- Diagnosis multiaksial
Aksis V menilai dari fungsi sosial, pekerjaan, dan perawatan diri. Jika ketiganya terganggu
gangguan berat, jika 2 dari 3 sedang, 1 dari 3 ringan
- Gangguan Mental organic (F00-F09)
o Gg mental yang berkaitan dengan kondisi medik atau penyakit
o Gejala
Gg fungsi kognitif misal pada dementia
Gg sensorium penurunan kesadaran, paling sering pada Delirium, Gg
perhatian 3P yaitu pemusatan, pertahanan, dan pengalihan perhatian
Sindrom menonjol bisa ada gg persepsi (halusinasi), isi pikir
(waham/delusi), serta gangguan mood dan afek
o MMSE alat skrining dementia
24-30 normal
19-23 mild cognitive impairment, PRE DEMENTIA, mild cognitive impairment
10-18
o Demensia
Gejala : banyak melihat masa lalu (memori), marah/irritable
tanda :
progressif kronik >6 bulan + gg higher function + gg kognitif multiple +
gangguan fungsi eksekutif (fungsi harian terganggu) + TIDAK ada gg
kesadaran
pseudodementia adanya penurunan kognitif pada pasien dengan gg
psikiatri, SERING pada DEPRESI
o
o Jenis obat
Stimulant MAKaN KoM (MDMA, Amfetamin, Kafein, nikotin, Kokain,
Methamfetamin) gejala naik naik (semangat, takikardi, midriasis, agitasi)
Intok : supportif (atasi demam, takikardia, dan agitasi psikomotor)
Withdrawal : bromokriptin 0.625-2.5 mg PO 3x1
rokok :
o nikotin replacement therapy
o bupropion, 150mg/hari dalam 3 hari pertama, selanjutnya
2x150mg 7-12 minggu
o buspirone,
o vareniklin tartrat 2x1mg PO 12 minggu
Halusinogen gejala halusinasi. Lisa makan Ganja + Jamur (LSD, Ganja, Jamur)
Intoks : supportif
Benzo/depressan (ALBENBOSK Alkohol, benzo ,barbiturate, opioid, solver,
kanabis).
Gejala : turun turun (tenang. Slurred speech, inkoordinasi, stupor)
Kanabis/ganja dan Alkohol masuk depressan
Kanabis masuk ke depressan dan halusinogen, jika gak disebutin dosis
tinggi atau rendah maka masuk ke keduanya.
Terapi
o Intoks : flumazenil 0,2 mg IV, bisa diulang per menit, maksimal
5 kali
o W : fenobarbital 3x60mg
o Intoksikasi Barbiturat : sodium bikarbonat
o
Opioid = pinpoint pupil, needle track marks
Morfin heroin tramadol codein
Gejala : pinpoint pupil, depresi nafas, konstipasi
membedakan gejala
withdrawal opioid dengan intoksikasi stimulant adanya gejala
lakrimasi dan rhinorreha pada withdrawal opioid
Intoks : nalokson 0,4-2 mg IV
W : metadon 20-30 mg/hari SD
Alkohol
Terapi
o Chlordiazepoxide 4x25-100mg PO, dikurangi 20% setiap 5-7
hari
o Multivitamin tiamin 4x100mg PO dan asam folat 4x1 mg
mencegah wernicke Korsakoff syndrome
o Fenobarbital diberikan jika dengan diazepam 200mg belum
membaik, 10mg/kgbb IV selama 1 jam
- Skizofrenia (F20.
o Minimal 1 gejala yang MENONJOL, Onset MINIMAL 1 bulan
Thought of echo (memikirkan satu hal saja, berulang ulang), Thought of
insertion/withdrawal , Thought of broadcasting
Halusinasi auditorik
Waham
Delusi delusion of control (rasa sesuatu mengendalikan dia), influence,
passivity (tidak berdaya), perception (mistik, magic)
o Atau Minimal 2 gejala :
Halusinasi non auditorik
Gangguan arus pikir terputus, sisipan, inkoherensi (bentuk berat asosiasi
longgar, distorsi tata Bahasa), neologisme, asosiasi longgar
Perilaku katatonik, fleksibilitas serea, negativitsme, mutisme, stupor
Gejala negative : apatis, tidak mau bicara, tidak mau bergaul
o Tipe
o
o Depresi post skizofrenia gejala depresi menonjol (3A) setelah sembuh dari skizo
selama 1 tahun. Afek sesuai
o Skizo residu ada gejala negative pada pasien dengan skizo minimal 1 tahun, gejala
skizonya masih sangat menonjol.
