Anda di halaman 1dari 27

Retensi

o Urin
dr. Rada Tri Rosi Kurnia

Pembimbing:
dr. Armada
Identitas Pasien
● Nama : Tn. S

● Jenis kelamin : Laki-laki

● Usia : 60 tahun

● Pekerjaan : wiraswasta

● Alamat : sungai liat

● Masuk RS : 16 Desember 2022


Keluhan Utama :
Tidak bisa BAK sejak 3 hari
SMRS
Riwayat Penyakit Reten
sio Ur
in

Os datang ke RSMS dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 3 hari SMRS. Awalnya
pasien mengeluh sulit untuk BAK sehingga pasien harus mengejan untuk
mengeluarkan urin. Pancaran urin lemah, kencing terasa terputus-putus, dan terdapat
rasa tidak puas setelah berkemih. Kemudian BAK terasa menetes dan merembes di
sekitar penis. Pasien juga mengeluhkan tidak dapat menahan rasa ingin kencing dan
harus kencing lagi padahal baru saja kencing. Nyeri dan tegang pada perut bagian
bawah.
Riwayat BAK berpasir (-), keluar batu saat BAK (-), BAK berdarah (-), nyeri
pinggang (-). Demam (-), mual/ muntah (-) , rw trauma (-). Keluhan BAB (-).
Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Os belum pernah berobat sebelumnya.
± separuh dari > separuh Hampir
Tidak sama <1 dari 5 < dari separuh
Keluhan pada 1 bulan terakhir kejadian kejadian selalu
sekali kejadian kejadian

Seberapa sering anda merasa ada sisa


selesai kencing? 0 1 2 3 4 5
Seberapa sering anda harus kembali
kencing dalam waktu ≥ 2 jam setelah
kencing? 0 1 2 3 4 5

Seberapa sering anda mendapatkan


bahwa anda kencing terputus putus? 0 1 2 3 4 5

Seberapa sering anda merasa sulit


untuk menahan kencing? 0 1 2 3 4 5

Seberapa sering pancaran kencing


anda lemah? 0 1 2 3 4 5

Seberapa sering anda harus mengejan


untuk memulai kencing? 0 1 2 3 4 5

Seberapa sering anda harus bangun


Tidak 5 atau
untuk kencing sejak mulai tidur pada 1 kali 2 kali 3 kali 4 kali
malam hari hingga bangun dipagi hari pernah lebih

Dengan keluhan seperti ini bagaimana


anda menikmati hidup Tidak senang = 5
International Prostate Symptom
Score
(IPSS)

Total score IPSS : 18


Total score quality of life : 5
Identifying Information

RPD RPK Rw. Alergi Obat

• Rw. Keluhan yg sama (-)


• Rw. HT (-)
• Rw. DM (-) disangkal disangkal
• Rw. ISK (-)
• Rw. BSK (-)
• Rw. Trauma perut bagian bawah
(-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : CM
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Nafas : 20 x/menit
Suhu : 36,5°C
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan Leher: Konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-),bibir pucat(-),
pembesaran KGB(-)

Thorax (Paru)
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri.
Palpasi : Vocal fremitus simetris kanan dan kiri, Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di SIK V linea midklavikula
Perkusi : batas kanan jantung linea parasternalis dekstra
batas kiri jantung linea midklavikula sinistra
Auskultasi: irama regular, bunyi jantung S1 dan S2 normal, murmur(-),
gallop(-)

Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, distensi vena(-)
Auskultasi : bising usus (+) 7 kali/menit
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : supel, hepatosplenomegali (-), nyeri tekan (-), nyeri
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas : deformitas (-). Oedem (-), akral hangat, CRT< 2 detik
KGB : tidak ada keluhan
Genitourinary : Status Lokalis
Pemeriksaan
Urologis
Flank
Dextra Sinistra
Area
Inspeksi Tanda trauma (-) Tanda trauma (-)
Tanda radang (-) Tanda radang (-)
Scar (-) Scar (-)

