o Urin
dr. Rada Tri Rosi Kurnia
Pembimbing:
dr. Armada
Identitas Pasien
● Nama : Tn. S
● Usia : 60 tahun
● Pekerjaan : wiraswasta
Os datang ke RSMS dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 3 hari SMRS. Awalnya
pasien mengeluh sulit untuk BAK sehingga pasien harus mengejan untuk
mengeluarkan urin. Pancaran urin lemah, kencing terasa terputus-putus, dan terdapat
rasa tidak puas setelah berkemih. Kemudian BAK terasa menetes dan merembes di
sekitar penis. Pasien juga mengeluhkan tidak dapat menahan rasa ingin kencing dan
harus kencing lagi padahal baru saja kencing. Nyeri dan tegang pada perut bagian
bawah.
Riwayat BAK berpasir (-), keluar batu saat BAK (-), BAK berdarah (-), nyeri
pinggang (-). Demam (-), mual/ muntah (-) , rw trauma (-). Keluhan BAB (-).
Keluhan ini baru pertama kali dirasakan. Os belum pernah berobat sebelumnya.
± separuh dari > separuh Hampir
Tidak sama <1 dari 5 < dari separuh
Keluhan pada 1 bulan terakhir kejadian kejadian selalu
sekali kejadian kejadian
Thorax (Paru)
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri.
Palpasi : Vocal fremitus simetris kanan dan kiri, Nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Pemeriksaan Fisik
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di SIK V linea midklavikula
Perkusi : batas kanan jantung linea parasternalis dekstra
batas kiri jantung linea midklavikula sinistra
Auskultasi: irama regular, bunyi jantung S1 dan S2 normal, murmur(-),
gallop(-)
Abdomen
Inspeksi : perut tampak datar, distensi vena(-)
Auskultasi : bising usus (+) 7 kali/menit
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : supel, hepatosplenomegali (-), nyeri tekan (-), nyeri
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas : deformitas (-). Oedem (-), akral hangat, CRT< 2 detik
KGB : tidak ada keluhan
Genitourinary : Status Lokalis
Pemeriksaan
Urologis
Flank
Dextra Sinistra
Area
Inspeksi Tanda trauma (-) Tanda trauma (-)
Tanda radang (-) Tanda radang (-)
Scar (-) Scar (-)
Genitalia Eksterna
Penis : bentuk normal, lurus, disirkumsisi, tanda inflamasi (-), MUE
terletak di tengah glans
Skrotum : tanda trauma (-), tanda inflamasi (-), tanda massa(-)
Testis : +/+ , ukuran normal, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-/-) ,
transiluminasi (-/-)
Status Lokalis
Anus
Inspeksi : tidak tampak masa, fistula (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Rectal Toucher
Tonus sfingter ani (TSA) : baik
Reflek Bulbo Cavernosus : (+)
Prostat
Sulkus interlobaris : (-)
Pembesaran prostat : (+)
Konsistensi : kenyal
Simetris : simetris
Nyeri : (-)
Nodul keras : (-)
Handscoon : feses (+), darah (-), lendir (-)
Diagnosa Kerja Diagnosis
• Diferential
Retensio Urin susp
Retensio Urin susp BPH
striktur uretra
Edukasi
TINJAUAN
PUSTAKA
RETENSI
O Penyebab :
URIN Supravesika : persarafan buli/tulang belakang
Ketidakmampuan seseorang
untuk mengeluarkan urin yang Infravesika :
terkumpul dalam buli-buli Benign prostate hyperplasia
hingga kapasitas maksimal Carsinoma prostat
buli-buli terlampaui. Striktur urethra
Batu urethra
Ruptur urethra
Cek kadar
Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s general urology. 17th edition. California: McGraw-Hill. 2008:348-70. PSA
Reynard J, Brewster S, Bierz S, Neal N. Oxford hand ook of urology. 4th edition. United Kingdom: Oxford University Press. 2019:71-126.
PROSTATE SPECIFIC ANTIGEN (PSA)
Glikoprotein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel epitelial prostat.
Normal : ≤ 4 ng/ml.
Pada keganasan prostat, kadar PSA meningkat (> 10 ng/ml) -> menembus
basal membran sel epitel dan beredar di vaskuler.
PSA -> prostate specific, not ca prostate specific (dapat meningkat pada BPH,
infeksi, biopsi/TURP).
RT+PSA -> deteksi dini ca prostat.
Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s general urology. 17th edition. California: McGraw-Hill. 2008:348-70.
Reynard J, Brewster S, Bierz S, Neal N. Oxford hand ook of urology. 4th edition. United Kingdom: Oxford University Press. 2019:71-126.
BENIGN PROSTATE
HYPERPLASIA
Watchful waiting
Medikamentosa
Operasi : Trans Urethra Resection of Prostate (TURP)
CARSINOMA PROSTAT
Observasi
Prostatektomi radikal
Radiasi
Terapi hormonal
Tanagho EA, McAninch JW. Smith’s general urology. 17th edition. California: McGraw-Hill. 2008:348-70.
Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi 3. Malang: Sagung Seto. 2016:122-48.
Anamnesis :
Striktur Gagal pemasangan kateter urin dengan ukuran kecil,
dilanjutkan dengan pemasangan melalui suprapubik.
urethra
Klinis pasien – Etiologi :
Demam (-), keluar nanah dari penis -> infeksi
Riwayat trauma pada selangkangan (-) -> trauma
Penyempitan lumen urethra
karena fibrosis pada dindingnya.
Tidak pernah dipasang kateter sebelumnya, riwayat operasi (-)
-> iatrogenik
(+) Gejala LUTS : obstruktif /iritatif.
Tindakan :
Uretrogram
Uretroskopi
Uretrotomi interna (sachse)
(+) Pemberian antibiotik dan analgetik untuk simtomatik.