o Skizo simpleks gejala skizo negative saja sejak dulu, tidak didahului dengan gejala2
skizo sebelumnya (halusinasi dan waham). Tidak ada diagnosis skizofrenia sebelumnya
o Skizo herbe usia muda 15-20 tahun
o
o Ddx :
- Gg psikotik akut (F23)
o Gg polimorfik psikotik akut tanpa gejala skizo ada waham halusinasi yang
intensitasnya berubah ubah (misal ada halu auditorik, berubah jaid visual, berubah jadi
waham kejar),
o Polimorfik psikotik akut dengan gejala skizo mirip dengan skizofrenia, memenuhi
gejala yang memenuhi skizofrenia. Jika lebih dari 1 bulan skizofrenia
o Sikotik akut lir skizo onset <2 minggu, ada gejala skizo di bsebagian besar waktu
o Psikotik akut lainnya dengan predominan waham
o Gg skizoafektif muncul gejala skizofrenia dulu, baru gangguan afektif, atau
berbarengan
o Terapi menghambat kerja dopamine (karena psikosis akibat kelebihan dopamine)
APG 1 : D2 reseptor antagonis untuk gejala POSITIF, EPS lebih dominan
APG 2 : D2 dan 5HT2 reseptor antagonis untuk gejala NEGATIF, EPS rendah,
namun bisa menyebabkan gg metabolic hiperprolaktinemia, ginekomastia
o Terapi pada agresivitas dan perilaku kekerasan pada pasien psikotik
Singkirkan kemungkinan penyebab organic
Restrain adalah pilihan terakhir
Pasien kooperatif
Haloperidol 2-3 kali 2,5-5 mg, maksimal 15 mg (pada usia 6-18 tahun
maksimal 10 mg, 2 kali 0,5-2,5 mg),
Bisa dikombinasi haloperidol + lorazepam atau diazepam
Klorpromazin 100mg, maksimal 400mg
Bila tidak kooperatif
Haloperidol 5 mg IM, diulang 30 menit maksimal 30 mg + diazepam 10
mg IM
Klorpromazin 25-50 mg IM, diulang 1-4 jam, maksimal 200mg.
o Efek samping :
Katarak quentiapin
Hiperprolaktinemia risperidone, haloperidol
Haloperidol EPS/tardive dyskinesia, peningkatan prolactin
Klozapin abnormalitas glukosa dan lipid BB naik, efek samping
antikolinergik, Agranulostiosis, miokarditis, menurunkan ambang kejang
Chlorpromazine hipotensi ortostatik, menurunkan ambang kejang
EPS
Akatisia
Dystonia akut kaku, spasme akut, sering pada otot2 mata
Tardive dyskinesia Gerakan mengecap mulut,
Parkinsonism gejala TRAP
SNM sindrom neuroleptic maligna emergency gg kesadaran, gg
autonomy, spasme otot berat, hiperpireksia. Terapi : stop obat, berikan
dantrolene atau bromokriptin
Tardive diskinsesia diberikan THP
Parkinsonism akut : diberikan parasimpatolitik (atropine sulfat) + inj
benzodiazepin
Sindroma Neuroleptik Maligna ada gg autonomy
Paling utama benzodiazepine diazepam 10mg/kgbb/hari
Dantrolene 1-2,5 mg/kgbb IV
Bromokriptin (dopamine agonist) 2.5 mg / 6-8 jam, via NGT
Amantadine (domapiminergik, antikolinergik) 100mg PO
- Gangguan Afektif
- Episode Manik (F30.x)
o Diagnosis : keadaan afek yang meningkat, ekspresif, atau irritable MINIMAL 1 minggu
+ minimal 4 gejala di bawah
o Gejala naik naik :
Peningkatan aktivitas (kerja, sosial, seksual)
Lebih banyak bicara
Flight of ideas
Grandiosity (harga diri melambung)
Berkurang kebutuhan tidur
Mudah teralih perhatian
Keterlibatan dalam kegiatan yang risiko tinggi
