Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FARMAKOLOGI

MODUL REPRODUKSI

DISUSUN OLEH :
FARIZA ANDRIYAWAN

I11110036

RISTRA RETRIANDA DIFARISA

I11110039

VINI CAHYANI

I11110061

DESTI ERYANI

I11110044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2012

PEMBAHASAN
Kasus 1
1. Ny. Ani, 25 thn, menikah 2 bulan yg lalu. saat ini ia datang ke tempat praktik Anda dengan
keluhan terlambat menstruasi sejaK 2 minggu yg lalu (HPHT 4 Oktober 2012). ia
mengkonsumsi obat antiepilepsi secara teratur yaitu dilantin 3x1 sejak 10 tahun yg lalu.
sebenarnya sejak awal menikah, ia sudah menggunakan kontrasepsi oral (pil KB), karena ia
belum merencanakan kehamilan dalam waktu dekat. setelah dilakukan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (test pack = positif), anda menyatakan Ny.Ani
telah hamil. pertanyaan :
1. jelaskan secara singkat farmakodinamik & farmakokinetik dilantin & kontrasepsi
oral !
Farmakokinetik Fenitoin
Dilantin merupakan salah satu nama dagang dari Fenitoin. Fenitoin lambat diabsorpsi dari
usus halus. Obat ini tinggi berikatan pada protein (85-95%), berkurangnya protein atau
albumin serum menambah kadar fenitoin bebas dalam serum. Dengan dosis obat yang rendah
sampai rata-rata, waktu paruh fenitoin adalah sekitar 22 jam; tetapi batasnya dapat dari 6
sampai 45 jam. Fenitoin dimetabolisir menjadi metabolik inaktif, dan ini akan diekskresikan
ke dalam urin.
Farmakodinamik Fenitoin
Farmakodinamik dari fenitoin yang dipakai per oral adalah: mula kerja dalam waktu 30 menit
sampai 2 jam, konsentrasi puncak dalam serum dicapai dalam 1,5 - 3 jam, konsentrasi serum
dalam keadaan tetap dicapai dalam 7 10 hari, dan masa kerja tergantung dari waktu
paruhnya. Fenitoin oral juga tersedia dalam bentuk kapsul sustained-release (dilepas
perlahan-lahan). Lama untuk mencapai konsentrasi puncaknya adalah 4 12 jam.
KONTRASEPSI HORMONAL (KONTRSEPSI ORAL)
Banyak konsepsi oral yang mengandung estrogen atau progestin (atau keduanya) saat ini
tersedia untuk digunakan dalam klinis. Dua macam sediaan yang digunakan untuk
kontrasepsi oral : (1) kombinasi estrogen dan progestin, dan (2) terapi progestin kontinu tanpa
pemberian estrogen secara bersamaan.
EFEK FARMAKOLOGIK

A. Mekanisme Kerja
Kombinasi estrogen dan progestin terutama memberikan efek kontraseptifnya melalui
inhibisi selektif fungsi hipofisis yang mengakibatkan inhibisi ovulasi. Kombinasi ini juga
menghasilkan perubahan pada mukusserviks, endometrium uterus, serta pada motilitas dan
sekresi tuba uterine, yang menurunkan kemungkinan konsepsi dan implantasi. Penggunaan
progestin saja secara kontinu tidak selalu menghambat ovulasi. Oleh sebab itu, factor lain
yang disebutkan di atas berperan penting dalam mencegah kehamilan jika digunakan agen
ini.

2. Mengapa terjadi kegagalan kontrasepsi oral?interaksi obat apa yg terjadi dalam


kasus tersebut?
Kandungan zat aktif dalam pil KB yang banyak digunakan adalah Etinil Estradiol
dimana dalam satu pil yang dapat mencapai sistemik hanya 40-50%nya. Sedangkan sisanya
dimetabolisir di saluran pencernaan dan hati. Etinil estradiol yang telah melalui peredaran
darah akan diserap oleh tubuh, dan yang tidak terserap akan mengalami konjugasi dengan
senyawa sulfat di dinding saluran cerna, lalu ditranspor di pembuluh darah vena ke dalam
liver dimana akan terjadi hidroksilasi dan konjugasi dengan asam glukoronat. Etinil Estradiol
dimetabolisme oleh enzim Sitokrom P450 yang mengkatalisir proses hidroksilasi. Obat
antiepilepsi diketahui menginduksi(mempercepat) kerja isoenzyme sitokrom P450 (CYP450)
di hati. Dengan proses metabolisme ini, etinil estradiol berubah menjadi senyawa yang tidak
aktif, yang pada akhirnya akan dikeluarkan melalui feses/tinja. Hal ini menyebabkan
penurunan kadar hormon seks (estrogen) pada wanita penderita epilepsi yang menggunakan
kontrasepsi oral, dan trejadinya peningkatan risiko kehamilan yang tidak direncanakan karena
Estradiol diperlukan untuk mempertahankan oosit dalam ovarium(oosit keluar dan terjadilah
pembuahan).
3. Suplemen apa yg harus anda berikan kepada Ny.Ani untuk kehamilannya?Apa
alasan anda?
Suplemen yang dapat diberikan pada ibu tersebut adalah asam folat dan vitamin K.
Dosis rekomendasi folat bervariasi dari 0,4 mg / d sampai 5 mg / d.
Pada masa kehamilan, kebutukan asam folat meningkat. Namun pada penderita
epilepsi ada beberapa efek samping terapi yang ditimbulkan dari pengobatannya. Salah satu
efek Fenitoin (Dilantin) adalah menghambat absorbsi dari asam folat. Akibatnya ketersediaan
asam folat di tubuh rendah. Oleh karena itu ibu tersebut membutuhkan asupan asam folat

