(IV Admixture)
1
Tujuan perkuliahan
Mahasiswa tahu dan mengerti tentang :
1. Terapi parenteral
2. iv admixture
3. Resiko pemberian terapi parenteral
4. Obat-obat yang perlu perhatian khusus
2
POKOK BAHASAN
3
APA PERAN FARMASIS DALAM
PELAYANAN TERAPI PARENTERAL/
IV ADMIXTURE (ASEPTIC DISPENSING ) ?
Persiapan SDM
Persiapan sarana dan prasarana (ruang
4
MASALAH INJEKSI
dan
INFUS IV
5
MASALAH INJEKSI
DAN INFUS IV
1. Nyeri
2. Ekstravasasi
3. Tromboflebitis
4. Embolisme
5. Kelebihan natrium dan cairan
6. Infeksi
7. Reaksi alergi
8. Syok kecepatan (Speed Shock)
6
HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI
TENTANG OBAT SUNTIK
1. Tonisitas
2. pH
3. Tanggal kadaluarsa dan no. batch.
4. Syarat obat suntik :
Steril
Bebas pirogen, untuk volume sekali pakai
= atau > 10 ml.
Bebas dari partikel.
5. Teknik aseptik
7
TONISITAS
ISOTONIS : eritrosit di dalam cairan obat
suntik tidak mengalami perubahan bentuk.
HIPOTONIS : eritrosit mengembang atau
obat suntik.
8
Pengaruh pH
(derajat keasaman)
pH tubuh 7,3
Obat suntik yang bersifat asam (pH << 7),
9
Nyeri
Untuk mengurangi nyeri dapat digunakan
krim anestesi lokal.
10
Obat – obat yang biasanya menimbulkan
rasa nyeri pada saat diinjeksikan
11
Larutan injeksi yang osmolaritasnya sangat
tinggi
INJEKSI INTRAVENA OSMOLARITAS INJEKSI INTRAVENA OSMOLARITAS
(mOsmol/L) (mOsmol/L)
Glukosa 10% 535 Manitol 10% 550
Glukosa 20% 1.110 Manitol 20% 1.100
Glukosa 50% 2.775 Magnesium sulfat 50% 4.060
Kalsium glukonat 10% 670 Kalium Klorida 4.000
20 mmol / 10 ml
Kalsium klorida 1.500 Natrium bikarbonat 1.004
5 mmol / 10 ml 4,2%
Diazepam 7.775 Natrium bikarbonat 2.008
(CP Pharmaceuticals) 8,4%
Kotrimoksazol 541 Kantung NPT >290
480 mg / 5 ml (dapat bervariasi
dengan isi
kantung)
12
Daftar injeksi dengan pH tinggi atau pH rendah
INJEKSI pH INJEKSI pH
Asetazolamid 9,2 Droperidol 2,7-4,7
Asiklofir 11 Epinefrin 2,5-3,6
Alopurinol 10,8-11,8 Elohaes 3,5
Aminofilin 8,8-10 Epoprostenol 10,5
Amiodaron 3,5-4,5 Ergometrin 2,7-3,5
Argipressin 2,5-5,4 Fentanil 3,3-6,3
Atrakurium 3,5 Asam folat 8-11
Atropin 3-6,5 Furosemid 8,7-9,3
Azatioprin 10-12 Gansiklovir 10-11
Buprenorfin 3,5-5,5 Gentamisin 3-5
Kholesistokinin 3-6 Glukagon 2,5-3
Klonazepam 3,5-4,5 Glukosa (tergantung pd 3,5-6,5
Kotrimoksazol 9-10,5 Konsentrasi)
Siklizin 3,3-3,7 Gliseril trinitrat 3,5-6,5
Dantrolen 9,5 Glikopironium 2,3-4,3
Diazoxid 11,6 Haloperidol 3-3,8
Dobutamin 3,5-4 Hidralazin 3,5-4,2
Dopamin 2,5-4,5 Hiosina butilbromida 3,7-5,5
Doksapram 3-5 Isoprenalin 2,5-2,8
13
Daftar injeksi dengan pH tinggi atau pH rendah
INJEKSI pH INJEKSI pH
Ketamin 3,5-5,5 Phenoksibenzamin 2,5-3,1
Labetalol 3,5-4,2 Fenitoin Na 12
Lignokain 3,5-6 Kalium kanrenoat 10,7-11,2
Liotironin 11 Proklorperazin 3,9-4,5
Methoxamin 4,4 Prosiklidin 3,9-4,5
Metoheksiton 10-11 Propranolol 3
Metildopa 3-4,2 Protamin sulfat 2,5-3,5
Metilen biru 3-4,5 Kuinin dihidroklorida 2-3
Metoklopramid 3-5 Salbutamol 3,5
Midazolam 3 Sekretin 2,5-5
Morfin 2,3-4,5
Natrium nitroprusid 3,5-6
Nalokson 3-4,5
Terbutalin 3-5
norepinefrin 3-4,5
Tetrakosaktrin 3,8-4,5
Oktreotid 3,9-4,5
Tetrasiklin 1,8
Omeprazol 9-10
Ondansentron 3,4-3,8 Tiamin 2,5-4,5
Oksitosin 3,7-4,3 Tiopenton 10,5
Pankuranium 3,8-4,2 Tobramisin 3,5-6
Papaveretum 2,5-4 Tubokurarin 3,8-4
Fenobarbital 9-10,5 Vankomisin 2,8-4,5
14
Ekstravasasi
• Ekstravasasi adalah bocornya obat dari vena ke
dalam jaringan di sekitarnya.
• Terjadi karena : batang jarum menembus vena, atau
obat korosif dan merusak vena, larutan yang
osmolaritasnya tinggi dan pHnya ekstrim.
• Kerusakan jaringan di sekitar vena dapat meluas,
contoh : larutan NaBic.
• Contoh obat yang dapat merusak jaringan jika terjadi
ekstravasasi : vincristin, doxorubicin dan
daunorubicin.
• Vincristin & doxorubicin jika diberikan secara perifer,
harus diberikan bolus melalui drip cepat.
15
Tanda-tanda ekstravasasi :
Nyeri, rasa kurang enak, rasa terbakar atau
bengkak pada tempat injeksi.
16
CONTOH KOMPLIKASI:
EXTRAVASASI
17
TREATMEN YANG PALING AMAN
bila terjadi Reaksi Extravasasi
adalah
Bagaimana ???
18
OBAT YANG TERKAIT DENGAN EXTRAVASASI DAN
CARA MEMINIMALISASINYA
22
Tromboflebitis/Flebitis
Adalah radang vena.
Penyebabnya hampir sama dengan penyebab
ekstravasasi.
Barangkali sangat nyeri, kemerahan pada
23
Risiko Tromboflebitis/Flebitis
dapat dikurangi dengan :
1. Menggunakan VENA BESAR.
2. Hindari pH ekstrim atau larutan Hiperosmolar.
3. Menghindari infus yang panjang, diberikan dengan
aliran darah cepat dan aliran infus cepat.
4. Menambahkan HEPARIN dalam larutan infus ( 1
unit/ml).
5. Menggunakan penyaring (FILTER) dalam jalur infus
(0,22 mikron).
6. Staf yang berpengalaman.
24
Embolisme
Sumbatan dapat disebabkan oleh endapan
obat atau gumpalan sel-sel darah akibat
reaksi obat.
Emboli udara, disebabkan oleh udara yang
25
Kelebihan Natrium dan Cairan
26
Infeksi
Infeksi masuk melalui kateter/selang infus
menembus kulit.
Bakteri penyebab : gram positif koagulasi
negatif (flora normal kulit), Staph. aureus, S.
epidermidis.
Obat antibiotika : flukloksasilin, vankomisin
dan teikoplanin; selama 7-10 hari.
Segera ganti kateter yang terinfeksi dan
dikultur.
27
Reaksi Alergi
Penyebab : produk darah, antibiotik, aspirin,
NSAIDs, heparin, neuromuscular blockers,
allergens, vaksin, pewarna radio-opaque, dan
sediaan iodin.
Terjadi tidak hanya oleh bahan aktif, tapi juga
bahan tambahan misalnya cremaphor.
Tanda-tanda alergi : bersin, sesak nafas,
demam, sianosis, pembengkakan jaringan
lunak, dan perubahan tekanan darah.
Obat : epinefrin, hidrokortison, antihistamin.
Sediakan Trolley emergency atau emergency kit.
28
Speed Shock
Terjadi akibat pemberian obat terlalu cepat.
29
Obat – obat yang dapat menimbulkan masalah bila
diberikan terlalu cepat (1)
OBAT MASALAH YANG TIMBUL BILA MASALAH DAPAT DIHINDARI
DIBERIKAN TERLALU CEPAT DENGAN
Klorpromazin Hipotensi Jangan diberikan melalui rute i.v.
Proklorperazin Hipotensi Jangan diberikan melalui rute i.v.
Furosemid Ketulian Kecepatan maksimum 4 mg/ menit
Asam fusidat Meningkatkan risiko hemolisis, Berikan secara perifer, minimum
hepatotoksisitas selama 6 jam.
Vankomisin Red Man Syndrome Berikan 500 mg selama 60 menit
atau 1 g dalam 100 menit
Sulfonamid, asiklofir Kristaluria Diberikan dengan cairan yang
banyak, secara perlahan – lahan.
Ranitidin Bradikardia, penyumbatan jantung. Berikan dalam waktu lebih dari 2
Semitidin menit dalam 20 ml natrium klorida
0,9%
Teofilin Aritmia, mual Berikan perlahan – lahan, lakukan
pemantauan elektrokardiogram
(EKG) jika risiko tinggi.
Disopiramid Aritmia, penghentian kerja jantung Pantau dengan EKG
30
Obat – obat yang dapat menimbulkan masalah bila
diberikan terlalu cepat (2)
OBAT MASALAH YANG TIMBUL BILA MASALAH DAPAT DIHINDARI
DIBERIKAN TERLALU CEPAT DENGAN
Kalium klorida Aritmia, penghentian kerja jantung Maks. 20 mmol/jam, pantau dengan
EKG
Lidokain Aritmia, cardiac arrest, konvulsi bahan Pantau dengan EKG
Fitomenadion tambahan kremfor dapat menyebabkan Berikan dengan sangat perlahan –
reaksi alergi, hipotensi. lahan
Siklosporin Bahan tambahan kremafor dapat Infus dalam waktu 2-6 jam, pantau
menyebabkan anafilaksis pasien secara terus menerus dalam
30 menit pertama, kemudian dengan
selang waktu yang teratur (interval
regular) untuk sisa larutan yang
diinfuskan.
32
MASALAH FARMASETIK SEDIAAN
INTRAVENA
Kompatibilitas dan stabilitas
Interaksi kimiawi atau terjadi endapan.
Obat dapat menempel (TERADSORPSI) pada
33
Compatibility
Solution compatibility
Additive compatibility
Drug in syringe compatibility
Y-site injection compatibility (1:1 mixture)
45
Contoh injeksi yg mengandung ko-
solven (1)
OBAT KO-SOLVEN
GLIKOL ETANOL KREMOFOR POLISORBAT LAINNYA
Amiodaron * *
Amfoterisin B * * *
Amsakrin *
Ko-trimoksazol * *
Klordiazepoksid *
Siklosporin * *
Diazepam * *
Digoksin * *
Etomidat * *
Etoposid * * *
Gliseril trinitrat * *
46
Contoh injeksi yg mengandung ko-
solven (2)
OBAT KO-SOLVEN
Hidralazin *
Isosorbid dinitrat * *
Lorazepam * *
Mikonazol *
Multibionta *
Nimodipin * *
Paklitaxel * *
Fenobarbital * *
Fenitoin * *
Fitomenadion *
47
ADSORPSI, PERMEASI
DAN ABSORPSI
Sediaan injeksi pada wadah
yang digunakan
48
Beberapa pendekatan untuk meminimalkan
jumlah obat yang terikat pada plastik selama
pemberian infus (1)
OBAT JENIS PLASTIK MAKNA HINDARI DENGAN
Adsorpsi Semua +++ Hindari penambahan pada larutan
Insulin (termasuk gelas) infus, berikan dalam alat pemompa
(syringe pump) pada konsentrasi
1 unit/ml
Sekretin + Hanya diberikan sebagai injeksi
bolus
Interferon + Hanya diberikan sebagai injeksi
bolus
Permeasi
Nitrat PVC, nylon +++ Hindari kantung dan perangkat PVC,
gunakan kantong polietilen atau alat
pemompa. Gunakan sambungan
polietilen atau bahan yang tidak
mengabsorbsi obat dengan pompa.
Klormetiazol PVC, nylon +++ Seperti nitrat.
49
Beberapa pendekatan untuk meminimalkan
jumlah obat yang terikat pada plastik selama
pemberian infus (2)
OBAT JENIS PLASTIK MAKNA HINDARI DENGAN
Absorpsi
Diazepam PVC ++ Hindari kantung dari perangkat PVC.
Gunakan perangkat sambungan polietilen
dan alat pemompa (kehilangan sedikit pada
pemompa; ganti pemompa setiap 12 – 24
jam).
Lidokain PVC + Ikatan tergantung pada pH, dantidak terjadi
bila penggunaan klinis secara normal.
Klorpromazin PVC +
Gunakan glukosa 5% sebagai pelarut
(tergantung pH).
Nimodipin PVC Gunakan perangkat sambungan polietilen
dan pompa.
Jumlah obat yang hilang tampaknya relatif
Karmustin PVC ++ kecil jika digunakan segera sesudah
disiapkan (masih kontroversi).
