Anda di halaman 1dari 66

TERAPI PARENTERAL

(IV Admixture)

Dra. NUN ZAIRINA, SpFRS, Apt


INSTALASI FARMASI RSUD Dr. Soetomo
SURABAYA
Hp. 0812 3528 429
<nunzairina63@yahoo.co.id>

1
Tujuan perkuliahan
Mahasiswa tahu dan mengerti tentang :
 1. Terapi parenteral
 2. iv admixture
 3. Resiko pemberian terapi parenteral
 4. Obat-obat yang perlu perhatian khusus

2
POKOK BAHASAN

 Masalah injeksi dan infus intravena


 Masalah farmasetik sediaan intravena
 High- alert medications

3
APA PERAN FARMASIS DALAM
PELAYANAN TERAPI PARENTERAL/
IV ADMIXTURE (ASEPTIC DISPENSING ) ?

 Persiapan SDM
 Persiapan sarana dan prasarana (ruang

aseptis, protap dll)


 Pelaksanaan
 Monitoring dan evaluasi

4
MASALAH INJEKSI
dan
INFUS IV

5
MASALAH INJEKSI
DAN INFUS IV

1. Nyeri
2. Ekstravasasi
3. Tromboflebitis
4. Embolisme
5. Kelebihan natrium dan cairan
6. Infeksi
7. Reaksi alergi
8. Syok kecepatan (Speed Shock)

6
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI
TENTANG OBAT SUNTIK
1. Tonisitas
2. pH
3. Tanggal kadaluarsa dan no. batch.
4. Syarat obat suntik :
 Steril
 Bebas pirogen, untuk volume sekali pakai
= atau > 10 ml.
 Bebas dari partikel.
5. Teknik aseptik

7
TONISITAS
 ISOTONIS : eritrosit di dalam cairan obat
suntik tidak mengalami perubahan bentuk.
 HIPOTONIS : eritrosit mengembang atau

bahkan sampai pecah selnya dalam cairan


obat suntik.
 HIPERTONIS : eritrosit mengerut dalam cairan

obat suntik.

8
Pengaruh pH
(derajat keasaman)
 pH tubuh 7,3
 Obat suntik yang bersifat asam (pH << 7),

atau bersifat basa (pH >> 7), akan terasa


nyeri bila disuntikkan. Sehingga harus
disuntikkan secara pelan-pelan sekali.

9
Nyeri
 Untuk mengurangi nyeri dapat digunakan
krim anestesi lokal.

 Rasa nyeri timbul bila :


1. larutan osmolaritasnya tinggi.
2. pHnya ekstrim
3. Ada obat yg menyebabkan kekejangan vena,
misalnya dopamin.

10
Obat – obat yang biasanya menimbulkan
rasa nyeri pada saat diinjeksikan

OBAT PENYEBAB RASA


SAKIT
Eritromisin Iritasi kimiawi
Infus kalium klorida Hiperosmolar,
iritasi kimiawi
Nabic 8,4% pH, hiperosmolar
Lar. glukosa > 10% hiperosmolar, pH
Tetrasiklin iritasi kimiawi, pH
Fenitoin pH

11
Larutan injeksi yang osmolaritasnya sangat
tinggi
INJEKSI INTRAVENA OSMOLARITAS INJEKSI INTRAVENA OSMOLARITAS
(mOsmol/L) (mOsmol/L)
Glukosa 10% 535 Manitol 10% 550
Glukosa 20% 1.110 Manitol 20% 1.100
Glukosa 50% 2.775 Magnesium sulfat 50% 4.060
Kalsium glukonat 10% 670 Kalium Klorida 4.000
20 mmol / 10 ml
Kalsium klorida 1.500 Natrium bikarbonat 1.004
5 mmol / 10 ml 4,2%
Diazepam 7.775 Natrium bikarbonat 2.008
(CP Pharmaceuticals) 8,4%
Kotrimoksazol 541 Kantung NPT >290
480 mg / 5 ml (dapat bervariasi
dengan isi
kantung)

12
Daftar injeksi dengan pH tinggi atau pH rendah
INJEKSI pH INJEKSI pH
Asetazolamid 9,2 Droperidol 2,7-4,7
Asiklofir 11 Epinefrin 2,5-3,6
Alopurinol 10,8-11,8 Elohaes 3,5
Aminofilin 8,8-10 Epoprostenol 10,5
Amiodaron 3,5-4,5 Ergometrin 2,7-3,5
Argipressin 2,5-5,4 Fentanil 3,3-6,3
Atrakurium 3,5 Asam folat 8-11
Atropin 3-6,5 Furosemid 8,7-9,3
Azatioprin 10-12 Gansiklovir 10-11
Buprenorfin 3,5-5,5 Gentamisin 3-5
Kholesistokinin 3-6 Glukagon 2,5-3
Klonazepam 3,5-4,5 Glukosa (tergantung pd 3,5-6,5
Kotrimoksazol 9-10,5 Konsentrasi)
Siklizin 3,3-3,7 Gliseril trinitrat 3,5-6,5
Dantrolen 9,5 Glikopironium 2,3-4,3
Diazoxid 11,6 Haloperidol 3-3,8
Dobutamin 3,5-4 Hidralazin 3,5-4,2
Dopamin 2,5-4,5 Hiosina butilbromida 3,7-5,5
Doksapram 3-5 Isoprenalin 2,5-2,8

13
Daftar injeksi dengan pH tinggi atau pH rendah
INJEKSI pH INJEKSI pH
Ketamin 3,5-5,5 Phenoksibenzamin 2,5-3,1
Labetalol 3,5-4,2 Fenitoin Na 12
Lignokain 3,5-6 Kalium kanrenoat 10,7-11,2
Liotironin 11 Proklorperazin 3,9-4,5
Methoxamin 4,4 Prosiklidin 3,9-4,5
Metoheksiton 10-11 Propranolol 3
Metildopa 3-4,2 Protamin sulfat 2,5-3,5
Metilen biru 3-4,5 Kuinin dihidroklorida 2-3
Metoklopramid 3-5 Salbutamol 3,5
Midazolam 3 Sekretin 2,5-5
Morfin 2,3-4,5
Natrium nitroprusid 3,5-6
Nalokson 3-4,5
Terbutalin 3-5
norepinefrin 3-4,5
Tetrakosaktrin 3,8-4,5
Oktreotid 3,9-4,5
Tetrasiklin 1,8
Omeprazol 9-10
Ondansentron 3,4-3,8 Tiamin 2,5-4,5
Oksitosin 3,7-4,3 Tiopenton 10,5
Pankuranium 3,8-4,2 Tobramisin 3,5-6
Papaveretum 2,5-4 Tubokurarin 3,8-4
Fenobarbital 9-10,5 Vankomisin 2,8-4,5

14
Ekstravasasi
• Ekstravasasi adalah bocornya obat dari vena ke
dalam jaringan di sekitarnya.
• Terjadi karena : batang jarum menembus vena, atau
obat korosif dan merusak vena, larutan yang
osmolaritasnya tinggi dan pHnya ekstrim.
• Kerusakan jaringan di sekitar vena dapat meluas,
contoh : larutan NaBic.
• Contoh obat yang dapat merusak jaringan jika terjadi
ekstravasasi : vincristin, doxorubicin dan
daunorubicin.
• Vincristin & doxorubicin jika diberikan secara perifer,
harus diberikan bolus melalui drip cepat.
15
Tanda-tanda ekstravasasi :
 Nyeri, rasa kurang enak, rasa terbakar atau
bengkak pada tempat injeksi.

 Aliran cairan infus tidak lancar.

16
CONTOH KOMPLIKASI:
EXTRAVASASI

17
TREATMEN YANG PALING AMAN
bila terjadi Reaksi Extravasasi
adalah

Tindakan Pencegahan (Preventive)


Atau Meminimalkan

Bagaimana ???

18
OBAT YANG TERKAIT DENGAN EXTRAVASASI DAN
CARA MEMINIMALISASINYA

No. Nama Obat Rute Pemberian


1 Bleomyci Sulfate - Secara IV,
- IV lambat lebih dari 10 menit
2 Cisplatin - IV infusion dg regimen hidrasi sebelum terapi
Regimen hidrasi 1-2 lt cairan infus yg diberikan 8-12 jam
sebelum diberikan cisplatin
- Diencerkan sampai 2 lt larutan infus yg compatible
( NaCl 0,45%, NaCl 0,9% D5) diberikan dg IV drip pelan
(20 tetes/menit)
3 Dacarbazine - IV dg kecepatan > 1 menit
- Infus IV ( dlm D5 / NaCl 0,9%) dg kecepatan pemberian
> 15-30 menit
4 Epirubicine - Infus IV dg kecepatan > 3-5 menit
- Tidak direkomendasikan pemberian secara langsung
( direct push )  extravasasi
- Tidak boleh diberikan melalui im atau sc
5 Etopuside - Diencerkan terlebih dahulu
- Pemberian secara infus IV pelan
- Tidak boleh diberikan dengan IV cepat
6 Fluorouracil - Pemberian secara IV
- Tidak dibutuhkan pengenceran
7 Paclitaxel - Pemberian secara infus, IV dengan kecepatan > jam
- Sediaan hrs diencerkan sampai konsentrasi 0,3-1,2mg/ml
21
Reported Treatment Regimens for Cytotoxic Drug Extravasations
(Penanganan bila terjadi Extravasasi)
Treatment Dose Route Duration Concomitant Used to Treat
Therapy
Cold 15 min qid topical 3-4 days None All agent
Heat 15 min on; 15 topical 1 day Hyaluronidase Vinca alkaloids
min off
Hydrocortisone 100 mg iv, sc, id One time Ice All agents except vinca
alkaloids
DMSO 99% q8h topical 1 week Ice for 3 days Doxorubicin
(DIMETHYLSUL
FOXIDE)
DMSO 99% q2-4 h topical 3 days None Doxorubicin
DMSO 99% q6-24h topical 14 days None Doxorubicin
DMSO 90% q12h topical 2 days Vit. E 10% Doxorubicin,
Mitomycin
Hyaluronidase 250 int.units iv, sc One time none Vinca alkaloids
Hyaluronidase 300 int.units iv, sc One time heat Paclitaxel
Sod. thiosulfate 2% sc One time sc & topical Doxorubicin, vinblastin,
steroids mitomycin
Sod. thiosulfate 1/6 M (4%) i.v, sc One time ice or heat Mechlorethamine,
cisplatin

22
Tromboflebitis/Flebitis
 Adalah radang vena.
 Penyebabnya hampir sama dengan penyebab

ekstravasasi.
 Barangkali sangat nyeri, kemerahan pada

kulit, kadang-kadang terjadi di sepanjang


vena.
 Dapat menyebabkan bekuan darah.

23
Risiko Tromboflebitis/Flebitis
dapat dikurangi dengan :
1. Menggunakan VENA BESAR.
2. Hindari pH ekstrim atau larutan Hiperosmolar.
3. Menghindari infus yang panjang, diberikan dengan
aliran darah cepat dan aliran infus cepat.
4. Menambahkan HEPARIN dalam larutan infus ( 1
unit/ml).
5. Menggunakan penyaring (FILTER) dalam jalur infus
(0,22 mikron).
6. Staf yang berpengalaman.

24
Embolisme
 Sumbatan dapat disebabkan oleh endapan
obat atau gumpalan sel-sel darah akibat
reaksi obat.
 Emboli udara, disebabkan oleh udara yang

masuk vena, dapat fatal jika terinfus lebih


dari 20 ml.

25
Kelebihan Natrium dan Cairan

 Hitung kebutuhan cairan

 Hitung kebutuhan natrium

 Hati-hati jika ada obat yang mengandung


natrium tinggi.

 Hati-hati jika ada input cairan lain secara


intravena.
(parenteral nutrisi, tranfusi dll).

26
Infeksi
 Infeksi masuk melalui kateter/selang infus
menembus kulit.
 Bakteri penyebab : gram positif koagulasi
negatif (flora normal kulit), Staph. aureus, S.
epidermidis.
 Obat antibiotika : flukloksasilin, vankomisin
dan teikoplanin; selama 7-10 hari.
 Segera ganti kateter yang terinfeksi dan
dikultur.

27
Reaksi Alergi
 Penyebab : produk darah, antibiotik, aspirin,
NSAIDs, heparin, neuromuscular blockers,
allergens, vaksin, pewarna radio-opaque, dan
sediaan iodin.
 Terjadi tidak hanya oleh bahan aktif, tapi juga
bahan tambahan misalnya cremaphor.
 Tanda-tanda alergi : bersin, sesak nafas,
demam, sianosis, pembengkakan jaringan
lunak, dan perubahan tekanan darah.
 Obat : epinefrin, hidrokortison, antihistamin.
 Sediakan Trolley emergency atau emergency kit.

28
Speed Shock
 Terjadi akibat pemberian obat terlalu cepat.

 Komplikasinya : hipotensi, kolaps, bradikardi,


kesulitan bernafas.

29
Obat – obat yang dapat menimbulkan masalah bila
diberikan terlalu cepat (1)
OBAT MASALAH YANG TIMBUL BILA MASALAH DAPAT DIHINDARI
DIBERIKAN TERLALU CEPAT DENGAN
Klorpromazin Hipotensi Jangan diberikan melalui rute i.v.
Proklorperazin Hipotensi Jangan diberikan melalui rute i.v.
Furosemid Ketulian Kecepatan maksimum 4 mg/ menit
Asam fusidat Meningkatkan risiko hemolisis, Berikan secara perifer, minimum
hepatotoksisitas selama 6 jam.
Vankomisin Red Man Syndrome Berikan 500 mg selama 60 menit
atau 1 g dalam 100 menit
Sulfonamid, asiklofir Kristaluria Diberikan dengan cairan yang
banyak, secara perlahan – lahan.
Ranitidin Bradikardia, penyumbatan jantung. Berikan dalam waktu lebih dari 2
Semitidin menit dalam 20 ml natrium klorida
0,9%
Teofilin Aritmia, mual Berikan perlahan – lahan, lakukan
pemantauan elektrokardiogram
(EKG) jika risiko tinggi.
Disopiramid Aritmia, penghentian kerja jantung Pantau dengan EKG
30
Obat – obat yang dapat menimbulkan masalah bila
diberikan terlalu cepat (2)
OBAT MASALAH YANG TIMBUL BILA MASALAH DAPAT DIHINDARI
DIBERIKAN TERLALU CEPAT DENGAN
Kalium klorida Aritmia, penghentian kerja jantung Maks. 20 mmol/jam, pantau dengan
EKG
Lidokain Aritmia, cardiac arrest, konvulsi bahan Pantau dengan EKG
Fitomenadion tambahan kremfor dapat menyebabkan Berikan dengan sangat perlahan –
reaksi alergi, hipotensi. lahan
Siklosporin Bahan tambahan kremafor dapat Infus dalam waktu 2-6 jam, pantau
menyebabkan anafilaksis pasien secara terus menerus dalam
30 menit pertama, kemudian dengan
selang waktu yang teratur (interval
regular) untuk sisa larutan yang
diinfuskan.

Diazepam Penghentian pernafasan, hipotensi Berikan secara perlahan – lahan,


kendalikan dosis, pantau laju
pernafasan.
Fenitoin Jika > 50 mg/menit aritmia, penghentian Kecepatan maksimum 50 mg/menit
pernafasan, penghentian kerja jantung dengan pemantauan EKG
Metilprednisolon Jika > 50 mg/menit kolaps kardiovaskuler Kecepatan maksimum 50 mg/menit
31
MASALAH FARMASETIK
SEDIAAN INTRAVENA

32
MASALAH FARMASETIK SEDIAAN
INTRAVENA
 Kompatibilitas dan stabilitas
 Interaksi kimiawi atau terjadi endapan.
 Obat dapat menempel (TERADSORPSI) pada

wadah plastik atau gelas.


 Obat diABSORPSI oleh wadahnya.
 Emulsi lemak dapat menjadi tidak stabil.

33
Compatibility

 Solution compatibility
 Additive compatibility
 Drug in syringe compatibility
 Y-site injection compatibility (1:1 mixture)

WORKSHOP PPI 2011 02/05/2021 34


Solution Compatibility

WORKSHOP PPI 2011 02/05/2021 35


IV Admixture Antimikroba
(Global RPh Inc, 2009)
Antimikroba Usual Admixture (Standard Dilutions)
Diluents
Ceftazidime D5W, NS [0 to 1 gram] [50 ml] [30 min]
[ Over 1 gram] [100 ml] [30 min]
CefTRIAXone D5W, NS [0 to 1 gram] [50 ml] [30 min]
[ Over 1 gram] [100 ml] [30 min]
Cefuroxime D5W, NS [0 to 750 mg] [50 ml] [30 min]
[Over 750 mg] [100 ml] [60 min]
Chloramphenicol D5W, NS [0 to 750 mg] [50 ml] [30 min]
[Over 750 mg] [100 ml] [60 min]
Ciprofloxacin D5W If 'Ready-to-Use' prep not
available:
[200 mg] [100 ml] [1 hour]
[400 mg] [250 ml] [1 hour]  38
IV Admixture Antimikroba
(Global RPh Inc, 2009)
Antimikroba Usual Admixture (Standard Stabilitas /Exp.
Diluents Dilutions)
Gentamicin NS, D5W [0 to 40 mg] [50 ml] [30 min] 1 DAY (RT) /
[>40mg] [100 ml] [30 min]  4 DAYS (REF)
NS [0 to 500 mg] [100 ml] [30 4 HRS (RT)  /
Imipenem/cilis min] 24 HRS (REF)
tatin [up to 1 gram] [250 ml] [60 (Refrigerate)
min]

Meropenen NS, D5W [0.5 - 1 gram] [100 ml] [30 (Refrigerate)


min]
(Minimum volume= 50 ml)

Reconstitute 500mg vial with


10 ml; 1 gram vial with 20ml.
02/05/2021 40
Metronidazole NS [500 mg] [100 ml] [60 min] Do not
Additive dan Y-Site
Compatibility

WORKSHOP PPI 2011 02/05/2021 43


WORKSHOP PPI 2011 02/05/2021 44
Sediaan Injeksi
yang mengandung Ko-solven
Sebaiknya tidak dicampurkan obat
lain, tidak diencerkan/dilarutkan
dalam larutan infus.

45
Contoh injeksi yg mengandung ko-
solven (1)
OBAT KO-SOLVEN
GLIKOL ETANOL KREMOFOR POLISORBAT LAINNYA
Amiodaron * *
Amfoterisin B * * *
Amsakrin *
Ko-trimoksazol * *
Klordiazepoksid *
Siklosporin * *
Diazepam * *
Digoksin * *
Etomidat * *
Etoposid * * *
Gliseril trinitrat * *

46
Contoh injeksi yg mengandung ko-
solven (2)
OBAT KO-SOLVEN

GLIKOL ETANOL KREMOFOR POLISORBAT LAINNYA

Hidralazin *
Isosorbid dinitrat * *
Lorazepam * *
Mikonazol *
Multibionta *
Nimodipin * *
Paklitaxel * *
Fenobarbital * *
Fenitoin * *
Fitomenadion *
47
ADSORPSI, PERMEASI
DAN ABSORPSI
Sediaan injeksi pada wadah
yang digunakan

48
Beberapa pendekatan untuk meminimalkan
jumlah obat yang terikat pada plastik selama
pemberian infus (1)
OBAT JENIS PLASTIK MAKNA HINDARI DENGAN
Adsorpsi Semua +++ Hindari penambahan pada larutan
Insulin (termasuk gelas) infus, berikan dalam alat pemompa
(syringe pump) pada konsentrasi
1 unit/ml
Sekretin + Hanya diberikan sebagai injeksi
bolus
Interferon + Hanya diberikan sebagai injeksi
bolus

Permeasi
Nitrat PVC, nylon +++ Hindari kantung dan perangkat PVC,
gunakan kantong polietilen atau alat
pemompa. Gunakan sambungan
polietilen atau bahan yang tidak
mengabsorbsi obat dengan pompa.
Klormetiazol PVC, nylon +++ Seperti nitrat.
49
Beberapa pendekatan untuk meminimalkan
jumlah obat yang terikat pada plastik selama
pemberian infus (2)
OBAT JENIS PLASTIK MAKNA HINDARI DENGAN

Absorpsi
Diazepam PVC ++ Hindari kantung dari perangkat PVC.
Gunakan perangkat sambungan polietilen
dan alat pemompa (kehilangan sedikit pada
pemompa; ganti pemompa setiap 12 – 24
jam).
Lidokain PVC + Ikatan tergantung pada pH, dantidak terjadi
bila penggunaan klinis secara normal.
Klorpromazin PVC +
Gunakan glukosa 5% sebagai pelarut
(tergantung pH).
Nimodipin PVC Gunakan perangkat sambungan polietilen
dan pompa.
Jumlah obat yang hilang tampaknya relatif
Karmustin PVC ++ kecil jika digunakan segera sesudah
disiapkan (masih kontroversi).

50
HIGH- ALERT
MEDICATIONS
ELEKTROLIT PEKAT INJEKSI

51
52
Infus Kalium-dibuat oleh IFRS
 Nyeri  Untuk menghindari
 Hati-hati, ESO : aritmia hal-hal yg tdk
jantung, kematian. diinginkan :
 Penambahan KCl ke 1. Infus kocok ad
dalam infus tanpa homogen.
pengocokan yang 2. Infuskan sepelan
cermat & tidak mungkin, sebaiknya
homogen gunakan infusion
…….pembentukan pump.
lapisan dg konsentrasi 3. KCl disimpan terpisah
tinggi ….. Berbahaya. dari obat lain.

54
High-Alert Medications :
Penyimpanan

55
Pembuatan sediaan IV admixture

56
Ditempelkan di Ampul / Vial Obat

57
IV ADMIXTURE - High Alert Drugs

CONTROL of CONCENTRATED ELECTROLYTE


SOLUTIONS
(Geneva Mei 2007, WHO Collaborating Centre for Patient Safety
Solutions – “Nine Patient Safety Solutions”)

60
IV ADMIXTURE : KCl Injeksi
 Usual Diluents : NS, D5W
 Standard Dilutions   [Amount of drug] [Infusion volume] [Infusion
rate]
(Floors: 10 meq/hour )
[10 meq] [100 ml] or
[20 meq] [250 ml] or
[40 meq] [500 ml]

ICU's:
[20 meq] [100 ml] [1-2 hours]
 Stability / Miscellaneous
For intravenous use only. Must be diluted prior to injection.
EXP: 1 DAY (RT)
[Normal range: 3.5 to 5 meq/L]

62
KCl Injeksi

 If the serum potassium level is greater than 2.5 mEq/liter,


potassium can be given at a rate not to exceed 10 mEq/hour in a
concentration of up to 40 mEq/liter.
The 24 hour total dose should not exceed 200 mEq.

 WARNINGS
This injection is for preparation of intravenous admixtures only,
not for direct infusion.

To avoid potassium intoxication, do not infuse these solutions


rapidly. In patients with renal insufficiency, administration of
potassium chloride may cause potassium intoxication and life-
threatening hyperkalemia.
63
MAGNESIUM SULFAT

Cara penyediaan :
 Infus iv : larutkan 5 ml dalam paling sedikit
100 ml D5 atau NS, kocok kuat –kuat.
 inj iv : gunakan lar. < 20 %. Kecep.inj tidak
lebih dari 1,5 ml lar. 10 % per menit
(< 150 mg/menit) ; monitor EKG.
 Inj. i.m : lar. 25% -50 % untuk dewasa;

lar. 20 % untuk bayi dan anak.

64
LARUTAN ELEKTROLIT
KHUSUS
NATRIUM BICARBONAT INJEKSI

65
Infus NaBic
 Indikasi :
1. Asidosis metabolik.
2. Cardiac arrest (iv bolus NaBic 4,2% atau 8,4
%).
3. Alkalinisasi urin pd keracunan antidepresan
trisiklik atau aspirin (iv infus).
4. Diuresis paksa.

66
DRPs pemberian infus NaBic
1. Alkalosis, lebih berbahaya daripada asidosis.
2. Pada pemberian iv infus, dapat terjadi
paradoks (CO2 dalam CSF meningkat)
sehinga terjadi depresi pernafasan, coma dan
asidosis memburuk, serta hipoksia jaringan.
3. Dapat terjadi gagal jantung (heart failure).
4. NaBic tidak dapat bercampur dengan
kebanyakan obat dalam infus.
5. Sangat korosif pada konsentrasi tinggi &
dapat menyebabkan luka ekstravasasi karena
kekuatan osmotik yang tinggi.

67
Untuk mengurangi DRPs NaBic
1. Gunakan dosis minimum NaBic.
2. Pada cardiac arrest, vol. cairan harus sedikit,
gunakan larutan 4,2 % atau 8,4 %.
3. Pada keadaan lain, gunakan larutan NaBic
yang mendekati isotonis yaitu dengan
konsentrasi 1,27 % atau 1,40 %.

68
RUTE OBAT INJEKSI

69
Rute Pemberian obat injeksi
 Rute iv : banyak  Rute non iv : sk, im,
risiko dan kerugian. id, it, intra-arterial,
 Rute iv dan im : epidural.
tujuan efek ke  Rute it, intrakardiak

seluruh tubuh. dan intra-arterial,


memerlukan teknik
khusus dan staf
yang
berpengalaman.

70
Rute parenteral khusus
1. Intraperitoneal : peritonitis, dialysis.
2. Intrakardiak : operasi jantung.
3. Intra-artikuler : steroid untuk artritis.
4. Intra-pleural : tetrasiklin untuk
pleurodesis.
5. Intra-oseous : injeksi darurat pada
anak.

71
Kerugian lain pada penggunaan rute intravena

KERUGIAN CONTOH
Resiko toksisitas obat lebih tinggi karena Kalium klorida toksisitas lokal &
tidak dapat ditarik kembali. sistemik bila tidak diberikan secara benar.
Bolus morfin

Memerlukan pelatihan dan teknik khusus


untuk meminimalkan kontaminasi mikroba
dan resiko.

Masalah penyimpanan dan pembuangan Jarum dan alat suntik.


peralatan bekas pakai untuk menghindari
resiko HIV & hepatitis.

Teknik pemberian lebih kompleks – Pemilihan pelarut yang salah, laju infus
cenderung keliru. yang salah akan mengurangi efektivitas,
meningkatkan toksisitas atau biaya.
Rute yang salah (intratekal daripada
intravena).

72
Rute Pemberian obat Injeksi

73
Referensi
1. Remington; The Science and practice of
pharmacy.
2. Trissel’s; Handbook injectable drugs
3. Dipiro; Pharmacotherapy
4. Rph Global; IV dilution
5. Walker, Roger; Clinical Pharmacy and
Therapeutics.
6. CK Tan; Farmasi klinik (Clinical Pharmacy)
7. BCCA : khusus untuk sitostatika.

74
 TERIMA KASIH
 SEMOGA BERMANFAAT

75

Anda mungkin juga menyukai