MND 2013072 | 2
17. Baiklah. Jadi setelah saya melakukan anamnesis kepada anda, dapat saya simpulkan
bahwa anda menderita ........................ dilihat dari gejala-gejala yang anda rasakan,
penyakit yang juga diderita oleh keluarga anda (jika ada), penyakit lain yang Anda derita.
18. Tetapi untuk memastikannya nanti saya akan melakukan pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan laboratorium terhadap Ibu/Bapak.
19. Terimakasih atas kerja samanya. Saya mohon diri. Assalamu’alaikum.
SINDROM NEFRITIK
Edema
Hematuria
Hipertensi
Jumlah urin sedikit
Demam
Sebelumnya ada riwayat infeksi
MND 2013072 | 4
LKK 2
PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN NEFROUROLOGI PADA DEWASA
MND 2013072 | 5
Posisi pasien duduk membelakangi pemeriksa atau tengkurap
Tangan kiri pronasi diletakkan di CVA
Tangan kanan dikepalkan dan dengan perlahan memukul tangan kiri
Jika terasa nyeri, interpretasi nyeri ketok CVA (+).
MND 2013072 | 6
- Meatal stenosis
- Posisi Meatus (epispadi, hipospadi)
b. Palpasi
- Fibrosa(Chordae) dorsal penis peyronie desease,
- Chordae ventral penis dengan hipospadia
- Tenderness di uretra periuretritis, dll
- Discharge Uretra
- Pus gonoccocal: profuse, kental, kuning/coklat abu-abu
- Pus non gonoccocal: lebih encer dan mukoid
Skrotum
a. Edema angioneurotik, inflamasi, infeksi
b. Kista sebasea kadang-kadang terlihat
c. Keganasan jarang
Testis
a. Lakukan secara hati-hati dengan jari-jari kedua tangan.
b. Apabila teraba bagian keras, curigai keganasan sampai terbukti bukan
c. Transiluminasi massa skrotum harus dilakukan secara rutin
d. Pada Tumor: nyeri pada palpasi (-)
e. Testis (-) curigai kriptorkismus, lakukan palpasi inguinal
f. Atrofi testis mumps, post operatif orkiopeksi, dll.
Epididimis
a. Palpasi ukuran dan indurasi
b. Akut: epididimis dan testis sukar dibedakan, melekat pada skrotum
dan kemerahan
c. Kronis: indurasi yang tidak terasa nyeri, dapat dicurigai tuberkulosis
atau skistosomiasis.
Korda Spermatikus & Vas Deferens
a. Pembengkakan bisa kistik (hidrokel atau hernia) atau padat.
b. Palpasi: penebalan (infeksi, varikokel, dll), pada pasien laki-laki
dewasa untuk varikokel dapat dilakukan tes valsava.
Tunika Testis dan Adneksa
MND 2013072 | 7
a. Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis
b. Jika hidrokel muncul antar 18 – 35 Th harus dilakukan aspirasi.
c. Massa kistik yang terpisah dan berada di kutub atas testis dapat
dicurigai spermatokel.
13. Jika semua pemeriksaan selesai dilakukan, pemeriksa kembali melakukan cuci tangan.
14. Pemeriksaan fisik telah selesai Pak/Bu. Terimakasih untuk waktunya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
MND 2013072 | 8
LKK 3
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK KELAINAN NEFROLOGI DAN UROLOGI
ANAK
MND 2013072 | 9
Memperhatikan keadaan telinga (sekret)
10. Selanjutnya melakukan palpasi kepala:
Keadaan ubun-ubun (tertutup, datar, cekung, cembung)
Rambut mudah dicabut atau tidak
Edema palpebra (pitting, non pitting)
Nyeri tekan daerah telinga
11. Lalu lakukan perkusi kepala, yaitu nyeri ketok tragus
12. Selanjutnya melalukan pemeriksaan leher, dimulai dari inspeksi:
Memperhatikan adanya benjolan-benjolan (pembesaran tiroid, parotis, kelenjar
getah bening).
Memperhatikan adanya peningkatan vena jugularis.
13. Kemudian palpasi daerah leher:
Apakah ada teraba pembesaran tiroid, parotis, kelenjar getah bening.
