Anda di halaman 1dari 3

SULFONAMIDA

Sulfonamida

Indikasi: Digunakan untuk penanganan infeksi saluran kemih. Namun pada prinsipnya senyawa
golongan ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh
bakteri gram positif atau gram negatif.

Efek samping: Efek samping dari sulfonamida ini adalah kerusakan parah pada selsel darah,
reaksi alergi seperti urtikaria, fotosensitasi, dan bahaya kristaluria di dalam tubuli ginjal pada
sulfa yang sukar larut dalam air seni.

Kontra indikasi: gagal ginjal dan gangguan fungsi hati yang berat, porfiria.

Farmakokinetik : Absorbsi, distribusi, metabolisme, dan eksresi

a. SULFADIAZIN
Dosis: untuk pencegahan demam rematik, oral: 1 g/hari (500 mg/hari jika berat badan
lebih kecil 30 kg).
Interaksi: Penggunaan sulfadiazine bersamaan dengan Pirimetamin dapat meningkatkan
resiko terjadinya anemia pada pasien.

b. KOTRIMOKSAZOL
Dosis: 
- oral: 960 mg/hari tiap 12 jam, dapat ditingkatkan menjadi 1,44 gram tiap 12 jam pada
infeksi berat. 480 mg tiap 12 jam bila pengobatan lebih dari 14 hari. ANAK/BAYI:
tiap 2 jam, 6 minggu sampai 5 bulan, 120 mg, 6 bulan sampai 5 tahun, 240 mg; 6 - 12
tahun, 480 mg.
- Infus intravena: 960 mg tiap 12 jam, naikkan sampai 1,44 g tiap 12 jam pada infeksi
berat. ANAK 36 mg/kg bb/hari terbagi dalam dua dosis. Pada infeksi berat dapat
ditingkatkan menjadi 54 mg/kg bb/hari.
- Pengobatan Pneumosystis carinii (dilakukan bila ada fasilitas monitoring yang
memadai): Oral atau intravena, 120 mg/kg bb/hari, dibagi dalam 2 atau 4 dosis, dan
diberikan selama 14 hari.
Interaksi:
Penggunaan kotrimoxazol bersama dengan obat lain yang dapat memperpanjang interval
QT yang dapat menyebabkan efek aditif dan peningkatan risiko aritmia ventrikel
termasuk torsade des pointes dan kematian mendadak. Torsade des pointes (TdP) adalah
terjadinya gangguan irama jantung ventrikuler takikardi tipe polimorfik, dimana ventrikel
berkontraksi lebih dari 200 sampai 250 kali per menit secara tidak beraturan.

c. SULFADIMIDIN
Dosis: Oral, dosis awal 2 g, dilanjutkan dengan 0,5 - 1 g tiap 6-8 jam.

d. SULFASALAZIN
Dosis: Dewasa, oral, 1-2 gram 4 kali sehari; Anak, oral, dosis awal: 40-60 mg /kg bb per
hari dalam dosis terbagi.
Interaksi:
Sulfasalazine menyebabkan efek samping pada ginjal. Penggunaan sulfasalazine bersama
meloxicam dapat meningkatkan risiko tersebut. Selain itu penggunaan sulfasalazine
bersama Methotrexate dapat meningkatkan masalah pada hati,

e. TRIMETOPRIM
Dosis: oral: infeksi akut, 200 mg tiap 12 jam. ANAK dua kali sehari: 2-5 bulan, 25 mg; 6
bulan-5 tahun, 50 mg; 6-12 tahun, 100 mg.Infeksi kronik dan profilaksis, 100 mg malam
hari; ANAK, 1-2 mg/kg bb malam hari. Injeksi intravena lambat atau infus: 150-250 mg
tiap 12 jam; ANAK di bawah 12 tahun, 6-9 mg/kg bb/hari dibagi 2 atau 3 dosis.
RESISTENSI SULFONAMIDE

Resistensi adalah peristiwa dimana suatu miikroorganisme tahan terhadap efek antimikroba atau
antibiotic tertentu (Artati et all, 2018). Resistensi terhadap sulfonamide terjadi jika bakteri sudah
tidak memerlukan PABA (Para-aminobenzoic acid) dari luar sel tetapi hanya memerlukan asam
folat. Sehingga sulfonamide yang berkompetensi dengan PABA tidak berpengaruh apa-apa
dengan metabolisme sel.

Referensi:

Aqilah, H. ANALISIS SULFONAMIDA.

Ningrum, T. K. (2020). PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI OBAT


ANTIBIOTIK DI APOTEK X (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Gresik).

BPOM. (2008). Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI). Jakarta.

Sukertiasih, N. K., Megawati, F., Meriyani, H., & Sanjaya, D. A. (2021). Studi Retrospektif
Gambaran Resistensi Bakteri terhadap Antibiotik. Jurnal Ilmiah Medicamento, 7(2), 108-111.

Anda mungkin juga menyukai