Ballotement (-) (-)


Nyeri tekan (-) (-)
CVA
Nyeri Ketok (-) (-)
CVA
Suprapubis
inspeksi
Tanda trauma : jejas (-), laserasi (-), hematom (-)
Tanda radang : merah (-), bengkak (-), fistula (-), cairan (-),sikatrik (-)
Tanda massa : tumor (-), kista (-), hidronefrosis (-)
Palpasi : Teraba masa (-), nyeri tekan (+)

Genitalia Eksterna
Penis : bentuk normal, lurus, disirkumsisi, tanda inflamasi (-), MUE
terletak di tengah glans
Skrotum : tanda trauma (-), tanda inflamasi (-), tanda massa(-)
Testis : +/+ , ukuran normal, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-/-) ,
transiluminasi (-/-)
Status Lokalis
Anus
Inspeksi : tidak tampak masa, fistula (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Rectal Toucher
Tonus sfingter ani (TSA) : baik
Reflek Bulbo Cavernosus : (+)
Prostat
Sulkus interlobaris : (-)
Pembesaran prostat : (+)
Konsistensi : kenyal
Simetris : simetris
Nyeri : (-)
Nodul keras : (-)
Handscoon : feses (+), darah (-), lendir (-)
Diagnosa Kerja Diagnosis
• Diferential
Retensio Urin susp
Retensio Urin susp BPH
striktur uretra

• Retensio urin susp Ca


prostat

• Retensio Urin ec ISK


Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
- Hemoglobin : 12,9 gr%
- Leukosit :
9.600mm3
- Eritrosit :
4,4 juta/mm3
- Hematokrit : 35 %
- Trombosit :281
ribu/mm3
USG Abdomen

• Hepar : ukuran normal, struktur echo parenkim normal, vena porta


dan vena hepatika normal, ductus biliaris intra dan eksra hepatal
normal, nodul (-).
• Vesika felea : ukuran normal, dinding normal, batu (-), sludge (-)
• Lien : ukuran normal, vena lienalis normal
• Pankreas : ukuran normal, tidak tampak gambaran masa, kalsifikasi (-)
• Renal dekstra :ukuran normal, batu (-), calic pielum sistem normal, korteks
dan medula normal.
• Renal sinistra : ukuran normal, batu (-), calic pielum sistem normal, korteks
dan medula normal.
• Prostat : ukuran 27,8 x 26,5 x 24,6 x mm, volume : 28,2 cc
(membesar) parenkim inhomogen

Kesan : Pembesaran kelenjar prostat


Tatalaksana
 Pemasangan DC

 Ceftriaxon 2x1 tab

 Asam Mefenamat 3x1 tab

 Dexamethason 3x1 tab

 Edukasi
TINJAUAN
PUSTAKA
RETENSI
O Penyebab :
URIN Supravesika : persarafan buli/tulang belakang

Intravesika : trauma pada buli

Ketidakmampuan seseorang
untuk mengeluarkan urin yang Infravesika :
terkumpul dalam buli-buli Benign prostate hyperplasia
hingga kapasitas maksimal Carsinoma prostat
buli-buli terlampaui. Striktur urethra
Batu urethra
Ruptur urethra

 Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Malang: Sagung Seto. 2016:122-48.


• Trelease RB. Netter’s Surgical Anatomy Review. 2nd Edition. Netter FH, illustrator. Philadeplhia:Elsevier. 2017:201-16.
BENIGN PROSTATE CARSINOMA
HYPERPLASIA PROSTAT

 Peningkatan proliferasi sel (hiperplasia)  Keganasan terbanyak kedua di


kelenjar prostat sehingga antara keganasan sistem urogenitalia
menyebabkan sumbatan uretra pars pria.
prostatika -> retensio urin  Jenis histopatologis terbanyak :
adenocarcinoma
 Etiologi : teori dihidrotestoteron,,
 Etiologi : Predisposisi genetik,
ketidakseimbangan antara laju
pengaruh hormonal, growth factor,
proliferasi sel-kematian sel.
dan diet.

 Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Malang: Sagung Seto. 2016:122-48.


 Reynard J, Brewster S, Bierz S, Neal N. Oxford hand ook of urology. 4th edition. United Kingdom: Oxford University Press. 2019:71-126.
BENIGN PROSTATE CARSINOMA
HYPERPLASIA PROSTAT

 berusia >42 tahun.  meningkat pada usia >60 tahun.


 60-70% berasal dari zona perifer,
 80% berasal dari zona transisional. 20-30% dari zona transisional.
 Klinis : gejala obstruktif (hesistansi, pancaran  Klinis : kebanyakan asimtomatik,
melemah, intermitten, terasa ada sisa, kecuali jika sudah ada metastasis.
dan terminal dribling), gejala iritatif Gejala obstruktif dan iritatif, nyeri tulang
(urgensi, frekuensi, disuria, dan nokturia). belakang, nyeri bokong, parestesia, dan
inkontinensia feses.

Hitung skor IPSS


 Rectal toucher : sulkus interlobaris
menghilang, konsistensi kenyal, klasifikasi TNM
simetris, polar atas tidak terjangkau,  Rectal toucher : konsistensi keras,
nodul (-), nyeri tekan (-). asimetris, nodul.

Cek kadar
 Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s general urology. 17th edition. California: McGraw-Hill. 2008:348-70. PSA
 Reynard J, Brewster S, Bierz S, Neal N. Oxford hand ook of urology. 4th edition. United Kingdom: Oxford University Press. 2019:71-126.
PROSTATE SPECIFIC ANTIGEN (PSA)
 Glikoprotein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel epitelial prostat.
 Normal : ≤ 4 ng/ml.
 Pada keganasan prostat, kadar PSA meningkat (> 10 ng/ml) -> menembus
basal membran sel epitel dan beredar di vaskuler.
 PSA -> prostate specific, not ca prostate specific (dapat meningkat pada BPH,
infeksi, biopsi/TURP).
 RT+PSA -> deteksi dini ca prostat.

TRANS URETRAL ULTRASONOGRAPHY


(TRUS)
 Perkiraan volume prostat.
 Patologi/kelainan lain pada buli-buli (massa, batu, bekuan darah).
 Ca prostat -> gambaran hipoekoik -> guidance untuk biopsi prostat.

 Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s general urology. 17th edition. California: McGraw-Hill. 2008:348-70.
 Reynard J, Brewster S, Bierz S, Neal N. Oxford hand ook of urology. 4th edition. United Kingdom: Oxford University Press. 2019:71-126.
BENIGN PROSTATE
HYPERPLASIA
 Watchful waiting
 Medikamentosa
 Operasi : Trans Urethra Resection of Prostate (TURP)

CARSINOMA PROSTAT
Observasi
Prostatektomi radikal
Radiasi
Terapi hormonal

 Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s general urology. 17th edition. California: McGraw-Hill. 2008:348-70.
 Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Malang: Sagung Seto. 2016:122-48.
Anamnesis :
Striktur Gagal pemasangan kateter urin dengan ukuran kecil,
dilanjutkan dengan pemasangan melalui suprapubik.
urethra
Klinis pasien – Etiologi :
 Demam (-), keluar nanah dari penis -> infeksi
 Riwayat trauma pada selangkangan (-) -> trauma
Penyempitan lumen urethra
karena fibrosis pada dindingnya.
 Tidak pernah dipasang kateter sebelumnya, riwayat operasi (-)
-> iatrogenik
(+) Gejala LUTS : obstruktif /iritatif.

Tindakan :
 Uretrogram
 Uretroskopi
 Uretrotomi interna (sachse)
(+) Pemberian antibiotik dan analgetik untuk simtomatik.

 Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Malang: Sagung Seto. 2016:122-48.


Thank
s
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai