Anda di halaman 1dari 12

Tujuan dan Target

1. Tujuan Pelayanan Kesehatan

Tiga kriteria keberhasilan yang dapat digunakan sebagi tolak ukur

tercapainya tujuan adalah mampu tetap bertahan (survival), pertumbuhan

(growth), dan menghasilkan keuntungan (profitability). Survival adalah

kemampuan organisasi untuk mencari alternatif untuk mempelopori bentuk

pelayanan kesehatan yang profesional. Growth adalah kemampuan organisasi

untuk mengembangkan usahanya untuk bertahan dalam persaingan dan

peningkatan mutu pelayanan. Sedangkan profitability adalah kemampuan usaha

organisasi mendukung peningkatan kesejahteraan. Untuk itu pelayanan kesehatan

DPS ini harus mampu menanggulangi masalah-masalah kesehatan primer

termasuk pelayanan keluarga berencana, dengan diantaranya:

1. Memberikan pelayanan kesehatan primer secara menyeluruh bagi

anggota keluarga.

2. Memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan dan rujukan.

3. Memberikan pelayanan keluarga berencana dengan menyediakan

pelayanan kontrasepsi yang bervariasi.

2. Target

1. Memasyarakatkan DPS dengan mendayagunakan seluruh sumber daya

yang dimiliki dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang

profesional.

1
2. Mencapai tingkat survival, dimana DPS berhasil menempatkan diri

sebagai pilihan tempat pelayanan kesehatan pasien sesuai jenis pelayanan

yang dibutuhkan.

3. Mencapai tingkat growth dalam kondisi persaingan usaha yang terbuka

dan sehat, sehingga mampu mandiri dalam mengembangkan usaha

pelayanan kesehatan.

4. Mencapai taraf profitability dalam jangka waktu yang ditetapkan

berdasarkan kondisi objektif dan kemampuan sumber daya yang dimiliki

di daerah masing-masing.

2.2 Studi Kelayakan

Merupakan penelitian tentang keberhasilan suatu investasi di bidang jasa

DPS. Dari studi kelayakan tersebut dapat diramalkan manfaat yang mungkin

diraih dan dampak yang mungkin ditimbulkannya (Cost and Benefit Analysis).

a. Tujuan Studi Kelayakan

Tujuan studi kelayakan adalah mengidentifikasi kesempatan berusaha

secara luas dan mendalam pada bidang pelayanan kesehatan, sehingga

menghindarkan keterlanjuran penanaman modal yang tidak efisien yang secara

ekonomis tidak menguntungkan. Studi kelayakan dibagi dalam beberapa tahap:

1. Mengidentifikasi kesempatan investasi yang menguntungkan dan

dilakukan terhadap lingkungan DPS disuatu daerah dengan

memperkirakan besarnya peluang usaha.

2
2. Merumuskan seberapa besar peluang investasi pendirian DPS, baik

dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang dengan menelaah

berbagai kendala yang mungkin akan menghambat.

3. Melakukan penilaian dan analisis data dengan menelaah faktor internal

dan eksternal, khususnya terhadap aspek pasar dan pemasaran, teknis

pelayanan, kemampuan keuangan, manajemen, hukum, dan kondisi

sosial ekonomi masyarakat.

4. Menentukan ruang lingkup dan luas pelayanan DPS yang akan

didirikan, dengan didasarkan kemampuan sumber daya yang dimiliki,

keterbatasan dan kendala yang ada serta tujuan yang hendak dicapai.

5. Menyelenggarakan DPS dengan tetap berpegang pada besar anggaran

yang tersedia, pola manajemen dan mencapai target kerja yang telah

ditetapkan.

b. Metode Analisis Data

1. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran, yang paling mendekati kenyataan pasar

adalah melakukan survei khusus untuk bisa memperoleh informasi tentang

yaitu:

1) Perilaku konsumsi masyarakat (pasien) terhadap macam pelayanan

kesehatan yang tersedia saat ini.

2) Pengetahuan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan.

3) Keinginan dan rencana pasien dalam memenuhi kebutuhan jasa pelayanan

kesehatan.

4) Motif pasien dalam menggunakan jasa pelayanan kesehatan.

3
5) Kepuasan pasien terhadap jasa pelayanan kesehatan di suatu daerah hingga

saat ini.

6) Kebutuhan jasa pelayanan kesehatan yang belum terpenuhi.

7) Sikap pasien terhadap berbagai jasa pelayanan kesehatan.

8) Karakteristik sosial ekonomi masyarakat di daerah tersebut, umumnya

meliputi faktor umur, tingkat penghasilan, pekerjaan, tempat tinggal dan

sebagainya.

