Email:ricky.2015fk143@civitas.ukrida.ac.id
Pendahuluan
Posyandu
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Jadi, Posyandu merupakan kegiatan
swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan penanggung jawab kepala desa.
Pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan
program terpadu di balai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan Pos
pelayanan terpadu (Posyandu)”. Konsep Posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan.
Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran, aspek lokasi
kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya.
Masalah gizi balita
Kekurangan dan kelebihan kesehatan gizi pada balita sama-sama dapat berdampak negatif.
Kekurangan kesehatan gizi pada balita berhubungan erat dengan keterlambatan pertumbuhan
tubuh, daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah sakit (terutama penyakit infeksi), dan
menurunnya tingkat kecerdasan serta gangguan mental.
Sebaliknya kelebihan kesehatan gizi pada balita yang ditandai dengan berat badan berlebih
dan kegemukan berisiko terkena penyakit-penyakit kronis-degreneratif seperti diabetes,
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan jenis kanker tertentu. Kedua masalah
tersebut menurunkan kualitas sumber daya manusia.Oleh sebab itu pembangunan dibidang
kesehatan gizi merupakan investasi pembangunan bangsa.
Penanganan secara khusus perlu dilakukan pada balita yang mempunyai masalah gizi dalam
bentuk memperbaiki kebiasaan pola makan dengan gizi seimbang. Yaitu solusinya yang
dapat dilakukan adalah setiap orang tua memberi contoh dengan mengajak makan bersama
keluarga, memper-kenalkan makanan secara bertahap terus mencoba makanan yang baru dan
tetap tenang apabila balita menolak makan.
Pastikan anak cukup makan untuk memenuhi kebutuhan gizinya, perhatikan jenis, jumlah dan
jadwal makan. Apabila diperlukan anak yang berisiko memerlukan suplemen gizi. Perlu
informasi jelas apa saja isi suplemen tersebut dan indikasi pembe-riannya. Tentunya
memerlukan pengawasan dalam bentuk selektif membaca label suplemen dan dosis
pemberiannya.
Promosi Kesehatan
1.Penyuluhan
Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar mereka tahu, mau
dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau
keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya (Subejo, 2010).
Pengertian penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan masyarakat (Public
Health Education), yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan
kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan
tersebut atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.
Akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan
kata lain, dengan adanya pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan
perilaku sasaran.
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi baru yang
diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikannya, semakin
mudah seseorang menerima informasi didapatnya.
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam manerima
informasi baru.
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang tidak dapat
diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan menganggap sesuatu yang
tidak boleh diabaikan.
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-orang yang sudah
mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan masyarakat dengan penyampai informasi.
Dalam melakukan penyuluhan kesehatan, maka penyuluh yang baik harus melakukan
penyuluhan sesuai dengan langkah-langkah dalam penyuluhan kesehatan masyarakat sebagai
berikut : Mengkaji kebutuhan kesehatan masyarakat, menetapkan masalah kesehatan
masyarakat, memprioritaskan masalah yang terlebih dahulu ditangani melalui penyuluhan
kesehatan masyarakat, menyusun perencanaan penyuluhan.
Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan
sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau
berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten.
Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada
penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh
mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit
berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara
bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan
hidup anak.
Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka
penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan
kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat dihindari dengan imunisasi yaitu
seperti hepatitis B, campak, polio, difteri, tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan
lain sebagainya.