Anda di halaman 1dari 12

KASUS OTC

Dialog kasus 1

A: Selamat pagi Bu, saya apoteker x, ada yang bisa saya bantu?
P: Pagi. saya ingin membeli obat KB
A: Baik ibu, sebelumnya ibu ingin membeli pil KB untuk siapa?
P: Untuk diri saya sendiri mba
A: Baik, apakah saya boleh tau nama ibu?
P: Ibu X
A: Baik Ibu X usianya berapa?
P: 32 tahun
A: Apakah sebelumnya ibu sudah pernah konsultasi ke dokter?
P: Iya, sudah pernah, saya sebelumnya diberikan pil KB microgynon dari dokter
A: Mohon maaf Bu, untuk Microgynon sedang tidak ada stoknya. Stok yang Ada merk Pil
KB Andalan, kandungan dan dosisnya sama dengan pil Microgynon. Bagaimana ibu, mau pil
KB Andalannya?
P: oh boleh mba
A: Baik, sebelumnya saya mau memastikan, apa ibu Ada riwayat alergi obat?
P: Tidak ada
A: Baik. Bagaimana dengan riwayat penyakit lain yang diderita saat ini, Bu?
P : Tidak ada riwat sakit tertentu, mba. Hasil check up teraakhir saya juga semuanya normal
sih.
A: Baik. Sebelumnya, Apakah ibu sedang mengonsumsi obat lain?
P: Tidak ada mba
A: Apakah ibu sedang menyusui?
P: tidak mba
A: Maaf ibu, ketika haid apakah darah yang keluar banyak?
P: iya mba, saya ketika haid deres banget
A: Apakah selama haid ibu merasa ada gejala lain?
P: Kalau lagi haid saya bawaannya lemes, cepat capek dan pusing mba
A: Baik bu, kalau begitu saya menyarankan Pil KB Andalan FE, yang hijau ini. Fungsinya
sama saja dengan pil kb andalan biru atau pil microgynon yang ibu pakai sebelumnya.
Bedanya yang hijau ini mengandung zat besi, baik untuk membantu meringankan gejala
ketika haid seperti yg ibu sebutkan tadi.
P: boleh mba, untuk harga obatnya berapa ya ?
A: Harga pil kb andalan yang biru 13 ribu, yang hijau 16 ribu, lebih mahal 3 ribu bu
P: oh iya gapapa mba, saya mau beli yang hijaunya
A: Baik Ibu saya siapkan terlebih dahulu ya
P: Iya
A: Sebelumnya, sudah tahu cara pakai pil kb ini?
B: Belum pernah pakai pil kb andalan. Apa cara pakainya sama dengan pil kb mikrogynon
yang sebelumnya?
A: Untuk cara konsumsi pil kb andalan sama bu dengan microgynon, 1 tablet/hari dikonsumsi
setelah makan malam atau sebelum tidur, atau lanjutkan saja sesuai waktu ibu pakai
sebelumnya. Pada awal penggunaan, minum 1 tablet plasebo (kemasan warna kuning) perhari
pada hari pertama siklus menstruasi, dan lanjutkan tablet aktif (kemasan warna putih) selama
siklus.
P: Baik mba, kalau terlewat gimana mba?
A: kalau terlewat, ibu minum pilnya sesegera mungkin, lalu lanjutkan sesuai jadwal rutin.
kalau ada 2 pil aktif yang terlewat pada minggu pertama dan kedua pemakaian, minum 2 pil
sesegera mungkin, dan 2 pil lainnya dihari berikutnya, lalu lanjutkan 1 pil perhari sampai
habis. Gunakan kontrasepsi tambahan selama 7 hari setelah melewatkan satu dosis. kalau
melewatkan 2 pil aktif pada minggu ketiga / 3 atau lebih pil aktif pada minggu 1,2,3, buang
sisa kemasan dan mulai paket baru. Gunakan kontrasepsi tambahan setelah melewatkan satu
dosis dimaksudkan seperti menggunakan kondom ketika berhubungan, ya bu.
P: ohh baik mba, sama berarti ya, cara pakainya dengan pil Mikrogynon sebelumnya?
A: Iya bu, untuk efek samping yang mungkin terjadi adalah pusing, jika ibu merasakan efek
samping ini saya sarankan untuk menghindari aktivitas yang membutuhkan konsentrasi
tinggi, seperti berkendara sendiri.
P: Baik mba
A: Obatnya disimpan pada suhu ruang, ditempat kering dan sejuk, kalau ada kotak obat lebih
baik
P: Baik mba
A: Jika muncul gejala yang tidak umum, segera hubungi dokter ya bu. Apakah ada yang
ditanyakan bu?
P: Sudah mba, informasinya cukup jelas, terima kasih ya
A: Iya sama-sama, Terima kasih kembali, ibu.
Dialog Kasus 2
Tuan Abdul 40 tahun datang ke apotek dengan keluhan beberapa persendian pada jari-jarinya
terasa nyeri. Pasien baru mengonsumsi sop kaki kambing. Pasien memiliki riwayat penyakit
asam urat dan pernah mengonsumsi obat asam urat sebelumnya. Apoteker memberikan obat
Allopurinol 100 mg sekali sehari.
Dialog
Apoteker :Selamat datang Pak, Selamat Sore. Saya Ima sebagai Apoteker di apotek ini.
Apa ada yang bisa saya bantu pak?
Tn. Abdul :Sore mbak, ini mbak, saya mau membeli obat asam urat
Apoteker :Baik pak, apakah obat ini untuk bapak sendiri pak?
Tn. Abdul :Iya mbak, obatnya buat saya sendiri mbak.
Apoteker : Baik pak, apakah saya boleh tau nama dan usia bapak?
Apoteker : Apakah bapak sebelumnya sudah pernah konsultasi ke dokter pak?
Tn. Abdul : Sudah pernah, sebelumnya saya diberikan Allopurinol 100 mg.
Apoteker :Jika boleh tahu, gejala apa saja yang bapak rasakan?
Tn. Abdul :Ini mbak, saya nyeri sendi di jari-jari saya mbak.
Apoteker : Baik pak. Sebelumnya apakah bapak ada riwayat alergi obat?
Tn. Abdul : Tidak ada mbak
Apoteker : Baik pak, untuk saat ini apakah bapak sedang mengkonsumsi obat lain atau
ada penyakit lain yang bapak derita?
Tn. Abdul : Saya tidak mengkonsumsi obat lain mbak dan juga tidak ada penyakit lain
yang saya derita saat ini.
Apoteker : Apakah bapak sebelumnya sudah pernah mengkonsumsi obat Allopurinol
100 mg pak?
Tn. Abdul : Sudah pernah mbak
Apoteker : Baik pak kalau begitu saya akan merekomendasikan obat Allopurinol 100
mg untuk bapak. Obat ini berfungsi untuk mengatasi asam urat ya pak.
Tn. Abdul :Boleh mbak, berapa ya mbak harga obatnya?
Apoteker : Harga untuk obat Allopurinol 100 mguntuk Rp. 15.000 .
Apakah bapak ingin membeli obatnya pak?
Tn. Abdul : Iya mbak.
Apoteker : Apakah bapak sudah tau cara mengkonsumsi obatnya?
Tn. Abdul : Obat Allopurinol 100 mg ini diminum sehari satu tablet sesudah makan
pagi/siang/malam ya mbak?
Apoteker : Benar sekali pak. Untuk efek samping dari obat ini kemungkin akan muncul
sakit kepala. Namun jangan khawatir ya pak, efek samping ini dapat di atasi
dengan istirahat yang cukup ya pak.
Tn Abdul : Oke baik mbak.
Apoteker : Untuk penyimpanan obat ini bapak bisa simpan pada tempat yang
sejuk,kering dan terhindar dari sinar matahari ya pak.
Tn Abdul : Baik mbak
Apoteker : Jika asam uratnya tidak kunjung mereda, bapak dapat segera menghubungi
dokter ya pak. Apakah sudah jelas pak? Atau ada hal lain yang ingin
ditanyakan?
Tn Abdul : Tidak ada mbak, terima kasih banyak
Apoteker :Sama-sama ya pak. Semoga segera sembuh.
Tn. Abdul : Baik mbak.
Dialog Kasus 3

Apoteker : Selamat datang di apotek, saya apoteker Kamila yang sedang bertugas hari ini.
Ada yang bisa dibantu?
Pasien : Saya mau beli obat untuk sakit telinga.
Apoteker : baik Bu, tapi sebelumnya saya boleh tau berbicara dengan Ibu siapa?
Pasien : Saya Sela.
Apoteker : Boleh saya tahu untuk siapa Bu?
Pasien : Untuk saya sendiri, sekitar seminggu ini saya merasakan sakit telinga.
Apoteker : Nyerinya seperti apa Bu? Disertai gatal atau bagaimana?
Pasien : Hanya nyeri. Tapi sepertinya sedikit bengkak dan kemerahan.
Apoteker : Sudah pernah pakai obat apa saja Bu?
Pasien : Belum.
Apoteker : Apakah Ibu pernah ngorek telinga?
Pasien : Oh iya, pernah. Lumayan sering.
Apoteker : Kalau dalam sehari, bisa berapa kali Bu?
Pasien : Setiap nyeri, saya biasanya langsung ngorek supaya sedikit reda.
Apoteker : Dalam sehari, sakitnya berapa kali Bu?
Pasien : Saya kurang tau pasti, sekitar lebih dari 3 kali.
Apoteker : Kalau boleh tau, ngoreknya menggunakan apa Bu?
Pasien : Cotton bud yang biasa.
Apoteker : Oh Baik, Apakah ada alergi obat tertentu Bu?
Pasien : Sejauh ini tidak ada
Apoteker : Sebentar ya Bu saya ambilkan obatnya. Mohon ditunggu.
Pasien : Baik.
(Apoteker mengambil obat Erlamycetin tetes telinga)
Apoteker : Terima kasih atas ketersediaannya sudah menunggu. Ini obatnya Bu,
Erlamycetin tetes telinga untuk mengatasi infeksi yang Ibu alami.
Ini adalah antibiotik tetes telinga mengandung chloramphenicol base 1%.
Digunakan 3 kali sehari sebanyak 3 tetes hingga nyerinya hilang ya Bu
Pasien : Iya Mba
Apoteker : Untuk cara penggunaannya,
 Pastikan tangan dan telinganya bersih dan kering ya Bu.
 Kemudian, hangatkan obat tetes telinga dengan cara menaruhnya dalam genggaman
selama beberapa menit.
 Kocok botol obat tetes telinga perlahan-lahan.
 Jangan tempelkan langsung ujung botol dengan telinga karena dapat menyebarkan
kuman.
 Miringkan botol ke liang telinga yang akan diobati.
 Tarik dan tahan daun telinga saat hendak meneteskan obat tetes telinga.
 Tekan botol perlahan-lahan agar tetesan sesuai dengan dosis.
 Miringkan telinga untuk beberapa saat setelah obat tetes telinga masuk.
Pasien : Baik Mba.
Apoteker : Obatnya disimpan terlindung dari sinar matahari dan jangkauan anak-anak ya
Bu.
Pasien : Iya
Apoteker : Oh iya, saat terasa nyeri jangan pakai cutton bud ya Bu karena akan
memperparah nyerinya dan mendorong kotoran semakin dalam.
Pasien : Baik Mba
Apoteker : Kalau saat menggunakan obat ini Ibu merasakan gatal dan panas, bisa
langsung menghentikan penggunaannya dan menghubungi dokter ya.
Tapi jangan khawatir, efek samping ini biasanya jarang terjadi. Jadi
ini totalnya 10.000, silahkan membayar dikasir ya Bu
Pasien : Baik Mba. Terima Kasih.