2. Analisis Aspek Teknis dan Pelayanan, dilakukan dengan menggunakan alat

analisis sebagai berikut:

1) Analisis perilaku biaya, yaitu untuk mengidentifikasi unsur-unsur dan

fungsi biaya.

2) Analisis perbandingan biaya untuk memilih alternatif bentuk pelayanan

yang paling efektif dan efisien.

3) Metode skoring untuk menentukan pilihan lokasi dengan analisis

perbandingan biaya

4) Metode transportasi untuk menentukan biaya pencapaian lokasi DPS dari

tempat tinggal masyarakat.

3. Analisis aspek keuangan, dilakukan dengan mempergunakan beberapa alat

analisis sebagai berikut:

1) Metode penilaian investasi, dengan melihat kebutuhan dana, baik modal

kerja maupun aktiva tetap dan memperhitungkan darimana (sumber dana )

diperoleh.

4
2) Metode pemilihan sumber dana, dengan melihat struktur modal dan biaya

keseluruhan DPS, yang juga digunakan untuk analisis rentabilitas modal

sendiri dan pertimbangan aspek likuiditas.

3) Analisis break event point yaitu untuk menghitung titik impas usaha,

dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian usaha dan penilaian

profitabilitas investasi.

4) Proyeksi aliran anggaran kas untuk memperkirakan kemapuan memenuhi

kewajiban finansial.

c. Manfaat Studi Kelayakan

1. Manfaat finansial

Yaitu apakah DPS dipandang cukup menguntungkan bila

dibandingkan dengan resiko yang dihadapi.

2. Manfaat sosial

Yaitu besarnya manfaat DPS bagi masyarakat yang menjadi sasaran

utama dan masyarakat sekitarnya.

d. Hasil dari Studi Kelayakan

Diperolehnya data mengenai :

1. Ruang lingkup kerja DPS, meliputi seberapa luas pelayanan yang akan

diberikan (misalnya adalah hanya memberikan pelayanan kesehatan umum

atau spesialis).

2. Cara-cara kegiatan DPS dilakukan, meliputi siapa yang akan mengelola DPS

tersebut, apakah dikelola sendiri, bekerjasama atau diserahkan pada pihak lain.

5
3. Evaluasi terhadap faktor-faktor yang menentukan keberhasilan DPS, baik

faktor internal maupun eksternal, sehingga dapat diketahui seberapa besar

peluang yang dimiliki untuk mengembangkan usaha tersebut.

4. Sarana dan prasarana yang diperlukan oleh DPS, meliputi kebutuhan fasilitas

pendukung seperti lokasi yang baik, ruang praktek, jalan penghubung, dan

peralatan medis.

5. Standar pelayanan kesehatan DPS dan besar biaya yang harus ditanggung

pasien untuk memperoleh pelayanan tersebut.

6. Langkah-langkah untuk menyelenggarakan DPS, jadwal kegiatan, dan besar

investasi yang diperlukan hingga DPS siap beroperasi.

e. Aspek-aspek Studi Kelayakan

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

1. Tingkat kebutuhan (permintaan) masyarakat terhadap jasa pelayanan

kesehatan baik secara total maupun diperinci menurut letak geografis,

jenis pelayanan, kelompok pasien, dan sebagainya.

2. Tingkat ketersediaan (penawaran) jasa pelayanan DPS yang telah ada

sejauh ini di daerah tersebut, pola pertumbuhan di masa lalu dan

kemungkinan perkembangannya di masa datang.

3. Besar tarif yang diberlakukan untuk masing-masing jenis pelayanan

kesehatan oleh penyelenggara jasa pelayanan yang berbeda, misal rumah

sakit pemerintah atau swasta, klinik atau DPS lain di daerah tersebut.

6
4. Strategi pemasaran yang telah digunakan, apakah masih berpola

tradisional atau telah menerapkan prinsip-prinsip pemasaran modern,

misalnya menggunakan metoda bauran pemasaran (marketing mix).

5. Pemetaan pangsa pasar yang dimiliki masing-masing DPS yang telah ada,

segmen pasar mana yang masih mungkin dimasuki dan seberapa besar

pangsa pasar yang mungkin diperoleh.

2. Aspek Teknis dan Pelayanan

1. Optimalisasi pemilihan skala pelayanan, khususnya untuk memilih bentuk

pelayanan, apakah untuk meminimumkan biaya pelayanan rata-rata (mass

product) atau memaksimumkan keuntungan usaha (profitability).

