Anda di halaman 1dari 3

7.

1 Mekanisme Patogenesitas Virus


Patogenesitas adalah kemampuan suatu mikroorganisme untuk menimbulkan patogen terhadap
makhluk hidup lainnya. Setiap patogen berhubungan dengan kemampuan agen patogen tersebut dalam
menciptakan toksin, enzim dan sistem kekebalan dari inangnya.
Patogenesitas virus berawal dari penyebaran virus melalui permukaan tubuh yang terinfeksi. Transmisi
virus terjadi melalui berbagai cara, tergantung jenis virusnya. Biasanya, virus ini masuk ke dalam
inangnya melalui selaput lendir, saluran pernapasan, saluran pencernaan atau gigitan nyamuk. Setelah itu
terjadi tahap akhir dari terjadinya penyakit akibat virus atau disebut dengan patogenesis virus. Virus
masuk ke dalam tubuh dengan membawa materi genetik. Materi genetik dari virus ini yang dapat
menimbulkan penyakit bagi tubuh. (Levani & Mawaddanunnadila, 2021).
a. Corona Virus Disease-19
Virus corona merupakan jenis virus dengan rantai tunggal dan positif. Morfologi dari virus ini sendiri
mempunyai sampul dengan partikel bulat dan umumnya berbentuk pleomorfik. Lapisan dinding virus ini
dilapisi oleh Protein S yang dapat berikatan dengan reseptor yang ada di tubuh inangnya.
Untuk dapat menjadi patogen bagi tubuh manusia, virus corona menggunakan protein S untuk
berikatan dengan reseptor ACE₂ pada membran plasma di dalam sel tubuh manusia. Setelah itu, virus ini
menduplikasi materi genetik dan protein yang dibutuhkan untuk membentuk virion baru di permukaan
sel. Selanjutnya, virus ini akan mengeluarkan genom RNA ke dalam sitoplasma dan badan golgi. Genom
RNA tersebut ditranslasikan agar membentuk dua lipoprotein. Hasil translasi dari genom RNA tersebut
nantinya akan bereplikasi.
Sistem imun yang tidak cukup dalam merespon infeksi virus dapat menentukan tingkat keparahan.
Ketika virus corona masuk ke dalam sel selanjutnya, virus tersebut akan dipresentasikan pada APC
(Antigen Presentation Cell). Hasil presentasi sel ke APC akan merespon sistem imun humoral dan seluler.
Sel T dan sel B lah yang jadi memediasinya. Sistem imun humoral akan membentuk IgM dan IgG. IgM
akan menghilang dalam waktu inkubasi 12 hari dan IgG akan bertahan lebih lama daripada IgM.
Virus corona dapat menghindar dari sistem imun dengan cara menginduksi vesikel membran ganda
yang tidak memiliki PRRs (pattern recognition receptors). Virus tersebut kemudian bereplikasi di dalam
vesikel sehingga tidak dikenali oleh sistem imun. Itulah yang menyebabkan virus ini memiliki
kemampuan menjadi patogen bagi manusia (Amalia & Hiola, 2020).

Gambar 7.3 Visualisasi morfologi dari virus corona


INDEKS

P
Patogen
T
Transmisi
V
Virus
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, L., & Hiola, F. (2020). Analisis Gejala Klinis Dan Peningkatan Kekebalan Tubuh Untuk
Mencegah Penyakit Covid-19. Jambura Journal Of Health Sciences And Research, 2(2), 71-76.

Levani, Y., Prastya, A. D., & Mawaddanunnadila, S (2021). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19):
Patogenesis, Manifestasi Klinis Dan Pilihan Terapi. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan. 17(1), 44-
57.

Anda mungkin juga menyukai