o Hipomanik (F.30.0) onset <1 minggu, berlangsung 4 hari, gejala lebih ringan
dibandingkan manik, tidak ada impairment pd fungsi sosial atau pekerjaan, tidak
butuh ranap
o Manik tanpa gejala psikotik (F.30.1) onset 1 minggu, gejala berat , ada impairment
pd fungsi sosial atau pekerjaan, butuh ranap
o Manik dengan gejala psikotik (F30.2) ada gejala psikotik, waham kebesaran (+)
o Terapi :
Akut lithium + antipsikotik atau as valproate + antipsikotik
Long term lithium carbonat (Frimania) 250-500mg/hari
Antipsikotik haloperidol 4.5 – 15 mg / hari
As valproate 3x250 mg/hari
o
o
- Gangguan suasana perasaan menetap
o Siklotimia depresi ringan dan hipomanik ringan, minimal 1 atau 2 tahun
o Distimia afek depresi minimal 2 tahun
- Gangguan Waham/Delusional Disorder
o diagnosis
Terdapat >=1 delusi minimal 1 bulan
Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
Tidak mempengaruhi kehidupan pasien
Tidak terkait dengan konsumsi zat
o
o Gangguan waham menetap (F22) waham menonjol, menetap > 3 bulan. Tidak ada
halusinasi
o Gangguan waham terinduksi (F24) 2 atau lebih mempunyai system waham yang
sama, hubungan dekat, 1 orang menginduksi yg lain
-
- Fobia (F.40) <6 bulan
o Pencetus : situas atau objek yang jelas, dianggap berbahaya, sehingga dihindari atau
dihadapi dengan rasa takut / terancam
o Agoraphobia cemas saat di tempat atau situasi dimana sulit untuk menyelamatkan
diri, mencakup saat di luar rumah sendiri, di keramaian, bepergian dengan angkutan
umum
o Fobisa sosial ketakutan berlebih akan dipermalukan, ketakutan akan penilaian orang
terhadap dirinya , biasanya ketika sedang berada di situasi sosial seperti berbicara
depan umum, berkemih ke toilet umum, makan di tempat umum.
o Fobia spesifik (f40.2)
o Terapi :
Psikoterapi untuk desensitisasi.
CBT mengubah cara berpikir dan emosi yang dirasakan oleh pasien
BT systematic desensitisasi. Pasien diexpose dengan ketakutannya
dimulai dari yang paling tidak ditakuti – dinaikkan tingkatannya]
o
Insight-oriented therapy terapi dengan cara memahami apa yang
diekspresikan dan dirasakan
Family therapy dengan bantuan keluarga
jika tidak berhasil pakai farmakoterapi
Lni 1 SSRI fluoxetine 20mg, sitalopram 20mg, sertraline 25-
200mg
Lini 2 antikolinergik (imipramine, mirtazapine), short acting benzo
(alprazolam)
Agoraphobia SSRI, TCA, benzodiazepine
Fobia sosial : SSRI, SNRI
Fobia spesifik : short acting benzo (lorazepam, alprazolam)
- Gangguan Panik
o Berhubungan dengan hipersensitivitas seratogernic receptor
o Diagnosis : paling tidak 1 bulan terdapat beberapa kali serangan anxietas berat
(minimal 2 kali) dengan ciri :
Panik ditegakkan sebagai diagnosis utama apabila TIDAK ADA gg cemas fobik
Dalam keadaan yang relative tidak bahaya
Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau diduga (expected dan
unexpected pannick attack)
Diantara serangan ada periode bebas panik
Mengganggu aktivitas sehari2
o Serangan panik gejala neurosis muncul TIBA TIBA dan sebelumnya gak ada gejala
tersebut. Bisa yang expected dan unexpected.
