Monografi FOSFOMISIN
Monografi FOSFOMISIN
MONOGRAFI FOSFOMISIN
Oleh :
NOVIANA PRATIWI GINTING
163202108
KELOMPOK III
a. Deskripsi
1. Zat aktif :
Fosfomisin trometaol mengandung tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102 % 1,3-
dihidroksi-2-(hidroksimetil)propan-2-aminum (2R,3S)-(3-metyloksiran-2-il) posponate
(European Pharmacopoeia, 2005).
2. Nama lain :
Fosfomycin Tromethamine; (1R,2S)-(1,2-Epoxypropyl)phosphonic acid, compound with
2-amino-2-(hydroxymethyl)-1,3-propanediol (1:1), Fosfomicina; Fosfomycine;
Fosfomycinum; Fosfomysiini; MK-955; Phosphomycin; Phosphonomycin. (1R,2S)-1,2-
Epoxypropylphosphonic acid (AHFS, 2011; Martindale 36th, 2009).
3. Fisikokimia : serbuk putih atau hampir putih yang sangat higroskopis. Sangat
mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam alkohol dehidrasi dan diklorometan;
sedikit larut dalam metanol. 5% larutan dalam air memiliki pH 9-10,5. (Martindale 36th,
2009).
4. Struktur kimia : FOSFOMISIN (Pubchem, 2017)
Struktur Fosfomisin
(MIMS,2017)
c. Indikasi
Untuk pengobatan ISK tanpa komplikasi (acute cystitis) pada wanita karena rentan
terhadap strain mikroorganisme spesifik (A to Z drug fact, 2003). Pengobatan pada infeksi
saluran cerna pada wanita karena dugaan infeksi E. coli and Enterococcus faecalis (Drug
Information Handbook 17th Edition, 2011). Infeksi akut saluran kemih bagian bawah yang
tidak terkomplikasi; profilaksis infeksi saluran kemih pada prosedur transurethral
(BPOM, 2017).
Anak :
Fosmicin dan fosmidex: 100-200 mg/kg. diberikan dengan infus drip IV dalam 2 dosis
terbagi diberikan lebih dari 1-2 jam, jika dalam injeksi diberikan dalam 2-4 dosis terbagi
lebih dari 1-2 jam (MIMS, 2017)
e. Kontraindikasi
Ibu menyusui
Hipersensitif terhadap fosfomisin (Drug Information Handbook 24th Edition, 2016).
f. Interaksi obat
Vaksin tifoid, BCG, kolera : fosfomisin menurunkan efek terapetik vaksin
Metoklorpamid : menurunkan kadar fosfomisin dan meningkatkan sekresi fosfomisin
pada urin ( DIH, 2011; a to z drug fact, 2003; Medscape, 2017; AHFS, 2011).
g. Efek samping
Efek samping dari pemberian fosfomisin yaitu:
CNS : sakit kepala (4-10%), nyeri ( 2%), pusing (2%)
Dermatologi : ruam (1%)
Gastrointestinal: Diare (9% - 10%), mual (4%-5%), nyeri perut (2%), dyspepsia (1% -
2%)
Genitourinari: Vaginitis (6% - 8%)
Neuromuscular & skeletal: Nyeri punggung (3%), kelemahan (1%-2%)
Respiratory: Rhinitis (5%), pharyngitis (3%)
< 1% : Anorexia, constipation, drowsiness, dysuria, ear disorder, fatigue, fever,
flatulence, flu-like syndrome, hematuria, insomnia, lymphadenopathy, menstrual
disorder, migraine, myalgia, nervousness, paresthesia, pruritus, SGPT increased, skin
disorder, somnolence, stools abnormal, vomiting, xerostomia.
(Drug interaction hanbook 17th, 2011; Medscape, 2017)
h. Mekanisme aksi
Derivat asam fosfor, fosfomisin menghambat sintesis dinding sel (bakterisidal)
dengan menginaktivasi enzim piruvil transaminase yang sangat berguna pada
pembentukan dinding sel bakteri (Drug Information Handbook, 2011).
i. Farmakokinetika:
- Absorpsi
Fosfomisin trometamin secara cepat diabsorbsi pada rute pemberian oral dan
kemudian dirubah menjadi asam bebas fosfomisin. Konsentrasi plasma puncak
dicapai antara 2-4 jam. Makanan dapat menurunkan bioavailabilitas (AHFS, 2011).
Waktu paruh 4-8 jam; ClCr < 54 mL/menitt
- Distribusi
Didistribusikan pada ginjal, kantung kemih, prostat. Tidak berikatan dengan protein
plasma, konsentrasi tinggi di urin (Drug interaction handook 17th, 2011).
- Ekskresi
Sebagian besar di ekresi di urine (38% dalam bentuk utuh). Kadar pada urin sangat
tinggi (1000 mcg/mL). Sekitar 18 % diekskresi dalam bentuk tidak berubah pada
feses (Drug Interaction Handbook 17th, 2011).
j. Penyimpanan
Fosfomisin disimpan pada suhu kamar 25oC dan terlindung dari cahaya matahari dan
jauhkan dari jangkauan anak-anak (Drug interaction hanbook 17th, 2011). Simpan pada
wadah yang tertutup rapat dan terlindung cahaya (Martindale 36th, 2009).
k. Pembuangan
Bila obat sudah kadaluarsa dan rusak maka obat tidak boleh digunakan. Obat terlebih
dahulu dikeluarkan dari kemasan, lalu dicampurkan dalam air dan dibuang kedalam
pembuangan akhir/selokan. Jangan buang obat sisa secara sembarangan untuk menghindari
penyalahgunaan obat
.
DAFTAR PUSTAKA