melalui suplemen folat. Asam folat juga berperan penting dalam perkembangan plasenta.
Folat memiliki manfaat terhadap pembentukan sel-sel darah, sel-sel endotelial, sel-sel khusus
yang melapisi pembuluh darah di seluruh tubuh dan plasenta. Kekurangan asam folat selain
berpengaruh pada gangguan vaskularisasi ke plasenta, menyebabkan rupturnya plasenta,
sehingga bisa mengalami perdarahan dan keguguran. Kekurangan asam folat juga sangat
berpengaruh pada perkembangan sistem saraf utama otak dan tulang belakang janin. Asam
folat digunakan untuk mengantisipasi terjadinya cacat lahir, terutama cacat tabung saraf,
yang mempengaruhi otak dan sumsum tulang belakang. Yang paling terkenal di antaranya
adalah spina bifida, di mana tulang belakang tidak sepenuhnya tertutup.
Fenitoin (Dilantin) juga menurunkan kadar hormon serum dan memungkinkan
perdarahan. Untuk mengantisipasi terjadinya pendarahan neonatal, yang berkaitan dengan
pemberian fenitoin, dapat diberi vitamin K pada ibunya.
Kasus 2
Ny. Ina, 29 thn, dg status gravida G2P1A0 Gravida 28-30minggu, datang ke tempat praktik
anda dengan keluhan batuk pilek sejak 1minggu yg lalu. Ia mempunyai riwayat alergi
terhadap antibiotik golongan penisilin. Jika anda ingin memberikan obat antibiotik terhadap
Ny. Ina
1. Apa indikasi penggunaan antibiotik terhadap Ny. Ina?
Pada umumnya antibiotik golongan penisilin merupakan obat yang relatif aman pada
kehamilan karena kadar rendah di cairan amnion, namun pada Ny. Ina terdapat riwayat alergi
golongan penisilin jadi tidak dianjurkan penggunaan antibiotik golongan ini, dikhawatirkan
reaksi alergi ini akan mengarah ke reaksi anafilaksis yang termasuk dalam kelompok reaksi
alergi immediate, dan reaksi alergi lain yakni angioedema, penyakit serum, dan fenomena
Arthus .
2. Antibiotik golongan apa yg akan anda pilih? (jelaskan singkat farmakokinetik,
farmakodinamik, & indikasi)
Antibiotik yang dianjurkan untuk Ny. Ina adalah antibiotik dari golongan makrolid yakni
eritromisin. Dosisnya 1-2 gram per hari dibagi dalam 4 dosis.

Farmakokinetik
1. Absorpsi
Basa eritromisin diserap baik oleh usus halus bagian atas, aktivitasnya menurun karena
obat ini diinaktivasi oleh asam lambung. Untuk mencegah pengrusakan oleh asam
lambung, basa eritromisin diberi selaput yang tahan asam atau digunakan dalam bentuk
ester stearat atau etilsuksinat. Adanya makanan juga dapat mengganggu absorpsi
eritromisin.
2. Distribusi
Eritromisin mudah berdifusi ke dalam cairan intraseluler, mencapai aktivitas antibakteri
pada semua tempat penting kecuali otak dan CSF. Pada ibu hamil, eritrosin dapat
menembus plasenta, dan konsentrasi obat plasma pada janin 5-20% dari kadar obat dalam
sirkulasi darah ibu.
3. Metabolisme
Dimetabolisme secara luas di hepar, menghambat oksidasi beberapa obat dengan
interaksinya dengan sitokrom P450.
4. Ekskresi
Hanya 2,5% eritromisin yang diberikan secara oral diekskresikan dalam bentuk aktif di
urin, 12-15 % setelah infus intravena. Eritromisin mengalami pemekatan dalam jaringan
hati dan diekskresikan di dalam empedu. Waktu paruh eliminasi eritromisin sekitar 1,6
jam. Dalam keadaan insufisiensi ginjal tidak diperlukan modifikasi dosis. Obat ini
diekskresikan terutama melalui hati. Dialisis peritoneal dan hemoidialisis tidak dapat
mengeluarkan eritromisin dalam tubuh.
Farmakodinamik
Antibiotik makrolida merupakan senyawa bakteriostatik yang menghambat sintesis protein
dengan berikatan secara reversibel pada sub unit ribosom 50S. eritromisin tidak menghambat
pembentukan ikatan peptida, melainkan menghambat tahap translokasi ketika molekul tRNA
peptidil yang baru disintesis bergerak dari tempat donor peptidil. Bakteri gram positif
mengakumulasi eritromisin 100 kali lebih banyak daripada bakteri gram negatif.
Indikasi

Indikasi penggunaan

eritromisin yakni : infeksi saluran nafas atas (terutama oleh

stafilokokus, sterptokokus), infeksi saluran nafas bawah (khususnya community-acquired


pneumonia oleh pneumokokus, mycoplasma, legionella), otitis media akut, profilaksis
demam reumatik, infeksi kulit dan jarinagan lunak, uretritis non-spesifik.

