Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN
PENGUKURAN KADAR GULA DARAH, KOLESTROL DAN ASAM
URAT

Disusun oleh :
Kelompok : IV B (Empat B)
Nama : 1. Fitri Syofura (F1D016020)
2. Goretti Simanihuruk (F1D017004)
3. Rimala Erisa (F1D017008)
4. Zayadi Sudayu (F1D017044)
5. Tanti Age Idantri (F1D017050)
6. Ely Herawati (F1D016025)
Dosen Pengampu : 1. Dr. Jarulis, S.Si.,M.Si.
2. Dian Fita Lestari ,S.Pd., M.Sc.
Hari/Tanggal : Senin, 30 September 2019
Asisten : 1. Eka Fitri Siti Andriyani (F1D015024)
2. Eben Ezer Simanungkalit (F1D015061)
3. Serly Rahmadinie (F1D016011)
4. Mahalia (F1D016044)
5. Citra Ayu Widya (F1D017065)

LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit Diabetes Melitus dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau
kencing manis, yaitu penyakit yang terjadi pada seseorang yang mengalami
peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah sebagai akibat kekurangan insulin
tau reseptor insulin tidak berfungsi dengan baik. Penyakit Diabetes Melitus (DM)
bukanlah penyakit menular, tidak dapat disembuhkan namun dapat dikendalikan
atau dikelola yaitu dengan mengontrol kadar gulanya dengan cara mengatur
asupan makanan dan aktifitas fisik sehingga terjadi keseimbangan antara asupan
dan pembakaran kalori.
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL,
HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah
satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi
yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral.
Asam urat merupakan penyakit yang diakibatkan dari konsumzi zat purin
secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat
berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk
di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Di Indonesia
32 % serangan gout terjadi pada pria usia di bawah 34 tahun. Penderita asam urat
(gout) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan terjadi kecenderungan di
derita pada usia yang semakin muda. Berdasarkan hal inilah yang melatar
belakangi dilakukannya pemeriksaan uji gula darah, kolestrol, dan asam urat
sehingga dapat diketahui bahaya yang disebabkan oleh kelebihan atau kekurangan
dari kadar dula darah, kolesterol, dan asam urat.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari praktikum uji gula darah, asam urat
dan kolestrol sebagai berikut :
1. Mengetahui prinsip kerja dari test strip dalam mengukur kadar gula darah,
kolestrol dan asam urat.
2. Mengetahui jumlah kadar gula darah, kolestrol dan asam urat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asam Urat
Penyakit asam urat merupakan penyakit yang diakibatkan dari konsumzi
zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar
asam urat berlebih, ginjal tidak mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat
menumpuk di persendian. Akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang
(Darwin, 2000).
Pada umumnya menyerang laki-laki (90%) usia dewasa muda sekitar 40
tahun, sedangkan pada wanita penyakit ini lebih banyak menyerang mereka yang
telah mengalami menopause. Hal ini disebabkan karena Kadar asam urat kaum
pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita,
peningkatan itu dimulai sejak masa menopause (Anton, 2010).
Kadar purin yang meningkat dalam tubuh adalah faktor utama terjadinya
asam urat, baik yang berasal dari makanan maupun gangguan metabolisme.
Apabila asam urat sudah berlebih dan sudah terjadi penumpukan didalam
persendian maka akan dirasakan nyeri yang tak tertahankan (Olive, 2006)