2. Ketepatan pemilihan proses pelayanan untuk menghasilkan sautu jenis

pelayanan, misalnya untuk pelayanan peng!batan, apakah hanya tingkat

diagn!sis atau hingga pelayanan laboratorium. Pemilihan teknologi yang

efisien, yang akan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan dan biaya

yang dapat ditanggung masyarakat dan pasien calon penggunanya.

3. Penyediaan perlengkapan dan sarana pendukung, misalnya penyediaan

obat dan bahan obat-obatan, peralatan teknis, kontrol kualitas, dan

sebagainya.

4. Pengaturan jadwal kerja yang realistis dengan mempertimbangkan

berbagai fakt!r kebutuhan dan kemampuan penyediaan pelayanan

3. Aspek Keuangan

7
1. Dana yang diperlukan untuk investasi, baik dana untuk kebutuhan

penyediaan prasarana dan sarana kerja, maupun dana untuk operasional

kerja.

2. Sumber-sumber pembelanjaan yang akan digunakan, seberapa banyak

modal sendiri dan berapa banyak yang merupakan pinjaman baik yang

berjangka panjang maupun jangka pendek.

3. Perkiraan tingkat penghasilan, biaya yang digunakan dan kondisi laba

(rugi) pada berbagai tingkat operasi per-satuan waktu tertentu. Target

ketiga aspek ini harus ditetapkan, sehingga dapat diestimasi waktu

dicapainya posisi titik impas (break event point) DPS.

4. Aspek Hukum

1. Jaminan-jaminan yang bisa disediakan, jika menggunakan sumber dana

ynag merupakan pinjaman.

2. Berbagai akte, sertifikat, ijin yang diperlukan, surat kontrak kerjasama dan

sebagainya.

Tabel Rangkuman Aspek Penilaian, Indikator, Metode, Analisis, Sumber Data

dan Kriteria Penilaian Studi Kelayakan

No. Aspek Indiktor Metode Analisis Sumber Kriteria

Penilaian Penilaian Studi Kelayakan Data Penilaian Studi

Studi Kelayakan

1. Aspek a. Pasar Karakteristik Data Tingginya

8
pasar dan potensial pasar dan staus primer dari tingkat

pemasara sosial ekonomi survei dan kesadran

n sekunder kesehatan

masyarakat

b.Pertumbuha Perilaku Data Tingginya

n tingkat konsumsi primer dan angka

permintaan terhadap survei pertumbuhan

pelayanan pasar

kesehatan

c. Kondisi Ketersediaan Data Pasar yang

persaingan pelayanan sekunder terbuka dan

kesehatan yang sehat

ada

d.Kebijakan Strategi pesaing Data Strategi

pemasaran dan terobosan primer dan pencapaian

baru yang perlu survei pasar yang

efektif

2. Aspek a. Lokasi Tingkat Data Lokasi yang

teknis dan klinik kemudahan primer dan srategis dan

pelayanan untuk mencapai survei mudah

lokasi klinik terjangkau

b.Skala Analisis Data Pelayanan yang

pelayanan perbandingan sekunder terjangkau

9
biaya secara

ekonomis

c. Teknologi Analisisi biaya Data Teknologi yang

yang dan tingkat sekunder mampu dibayar

digunakan kembalian oleh pasien

investasi

d.Pengaturan Metode time and Data Skedul kerja

jadwal kerja motion study sekunder yang realistis

dan sesuai

keinginan klien

3. Aspek a. Biaya Metode penilian Data Profitabilitas

keuangan investasi investasi sekunder komersial

cukup tinggi

b.Sumber Metode Data Likuiditas dan

dana pemilihan sekunder rentabilitas

sumber dan yang cukup

penggunan tinggi

modal

c. Taksiran Metode aliran Data Tingginya

pendapatan anggaran kas sekunder kemampuan

dan (cash flow) memenuhi

rugi/laba kewajiban

financial

10
d.Proyeksi Analisis titik Data Ketepatan

kembalian impas (break sekunder waktu untuk

investasi event point) mengendalikan

dana investasi

4. Aspek a. Bentuk Mempelajari Data Memilih

hukum badan usaha badan usaha sekunder bentuk yayasan

yang paling atau perseroan

sesuai terbatas

b.Jaminan Inventarisasi Data Jaminan usaha

usaha yang jaminan usaha sekunder besar dan

dimilki yang dimilki memiliki

pemodal kepastian

hukum

c. Perizinan, Pengurusan surat Data Kepastian

kontak ijin dan kontrak sekunder hukum dari

kerjasama kerjasama surat ijin dan

dan akte bentuk

kerjasama

11
Sumber

Yonathan, Heidy. . Studi Kelayakan DPS. Retrieved from

https://www.academia.edu/7251294/Studi_Kelayakan_DPS

12

Anda mungkin juga menyukai