OLEH:
ENDANG RATNA SARI HULU
1. Deskripsi Tanaman
Tumbuhan berupa semak atau pohon. Tinggi 10 m sampai 20 m, percabangan ramping.
Batang tanaman jati belanda keras, berkayu, bercabang, dan berwarna hijau keputih-putihan.
Daunnya tunggal, bulat telur, permukaan kasar, tepi bergerigi, ujung runcing, pangkal
berlekuk, pertuakangan menyirip, dan letaknya berseling. Panjang daun sekitar 4-22,5 cm dan
lebar 2-10 cm. Pada bagian bawah daun berbulu. Panjang tangkai daun sekitar 5-25 mm. Jati
belanda mempunyai daun penumpu yang berbentuk lanset atau berbentuk paku dengan
panjang antara 3-6 mm (MMI, 1978).
Bunga tanaman jati belanda tunggal, bulat, dan muncul dari ketiak daun. Bunganya
berwarna hijau muda. Bentuk bunga agak ramping,berjumlah banyak, dan beraroma harum.
Panjang kelopak bunga sekitar 3-4 mm dengan tajuk terbagi menjadi dua bagian. Tajuknya
berwarna ungu tua dan kadang-kadang menjadi kuning tua. Panjang tajuk sekitar 3-4 mm.
Bagian bawah tajuk berbentuk garis dengan panjang 2-2,5 mm (MMI, 1978).
Buah jati belanda berbentuk kotak atau agak bulat, keras, permukaan berduri, dan
berwrna hitam. Bijinya kecil, keras, dan berwarna coklat muda, dan berdiameter 2 mm.
Akarnya tunggang dan berwarna putih kecoklatan (MMI, 1978).
4. Kandungan Kimia
Tanaman Jati Belanda mengandung senyawa aktif seperti tannin, lender, zat pahit, damar,
0,2% kamferetin, kuersetin dan kaemferol, daunnya mengandung 0,09-0,14% alkaloid.Bunga
segar jati belanda mengandung 0,2% kamferetin, kuersetin dan kaemferol, daunnya
mengandung 0,09-0,14% alkaloid, lendir, dammar, flavonoid, saponin dan tannin. Hasil
analisis GC/MC minyak atsiri daun menunjukkan adanya komponen utama prekosen I (56%),
-kariofilen (13,7%) dan (2Z,6E)-farnesol (6,6%).
5. Serabut dengan Kristal kalsium oksalat 6. Rambut kelenjar dan Kristal kalsium
Oksalat
Gambar. Fragmen Serbuk Simplisia Daun Jati Belanda
- Susut pengeringan : tidak lebih dari 12%
- Abu total : tidak lebih dari 7,2%
- Abu tidak larut asam : tidak lebih dari 2,7%
- Sari larut air : tidak kurang dari 12,4%
- Ari larut etanol : tidak kurang dari 3,2%
7. Aksi Farmakologi
Tanaman jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) mempunyai efek antidiare,
astrigen, dan menguruskan badan . Bagian dalam kulit batang tanaman jati belanda (Guazuma
ulmifolia Lamk.) dipakai untuk mengobati penyakit cacing dan kaki gajah.
8. Data Keamanan
LD50 6324,14 mg/kgBB (tikus, per oral). Pemberian ekstrak kering daun jati belanda
dosis 2,4 dan 8 g/kgBB pada tikus jantan sekali sehari selama 3 bulan tidak menaikkan kadar
keratinan dan urea plama serta ukuran diameter rata-rata glomerulus ginjal tikus. Hasil
pengamatan mikroskopik praparat histologi ginjal juga tidak memperlihatkan adanya
perbedaan dengan kelompok kontrol tanpa perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian
jangka panjang daun jati belanda tidak mengganggu fungsi ginjal. Uji serupa telah dilakukan
pula terhadap granul kering daun jati belanda dengan kesimpulan yang sama yaitu tidak
mempengaruhi fungsi ginjal.
Uji mutagenic ekstrak etanol 50% daun jati belanda telah dilakukan dengan metode Ames
menggunakan lima galur bakteri Salmonella typhi yang telah dimutasikan dan tanpa activator
metabolic. Hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa ekstrak etanol daun jati belanda
tidak bersifat mutagen, yang ditunjukkan dengan tidak terjadinya mutase DNA dan kerusakan
kromosom bakteri uji.
Aturan Pakai:
Program diet dan pengobatan : 3 x 3 kapsul / hari
Mempertahankan berat badan : 3 x 2 kapsul / hari
Kontra indikasi :
Untuk meningkatkan efektifitas obat ini maka selama minum obat ini sebaiknya tidak :
* Minum pil KB, minum vitamin atau tanaman obat yang merangsang nafsu makan
* Makan makanan berlemak dan berminyak
* Makan melebihi kebutuhan tubuh
* Makan makanan kecil yang tidak perlu
Khasiat :
Secara tradisional bermanfaat untuk melangsingkan tubuh secara alami
Mengurangi lemak dan menormalkan kolesterol
Melancarkan BAB (Buang Air Besar)
Mengurangi gelambir perut pada wanita sehabis melahirkan
Mengurangi lemak pada paha / pinggul
Mengecilkan perut yang buncit pada pria dan wanita
Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh
Mencukupi kebutuhan nutrisi pada tubuh
Membantu meningkatkan daya tahan tubuh (immune system)
Melancarkan peredaran darah
Sebagai anti oksidan untuk mencegah penuaan dini dan sel Kanker
Membantu pemulihan pasca sakit
Menetralisir racun-racun di dalam tubuh
Dan membantu mengobati penyakit lainnya, karena herbal bersifat multikhasiat
1. Deskripsi Tanaman
Bentuk berupa lembaran daun, warna hijau, bau khas aromatik, rasa kelas. Daun tunggal,
bertangkai pendek, panjang tangkai daun 0,5-1 cm, helai daun berbentuk bundar menjorong,
panjang 5-13 cm, lebar 3-6 cm, pinggir daun rata agak menggulung ke atas, permukaan atas
agak licin, warna hijau kecoklatan, ibu tulang daun dan tulang cabang menonjol pada
permukaan bawah, bertulang menyirip.
5. Habitat
a. Kultivasi tanaman:
Sebagai bibit dapat digunakan dengan biji, cangkok, tunas akar ataupun okulasi.
Perbanyakan dengan biji baru mulai berbuah setelah berumur 7-8 tahun. Cara yang
baik untuk memperbanyak ialah dengan cara pencangkokan.
b. Pemanenan:
Pemanenan daun dilakukan pada saat tanaman telah tumbuh maksimal dan sudah
memasuki periode matang fisiologis dan dengan memangkas tanaman. Pemangkasan
dilakukan dengan menggunkan pisau yang bersih atau gunting stek yaitu pada umur
6-7 bulan.
c. Penyimpanan:
Penyimpanan simplisia dapat dilakukan diruang biasa (suhu kamar) ataupun di ruang
ber AC. Ruang tempat penyimpanan harus bersih, cukup kering, dan berventilasi.
Ventilasi harus cukup baik karena hama menyukai udara yang lembab dan panas.
Mikroskopik
Fragmen pengenal banyak terdapat rambut penutup yang terlepas; epidermis bawah dengan
Kristal kalsium oksalat, stomata tipe anomositis; mesofil dengan kelenjar minyak dan berkas
pengangkut.
8. Data Keamanan
LD 50 mencit intraperitoneal: 13, 12 (8,95-19,23 mg/10gBB0. LD50 ekstrak air per oral
adalah 5g/kgBB, LD50 ekstrak petroleum eter 5 g/kgBB; ekstrak kloroform: 5g/kgBB;
ekstrak etilasetat: 2 g/kgBB; ekstrak methanol: 2 g/kgBB; ekstrak air: 2 g/kgBB.
9. Aplikasi klinis:
- Obat Diare
Daun Jambu Biji banyak mengandung quercetin yang dapat membantu sebagai anti-
diare. Pemanfaatan daun untuk pengobatan diare dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain :
a. Daun jambu segar sebanyak kurang lebih 30 g, dan segenggam tepung beras
digongseng sampai kuning. Selanjutnya direbus dalam dua gelas air sampai mendidih
(selama 15 menit). Setelah dingin, di saring dan air saringannya diminum. Cara ini
dilakukan 2-3 kali dalam sehari.
b. Sebanyak 30 g daun jambu segar yang telah dicuci ditumbuk sampai lumat.
Selanjutnya ditambahkan dengan garam seujung sendok, dan setengah cangkir air
panas, lalu diaduk samapai rata. Setelah dingin, di peras dan saring. Air saringannya
diminum sekaligus. Jika penderita masih diare, pengobatan ini diulang 2-3 kali sehari.
c. Seganggam daun jambu yang masih muda dan segar dicuci , kemudian direbus dalam
tiga gelas air sampai tersisa separonya. Air rebusan ini digunakan untuk menyeduh
satu sendok teh daun teh hijau, dan di minum selagi hangat. Pengobatan ini dilakukan
2-3 kali sehari sampai sembuh.