Purin adalah zat yang terkandung dalam setiap bahan makanan seperti
buah-buahan dan sayur-sayuran, pada saat kita mengkonsumsi maka zat purin
tersebut pindah kedalam tubuh kita. Selain itu juga purin dihasilkan dari
perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena penyakit tertentu.
Sehingga menjadi penyebab utama penyakit asam urat karena asam urat sendiri
merupakan sisa metabolism zat purin yang berasal dari makanan yang dikonsumsi
dan juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel darah (Olive, 2006).
2.2 Kolestrol
Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel dibagi menjadi LDL,
HDL, total kolesterol dan trigliserida. Kolesterol sebenarnya merupakan salah
satu komponen lemak. Seperti kita ketahui, lemak merupakan salah satu zat gizi
yang sangat diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral. Lemak merupakan salah satu sumber energi yang
memberikan kalori paling tinggi. Disamping sebagai salah satu sumber energi,
sebenarnya lemak atau khususnya kolesterol memang merupakan zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita terutama untuk membentuk dinding sel-sel dalam
tubuh (Cory, 2008).
Kadar kolesterol darah bisa dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika
kolesterol yang ada lebih banyak dibanding mekanisme alami tubuh untuk
menghadapinya, kolesterol bisa menempel dinding dalam pembuluh darah,
membuatnya jadi lebih sempit. Karena digunakan oleh hati untuk menghasilkan
kolesterol, konsumsi lemak jenuh dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan
kadar kolesterol darah secara signifikan. Daging merah berlemak dan produk susu
merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu,
lemak jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan, atau
disimpan, juga tepung telur dan moldly cheese (sering ditemukan pada makanan
siap saji), mengandung jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan
kadar kolesterol darah (Santi, 2001).
2.3 Diabetes mellitus
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang
berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia.
Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu, tetapi sistem kesehatan
suatu negara. Walaupun belum ada survei nasional, sejalan dengan perubahan
gaya hidup termasuk pola makan masyarakat Indonesia diperkirakan penderita
DM ini semakin meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa keatas pada
seluruh status sosial ekonomi. Saat ini upaya penanggulangan penyakit DM belum
menempati skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui
dampak negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik
pada penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, sistem saraf, hati, mata dan ginjal
(Supriadi, 2006).
2.4 Prinsip Kerja Test Strip

Prinsip kerjanya, logam emas pada strip setelah diberikan sampel darah akan
bereaksi terhadap elektroda pada strip emas dan oksidase glukosa yang
menghasilkan listrik. Ketika arus listrik yang dihasilkan telah sebanding dengan
kadar glukosa, maka alat akan menyetarakan data hasil kadar glukosa ke dalam
alogaritma. Sehingga muncul angka yang menunjukkan kadar gula dalam tubuh.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum fisiologi hewan yang berjudul “Pengukura Gula Darah, Kolestrol
dan Asam Urat” ini dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 30 September 2019
pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB dan bertempat di Laboratorium
Fisiologi Hewan, Gedung Basic Science, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah glucometer, dan
lancet device
3.2.2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah alkohol, kapas,
tissue, lancet dan test trip.

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Pengukuran Gula Darah, Kolestrol Dan Asam Urat
Peralatan seperti : glucometer, alcohol, kasa atau kapas, test trip, jarum
penusuk (lancet) dan alat penusuk (lancing device) disiapkan. Kemudian kedua
tangan dibersihkan sebelum sampel darah diambil agar tidak terkontaminasi.
Selanjutnya jarum penusuk dimasukkan ke lancing device dan jarum dipastrikan
masih baru dan steril. Selanjutnya ujung jari yang akan ditusuk diusap
menggunakan alkohol untuk membersihkan agar tidak infeksi. Selanjutny jari
ditusuk, lalu tetes darah pertama di lap atau dibuang dengan kapas. kemudian jari
ditekan agar darah dapat keluar lebih mudah. Kemudian ujung test trip
ditempelkan pada darah sampai terbasahi merata dan dapat terbaca oleh alat. Hasil
pengukuran yang didapat dimasukkan kedalam table pengamatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil yang
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Pengukuran kadar Gula darah

NO Nama Jenis Berat badan Riwayat Gula darah


kelamin penyakit
1 Rosi P 65 kg Tidak ada 60 mg/dl
2 Niken P 47 kg Tidak ada 59 mg/dl
3 Thoriq L 87 kg Tidak ada 134 mg/dl
4 Fetri P 45 kg Malaria, Alergi 48 mg/dl
5 Nadya P 49 kg Malaria 75 mg/dl
6 Widya P 53 kg Tidak ada 84 mg/dl
7 Ely P 42 kg Tifus 73 mg/dl
8 Goretti P 49 kg Tidak ada 84 mg/dl
9 Djuita P 43 kg Alergi 78 mg/dl
10 Mona P 55 kg Tifus 71 mg/dl
11 Tri L 47 kg Maag 73 mg/dl
12 Ayu P 46 kg Alergi 73 mg/dl

Tabel 2. Pengukuran Kadar Asam Urat


NO Nama Jenis Berat badan Riwayat Asam urat
kelamin penyakit
1 Amanda P 45 kg Asma, Maag 4.0 mg/dl
2 Eka Puji P 48 kg Tidak ada 4.2 mg/dl
3 Nadya P 49 kg Malaria 3.7 mg/dl
4 Fitri S P 50 kg Tidak ada 3.7 mg/dl
5 Geka P 42 kg Malaria, Maag 2.2 mg/dl
6 Tiara P 55 kg Malaria, Tifus 7.2 mg/dl
Tabel 3. Pengukuran kadar Kolesterol

NO Nama Jenis kelamin Berat badan Riwayat penyakit Kadar


koletserol
1 Alfredy L 57 kg DBD, Tifus 153 mg/dl
2 Vero P 53 kg Tidak ada 157 mg/dl
3 - - - - -
4 Tanty P 49 kg Tidak ada -
5 Ahmad L 50 kg Malaria -
6 Annisa P 40 kg Malaria, tifus -

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan didapat hasil pengukuran asam
urat menggunakan 6 probandus didapatkan hasil pengukuran kadar asam urat
dimana pada 4 probandus dikatakan normal dengan rata-rata memiliki kadar 3,9
mg/dl, dengan kadar tertinggi Eka puji 4,2 mg/dl dan terendah Nadya dan fitri
sebesar 3,7. Sedangkan pada 2 probandus kadar Asam urat dikatan tidak normal.
Pada Geka kadar asam urat dibawah kadar Normal yaitu hanya 2,2 mg/dl.
Menurut Martsiningsih (2016) kadar asam urat dikatakan normal pada laki-laki
yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl. Menurut
Ahmad (2011) kadar Asam urat tinggi dapat disebabkan oleh 2 faktor yaitu faktor
luar dan faktor dalam, faktor luar berupa makanan seperti terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat purin. Sedangkan faktor
dari dalam yaitu adanya proses penyimpangan metabolisme yang umumnya
berkaitan dengan faktor usia. Kadar asam urat rendah dapat disebakan oleh
beberapa hal seperti jarang mengkonsumsi makanan yang mengandung purin,
mengkonsumsi obat penurun asam urat, Kondisi Hipertiroidisme, defisiensi
mineral, dan juga bisa disebabkan karena faktor genetik dan pada 1 probandus
kadar asam urat melebihi kadar Normal yaitu Tiara 7.2 mg/dl. Selain itu asam urat
juga dapat disebabkan karena konsumsi obat-obatan, alkohol, obesitas, dan
diabetes.
Pada pengukuran kadar kolesterol menggunakan 5 probandus, pada dua
probandus yaitu Vero memiliki kadar 157 mg/dl dan alfreddy 153 mg/dl. Menurut
Olive (2006), kadar kolesterol dikatakan Normal apabila memiliki kadar <200
mg/dl dan dikatakan tidak Normal apabila >240 mg/dl. Sedangkan pada 3
probandus lain pengecekan kadar kolesterol tidak terbaca pada alat, hal ini diduga
karena alat ukur mengalami kerusakan sehingga tidak dapat membaca kadar
kolesterol pada darah. Menurut Darwin (2000), kolesterol tinggi dapat disebabkan
oleh berbagai hal pertama usia, semakin tua usia maka kadar kolesterol akan
semakin tinggi hal ini dipengaruhi olehperubahan fungsi dan metabolisme tubuh
yang semakin mengurang, Kedua yaitu makanan, ketiga yaitu malas gerak, karena
tumpukan lemak akan mengendap dalam pembuluh dan tidak dibakar lewat olah
raga, Keempat yaitu obesitas. Faktor lain yaitu berupa penyakit tertentu, merokok
dan alkohol, dan faktor genetik.
Pada pengukuran kadar gula darah menggunakan alat glucometer, dengan
12 mahasiswa biologi sebagai probandus. Berdasarkan praktikum didapatkan hasil
9 probandus memiliki kadar gula darah yang normal dengan rata-rata 82,7 mg/dl
dimana kadar gula tertinggi yaitu pada kadar gula darah thoriq yaitu 134 mg/dl
dan terkecil pada Mona dengan kadar 71 mg/dl. Menurut Hermawan (2009) kadar
gula darah dikatakan normal apabila dalam keadann belum makan/puasa dalam
rentang 70 sampai 110 mg/dl, dan apabila setelah makan <160 mg/dl. Pada gula
darah thoriq memiliki kadar 134 mg/dl hal ini karena sebelum melakukan
pemeriksaan probandus makan terlebih dahulu sedangkan probandus lain dalam
keadaan belum makan.
Pada 3 probandus kadar gula, kadar gula darah dikatakan tidak Normal
yaitu rosi dengan kadar 60 mg/dl, Niken dengan kadar 59 mg/dl dan fetri dengan
kadar 48 mg/dl. Kadar darah tersebut dikatakan tidak normal karena terlalu
rendah. Kadar gula darah rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti
pengaruh obat-obatan, kelainan pada kelenjar Hipofisa atau kelenjar adrenal, dan
kelainan pada penyimpaan karbohidrat atau pembentukan Glukosa di hati.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum uji gula darah, kolestrol
dan asam urat adalah :
1. Prinsip kerja dari tes strip yaitu pada saat logam emas diberikan sampel
darah maka akan bereaksi terhadap elektroda yang menghasilkan listrik, jika
arus listrik telas sebanding dengan kadr glukosa/kolestrol/asam urat, maka alat
akan menyetarakan ke dalam alogaritma, sehingga muncullah angka kadar
gula, kolestrol dan asam urat dalam tubuh.
2. Pengukuran kadar gula darah didapatkan hasil, 9 orang probandus dengan
kadar gula darah normal yaitu 70 sampai 110 mg/dl (puasa) dan <160 mg/dl
(sudah makan ) dan 3 orang probandus dengan kadar gula darah rendah.
Pengukuran kolesrol didapatkan hasil, 2 orang probandus dengan kolestrol
normal yaitu <200 mg/dl dan 3 orang probandus tidak terbaca . Pengukuran
asam urat didapatkan hasil 4 orang probandus dengan kadar gula darah
normal yaitu laki-laki 3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 -
6.1 mg/dl, 1 orang probandus dengan kadar gula darah tinggi dan 1 orang
probandus dengan kadar gula darah rendah.

