pemecahan masalah agar dapat meningkatkan
persentase capaian program.
• Dengan adanya evaluasi program ini maka puskesmas memiliki rencana
program yang baik, terpadu dan terarah.
• Kegiatan yang diusahakan dalam rangka untuk meningkatkan mutu
pelayanan di Puskesmas Kemuningsari Kidul
SARAN

Diharapkan antara tenaga kesehatan, perangkat desa, kader, dan


penanggungjawab program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember dapat saling kooperatif
sehingga pelaksanaan program STBM utamanya Desa/Kelurahan yang
Telah ODF dapat berjalan dengan lancar dan target dapat segera
terpenuhi.
Daftar pustaka

Data Definisi Operasional Puskesmas Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember. 2021. Kabupaten Jember: Puskesmas Kemuningsari
Kidul
Fajar Nugraha M. Kebijakan dan Manajemen Publik Dampak Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar
Pertama di Desa Gucialit Kecamatan Gucialit Kabupaten Lumajang. Kebijak dan Manaj Publik. 2015;3(2):44–53
Hasil SMD (Survei Mawas Diri) UPTD Puskesmas Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember. 2021. Kabupaten Jember: Puskesmas
Kemuningsari Kidul
Kemenkes. Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Indonesia. Jakarta:
Kemenkes, 2014.
Kemenkes. Pedoman Pelaksanaan Teknis STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di Indonesia. Jakarta: Kemenkes, 2012.
Penilaian Kinerja Puskesmas Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember. 2020. Kabupaten Jember: Puskesmas Kemuningsari Kidul
Penilaian Kinerja Puskesmas Kemuningsari Kidul Kabupaten Jember. 2021. Kabupaten Jember: Puskesmas Kemuningsari Kidul
LAMPIRAN KEGIATAN

Penyuluhan CTPS dan PHBS di Desa Kemuningsari dan Jatisari


LAMPIRAN KEGIATAN

Penentuan Lokasi Pemicuan Jamban di Desa Jatisari


LAMPIRAN KEGIATAN

Verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Desa Jatisari


Terima kasih
wassalamualaikum
wr.wb
HIDDEN SLIDE
Satu komunitas/masyarakat dikatakan telah ODF
jika :
● Semua masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja/kotoran bayi hanya ke jamban.
● Tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar.
● Tidak ada bau tidak sedap akibat pembuangan tinja/kotoran manusia.
● Ada peningkatan kualitas jamban yang ada supaya semua menuju jamban sehat.
● Ada mekanisme monitoring peningkatan kualitas jamban.
● Ada penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian BAB di
sembarang tempat.
● Ada mekanisme monitoring umum yang dibuat masyarakat untuk mencapai 100% KK mempunyai jamban
sehat.
● Di sekolah yang terdapat di komunitas tersebut, telah tersedia sarana jamban dan tempat cuci tangan
(dengan sabun) yang dapat digunakan murid-murid pada jam sekolah.
● Analisa kekuatan kelembagaan di Kabupaten menjadi sangat penting untuk menciptakan kelembagaan
dan mekanisme pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien sehingga tujuan masyarakat ODF dapat
tercapai.
Suatu komunitas yang sudah mencapai status Bebas dari Buang Air Besar Sembarangan, pada tahap
pasca ODF diharapkan akan mencapai tahap yang disebut Sanitasi Total. Sanitasi Total akan dicapai jika
semua masyarakat di suatu komunitas, telah:
● Semua masyarakat berhenti BAB di sembarang tempat.
● Semua masyarakat telah mempunyai dan menggunakan jamban yang sehat dan memeliharanya
dengan baik.
● Semua masyarakat telah terbiasa mencuci tangan dengan benar menggunakan sabun setelah
BAB, setelah menceboki anak, sebelum makan, sebelum memberi makan bayi, dan sebelum
menyiapkan makanan.
● Semua masyarakat telah mengelola dan menyimpan air minum dan makanan dengan aman.
● Mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat) dengan benar.
Yang mana cakupan area pendekatan utamanya adalah tingkat rumah tangga secara
kolektif. Untuk menjalankan itu semua harus digerakkan dan disinergikan melalui 3
komponen pendekatan yaitu :
● Menciptakan Kebutuhan (Demand Creation)
● Ketersediaan Pasokan (Supply Improvement)
● Lingkungan yang Mendukung (Enabling Environment)
Syarat Jamban Sehat :
1. Tidak mencemari air. 2. Tidak mencemari tanah permukaan
● Jika menggunakan jamban
cemplung, lubang jamban harus
ditutup, manakala selesai
digunakan
● Jika menggunakan jamban leher
angsa, harus ditutup rapat oleh air
● Lubang buangan kotoran
sebaiknya dilengkapi dg pipa
ventilasi, untuk membuang
bau dari dalam lubang
kotoran
● Pada tanah yg mudah longsor,
pasanglah penguat pada
dinding lubang kotoran dg
pasangan bata atau selongsong
anyaman bambu. Atau bahan
penguat lain yg terdapat di
daerah setempat
● Hindarkan cara penyambungan
aliran dg sudut mati.
● Gunakan pipa berdiameter minimal
4 inci.
● Letakkan pipa dg kemiringan
minimal 2:100
● Jamban harus berdinding dan
berpintu.
● Dianjurkan agar bangunan jamban
beratap, sehingga pemakainya
terhindar dari kehujanan dan
kepanasan
JENIS JAMBAN
• Jamban
Sehat
JSP
Permane
n• Jamban
Sehat
JSSP Semi
Permane
n
• Open
OD Defecati
on

Sharing : Adalah Buang Air Besar Numpang Di Jamban Sehat ( JSP/JSSP)


JAMBAN SEHAT PERMANEN (JSP)
1) Memenuhi persyaratan jamban sehat
2) Dalam kondisi normal tidak berpotensi menjadi tidak sehat dan
berbahaya karena hujan, banjir, rusak atau roboh
JAMBAN SEHAT SEMI PERMANEN (JSSP)
1) Memenuhi persyaratan jamban sehat
2) Dalam kondisi normal berpotensi menjadi tidak sehat dan
berbahaya karena hujan, banjir, rusak atau roboh

BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) /OPEN DEFECATION


(OD)
1) Buang air besar tidak di jamban sehat
JSP
“Jamban Sehat Permanen”
1. STLA (Septick Tank Leher Angsa) Rumah Tangga

Resapan
Lantai tidak kedap air

Kedap air disemua sisi


JSP
“Jamban Sehat Permanen”
STLA (Septick Tank Leher Angsa) Komunal
JSP
“Jamban Sehat Permanen”
2. L A + CUBLUK (Leher Angsa + Cubluk )
JSP
“Jamban Sehat Permanen”

3. C L A ( Cemplung Leher Angsa )


JSSP
“Jamban Sehat Semi Permanen”
1. C N L A ( Cemplung Non Leher Angsa )
JSSP
“Jamban Sehat Semi Permanen”
2. PLENGSENGAN ( Non Leher Angsa + Cubluk )
OD
“Open Defecation/Buang Air Besar Sembarangan”
1. L A + ( kolam, sungai, selokan, kebun, sawah )
OD
“Open Defecation/Buang Air Besar
Sembarangan”
2. N L A + ( kolam, sungai, selokan, kebun,sawah )
OD
“Open Defecation/Buang Air Besar
Sembarangan”
3. Jamban Helikopter

Anda mungkin juga menyukai