Anda di halaman 1dari 0

1

PRAKTIKUM FISIOLOGI
FISIOLOGI II








BAGIAN FISIOLOGI
PSIK UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2



TUJUAN PRAKTIKUM ILMU FISIOLOGI

Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menerangkan fungsi alat alat yang digunakan sesuai dengan penuntun praktikum.
2. Menggunakan alat alat yang diperlukan sesuai dengan penuntun.
3. Bekerjasama dengan anggota kelompoknya dalam:
Mengerjakan praktikum
Membahas hasil praktikum
4. Membaca hasil praktikum:
a. Dalam bentuk kurva
b. Dalam bentuk statistik
5. Menemukan kelainan hasil yang timbul dalam praktikum.
6. Menyimpulkan hasil praktikum.
7. Membandingkan hasil regunya dengan hasil regu lain.
8. Membuat laporan hasil praktikum menurut formulir yang tersedia.
9. Menerangkan kebenaran teori berdasarkan hasil praktikum.
10. Memperlihatkan keterampilan yang diperoleh dalam praktikum.
11. Memelihara dan membersihkan alat alat yang telah dipakai.










3


TATA TERTIB PRAKTIKUM ILMU FISIOLOGI

1. Mahasiswa harus hadir diruang praktikum tepat pada waktunya, yaitu 15 menit
sebelum praktikum dimulai.
2. Mahasiswa harus membawa perlengkapan sebagai berikut :
Jas kerja
Alat alat (tiap regu)
Sabun dan tisue
3. Mahasiswa yang datang terlambat (atau yang tidak/kurang membawa perlengkapan :
Untuk praktikum pertama kali dimaafkan .
Untuk praktikum selanjutnya, apabila tanpa alasan yang sah, tidak diperkenankan
ikut praktikum, dan mahasiswa tersebut dianggap absen tanpa alasan sah.
4. Mahasiswa yang tidak hadir pada praktikum harus memberikan surat
keterangan/alasan yang sah selambatlambatnya seminggu pada koordinator
praktikum.
5. Mahasiswa harus memakai jas selama praktikum.
6. Mahasiswa dilarang :
Makan, minum, merokok di ruang praktikum
Mengganggu jalannya praktikum
Bersenda gurau
Meninggalkan ruang praktikum tanpa ijin supervisor
Mengerjakan hal lain yang tidak bersangkutan dengan praktikum hari itu
7. Mahasiswa harus turut aktif berpartisipasi dalam praktikum
8. Mahasiswa harus menjaga kebersihan alat dan meja praktikum. Bila alat dan meja
praktikum tidak dibersihkan, nilai praktikum seluruh anggota regu dikurangi.
Mahasiswa dianjurkan hemat dengan zat kimia dan cermat terhadap alat alat.
9. Mahasiswa harus men check alat yang digunakan/dipinjam dari bagian ilmu faal
dan mempertanggung jawabkan pada masing masing supervisor. Bila ada alat yang
rusak/hilang selama praktikum, harus dilaporkan pada supervisor dan mengisi surat
pernyataan kesediaan mengganti. Alat alat yang rusak/hilang harus diganti dengan
alat serupa (pertanggung jawaban oleh seluruh anggota regu).
4


I. Pengukuran Komposisi Tubuh
Pengukuran komposisi tubuh sangat penting untuk kelompok non atlet maupun atlet.
Terdapat hubungan yang erat antara komposisi tubuh dengan kemungkinan terkena penyakit
tertentu pada seseorang. Demikian pula halnya komposisi tubuh yang ideal berpengaruh
terhadap prestasi atlet. Seorang atlet yang berat badannya berlebih akan memiliki kapasitas
aerobik yang rendah. Akan tetapi beberapa cabang olahraga memerlukan komposisi tubuh
yang berbeda, contohnya berat badan yang besar diperlukan pada olahraga gulat, karena akan
lebih susah menjatuhkannya, sedangkan berat badan yang ramping dan ringan diperlukan
pada cabang olahraga gymnastic.
Komposisi Tubuh:
1. Pengukuran dengan alat Skin Fold Caliper

Pengukuran





1. Gunakan ibu jari dan telunjuk tangan sebelah kiri mengambil kulit yang akan dijepit
sehingga mendapatkan lipatan kulit yang cukup luas
2. Tarik lipatan kulit yang sudah terjepit ke arah luar, tidak udah khawatir otot akan ikut
terjepit karena otot terfiksir dengan kuat dan tidak akan ikut terlipat dengan kulit dan
lemak
5