5.2 Saran
Adapun saran yang dapat disampaikanuntuk praktikum selanjutnya ,
Sebaiknya darah yang dimasukkan pada test trip benar-benar terisi penuh agar alat
dapat membaca dengan baik dan jumlah probandus sebaiknya ditambah lagi agar
mendapatkan data yang lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Fauzan. 2011. Mengatasi Penyakit Asam Urat. Jakarta : Gramedia

Anton. 2010. Psikologi Komunikasi. Bandung : CV Remaja Karya.


Cory, 2008. Struktur Glukosa Hormon Pengatur Glukosa. 1999. Bandung : Institut
Teknologi Bandung.

Darwin, 2000. Gout diet isn't a treatment Gout is a type of arthritis. Jakarta :
Universitas Indonesia.
Hermawan, K. 2009. Darah Manusia. Jakarta: Erlangga.

Martsiningsih, Maria. 2016. Mengenal Asam Urat. Bandung : Karya Kita

Olive, 2006. About Cholestrol. New York :John Wiley & Sons.

Santi, 2001. Gula Monosakarida Gula Darah Alami. Surabaya : Universitas


Airlangga.

Supriadi, 2006. Biologi 1. Jakarta : PT gramedia.


LAMPIRAN

1.Tusuk Jari menggunakan Lancing Device

2. Ditusuk dengan lanset device

3. Tetesan darah pertama dibuang dahulu.


4. Kerja alat ukur dalam mengukur kadar asam urat

5. Cara untuk memasukkan darah ke test strip

6. Cara untuk mengetahui jumlah Kolestrol

Anda mungkin juga menyukai