Mengukur tekanan vena jugularis.
14. Lalu lakukan auskultasi leher: dengarkan suara bruit pada pembesaran tiroid.
15. Selanjutnya pemeriksaan thoraks, dimulai dari inspeksi:
Memperhatikan warna kulit (pucat, merah, ikterik).
Memperhatikan bentuk thoraks simetris atau tidak.
Membandingkan pergerakan thoraks kiri dan kanan.
Memperhatikan apakah ada retraksi dinding dada atau tidak.
Memperhatikan apakah ada vossure cardiac.
Memperhatikan letak iktus kordis.
16. Lalu lakukan palpasi thoraks:
Melakukan pemeriksaan stem fremitus.
Meraba apakah ada thrill atau tidak.
Memeriksa apakah ada nyeri tekan atau tidak.
Menentukan letak iktus kordis. (di ICS V)
17. Kemudian perkusi thoraks:
Menentukan batas jantung (normal atau pembesaran). (ICS
MND 2013072 | 10
Membandingkan bunyi (pekak, sonor, hipersonor, timpani) pada dinding thoraks
kanan dan kiri.
Menentukan batas paru dan hati.
18. Lalu lakukan auskultasi thoraks:
Mendengarkan bunyi jantung (BJ I, BJ II, BJ tambahan)
Mendengarkan apakah suara nafas bronkial, vesikuler (vesikuler lemah,
nyaring), mencari suara nafas tambahan (ronchi basah, halus dan nyaring,
ronchi kering), stridor (ekspirasi atau inspirasi), wheezing (ekspirasi atau
inspirasi)
19. Lalu melakukan pemeriksaan abdomen, dimulai dari inspeksi:
Memperhatikan warna kulit (pucat, merah, ikterik)
Memperhatikan bentuk abdomen (datar, cekung, cembung)
Apakah ada caput medusae, spider nevi
20. Selanjutnya palpasi abdomen:
apakah ada nyeri tekan di sudut costovertebra, epigastrium, punggung dan
abdomen bagian bawah
apakah ada tumor intra abdomen atau tidak
apakah ada pembesaran hati dan limpa
pemeriksaan ginjal di kiri atau kanan
21. Kemudian lakukan perkusi abdomen:
menentukan asites dengan cara shifting dullness/undulasi
melakukan pemeriksaan nyeri ketok costovertebrae angle (CVA)
22. Lalu lakukan auskultasi abdomen:
bising usus (normal, meningkat, menurun)
metalic sound
23. Selanjutnya pemeriksaan genital, pada laki-laki:
Inspeksi
- Memperhatikan bentuk skrotum (edema, iritasi kulit, hernia
skrotalis/hidrokel)
- Memperhatikan bentuk dan ukuran penis
MND 2013072 | 11
- Memperhatikan apakah ada edema dan kemerahan pada penis
- Memperhatikan apakah ada phimosis dan balanitis
- Memperhatikan letak tempat keluarnya air kemih (hipospadia, epispadia)
Palpasi
- Melakukan pengukuran penis
- Melakukan perabaan testis (apakah ada UDT, nyeri pada perabaan)
- Apakah teraba hernia skrotalis atau hidrokel
24. Pada genitalia perempuan, lakukan inspeksi:
Memperhatikan bentuk dan ukuran klitoris
Memperhatikan apakah ada edema dan benjolan di vulva
Memperhatikan letak muara urethra
Memperhatikan liang vagina (terbuka,tertutup)
25. Selanjutnya pemeriksaan ekstremitas, dimulai dari inspeksi:
Memperhatikan warna kulit ( pucat, merah, kuning, ptechie/purpura)
Memperhatikan adanya clubbing finger
Memperhatikan adanya edema
Memperhatikan keadaan sendi (bengkak, warna, ptechie/purpura )
26. Lalu palpasi ekstremitas:
Melakukan penekanan pada daerah edema (pitting, non pitting)
Melakukan penekanan pada daerah sendi (nyeri tekan)
27. Baiklah Pak/ibu, dari hasil pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, dapat saya
simpulkan bahwa kondisi fisik anak anda…………………..