3. Sementara itu lengan kanan yang memegang skinfold kaliper menjepitkan pada kulit
dan lemak yang sudah terfiksasi, kemudian catatlah hasilnya.
Adapun tempat tempat pemeriksaannya seperti pada gambar dibawah ini:


Lengan atas belakang (triceps):
Lipatan kulit lengan kiri atas bagian belakang, pada titik 1 cm diatas pertengahan processus
coracoideus dan puncak olecranon dengan posisi tangan rileks tergantung.
Cara:
- Peserta berdiri, tangan kiri menggantung dalam keadaan rileks.
- Kulit diangkat dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pemeriksa pada daerah lengan
atas belakang.
- Tangan kanan memegang Caliper dengan posisi vertikal, alat tersebut dijepitkan ke
kulit yang sudah diangkat kiri.
- Hasil tebal lemak dilihat pada skala (dalam satuan cm).

6


Biceps
- Lipatan kulit di pertengahan lengan atas tepat digaris tengah
- Penjepitannya dengan posisi longitudinal

Supra Iliaka
- Dua cm diatas crista illiaca pada linea axilaris media.
- Penjepitannya dengan posisi lipatan kulit horizontal


Sub Scapula
- Lipatan kulit tepat di bawah lateral ujung scapula kiri
- Pencepitannya dengan posisi vertical
7


Cara:
- Titik pengukuran pada sudut bawah scapula kiri
- Kulit di bawah sudut skapula diangkat dengan teknis seperti pada triceps
- Lipatan kulit diangkat hendaknya dengan posisi dari medial bawah lateral atas
- Hasil tabel lipatan kulit dibaca pada skala (dalam satuan cm)
Abdomen
- Dilakukan kira-kira 2 cm sebelah kanan umbilikus
- Jepitkan kulitnya paralel dengan sumbu tubuh

Paha Depan
- Dilkukan di daerah otot quadriceps
- Jepitkan kulitnya paralel dengan sumbu tubuh

Dada
8

- Dilakukan diatas puting susu tetapi sedikit ke arah luar
- Dilakukan penjepitan dengan sudut 45
o
terhadap garis horizontal

Penilaian:
- Persentase lemak dihitung dengan rumus dua tempat pengukuran yaitu pada triceps
dan subskapula: specific Gravity (sp.gr) yakni:
Persentase lemak = (5,548:sp.gr 5,044) X 100%
Sp.gr = 1,0909 (0,0101 x tricep + 0,0090 x sub scapula)
- Kriteria dapat dilihat pada lampiran persentase lemak.
- Persentase lemak tubuh dihitung dengan rumus empat tempat pengukuran yaitu pada
biceps, triceps, subscapula dan supra illiaca: jumlahkan hasil pengukuran ke empat
tersebut, kemudian cari logaritmenya = A. Cari density (D melalui persamaan yang
disesuaikan menurut jenis kelamin dan umur)
Untuk Pria:
Umur (thn)
17 19 D = 1.1620 0.0630 x A
20 29 D = 1.1631 0.0632 x A
30 39 D = 1.1422 0.0544 x A
40 49 D = 1.1620 0.0700 x A
50 + D = 1.1715 0.0779 x A
Untuk Wanita
Umur (thn)
17 19 D = 1.1549 0.0678 x A
20 29 D = 1.1599 0.0717 x A
30 39 D = 1.1423 0.0632 x A
40 49 D = 1.1612 0.0700 x A
50 + D = 1.1645 0.0779 x A

Atau dengan tabel berikut ini:
9







10

Persentase Lemak (%) = BB (Kg) x [(4.95:D)-4,5] x 100%

Tabel Kriteria persentase lemak.
Katergori Laki-laki Wanita
Kurang
Baik Sekali
Baik
Cukup
Lebih
Gemuk
< 5%
5 10%
11 14%
15 17%
18 19 %
> 20%
< 10%
10 15%
16 19%
20 24%
25 29 %
> 30%


Persentase lemak juga dapat diperiksa dengan menggunakan tabel Durmin. Caranya
yaitu dengan menjumlahkan tebal lemak lipatan kulit dari 4 bagian tubuh yang diukur,
kemudian berdasarkan tabel Dumin diperoleh % lemak tubuh (ML) dan massa bebas
lemak (MBL).
Contoh:
Nama : Nini
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 30 tahun
Berat badan : 60 Kg
Lemak tubuh
Trisep : 17 mm
Bisep : 4 mm
Subskapula : 13 mm
Supra iliaka : 20 mm
Total : 54 mm

11


Maka % lemak tubuh: 27,8% (tabel Dumin)
Total lemak tubuh (ML) = 27% X 60 Kg
(% BB) = 16,7 Kg
BB tanpa lemak (MBL) = 60 Kg 16,7 Kg
= 43,3 Kg





2. Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index

Peralatan:
Menggunakan timbangan badan khusus, dimana timbangan ini ditambah dengan alat
untuk mengukur tinggi badan.