o Terapi
Akut : benzodiazepine short acting (midazolam)
Lini 1 SSRI fluoxetine, sertraline, escitalopram
Lini 2 Antipanik trisiklik (klomipramin, imipramine), benzodiazepine short
acting u/sedasi (alprazolam)
Lini 3 divalproat, gabapentin
- gg kepribadian
o Gejala : lebih dari 18 tahun, mengganggu pekerjaan dan fungsi sosial
o Tipe
A= Aneh
Paranoid = selalu negatif thinking, curiga dengan orang lain
Skizoid = menolak untuk berkawan dengan orang lain
Skizotipal = rendah diri, percaya pada hal sifat mistik, eksentrik
B = berisik
Antisosial = rentan terhadap perilaku kriminal, kurang hati nurani,
agresi, berbohong
Borderline = ketidakstabilan suasana hati, rentan mengalami
perubahan mood namun tidak memenuhi kriteria bipolar
Histrionik = pencari perhatian konstan, theathrical, drama queen,
tidak menjatuhkan orang lain
Narsistik = selalu ingin jadi superior, menjatuhkan orang lain
C = cemas
Avoidant = mau bergaul tapi takut penolakan
Dependent = cenderung melekat pada orang lain dan takut
kehilangan,
Anankastic / Obsesif kompulsif personality disorder = perfeksionis,
kaku, memaksa orang lain
Intellectual disability
Abnormal facial feature jidat dan dagu prominen, telinga besar, long face
Strabismus esotropia
Adanya Sherman paradox semakin diturunkan ke bawah, manifestasi klinis
dari sindrom fragile X akan semakin terlihat
- Gangguan identitas jenis kelamin masa kanak
- Retardasi mental (F70-F79) (turun 19-14) IQ dibawah 70
o Borderline = 70-84 = boderiline intellectual functioning
o Ringan = 50-69 mencapai kemampuan bicara, bisa mandiri dalam merawat diri dan
keterampilan praktis
o Sedang 35-49 bisa percakapan sederhana sampai hanya dapat komunikasi
seadanya, ada etiologic organik
o Berat = 20-34 ada deficit motoric yang mencolok atau deficit lain
o Sangat berat <20 ada gg neurologis dan fisik lain yang berat, mempengaruhi
mobilitas
o Terapi
Cpmrehensive management plan
Metilfenidat
clonidin
- Pika masa bayi dan kanak (F98.3)
o Makan makanan yang tidak bergizi dan aneh tanah, serpihan cat, es batu
- GPPH/ ADHD
o
o Membedakan ADHD dengan ASD (seperti di atas) ADHD baru muncul ketika dia
sudah mulai berinteraksi dengan orang orang.
o MAKSIMAL USIA 12 TAHUN
Jika usia 12-18 tahun conduct disorder
Jika > 18 tahun gg kepribadian antisosial
o Ada gejala berkurangnya perhatian + hiperaktivitas
o Minimal dibuktikan di 2 kondisi (sekolah dan rumah), inatensi, mudah teralih,
hiperaktif
o Tipe
Dominan hiperaktif- impulsive
Dominan inatentif
Kombinasi hiperaktf-impulsif dan inatentif
o Tx :
Lini 1 :
stimulant/ antihiperkinetik metilfenidat 0,3-0,7mg/kgbb/hari
non stimulant atomoxetine 10-80 mg 1-2x/hari
lini 2 :
antidepressant SSRI fluoxetine 1x20mg dan SNRI venlafaxine
1,4mg/kgbb/hari
antipsikotik : risperidone, haloperidol 10-20 mg
antikonvulsan : karbamazepin 300-1200mg/hari, as valproate 250-
1500mg/hari
agonis alfa : clonidin
Tambahan : terapi perilaku
- Gangguan paska melahirkan
o baby blues = gejala <1 minggu, anak masih terurus, gejala ringan. Terapi : tentramkan
ibu
o Post partum depression = > 2 minggu, tidak mau mengurus anak. Terapi :
antidepressant SSRI, dipisahkan dari anak, psikoterapi
o Psikosis Post Partum = onset 2-3 hari PP, bisa setelah 2 minggu, halusinasi dan delusi
(+), ibu menganggap anak kutukan/aneh/keinginan membunuh anak. Tx : antipsikotik
dan lithium, bisa + antidepressant.
Jika fase akut terlewati psikoterapi
jika medikamantosa gagal ECT