28. Jika semua pemeriksaan selesai dilakukan, pemeriksa kembali melakukan cuci tangan.
29. Pemeriksaan fisik telah selesai Pak/Bu. Terimakasih untuk waktunya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
MND 2013072 | 12
LKK 4
PEMASANGAN KATETER PRIA DAN SWAB URETRA
MND 2013072 | 13
11. Tutuplah daerah sekitar genitalia eksterna dengan doek bolong steril hingga menutupi
kedua paha, sehingga daerah yang terbuka hanyalah yang dibutuhkan untuk pemasangan
kateter.
12. Penis dipegang dengan tangan kiri dimana jari I di satu pihak dan jari II - V di pihak lain.
(Bila penis licin dapat dipegang dengan memakai kasa steril).
13. Masukkan xylocaine jelly sebanyak 20 cc ke dalam urethra. Pada laki-laki, tahan posisi
penis tegak dan tutup OUE dengan cara menjepit glan penis dengan menggunakan jari I
dan II agar xylocain jelly tidak tumpah. Tunggulah kira-kira 1-2 menit, agar xylocain
jelly melubrikasi uretra dan penderita tidak merasa sakit ketika pemasangan kateter.
14. Pada ujung kateter yang akan dipasang urine bag dijepit dengan klem. Ambil bengkok
dan letakkan di depan alat genital pasien.
15. Doronglah kateter perlahan-lahan ke dalam urethra sampai percabangan selang kateter.
16. Buka klem untuk melihat apakah ada urine yang mengalir ke luar dari selang, urine
ditampung di bengkok. Bila urine sudah keluar sedikit, ujung selang kembali diklem.
17. Ambil spuit yang telah diisi dengan larutan Nacl 0,9%/aquades sebanyak 5-15 cc
(tergantung indikasi pemasangan kateter), cabut jarum dari spuit lalu suntikkan cairan
melalui ujung selang yang tidak diklem.
18. Tarik selang kateter keluar sampai tertahan pada balonnya.
19. Lepaskan doek bolong steril.
20. Hubungkan selang kateter dengan urine bag lalu lepaskan klem pada selang.
21. Fiksasilah selang kateter di kranial pangkal paha. Pastikan bahwa selang tidak terpilin
atau terlipat.
22. Baiklah, pemasangan kateter telah selesai. Terimakasih atas kerja samanya. Saya mohon
diri. Assalamu’alaikum.
23. Bereskan lagi peralatan (cabut kateter dan sebagainya).
MND 2013072 | 14
LKK 5
PEMASANGAN KATETER PADA WANITA
MND 2013072 | 15
11. Pada ujung kateter yang akan dipasang urine bag dijepit dengan klem. Ambil bengkok
dan letakkan di depan alat genital pasien.
12. Oleskan jelly anestetik pada ujung distal kateter.
13. Bukalah labia minora dengan tangan kiri agar orificium urethra externum teregang.
14. Doronglah kateter perlahan-lahan ke dalam urethra sampai percabangan selang kateter.
15. Buka klem untuk melihat apakah ada urine yang mengalir ke luar dari selang, urine
ditampung di bengkok. Bila urine sudah keluar sedikit, ujung selang kembali diklem.
16. Ambil spuit yang telah diisi dengan larutan Nacl 0,9% aquades sebanyak 5-15 cc (tapi
berikan 2 cc saja), cabut jarum dari spuit lalu suntikkan cairan melalui ujung selang yang
tidak diklem.
17. Tarik selang kateter keluar sampai tertahan pada balonnya agar kateter terfiksasi.
18. Lepaskan doek bolong steril.
19. Hubungkan selang kateter dengan urine bag lalu lepaskan klem pada selang.
20. Fiksasilah selang kateter di kranial pangkal paha. Pastikan bahwa selang tidak terpilin
atau terlipat.
21. Baiklah, pemasangan kateter telah selesai. Terimakasih atas kerja samanya. Saya mohon
diri. Assalamu’alaikum.