Cara Menghitung BMI
12

Menghitung BMI (Body Mass Index) yaitu, dengan menimbang berat badan (BB) dan
mengukur tinggi badan memakai alat timbangan yang ada, lalu mengukur tinggi
badan, kemudian dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

BMI = BB (kg)/TB (meter)
2

Penilaian
Klasifikasi menurut WHO adalah sebagai berikut:

3. Dengan menggunakan alat BOD-POD
Dengan alat ini dapat diketahui secara otomatis berat badan (Kg):
- Body Fat (lemak tubuh) dalam persentase maupun dalam Kg
- Body Lean (tubuh tanpa lemak) dalam persentase maupun dalam Kg


Laporan Praktikum
Pemeriksaan Komposisi Tubuh

Nama Mahasiswa : ......................................................NPM: ......................
Tanggal Praktikum : .......................................................................................


13


1. Pemeriksaan Komposisi Tubuh berdasarkan Skin Fold Caliper
Kiri Kanan
- LLA (triceps) :
- Biceps :
- Supra Iliaka :
- Sub Skapula :
- Dada :
- Perut :
- Paha :

Hasil:






2. Pemeriksaan IMT

BB (Kg) :
TB :
IMT :


Hasil:



Nama:
NIM:
Perhitungan persentase lemak dan kesimpulannya

14










Perhitungan IMT dan kesimpulannya












II. PERHITUNGAN ENERGI PADA OLAHRAGA

1. Pendahuluan
15

Olahraga aerobik dan anaerobik, keduanya memerlukan asupan energi.
Namun, penetapan kebutuhan energi secara tepat tidak sederhana dan sangat sulit.
Perkembangan ilmu pengetahuan sekarang hanya dapat menghitung kebutuhan energi
berdasarkan energi yang dikeluarkan.
Besarnya kebutuhan energi bergantung dari energi yang digunakan setiap hari.
Kebutuhan energi dapat dihitung dengan memperhatikan beberapa komponen
penggunaan energi. Komponen-komponen tersebut yaitu Basal Metabolic Rate
(BMR), Specific Dynacmic Action (SDA), aktifitas fisik dan faktor pertumbuhan.

2. Cara Menghitung Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi dapat dihitung berdasarkan komponen-komponen
penggunaan energi. Berdasarkan komponen-komponen tersebut, terdapat 6 langkah
dalam menghitung kebutuhan energi untuk setiap atlet.

Langkah 1
Tentukan status gizi atlet dengan menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dan
presentase lemak tubuh. Indeks massa tubuh merupakan pembagian berat badan
dalam Kg oleh tinggi badan dalam satuan meter dikudratkan. Sedangkan presentase
lemak tubuh yaitu perbandingan antara lemak tubuh dengan massa tubuh tanpa
lemak.pengukuran lemak tubuh dilakukan dengan menggunakan alat skinfold caliper
pada derah trisep dan subskapula.


Langkah 2
Tentukan Basal Metabolic Rate (BMR) yan sesuai dengan jenis kelamin, umur
dan berat badan. Caranya menentukan BMR dengan melihat tabel 1 dan tabel 2.
Tambahkan BMR dengan specific dynamic action (SDA) yang besarnya 10% BMR,
BMR+SDA (10% BMR)

Tabel 1. BMR untuk laki-laki berdasarkan berat badan
Jenis
kelamin
Berat Badan
(Kg)
Energi (kalori)
Laki-laki 10-18 th 18-30 th 30-60 th
55
60
65
70
75
80
85
90
1625
1713
1801
1889
1977
2065
2154
2242
1514
1589
1664
1739
1814
1889
1964
2039
1499
1556
1613
1670
1727
1785
1842
1899

Tabel 2.BMR untuk perempuan berdasarkan berat badan
Jenis
kelamin
Berat Badan
(Kg)
Energi (kalori)
Perempuan 10-18 th 18-30 th 30-60 th
40 1224 1075 1167
16

45
50
55
60
65
70
75
1291
1357
1424
1491
1557
1624
1691
1149
1223
1296
1370
1444
1516
1592
1207
1248
1288
1329
1369
1410
1450

Langkah 3
Aktifitas fisik setiap hari ditentukan tingkatnya. Kemudian, hitung besarnya
energi untuk aktifitas fisik tersebut (tanpa kegiatan olahraga). Pilihlah tingkat aktifitas
fisik yang sesuai, baik utnuk perhitungan aktifitas total maupun perhitungan aktifitas
fisik yang terpisah dan jumlahkan. Gunakan tabel 3 untuk menentukan tingkat
aktifitas total.