50
HIGH- ALERT
MEDICATIONS
ELEKTROLIT PEKAT INJEKSI
51
52
Infus Kalium-dibuat oleh IFRS
Nyeri Untuk menghindari
Hati-hati, ESO : aritmia hal-hal yg tdk
jantung, kematian. diinginkan :
Penambahan KCl ke 1. Infus kocok ad
dalam infus tanpa homogen.
pengocokan yang 2. Infuskan sepelan
cermat & tidak mungkin, sebaiknya
homogen gunakan infusion
…….pembentukan pump.
lapisan dg konsentrasi 3. KCl disimpan terpisah
tinggi ….. Berbahaya. dari obat lain.
54
High-Alert Medications :
Penyimpanan
55
Pembuatan sediaan IV admixture
56
Ditempelkan di Ampul / Vial Obat
57
IV ADMIXTURE - High Alert Drugs
60
IV ADMIXTURE : KCl Injeksi
Usual Diluents : NS, D5W
Standard Dilutions [Amount of drug] [Infusion volume] [Infusion
rate]
(Floors: 10 meq/hour )
[10 meq] [100 ml] or
[20 meq] [250 ml] or
[40 meq] [500 ml]
ICU's:
[20 meq] [100 ml] [1-2 hours]
Stability / Miscellaneous
For intravenous use only. Must be diluted prior to injection.
EXP: 1 DAY (RT)
[Normal range: 3.5 to 5 meq/L]
62
KCl Injeksi
WARNINGS
This injection is for preparation of intravenous admixtures only,
not for direct infusion.
Cara penyediaan :
Infus iv : larutkan 5 ml dalam paling sedikit
100 ml D5 atau NS, kocok kuat –kuat.
inj iv : gunakan lar. < 20 %. Kecep.inj tidak
lebih dari 1,5 ml lar. 10 % per menit
(< 150 mg/menit) ; monitor EKG.
Inj. i.m : lar. 25% -50 % untuk dewasa;
64
LARUTAN ELEKTROLIT
KHUSUS
NATRIUM BICARBONAT INJEKSI
65
Infus NaBic
Indikasi :
1. Asidosis metabolik.
2. Cardiac arrest (iv bolus NaBic 4,2% atau 8,4
%).
3. Alkalinisasi urin pd keracunan antidepresan
trisiklik atau aspirin (iv infus).
4. Diuresis paksa.
66
DRPs pemberian infus NaBic
1. Alkalosis, lebih berbahaya daripada asidosis.
2. Pada pemberian iv infus, dapat terjadi
paradoks (CO2 dalam CSF meningkat)
sehinga terjadi depresi pernafasan, coma dan
asidosis memburuk, serta hipoksia jaringan.
3. Dapat terjadi gagal jantung (heart failure).
4. NaBic tidak dapat bercampur dengan
kebanyakan obat dalam infus.
5. Sangat korosif pada konsentrasi tinggi &
dapat menyebabkan luka ekstravasasi karena
kekuatan osmotik yang tinggi.
67
Untuk mengurangi DRPs NaBic
1. Gunakan dosis minimum NaBic.
2. Pada cardiac arrest, vol. cairan harus sedikit,
gunakan larutan 4,2 % atau 8,4 %.
3. Pada keadaan lain, gunakan larutan NaBic
yang mendekati isotonis yaitu dengan
konsentrasi 1,27 % atau 1,40 %.
68
RUTE OBAT INJEKSI
69
Rute Pemberian obat injeksi
Rute iv : banyak Rute non iv : sk, im,
risiko dan kerugian. id, it, intra-arterial,
Rute iv dan im : epidural.
tujuan efek ke Rute it, intrakardiak
70
Rute parenteral khusus
1. Intraperitoneal : peritonitis, dialysis.
2. Intrakardiak : operasi jantung.
3. Intra-artikuler : steroid untuk artritis.
4. Intra-pleural : tetrasiklin untuk
pleurodesis.
5. Intra-oseous : injeksi darurat pada
anak.
71
Kerugian lain pada penggunaan rute intravena
KERUGIAN CONTOH
Resiko toksisitas obat lebih tinggi karena Kalium klorida toksisitas lokal &
tidak dapat ditarik kembali. sistemik bila tidak diberikan secara benar.
Bolus morfin
Teknik pemberian lebih kompleks – Pemilihan pelarut yang salah, laju infus
cenderung keliru. yang salah akan mengurangi efektivitas,
meningkatkan toksisitas atau biaya.
Rute yang salah (intratekal daripada
intravena).
72
Rute Pemberian obat Injeksi
73
Referensi
1. Remington; The Science and practice of
pharmacy.
2. Trissel’s; Handbook injectable drugs
3. Dipiro; Pharmacotherapy
4. Rph Global; IV dilution
5. Walker, Roger; Clinical Pharmacy and
Therapeutics.
6. CK Tan; Farmasi klinik (Clinical Pharmacy)
7. BCCA : khusus untuk sitostatika.
74
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT
75