Apoteker : Sama-sama. Semoga cepat sembuh 
Dialog Kasus 4
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan anaknya yang berusia 5 tahun sering
menggaruk-garuk dubur di malam hari pada saat tidur. Kemudian apoteker memberikan obat
Konvermex syrup.

Apoteker : Selamat siang, bu. Perkenalkan saya dengan Apoteker X yang bertugas di
apotek ini. Ada yang bisa saya bantu, bu?
Ibu Pasien : Selamat siang, mba. Begini, jadi anak saya yang umurnya 5 tahun itu sering
banget garuk-garuk di bagian duburnya saat tidur malam. Itu kenapa ya mba?
apakah cacingan?
Apoteker : Sudah berapa lama anaknya sering menggaruk-garuk dubur ketika tidur, bu?
Ibu Pasien : Sudah sekitar 3 malam begitu terus, mba
Apoteker : Apakah ada keluhan lain yang dirasakan anak ibu? Misalnya sulit tidur atau
lemas, bu?
Ibu Pasien : Iya mba, kemarin kelihatan sekali dia lemes gitu mba. Padahal biasanya suka
jajan makanan gitu di pinggir jalan pas main sama temen-temennya
Apoteker : Oh begitu bu, apakah anak ibu memiliki alergi terhadap obat atau makanan
tertentu bu ?
Ibu Pasien : Engga si mba, dia mah makan apa aja doyan mba. Kalau soal obat, setau saya
sih engga juga mba
Apoteker : Kalau dari gejalanya sih bu, sepertinya anak ibu terinfeksi cacing kremi,
makanya duburnya suka gatal – gatal di malam hari bu. Oleh karena terdapat
kemungkinan anggota keluarga lainnya juga terkena infeksi, maka saya
anjurkan untuk semua anggota keluarga mengonsumsi obat cacing ya bu.
Mohon maaf sebelumnya bu kalau boleh tahu, ada berapa jumlah anggota
keluarga yang tinggal satu rumah dengan ibu dan anak ibu ya ?
Ibu Pasien : Kami hanya tinggal bertiga mba. Saya & suami, sama anak kami, mba.
Apoteker : Baiklah kalau begitu, mohon maaf sekali lagi bu, apakah ibu sedang
mengandung?
Ibu Pasien : Tidak kok mba
Apoteker : Apakah ibu atau bapak ada riwayat penyakit atau alergi tertentu?
Ibu Pasien : Tidak ada juga mba
Apoteker : Begitu yah bu. Saya merekomendasikan obat cacing Konvermex syrup ini
untuk anak ibu, Obatnya rasa jeruk ya bu, jadi cukup enak rasanya jika
dikonsumsi oleh anak ibu yang berusia 5 tahun. Sedangkan untuk ibu dan
bapak, obatnya adalah masing-masing 2 tablet Konvermex 250mg untuk
mengobati kemungkinan terinfeksi cacing juga. Obat ini dapat melumpuhkan
cacing dan mengeluarkan cacing yang telah hancur saat anak ibu buang air
besar, bu. Jadi, nanti setelah minum obat ini, di fesesnya tidak terlihat cacing
utuh begitu, bu. Sampai di sini, apakah ada pertanyaan, bu?
Ibu Pasien : Wah begitu ya mba. Ini langsung diminum aja atau bagaimana, mba?
Apoteker : Sebelum dibuka, botol ini dikocok dahulu agar obatnya merata ya bu.
Diminumnya 2 sendok takar yang ada di dalam kemasan obat ini, dan
diminumnya bisa setelah atau sebelum makan, bu. Mohon untuk
menggunakan sendok takar yang ada di dalam kemasannya saja ya bu, jadi
tidak perlu memakai sendok lain, sedangkan untuk ibu dan bapak harus
mengonsumsi 2 tablet Konvermex sekaligus ya. Lalu, tidak perlu
mengonsumsi obat ini lagi. Kira-kira apakah ada yang kurang jelas, bu?