- Obat Perut Anak Kembung
Tiga lembar daun jambu biji muda dan segar, lima butir adas, dan 1/2 jari kulit batang
pulosari yang dipotong kecil-kecil, lalu cuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut direbus
dalam 2 cangkir air sampai tersisa satu cangkir. Setelah dingin, disaring dan air
saringannya digunakan sebagai obat. Cara pemakaiannya, bayi umur 3 bulan 5-7 kali
sehari (masing-masing satu sendok), bayi umur enam bulan 3 kali sehari (masing masing
satu sendok makan), anak umur 3 tahun 3 kali sehari (masing-masing 2 sendok makan),
dan anak diatas 3 tahun 1 kali sehari (satu cangkir).
- Obat Penurun Kadar Kolesterol Darah yang tinggi
Sebanyak 7 lembar daun jambu biji, 2 genggam daun ceremai dan 10 lembar daun
sirih (ketiganya herba segar),dicuci sampai bersih. Bahan-bahan tersebut direbus dalam 3
gelas air sampai tersisa separonya. Pada saat merebud panci harus ditutup. Setelah dingin,
disaring, dan air saringannya diminum pagi dan malam hari, masing-masing gelas.
- Obat Sering Buang Air Kecil (Anyang-anyangan)
Kurang lebih segenggam daun jambu segar dan tepung beras digongseng sampai
kuning. Selanjutnya direbus dalam 3 gelas air sampai air rebusannya tersisa separonya.
Setelah dingin, disaring, dan air saringannya diminum sehari 3 kali, masing-masing
aetengah gelas.
- Luka dan Luka Berdarah dan Sariawan
Daun jambu biji yang baru dipetik diambil secukupnya, kemudian dicuci.
Selanjuntnya ditempelkan pada luka, dan dibalut dengan perban. Perban dan ramuan
tersbut diganti 3 kali sehari sampai lukanya sembauh. Untuk pemakaian luar, daun yang
masih segar direbus, dan air rebusannya digunakan untuk mencuci luka. Cara lain, giling
daun segar sampai halus, lalu bubuhkan pada luka berdarah akibat kecelakaan dan benda
tajam atau borok disekitar tulang.
- Sariawan, larutan kumur atau sakit gigi
Untuk Sariawan diambil 1 genggam daun jambu biji dan 1 potong kulit batang jambu
biji lalu direbus bersama dengan 2 gelas air sampai mendidih. Selanjutnya disaring untuk
diambil airnya. Ramuan ini diminum 2 kali sehari. Untuk sebagai larutan kumur mulut,
ramuan ditunggu dingin lalu langsung digunakan untuk dikumur. Untuk sakit gigi,
kunyah daun jambu biji yang sudah dicuci.
- Demam Berdarah
Untuk demam berdarah, Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik menyebutkan
bahwa pemberian ekstrak kering daun jambu biji selama 5 hari mempercepat pencapaian
jumlah trombosit >100.000/l, pemberian ekstrak kering setiap 4-6 jam meningkatkan
jumlah trombosit >100.000/l setelah 12-14 jam, tanpa menimbulkan efek samping yang
berarti. Dengan demikian, ekstrak daun jambu biji dapat digunakan untuk pengobatan
kuratif demam berdarah. Untuk meraciknya, di ambil daun Jambu Biji sebanyak 3-5
lembar, di rebus dengan air sebanyak 2 gelas lalu diminum setiap 4 jam.
1. Deskripsi Tanaman
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang
semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari
pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-
40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga
majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan
mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun
runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah
merah jingga kekuning-kuningan.
Gambar. Kunyit
2. SistematikaTumbuhan
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domestica Val.
3. Bagian yang digunakan
Bagian yang digunakan adalah rimpang.
4. Kandungan Kimia
Komposisi kimia pada rimpang kunyit berbeda-beda, tergantung daerah pertumbuhan
serta kondisi pra panen dan pasca panen (Purseglove et al., 1981). Rimpang kunyit yang tua
biasanya mengandung pati, protein, selulosa, beberapa mineral, kurkuminoid, dan minyak
atsiri. Komponen yang paling banyak pada kunyit adalah pati yang berkisar 40-50%
(Purseglove et al., 1981).
5. Habitat
- Pedoman Budidaya (Kultivasi)
a. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah
tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat,
berdaun banyak dan hijau, kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal
dari rimpang yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, dan warna seragam;
memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup;
terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
2) Penyiapan Bibit
Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan dengan berat yang
seragam serta untuk memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas potongan
ditutup dengan abu dapur/sekam atau merendam rimpang yang dipotong dengan larutan
fungisida (benlate dan agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan
rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dengan berat antara 20-30 gram dan panjang
3-7 cm.
3) Teknik Penyemaian
Bibit Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan cara:
mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dengan
penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu
kamar (25-28oC).
4) Pemindahan Bibit
Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan
muncul tunas setelah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka
rimpang sudah dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus
dilakukan secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah tumbuh tidak rusak.
Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut dipisahkan dengan hati-
hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu untuk memudahkan pengangkutan bibit ke
lokasi lahan.
b. Panen
Ciri dan Umur Panen
Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah
pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi
yang diperoleh lebih besar dan lebih banyak bila dibandingkan dengan masa panen pada
umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dengan
berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun dan
batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
Cara Panen
Pemanenan dilakukan dengan cara membongkar rimpang dengan cangkul/garpu.
Sebelum dibongkar, batang dan daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang
telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar
tidak rusak.
Periode Panen
Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang
terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit
sehingga memudahkan proses pengeringannya.
6. Identitas Simplisia
Pemerian: Kepingan ringan, rapuh, warna kuning jingga, kuning jingga kemerahan
sampai kuning jingga kecoklatan; bau khas, rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan
menimbulkan rasa tebal; bentuk hamper bundar sampai bulat panjang, kadang-kadang
bercabang; lebar 0,5-3 cm, panjang 2,6 cm, tebal 1,5 mm; umumnya melengkung tidak
beraturan, kadang-kadang terdapat pangkal upih daun dan pangkal akar. Batas korteks
dan siliner pusat kadang-kadang jelas. Bekas patahan agak rata, berdebu, warna kuning
jingga sampai coklat kemerahan.
7. Aksi Farmakologi
Selain memiliki aktivitas antimikroba, antiradang, dan antivirus, kunyit juga berpotensi
meningkatkan jumlah antioksidan dalam tubuh. Kurkumin, senyawa fenolik alami pada
kunyit, bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Kunyit berpotensi dalam
pengobatan kanker. Pada penderita kanker, sel-sel kanker menjalar melalui pembuluh darah
(metastasis) dan jaringannya menjadi tumor. Kurkumin mengobati kanker dengan
menghambat laju pertumbuhan pembuluh-pembuluh darah baru tersebut. Wanita yang
mengalami masalah dengan haid dapat menggunakan kunyit untuk mengatasinya. Efek
farmakologis kunyit dapat melancarkan darah dan haid sertamengurangi rasa nyeri haid dan
lelah datang bulan. Sebagai antikoagulan alami, kunyit dapat menghalangi pembekuan darah
dan mencegah terjadinya trombosis. Kunyit dapat menurunkan tekanan darah, mengobati
diare, sakit lambung, asma, usus buntu, dan rematik. Sifat analgesik alami kunyit bekerja
dengan menghambat Cox-2 yang mencetuskan rasa nyeri. Dengan sifat analgesik dan
antiinflamasinya, kunyit dapat mengobati artritis dan rheumatoid artritis. Penyakit pikun
dapat diperlambat dengan sering mengonsumsi kunyit dalam makanan. Kunyit berpotensi
memperpanjang jangka waktu abilitas kognitif otak. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa manula di Asia yang sering mengkonsumsi kare (curry) yang mengandung kunyit
memiliki daya ingatan yang lebih baik daripada manula di benua yang lain.
8. Data Keamanan
LD 50 ekstrak air pada mencit intraperitoneal: 18,72 (16,30-21,50 mg/10BB0. Monyet
diberi 0,8 mg/kgBB kurkumin/hari dan tikus 1,8 mg/kgBB/hari selama 90 hari tidak
menunjukkan efek samping. Invitro tidak bersifat mutagenic. Per oral pada tikus dan mencit
tidak teratogenic. Mencit yang diberi 1% dan 5% selama 14 hari menunjukkan
hepatotoksisitas. FDA mengklasifikai sebagai GRAS (Generally Recognized as Safe). Tidak
ada efek samping pada pasien artritis rematoid yang diberi 1200mg/hari kurkumin slama 2
minggu. Tidak ada efek toksik setelah pemberian oral 8 mg atau 2,2 g tumerik (setara 180
mg kurkumin)/hari selama 4 bulan.
9. Sediaan di Pasaran
- Sari Kunyit Sidomuncul
Komposisi :
Tiap kapsul mengandung ekstrak Curcuma
domesticata Rhizoma (kunyit) 500 mg setara
kurkuminoid 100 mg. Dosis ini setara dengan 40
g kunyit segar.
Indikasi:
Sidomuncul sari kunyit membantu memelihara
kesehatan lambung dan pencernaan, seperti
gejala maag, tukak lambung, IBS, perut
kembung dan sembelit.
Kontraindikasi:
hipersensitivitas, gangguan kehamilan,
pendarahan, gangguan lambung.
Aturan minum :
Untuk pemeliharaan : 1-3 x sehari @ 1 kapsul
Untuk penyembuhan : 3 x sehari @2 kapsul
Sebaiknya diminum sebelum makan