22. Bereskan lagi peralatan (cabut kateter dan sebagainya).
MND 2013072 | 16
LKK 6
RECTAL TOUCHER DAN REFLEKS BULBOKAVERNOSUS
MND 2013072 | 17
13. Tempatkanlah jari telunjuk pada jam 12, untuk meraba kelenjar prostat pada posisi
lithothomi. (Kelenjar prostat teraba pada posisi jam 12). Raba massa tersebut, dan nilai
hal-hal berikut:
Permukaannya atau keadaan mucosa rektum pada prostate. Normal: licin.
Pembesarannya : pole atas bisa/tidak teraba dan penonjolannya kedalam rectum,
Konsistensi : kenyal, keras, atau lunak.
Simetris atau tidak,
Berbenjol-benjol atau tidak,
Terfiksir atau tidak
Nyeri tekan atau tidak
14. Keluarkan jari tangan dengan sedikit melengkungkan ujung jari, dan periksalah apakah
ada darah, lendir dan feses pada sarung tangan.
15. Baiklah, pemeriksaan telah selesai. Terimakasih atas kerja samanya. Saya mohon diri.
Assalamu’alaikum.
REFLEKS BULBOKAVERNOSUS
*seperti di atas, tapi dimulai dari posisi lithotomi
1. Oleskan jeli pada telunjuk tangan kanan
2. Lalu masukkan jari telunjuk tangan kanan ke anus ±3cm
3. Kemudian tangan kiri menekan glans penis atau klitoris
4. Nilai kontraksi spingter ani eksternus atau internus
5. Ukur jarak waktu antara remasan dan kontraksi dengan spingter ani
6. Jika langsung berkontraksi, interpretasi normal.
MND 2013072 | 18
LKK 7
TEKNIK SIRKUMSISI
MND 2013072 | 19
lidokain, lakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa jarum tidak
masuk ke pembuluh darah.
Teknik anestesi blok dilakukan dengan cara memasukkan lidokain tegak lurus
dengan pangkal penis tepat dibawah simpisis pubis hingga menembus fascia Buch
(seperti menembus kertas). Sebelum memasukkan cairan lidokain, lakukan
aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa jarum tidak masuk ke pembuluh
darah.
11. Tunggu 2 – 3 menit hingga tercapai onset kerja obat dan yakinkan bahwa anestesi lokal
sudah bekerja dengan cara menjepit prepusium dengan menggunakan pinset.
12. Melepaskan pelengketan antara prepusium dengan glan penis dan membersihkan smegma di
daerah tersebut menggunakan klem bengkok dan/atau kasa steril.
13. Teknik Melepaskan pelengketan antara prepusium dengan glan penis dengan menggunakan
klem bengkok dilakukan dengan cara menarik prepusium kearah proksimal kemudian
masukkan klem bengkok ke dalam prepusium untuk kemudian klem dibuka tutup sambil
didorong kearah perlengketan (seperti gerakan menggunting). Lakukan berulang-ulang
kearah proksimal dan lateral sampai terlihat korona glan dan pangkal mukosa prepusium
disekeliling korona glan.
14. Lakukan insisi/pembuangan prepusium dengan cara:
Jepit prepusium diarah jam 1, 11 dan 6 dengan menggunakan klem lurus,
kemudian meminta asisten untuk menarik klem tersebut kearah distal
Prepusium di insisi pada arah jam 12 diantara jepitan klem dengan menggunakan
gunting jaringan kearah proksimal hingga tampak sulkus koronarius
Lakukan insisi melingkar kearah frenulum kearah kanan dan kiri dari ujung insisi
pertama
Lakukan kontrol perdarahan pada frenulum dengan cara diligasi menggunakan
catgut dengan teknik jahitan angka 8.
Bila terjadi perdarahan di mukosa lakukan ligasi dengan menggunakan klem arteri
dan catgut.
15. Menjahit luka dengan cara mengaproksimasi/menjahitkan kulit dengan mukosa di tempat
luka insisi pada arah jam 3, 6, 9, 12 dan dapat ditambah sesuai keperluan.
16. Luka ditutup dengan kasa steril melingkari luka dan difiksasi kearah simpisis pubis
MND 2013072 | 20
17. Baiklah, sirkumsisi telah selesai. Terimakasih atas kerja samanya. Saya mohon diri.
Assalamu’alaikum.
MND 2013072 | 21