Ibu Pasien : Oh iya mba, saya mengerti.
Apoteker : Baik, bu. Nanti bila obatnya belum langsung digunakan, simpan di tempat
sejuk dan kering atau di kotak obat dan terhindar dari sinar matahari
langsung, ya bu.
Ibu Pasien : Baik, mba.
Apoteker : Selain memberikan obat ini, sebaiknya kebersihan anak ibu juga
diperhatikan, misalnya dengan memperhatikan makanan yang dimakan oleh
anak, memotong kukunya, mencuci tangan menggunakan sabun sebelum
makan dan setelah buang air besar, dan menggunakan alas kaki ketika anak
bermain di luar rumah, dan mencuci alas tidur anak, bu.
Ibu Pasien : Ohh iya baik, mba, nanti saya akan lebih memperhatikan kebersihannya,
mba.
Apoteker : Ohiya bu, obat ini memiliki efek samping, namun tidak terjadi pada semua
orang, bu. Apabila anak ibu merasakan efek samping seperti sakit kepala dan
mengantuk, mohon diarahkan agar anak ibu untuk beristirahat atau tidur yah
bu.
Ibu Pasien : Baik saya mengerti, mba
Apoteker : Kira-kira ada pertanyaan atau ada yang kurang jelas tidak, bu?
Ibu Pasien : Ga ada, mba. Sudah jelas sekali informasinya, mba hehe
Apoteker : Wah baiklah ibu. Ini kartu nama saya ya bu. Seandainya ibu ada pertanyaan,
dapat menghubungi saya di nomor yang tertera di sini. Obatnya bisa diambil
di bagian kasir ya, bu.
Ibu Pasien : Waah, baik, terima kasih mba..
Apoteker : Sama-sama bu, semoga anaknya lekas sembuh bu 😊
Dialog Kasus 5

KETERANGAN: Karena ini adalah obat keras maka kami membuatnya seolah-olah
pasien konsultasi dulu ke dokter yang ada di apotek tersebut.
Apoteker : Selamat siang, perkenalkan saya Apoteker (Sebutkan nama). Ada
yang bisa saya bantu?
Pasien : Selamat siang, Mba. Saya mau beli obat untuk mata tapi bingung
obat apa yang sesuai.
Apoteker : Sebelumnya boleh saya tahu keluhan yang dirasakan?
Pasien Kedua mata saya sudah 2 hari ini merah dan perih, sesekali
mengeluarkan kotoran berlebih bahkan biasanya kalau bangun tidur
susah untuk melek karena kotoran yang mengering
Apoteker : Apakah sebelumnya sudah diobati?
Pasien : Sudah pernah pake Insto tapi tidak membaik. Jadi gimana, ya?
Apoteker Sejauh ini pernah konsultasi ke dokter mata? Karena kalau belum
kebetulan di Apotek kami ada dokter spesialis mata yang praktik,
jadi kami sarankan untuk konsultasi terlebih dahulu untuk
memastikan apakah ada infeksi atau tidak. Bagaimana, Mba?
Pasien : Oh, baik. Kalau begitu saya konsultasikan terlebih dulu, ya.

Beberapa saat kemudian, pasien kembali dengan membawa resep dokter spesialis mata.
Pasien : Mba, ini saya sudah mendapatkan resep dari dokter. Dokter
menyarankan menebus di sini dan untuk memperoleh informasi yang
lengkap dari apotekernya.
Apoteker : Baik, di sini mba mendapatkan resep dari dokter yaitu obat tetes mata
Cendo Xitrol. Terkait obat tersebut, ada beberapa informasi penting
yang harus saya sampaikan. Apakah mba memiliki waktu untuk
mendengarkan penjelasan saya?
Pasien : Iya ada. Silakan dijelaskan.
Apoteker Baik, terima kasih. Kalau boleh tahu apakah mba punya alergi
dengan obat-obatan tertentu?
