Anda di halaman 1dari 2

KEGIATAN IMD DAN ASI EKSKLUSIF

Identitas : WB/33 th/Br Dinas Pangitebel


Tema: Gizi pada Balita
Judul: Penyuluhan Tentang Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini dan Pemberian ASI
Eksklusif
Latar belakang:
World Health Organization (WHO) menempatkan Indonesia pada posisi dengan
kasus gizi buruk tinggi, yaitu tertinggi kelima di dunia. Pada tahun 2005, sebanyak
lima juta balita Indonesia menderita gizi buruk. Jumlah itu sama dengan 27,5% dari
total populasi balita. Menurut WHO, 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi
kurang dan gizi buruk. Oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan
tepat. Masalah gizi buruk paling tinggi pada bayi. Hal ini disebabkan dalam siklus
kehidupan manusia, bayi berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan yang
paling pesat. Bayi yang dilahirkan dengan sehat, pada umur 6 bulan akan mencapai
pertumbuhan atau berat badan dua kali lipat daripada saat dilahirkan. Untuk
pertumbuhan bayi dengan baik, diperlukan zat-zat gizi seperti protein, kalsium,
vitamin D, vitamin A dan K, zat besi, dan sebagainya. Secara alamiah zat-zat tersebut
sebenarnya sudah terkandung di dalam air susu ibu (ASI). Oleh karena itu, jika bayi
diberikan ASI secara eksklusif, sudah bisa mencukupi kebutuhan gizinya.
Di Indonesia, penelitian dan pengamatan yang dilakukan diberbagai daerah
menunjukan dengan jelas adanya kecenderungan semakin meningkatnya jumlah ibu
yang tidak menyusui bayinya. Berdasarkan survey Demografi Kesehatan Indonesia
2002, hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama. Dari beberapa
penelitian, terdapat penurunan jumlah ASI eksklusif. Hal ini berkaitan erat dengan
pola asuh ibu. Perilaku atau pola asuh ibu dipengaruhi salah satunya oleh tingkat
pengetahuan ibu mengenai inisiasi menyusui dini dan pemberian ASI eksklusif.

a. Tujuan penyuluhan
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu terkait pentingnya
IMD dan pemberian ASI eksklusif guna meningkatkan gizi balita dan
merupakan salah satu prioritas dari program kesehatan nasional.
b. Sasaran penyuluhan
Ibu nifas yang melahirkan di Puskesmas Manggis 1.
c. Penerapan tata nilai

S : Senyum, salam sapa saat melaksanakan kegiatan promosi kesehatan


E : Empati ketika menemukan permasalahan pada masyarakat
G : Gairah dan semangat dalam melaksanakan kegiatan promosi kesehatan
A. Adil ketika melakukan promosi kesehatan
R : Responsif, menanggapi keluhan masyarakat ketika ditemukan masalah
saat dilakukan promosi kesehatan
d. Cara pelaksanaan
Penyuluhan dilakukan di ruang nifas Puskesmas Manggis I pada tanggal 14
Mei 2022. Penyuluhan dengan menggunakan media leaflet tentang inisiasi
menyusui dini danipemberian ASI esklusif pada balita. Penyuluhan
berlangsung selama 20 menit dan dapat diterima dengan baik. Kegiatan
penyuluhan diawali dengan penyampaian materi mengenai manfaat ASI
eksklusif, pemberian ASI yang disarankan oleh WHO dan cara pemberian
ASI yang benar. Kemudian diakhir acara dibuka sesi tanya jawab dan
menghasilkan 2 buah pertanyaan mengenai pemberian ASI eksklusif.
Kegiatan ini berjalan lancar .
e. Evaluasi
Komunikasi dua arah terjalin dengan peserta, peserta terlihat senang dan
antusias dalam mendengarkan dan bertanya. Sebaiknya pemberian
penyuluhan ini dilakukan secara rutin dan berkala agar dapat dilaksanakan
dengan baik bagi masyarakat khususnya pada ibu dan calon ibu.

Anda mungkin juga menyukai