Tabel 3. Faktor aktifitas fisik (perkalian dengan BMR)
Tingkatan Aktifitas Laki-laki Perempuan
Istirahat di tempat tidur
Kerja sangat ringan
Kerja ringan
Kerja ringan-sedang
Kerja sedang
Kerja berat
Kerja berat sekali
1,2
1,4
1,5
1,7
1,8
2,1
2,3
1,2
1,4
1,5
1,6
1,7
1,8
2,0

Langkah 4
Kalikan faktor aktifitas fisik dengan BMR yang telah ditambah SDA
Langkah 5
Tentukan penggunaan energi sesuai dengan latihan atau pertandingan olahraga
dengan menggunakan tabel 4. Kalikan jumlah jam yang digunakan untuk latihan per
minggu dengan besar energi yang dikeluarkan untuk aktifitas olahraga. Total energi
yang didapatkan dari perhitungan energi dalam seminggu, kemudian dibagi dengan 7
untuk mendapatkan penggunaan energi yang dikeluarkan per hari. Tambahkan
besarnya penggunaan energi ini dengan besarnya energi yang didapatkan dari
perhitungan langkah 4.



Tabel 4. Kebutuhan energi berdasarkan aktifitas olahraga (Kal/menit)
Aktifitas olahraga Berat Badan (Kg)
50 60 70 80 90
17

Balap sepeda: - 9 km/jam
- 15 km/jam
- bertanding
Bulutangkis
Bola basket
Bola voli
Dayung
Golf
Hockey
Jalan kaki: - 10 menit/Km
- 8 menit /Km
- 5 menit/Km
Lari: - 5,5 menit/Km
- 5 menit/Km
- 4,5 menit/Km
- 4 menit/Km
Renang : - gaya bebas
- Gaya punggung
- Gaya dada
Senam
Senam aerobik: - pemula
- terampil
Tenis lapangan: - rekreasi
- bertanding
Tenis meja
Tinju: - latihan
- bertanding
Yudo
3
5
8
5
7
2
5
4
4
5
6
10
10
10
11
13
8
9
8
3
5
7
4
9
3
11
7
10
4
6
10
6
8
3
6
5
5
6
7
12
12
12
13
15
10
10
10
4
6
8
4
10
4
13
8
12
4
7
12
7
10
4
7
6
6
7
8
15
14
15
15
18
11
12
11
5
7
9
5
12
5
15
10
14
5
8
13
7
11
4
8
7
7
8
10
17
15
17
18
21
12
13
13
5
8
10
5
14
5
18
11
15
6
9
15
9
12
5
9
8
8
9
11
19
17
19
20
23
14
15
15
6
9
12
6
15
6
20
12
17

Langkah 6
Apabila atlet tersebut masih dalam usia pertumbuhan, maka tambahkan
kebutuhan energi sesuai dengan tabel 5.
Tabel 5. Kebutuhan energi untuk pertumbuhan (kalori/hari)
Jenis kelamin anak Umur
(Tahun)
Tambahan energi
Anak laki-laki dan perempuan 10-14
15
16-18
2 kalori/KgBB
1 kalori/KgBB
0,5 kalori/KgBB



Soal
Serena William adalah mahasiswa PSPD unja blok 6 berumur 20 tahun
mempunyai tinggi badan 160 cm dan berat badan 60 Kg. Dia seorang atlet bola basket
18

dalam tim nasional. Dia berlatih berupa lari 3 kali seminggu dengan kecepatan 5
menit per Km selama satu jam. Selain itu Serena William berlatih bola basket 2 kali
seminggu selama 20 menit. Aktifitas sehari-hari berupa aktifitas ringan sedang,
misalnya pergi ke kampus, belajar.
Langkah 1


Langkah 2


Langkah 3


Langkah 4


Langkah 5

Anda mungkin juga menyukai