3. Sebutkan jenis antibiotik yg dapat menimbulkan efek teratogenik. jelaskan


mekanismenya.!

Obat yang menimbulkan atau bersifat teratogenik antara lain berupa: abnormalitas
kromosom, gangguan implantasi, embryogenesis, konseptus mati, malformasi struktur,
IUGR, IUFD, kerusakan saraf sentral-nervus kranialis, abnormalitas mental, atau
retardasi mental.
Jenis antibiotik yang dapat menimbulkan efek teratogenik adalah antara lain:
a. Tetrasiklin (termasuk doksisiklin dan minosin)
Tetrasiklin bersifat bakteriostatik dengan menghambat sintesis protein kuman
dengan mengikat pada ribosom bakteri 30s dan mencegah akses dari aminoasil tRNA
pada bagian akseptor pada kompleks ribosom mRNA. Obat ini masuk ke bakteri gram
negatif dengan difusi pasif melewati kanal hidrofilik yang tersusun dari protein porin
pada membran luar sel dan transport aktif lewat sistem tergantung-energi yang
memompa seluruh tetrasiklin melewati membran sitoplasma. Pemasukkan obat ini ke
dalam bakteri gram-positif membutuhkan metabolisme energi, tetapi prosesnya belum
dapat dimengerti.
b. Kloramfenikol
Klorampenikol menghambat sintesis protein pada bakteri, dan pada sebagian lebih
sedikit, pada sel eukariotik. Obat yang masuk ke dalam sel bakteri, kemungkinan
secara difusi terfasilitasi. Klorampenikol berperan utama dengan pengikatan
reversible pada subunit ribosom 50s (dekat dengan tempat pengikatan antibiotik
makrolid dan klindamisin, yang mana klorampenikol menghambat secara kompetitif).
Meskipun pengikatan tRNA pada tempat sesuai kodonnya pada subunit ribosom 30s
tidak terganggu, obat secara tepat mencegah pengikatan rantai akhir asam animo dari
aminoasil tRNA pada tempat akseptor pada subunit ribosom 50s. Interaksi antara
peptidiltransferase dan substrat asam amino-nya tidak dapat muncul, dan formasi
ikatan peptida diinhibisi.

c. Griseofulvin
Efek fungistatik obat ini belum sepenuhnya dapat dijelaskan. Ada laporan
mengemukakan mekanisme kerja obat ini mirip dengan kolkisin dan alkaloid
vinka.Tetapi obat ini akan menghambat mitosis sintesis dan polimerisasi asam
nukleat.
d. Amfoterisin B
Aktivitas antijamur dari amfoterisin B utamanya tergantung pada pengikatannya
dengan separuh sterol, yang utama yaitu ergosterol pada membrane senstif jamur.
Berdasarkan atas interaksi mereka dengan sterol ini, polien hadir untuk membentuk
pori-pori atau kanal yang meningkatkan permeabilitas dari membrane.
e. Rifampisin
Rifampisin menghambat pertumbuhan berbagai kuman Gram-positif dan Gram
negative. Kerjanya menghambat DNA-dependent RNA polymerase dari mikroba
dengan menekan mula terbentuknya rantai dalam sintesis RNA.
f. Aminoglikosida
Aminoglikosid berdifusi lewat kanal air yang dibentuk oleh porin proteins pada
membrane luar dari bakteri Gram-negatif masuk ke ruang periplasmik.
g. Sulfonamid
Sulfonamid merupakan penghambat kompetitif PABA, di mana kuman
memerlukan PABA untuk membentuk asam folat yang digunakan untuk sintetis purin
dan asam-asam nukleat.
h. Isoniazid
Efek utamanya adlah menghambat biosintesis asam mikolat yang merupakan
unsur penting dinding sel mikobakterium.

DAFTAR PUSTAKA

Carl, Jenny s. Elizabeth tweed. 2008: Serum folate concentrations during pregnancy in
women with epilepsy: relation to antiepileptic drug concentrations, number of
seizures, and fetal outcome: Waco, Texas
Departemen farmakologi dan terapeutik FKUI, 2011. Farmakologi dan Terapi, edisi 5.
Badan Penerbit FKUI : Jakarta
Goodman & Gilman, 2011. Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta : EGC
Mamoli D, Ratti S, Battino D. 2003. Epilepsy and pregnancy Neurol Sci

Anda mungkin juga menyukai