Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS

INVENTORY MANAGEMENT :
Pareto analysis and Economic Order Quantity

Adryan Fristiohady

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS HALU OLEO
2020
METODE PERENCANAAN

• Metode ABC (Activity Based Costing)/


Analisis Pareto
• Metode VEN (Vital Essensial Non Esensial)
• Metode Kombinasi ABC-VEN
• Metode EOQ (Economic Order Quantity)
METODE ABC

• ABC (Activity Based Costing)


• Menggunakan data konsumsi satu tahun atau kurang
METODE ABC
Berdasarkan berbagai pengamatan dalam pengelolaan
obat, yang paling banyak ditemukan adalah tingkat
konsumsi pertahun hanya diwakili oleh relatif sejumlah
kecil item. Sebagai contoh, dari pengamatan terhadap
pengadaan obat dijumpai bahwa sebagian besar dana
obat (70%) digunakan untuk pengadaan 10% dari
jenis/item obat yang paling banyak digunakan
sedangkan sisanya sekitar 90% jenis/item obat
menggunakan dana sebesar 30%.
METODE ABC
Oleh karena itu analisa ABC mengelompokkan item
obat berdasarkan kebutuhan dananya, yaitu :

ALWAYS

BETTER

CONTROL
METODE ABC
Oleh karena itu analisa ABC mengelompokkan item
obat berdasarkan kebutuhan dananya, yaitu :

ALWAYS

BETTER

CONTROL
KELOMPOK A (Always)

ALWAYS

Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai


rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 70% dari jumlah dana obat keseluruhan.
KELOMPOK B (Better)

BETTER

Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai


rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 20%.
KELOMPOK C (Control)

CONTROL

Adalah kelompok jenis obat yang jumlah nilai


rencana pengadaannya menunjukkan penyerapan
dana sekitar 10% dari jumlah dana obat keseluruhan.
LANGKAH METODE ABC
• Hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk masing-
masing obat dengan cara mengalikan kuantum obat
dengan harga obat
• Tentukan rankingnya mulai dari yang terbesar dananya
sampai yang terkecil
• Hitung persentasenya terhadap total dana yang
dibutuhkan
• Hitung kumulasi persennya
• Obat kelompok A termasuk dalam kumulasi 70%
• Obat kelompok B termasuk dalam kumulasi > 70% s/d
90%
• Obat kelompok C termasuk dalam kumulasi > 90% s/d
100%
METODE VEN
• Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan dana obat yang terbatas adalah dengan
mengelompokkan obat yang didasarkan kepada
dampak tiap jenis obat pada kesehatan. Semua jenis
obat yang tercantum dalam daftar obat dikelompokkan
kedalam tiga kelompok yaitu :

VITAL
ESENSIAL
NON ESENSIAL
VITAL
V Adalah kelompok obat yang vital, yang termasuk
dalam kelompok ini antara lain : ™
• Obat penyelamat (life saving drugs). ™
• Obat untuk pelayanan kesehatan pokok (vaksin, dll). ™
• Obat untuk mengatasi penyakit-penyakit penyebab
kematian terbesar.

ESENSIAL
NON ESENSIAL
ESENSIAL
E Adalah kelompok obat yang bekerja kausal, yaitu obat
yang bekerja pada sumber penyebab penyakit.
NON ESENSIAL
N adalah obat penunjang yaitu obat yang kerjanya
ringan dan biasa dipergunakan untuk menimbulkan
kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan.
Penggolongan obat sistem VEN dapat
digunakan untuk
• Penyesuaian rencana kebutuhan obat dengan
alokasi dana yang tersedia. Obat-obatan yang perlu
ditambah atau dikurangi dapat didasarkan atas
pengelompokan obat menurut VEN.
• Dalam penyusunan rencana kebutuhan obat yang
masuk kelompok V agar diusahakan tidak terjadi
kekosongan obat. Untuk menyusun daftar VEN perlu
ditentukan lebih dahulu kriteria penentuan VEN.
Kriteria sebaiknya disusun oleh suatu tim. Dalam
menentukan kriteria perlu dipertimbangkan kondisi
dan kebutuhan masing-masing wilayah.
Kriteria yang disusun dapat mencakup
berbagai aspek antara lain:
• Klinis
• Konsumsi
• Target kondisi
• Biaya
KOMBINASI ABC-VEN
• Jenis obat yang termasuk kategori A (dalam
analisis ABC) adalah benar-benar yang
diperlukan untuk menanggulangi penyakit
terbanyak dan obat tersebut statusnya harus
Edan sebagain V (dari analisa VEN).
Sebaliknya jenis obat dengan status N
harusnya masuk dalam kategori C
• Metode gabungan ini digunakan untuk
melakukan pengurangan obat. 
EOQ

• Economic order quantity (EOQ) adalah sejumlah


persediaan barang yang dapat dipesan pada suatu
periode untuk tujuan meminimalkan biaya dari
persediaan barang tersebut.
• Biaya tersebut adalah biaya penyimpanan dan biaya
pemesanan
• EOQ meminimalkan biaya total
EOQ harus memenuhi asumsi sebagai
berikut:
• Jumlah permintaan diketahui, konstan, dan indepen
• Penerimaan persediaan bersifat instan dan selesai
seluruhnya (persediaan dari sebuah pesanan datang
dalam satu kemlompok waktu)
• Tidak tersedia diskon
• Biaya variabel (biaya pemesanan dan penyimpanan)
• Kehabisan persediaan dapat sepenuhnya dihindari
jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepay
Rumus EOQ

• Q = jumlah optimum unit per pesanan


• D = jumlah permintaan suatu periode
• S = biaya pemesanan untuk setiap pemesanan
• H = biaya penyimpanan per unit per tahun
soal

Apotek X memesan Imboost Force 30 tablet seharga


Rp.189.000, masing-masing pada bulan Januari,
Februari, Juli, dan November -. Dengan biaya
penyimpanan sebesar rata-rata 5% dari biaya per
pemesanan. Berapakah EOQ tersebut?
jawaban

• Perlu diketahui, total pembelian imboost force 1


tahun adalah: 30 tablet x 4 bulan = 120 tablet
• Biaya penyimpanan = 5% x Rp.189.000,- = Rp.9.450
EOQ =

EOQ =

EOQ = 69.28 ≈ 69 tablet


soal

Apotek Y memesan Azitromisin 500 mg 20 tablet


seharga Rp.90.000, masing-masing pada bulan
Januari, Februari, Maret, April, Juli, dan Oktober, dan
November -. Dengan biaya penyimpanan sebesar
rata-rata 5% dari biaya per pemesanan. Berapakah
EOP tersebut?
jawaban

• Perlu diketahui, total pembelian Azytromisin 500 mg


1 tahun adalah: 20 tablet x 7 bulan = 140 tablet
• Biaya penyimpanan = 5% x Rp.90.000,- = Rp.4.500,-
EOQ =

EOQ =

EOQ = 74.8 ≈ 75 tablet


Latihan

Anda mungkin juga menyukai