Pasien : Tidak ada.
Apoteker : Oke kalau begitu. Tadi sudah menjelaskan terkait penggunaan obat
ini atau belum?
Pasien : Sudah, katanya cuma buat ngobatin mata aja sih.
Apoteker : Kalau untuk cara pakai serta efek yang diharapkan setelah
penggunaan obat, juga sudah dijelaskan?
Pasien : Sudah, tapi saya lupa.
Apoteker : Baik, saya akan menjelaskan kembali. Obat tetes mata Cendo Xitrol
ini merupakan obat antibiotik dan antiperadangan. Di sini untuk
aturan pakainya yaitu 3 x sehari sebanyak 2 tetes pada mata kanan
dan 2 tetes pada mata kiri. Sebelum menggunakan, cuci tangan
tangan terlebih dahulu. Kemudian periksa ujung penetes, pastikan
tidak retak atau rusak. Lalu hindari menyentuh ujung penetes obat.
Untuk cara penggunaannya, dongakkan kepala ke atas, tarik kelopak
mata ke bawah mata sehingga membentuk kantung, pegang botol
sedekat mungkin dengan kelopak mata tanpa menyentuhnya, biarkan
sampai menetes sebanyak 2 tetesan, pastikan obat sudah masuk ke
dalam kantung, jangan buru-buru mengedip, lalu tutup mata selama
2-3 menit. Jika sudah, pijat dengan tangan secara lembut agar cairan
merata. Apabila ada cairan berlebih di bagian wajah, maka bersihkan
dengan tisu. Pasang kembali tutup botol tetes mata dengan rapat.
Pasien : Untuk penggunaan 3 x sehari itu maksudnya bagaimana, ya?
Apoteker : Misalkan, mba meneteskan obat pertama kali pukul 06.00 pagi, maka
8 jam kemudian setelah itu diteteskan kembali, yaitu pukul 14.00.
Berlaku untuk selanjutnya yaitu pukul 10.00.
Pasien : Oh, begitu. Terus ini saya pakainya berapa hari, ya?
Apoteker : Disarankan selama 5-7 hari ke depan. Tetapi apabila keadaan tidak
membaik, maka disarankan untuk dikonsultasikan kembali ke dokter.
Sekaligus saya sampaikan terkait penyimpanan. Obat ini bisa
disimpan di suhu ruang, terhindar dari cahaya langsung, dan di
tempat yang kering. Apabila kemasan obat sudah dibuka setelah satu
bulan, maka obat tidak boleh dipakai kembali. Bagaimana? Sejauh
ini apakah ada pertanyaan?
Pasien : Belum ada, Mba.
Apoteker : Oiya, sebenarnya ada beberapa efek samping yang mungkin muncul
seperti mata perih atau rasa terbakar, alergi seperti ruam, gatal dan
pembengkakan di wajah. Maka, sebaiknya mba mengamati setiap
kali selesai menggunakan obat, karena dikhawatirkan dapat muncul
efek tersebut.
Pasien : Oke deh.

Apoteker : Informasi yang saya sampaikan apakah sudah jelas? Apakah ada
pertanyaan?
Pasien : Sudah sangat jelas dan sepertinya tidak ada pertanyaan.
Apoteker : Untuk memastikan tidak ada informasi yang terlewatkan, bolehkah
mba menjelaskan kembali terkait obat ini secara singkat?
Pasien : Intinya ini dipakai 3 x sehari 2 tetes ke masing-masing mata dengan
cara mendongakkan kepala, meneteskan ke bagian kantungnya, tidak
buru-buru berkedip, dan pejamkan mata 2-3 menit. Obat disimpan di
suhu ruang. Kalau sudah dibuka lebih dari sebulan, jangan digunakan
kembali. Begitu ya, mba?
Apoteker : Betul sekali. Untuk produknya bisa dibantu pembayaran terlebih
dahulu di kasir. Harganya Rp. 54.000. Semoga lekas sembuh.
Pasien : Baik, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai