Anda di halaman 1dari 14

Pancasila Sebagai Integrasi Bangsa

MAKALAH

Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah: Pancasila

Guru Mata Kuliah: Pak Akhmad Satori

Disusun oleh:

Ferina Muthiara Putri utami

Firda Nazila Rosdiana

Hanna Rula Fadilla

Putri Khofiarani

Silvya Tasya Adiningsih

Syabila Arnika

Zahrotun Naqiah

Farmasi 1C

STIKES BAKTI TUNAS HUSADA

Tahun Ajaran 2019/2020


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah Swt., yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga

penyusunan makalah berjudul “Pancasila Sebagai Integrasi Nasioal” dapat selesai pada

waktunya.

Harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh tidur tidak teratur pada kesehatan dan intelengensi.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang

kami miliki. Maka saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi pebaikan dan

penyempurnaan karya tulis ini.

Tasikmalaya, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari banyak suku bangsa, adat
istiadat, ras, agama dan budaya. Selain itu, Indonesia juga mempunyai wilayah yang sangat
luas beserta sumber daya alamnya yang melimpah. Keragaman suku bangsa Indonesia ini
membuat budaya yang ada di Indonesia menjadi beragam. Keberagaman budaya ini juga
turun andil dalam dunia perpolitikan Indonesia. Keragaman yang ada di Indonesia ini bisa
merupakan sebagai potensi untuk memperkaya khazanah bangsa sebagai bentuk persatuan
dan kesatuan, tetapi bisa juga menjadi sebuah potensi untuk menghancurkan perpecahan.
Ketika hal ini bisa menyebabkan persatuan dan kesatuan bangsa, maka akan semakin
memperkokoh jati diri dan kepribadian bangsa. Tetapi ketika keanekaragaman ini tidak bisa
diatur dengan baik, maka akan menyebabkan konflik-konflik internal yang jika dibiarkan
dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Indonesia sebagai negara kesatuan yang beragam suku dan bangsanya rawan
berpotensi terjadi konflik antarbangsa. Adanya konflik ini menandakan turunnya rasa
nasionalisme bangsa Indonesia. Kondisi ini nantinya akan berdampak pada disintegrasi
bangsa.
Pancasila sebagai ideologi bangsa merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia serta
sumber dari segala sumber hukum. Pancasila mempu nmenyatukan ribuan perbedaan yang
anda dengan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan Pancasila, persatuan dan kesatuan bangsa dari
Sabang sampai Merauke tetap utuh. Untuk kepentingan hal tersebut, dibutuhkan upaya-
upaya yang sungguh-sungguh untuk peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa, seperti
mengimplementasikan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dengan demikian, bangsa Indonesia dapat mengembangkan keharmonisan
persatuan dan kesatuan demi mencapai kemajuan bangsa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah pada makalah ini antara lain:
a. Apa yang dimaksud dengan integrasi nasional?
b. Apa saja contoh ancaman integrasi nasional?
c. Bagaimana cara menghadapi ancaman-ancaman integrasi nasional?
d. Apa peran Pancasila dalam menghadapi anacaman integrasi nasional?
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Integrasi bangsa secara umum adalah usaha atau proses menyatukan perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Definisi integrasi bangsa sangat penting untuk menyatukan perbedaan dalam suatu bangsa.
Para ahli menyatakan pandangannya tentang definisi integrasi bangsa dengan berbeda-beda.
Dr. Nazaruddin Syamsuddin menyatakan bahwa integrase bangsa merupakan proses
pernyatuan bangsa yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik,
ekonomi dan budaya. Sedangkan menurut Safroedin Bahar, Integrasi bangsa adalah
mengintegrasikan yang berarti membuat untuk atau menyempurnakan  dengan jalan
menyatukan unsur-unsur bangsa yang semula mula terpisah-pisah. J. Soedjati
Djiwandono mengatakan bahwa Integrasi bangsa sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan
nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri.
Dalam kenyataannya, memang terdapat beberapa faktor penghambat integrasi bangsa.
Ancaman integrasi bangsa bisa datang dari dalam ataupun luar. Namun, tentu pentingnya
integrasi bangsa harus ditegakkan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Ancaman di Indonesia dapat berupa ancaman militer dan ancaman nonmiliter.
a. Ancaman Non militer
Ancaman nonmiliter dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu ancaman dalam bidang
ekonomi, politik, social budaya dan ideologi.
- Ancaman dalam bidang ideologi
Indonesia pernah mendapatkan ancaman dalam bidang ideologi pada tahun 1965 ketika
DN Aidit dan orang-orang komunis lainnya ingin mengganti ideologi Pancasila dengan
ideologi komunis. Tetapi hal itu tidak terjadi karena kesaktian Pancasila yang tidak dapat
diubah.
Di era globalisasi ini, ancaman berupa ideologi kembali terjadi. Banyak sekali warga
Indonesia yang terpengaruh bahwa paham Liberalis dapat menciptakan kemamuran dan
kemajuan dalam masyarakat. Tidak heran apabila paham liberalisme termasuk ancaman
non militer terhadap integrasi nasional karena mempengaruhi dan membahayakan bangsa.
- Ancaman dalam Bidang Politik
Ancaman non militer terhadap integrasi nasional selanjutnya ialah dalam bidang politik.
Ancaman dalam bidang politik ini dapat berasal dari pengaruh dalam negeri maupun luar
negeri. Untuk jenis ancaman politik dari luar negeri bersumber dari tekanan negara lain.
Misalnya saja provokasi, blokade politik, maupun intimidasi. Menurut perkiraan ancaman
non miliyer ini akan membahayakan bangsa Indonesia. Maka dari itu diperlukan pertahakan
non militer untuk mengatasi ancaman tersebut. 
- Ancaman Dalam Bidang Ekonomi
Pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi dilakukan dengan melakukan kegiatan
perdagangan ataupun kegiatan ekonomi dengan negara negara di dunia. Kegiatan ekonomi ini
dilakukan dengan terintegrasi dan tanpa adanya batasan teritorial negara. Pengaruh ini
mewajibkan untuk menghapus batasan arus modal, jasa dan barang. 

Beberapa ancaman nonmiliter dalam bidang ekonomi:


a. Adanya perdagangan bebas sehingga negara Indonesia dibajiri produk luar yang
akan membuat barang lokal kalah saing dengan produk luar.
b. Perekonomian negara Indonesia akan dikuasai negara lain dengan adanya
kemudahan penanaman modal (investasi).
c. Keadaan ekonomi yang tidak stabil dan banyak terjadi kesenjangan.
- Ancaman Dalam Bidang Sosial Budaya
Ancaman dalam bidang sos-bud dapat terjadi lewat beberapa hal. Ancaman tersebut di
antaranya:
a. Adanya gaya hidup konsumtif dan sifat hedonisme.
b. Adanya sikap individualism
c. Pengaruh dari westernisasi yang menimbulkan nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan masyarakat luntur.

b. Ancaman di Bidang Militer


Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi dan dinilai mempunyai kemampuan yang dapat membahayan kedaultan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Ancaman militer dapat berbentuk macam-macam, di antaranya:
1. Agresi
Agresi yaitu penggunaan kekuatan bersenjata yang dilakukan negara lain terhada
suatu kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan segenap bangsa.
Contoh dari kasus agresi yang pernah terjadi di Indonesia adalah Agresi Militer
Belanda I dan Agresi Militer Belanda II.
Agresi dapat dilakukan dengan cara:
a. Invasi
Invasi adalah bentuk aksi militer dimana angkatan bersenjata suatu negara
berusaha memasuki daerah yang dikuasainya bertujuan untuk menguasai atau
bahkan mengubah pemerintahan yang ada di wilayah kekuasaannya.
b. Bombardemen
Bombardemen adalah penyerangan yang dilakukan angkatan udara terhadap
suatu negara lain dalam bentuk penggunaan senjata atau bom.
c. Blokade
Blokade adalah bentuk pengepungan suatu daerah sehingga rakyat di suatu
darah, barang, kapal dan lain sebagainya tidak bisa keluar dan masuk secara
bebas.
d. Serangan unsur bersenjata dalam suatu wilayah negara dimana tindakan atau
keberadaannya bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
e. Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah persiapan
Agresi
f. Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tindak kekerasan
2. Pelanggaran wilayah
Pelanggaran Wilayah merupakan suatu bentuk tindakan dengan memasuki suatu
wilayah tanpa izin, baik itu oleh pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal
perang.
3. Spionase
Spionase adalah bentuk kegiatan intelijen yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
informasi atau rahasia militer negara. Spionase bisa diartikan sebagai bentuk
pengintaian atau penyadapan. Contoh siponase asing yang pernah dilakukan adalah
aksi Allen Pope.
4. Sabotase
Sabotase adalah tindakan perusakan terencana terhadap peralatan, infarstruktur,
atau yang lainnya yang bertujuan untuk menghancurkannya agar bisa berdampak
besar terhadap psikologis masyarakat.
5. Aksi terror bersenjata
Aksi terror bersenjata merupakan aksi yang dilakukan jaringan terrorisme
internasional atau yang bekerja sama dengan teroris dalam negeri yang berskala
tinggi dan dapat membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah serta
keselamatan segenap bangsa. Contohnya adalah aksi serangan bom di Sarinah,
Jakarta 2016.

6. Pemberontakan bersenjata
Pemberontakan bersenjata adalah perbuatan melawan kekuasaan yang sah.
7. Radikalisme
Radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan
sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis
8. Separatisme
Separatisme adalah upaya untuk memecah suatu golongan bangsa.

Dalam mengatasi ancaman militer, diperlukan adanya strategi. Sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta pada hakikatnya merupakan segala upaya menjaga pertahanan dan
keamanan negara dan seluruh rakyat serta segenap sumber daya nasional, sarana dan
prasarana nasional serta seluruh wilayah negara sebagai satu kesatuan pertahanan yang utuh
dan menyeluruh sesuai dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 27 ayah (3)
yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara” dan juga pasal 30 ayat (1) yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Strategi bangsa Indonesia dalam mengahadapi berbagai ancaman militer di antaranya:
• memperkuat sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta dengan memperkuat
kekuatan dan kemampuan komponen utama (TNI dan POLRI), komponen cadangan (SDM, SDA,
dan sumber daya buatan) serta komponen pendukung (rakyat).
• mendayagunakan dan mengarahkan seluruh kekuatan nasional dengan pertahanan berlapis
yang diwujudkan melalui fungsi-fungsi diplomasi dan perlawanan tanpa senjata.
• melakukan tindak pencegahan terhadap pelanggaran.

Contoh kasus:
Pada awal bulan Februari 2001, terjadi konflik antara warga Dayak
dengan warga Madura di Sampit, Kalimantan Tengah. Konflik tersebut pecah
pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah
warga Dayak. Konflik Sampit mengakibatkan lebih dari 500 kematian,
dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal.

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 PENJELASAN KASUS

Konflik Sampit tahun 2001 bukanlah insiden yang terisolasi, karena telah terjadi
beberapa insiden sebelumnya antara warga Dayak dan Madura. Konflik besar terakhir terjadi
antara Desember 1996 dan Januari 1997 yang mengakibatkan 600 korban tewas. Penduduk
Madura pertama tiba di Kalimantan tahun 1930 di bawah program transmigrasi yang
dicanangkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan dilanjutkan oleh pemerintah
Indonesia. Tahun 2000, transmigran membentuk 21% populasi Kalimantan Tengah. Suku Dayak
merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari warga Madura yang semakin
agresif. Hukum-hukum baru telah memungkinkan warga Madura memperoleh kontrol terhadap
banyak industri komersial di provinsi ini seperti perkayuan, penambangan dan perkebunan.

Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi
mengklaim bahwa ini disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor
mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok
anggota suku Dayak mulai membakar rumah-rumah di permukiman Madura.

3.2 ANALISIS KASUS

Indonesia sebagai negara yang beragam suku, agama, rasa dan golongan membuat bangsanya
menjadi rawan konflik. Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ serta sila ke-2 Pancasila ternyata
belum menjiwai seluruh warga negara Indonesia.

Di balik konflik antar etnis, ada penyenab SARA yang menyebabkan awal mula konfli individu
berujung konflik antar etnis. Ketidakmerataan penyebaran penduduk juga menjadi salah
satunya.

Kepadatan penduduk yang mendorong etnis Madura melakukan transmigrasi ke Pulau


Kalimantan yang pada akhirnya mereka menguasai sektor-sektor perdagangan sehingga
terjadilah persaingan hidup antar etnis. Timbul kecemburuan etnis asli, Suku Dayak dengan
etnis pendatang, Suku Madura. Sampai saat ini, untuk menentukan pihak yang benar sangat
sulit karena semua pihak yang bertikai bisa dikatakan benar juga salah.

Alternatif dalam menyatukan etnis di Indonesia bisa dilakukan dengan mengadakan akomodasi
menjadi solusi yang tepat untuk menyatukan bangsa yang besar ini. KH. Abdurrahaman Wahid,
Presiden ke-4 Indonesia, mengungkapkan ‘Sebuah bangsa yang mampu bertenggang rasa
terhadap perbedaan-perbedaan budaya, agama dan ideologi adalah bangsa yang besar’ untuk
mewujudkan ingerasi antar etnis di Indonesia dengan mutual of understanding sehingga sila ke-
2 Pancasila dan semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ bukanlah wacana lagi.

BAB 4

KESIMPULAN
Dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka bangsa Indonesia
mampu mencegah terjadinya disintegrasi bangsa yang terdiri dari berbagai ras, suku, agama,
bangsa dan golongan.

Pancasila sebagai ideologi bangsa, mampu menyatukan berbagai perbedaan tersebut hanya
dengan simbol Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan yang bermakna bahwa ke-
bhinnekaan bangsa ini mampu menjadi akar dalam mempersatukan keberagaman bangsa.

DAFTAR PUSTAKA
Arum, Dyah. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI UPAYA MENCEGAH DISINTEGRASI
BANGSA.[online:https://www.academia.edu/36042726/IMPLEMENTASI_NILAI-
NILAI_PANCASILA_SEBAGAI_UPAYA_MENCEGAH_DISINTEGRASI_BANGSA]

Nulfiqri, Hasan. 2016. Isu Sara yang Mengancam Integrasi Bangsa Indonesia. [Online:
https://achsanulfiqri.blog.uns.ac.id/2016/03/20/isu-sara-yang-mengancam-integrasi-bangsa-
indonesia/]

Firdaus, Haris, Mochammad. Pancasila sebagai Alat Integrasi Bangsa. [Online:


https://www.kompasiana.com/harisfirdausspada/5d0796740d823060247bda22/pancasila-
sebagai-alat-integrasi-bangsa]

Yuyu. 2018. Sejarah Konflik Berdarah tragedi Sampit Tragedi Nasional. [ONLINE:
https://updatetarojurnal.wordpress.com/2018/04/29/sejarah-konflik-berdarah-tragedi-sampit-
tragedi-nasional-2001/]

Dwi, Novitasari. ANALISIS KONFLIK SAMPIT [online:


http://vita24.web.unej.ac.id/2015/12/15/tugas-konflik-budaya-analisis-konflik-sampit-etnis-
dayak-dan-etnis-madura/]

http://taskeveryday.blogspot.com/2017/03/ancaman-terhadap-integrasi-nasional.html

Magriato, Wahyu, Reza. Menyikapi Sila Kedua Pancasila Konflik Ras dan Etnis. [Online:
https://www.kompasiana.com/rezawahyumagrianto/54f946cea3331176038b4a95/menyikapi-
sila-kedua-pancasila-konflik-ras-dan-etnis]

Anda mungkin juga menyukai