MAKALAH
Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Suatu Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Disusun oleh:
12 IPA 6
SMAN 1 PURWAKARTA
Artinya: “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-
bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah
ditetapkan.” (QS. an-Nisa' : 7)
b. QS. an-Nisa' ayat 11.
"Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya;
dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar itu sebagai ibumu, dan Dia
tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang
demikian itu hanyalah perkataanmu di mulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang
sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar)." (QS. al-Ahzab : 4)
2. As-Sunnah
a. Hadis dari Ibnu Mas’ud berikut:.
Artinya: Dari Ibnu Abbas ra. Dari nabi saw. Nabi bersabda: “berikanlah bagian-
bagian pasti kepada ahli waris yang berhak. Sesudah itu sisanya diutamakan (untuk)
orang laki-laki (‘ashabah). (H.R al-Bukhari)
Ditinjau dari sudut pembagian, Ahli waris terbagi dua yaitu : Ashhabul furudh
dan Ashobah.
1. Ashabul furudh
yaitu orang yang mendapat bagian tertentu. Terdiri dari:
- Yang dapat bagian ½ harta.
a. Anak perempuan kalau sendiri
b. Cucu perempuan kalau sendiri
c. Saudara perempuan kandung atau seayah kalau sendiri
d. Suami
- Yang mendapat bagian ¼ harta
a. Suami dengan anak atau cucu
b. Isteri atau beberapa kalau tidak ada anak atau cucu
- Yang mendapat 1/8
a. Isteri atau beberapa isteri dengan anak atau cucu.
- Yang mendapat 2/3
a. dua anak perempuan atau lebih
b.dua cucu perempuan atau lebih
c.dua saudara perempuan kandung maupun seayah atau lebih
-Yang mendapat 1/3
a. ibu jika tidak ada anak
b. cucu dari garis anak laki-laki
c. dua saudara kandung seayah atau seibu.
d. dua atau lebih anak ibu baik laki-laki atau perempuan
- Yang mendapat 1/6
a. Ibu bersama anak laki-laki, cucu laki-laki atau dua atau lebih saudara perempuan
kandung atau perempuan seibu.
b. Nenek garis ibu jika tidak ada ibu dan terus keatas
c. Nenek garis ayah jika tidak ada ibu dan ayah terus keatas
d. Satu atau lebih cucu perempuan dari anak laki-laki dan satu anak perempuan
kandung
e. Satu atau lebih saudara perempuan seayah atau sekandung.
f. Ayah bersama anak laki-laki atau cucu laki-laki
g. Kakek jika tidak ada ayah
h. Saudara seibu satu orang, baik laki-laki atau perempuan.
2. Ahli waris ashobah
Yaitu para ahli waris tidak mendapat bagian tertentu tetapi mereka dapat
menghabiskan bagian sisa ashhabul furud. Ashobah terbagi tiga jenis yaitu
ashabah binafsihi, ashobah bighairi dan ashobah menghabiskan bagian tertentu
* Ashobah binafsihi, yaitu ashobah dengan sendirinya. Rukun ashobah binafsihi
sebagai berikut:
a. Anak laki-laki
b. Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus kebawah
c. Ayah
d. Kakek dari garis ayah keatas
e. Saudara laki-laki kandung atau seayah
f. Anak laki-laki saudara laki-laki kandung atau seayah sampai kebawah
g. Paman kandung atau seayah
j. Anak laki-laki paman kandung atau seayah sampai kebawah
l. Laki-laki yang memerdekakan yang meninggal
* Ashobah dengan dengan saudaranya
a. Anak perempuan bersama anak laki-laki atau cucu laki.
b. Cucu perempuan bersama cucu laki-laki
c. Saudara perempuan kandung bersama saudara laki-laki kandung atau saudara
laki- laki seayah.
d. Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-laki seayah.
e. Anak perempuan kandung satu orang bersama cucu perempuan satu atau lebih
g. Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan seayah
Daftar Pustaka:
https://nurabdirusdy.wordpress.com/2017/03/11/hukum-waris-dalam-perspektif-kompilasi-
hukum-islam/
https://www.bacaanmadani.com/2018/03/pengertian-warisan-dasar-dasar-hukum.html
http://fahmilaziz.blogspot.com/2012/11/sumber-sumber-hukum-mawaris.html
http://dunkdaknyonk.blogspot.com/2011/03/ketentuan-mawaris.html
https://dalamislam.com/hukum-islam/pembagian-warisan-menurut-hukum-islam
http://www.nu.or.id/post/read/86530/empat-sebab-seseorang-berhak-mendapat-harta-warisan