TUJUAN
Agroindustri
Lembar Informasi 1 :
Sel memiliki dua bagian besar yaitu nukleus dan sitoplasma. Nukleus
dipisahkan dari sitoplasma oleh membran nuklear dan sitoplasma dipisahkan dari
cairan disekelilingnya oleh membran sel. Berbagai bahan yang membentuk suatu
sel secara kolektif disebut protoplasma. Protoplasma terutama terdiri dari lima
bahan dasar yaitu : air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
a. Air
Medium cairan utama dari sel adalah air, yang terdapat dalam konsentrasi
70-85%. Banyak bahan-bahan kimia sel larut dalam air, sedangkan yang lain
terdapat dalam bentuk suspensi atau membranous.
b. Elektrolit
Elektrolit terpenting dari sel adalah Kalium, Magnesium, Fosfat,
Bikarbonat, Natrium, Klorida dan Kalsium. Elektrolit menyediakan bahan
inorganis untuk reaksi seluller dan terlibat dalam mekanisme kontrol sel.
c. Protein
Protein memegang peranan penting pada hampir semua proses fisiologis
dan dapat diringkaskan sebagai berikut :
1. Proses enzimatik
2. Proses transport dan penyimpanan
3. Proses pergerakan
4. Fungsi mekanik
5. Proses imunologis
6. Pencetus dan penghantar impuls pada sel saraf
7. Mengatur proses pertumbuhan dan regenerasi
d. Lemak
Asam lemak yang merupakan komponen membran sel adalah rantai
hidrokarbon yang panjang, sedang asam lemak yang tersimpan dalam sel adalah
triasilgliserol, merupakan molekul yang sangat hidrofobik. Karena molekul
triasilgliserol ini tidak larut dalam air/larutan garam maka akan membentuk lipid
droplet dalam sel lemak (sel adiposa) yang merupakan sumber energi. Molekul
lemak yang menyusun membran sel mempunyai gugus hidroksil (fosfolipid dan
kolesterol) sehingga dapat berikatan dengan air sedangkan gugus yang lainnya
hidrofobik (tidak terikat air) sehingga disebut anfifatik.
e. Karbohidrat
Suatu karbohidrat tersusun atas atom C, H dan O. Karbohidrat yang
mempunyai 5 atom C disebut pentosa, 6 atom C disebut hexosa adalah
karbohidrat-karbohidrat yang penting untuk fungsi sel.
1.3. Penggolongan Mikroorganisme dan Taksonomi Mikroba
Bentuk umum mikroorganisme terdiri dari satu sel (uniseluler) seperti
pada bakteri, yeast dan mikroalga. Bentuk lain dapat berupa filamen atau batang,
yaitu rangkaian sel yang terdiri dari dua atau lebih yang menyambung seperti
rantai. Bentuk benang umumnya terdapat pada fungi (jamur benang) dan
mikroalga.
Dasar dari perkembangbiakan, penyebaran dan lingkungan yang
mempengaruhi mikroorganisme akan disampaikan per kelompok protista, fungi,
monera dan virus.
1. Protista (Alga, Protozoa)
Menurut Whittaker (1969) kelompok protista merupakan kelompok
mikroorganisme eukariotik yang mendapatkan energi dengan dua cara yaitu
absorbsi dengan ingesti (holozoic) pada protozoa dan absobsi dengan fotosintesis
pada alga.
a. Protozoa
Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu terdiri dari proto = pertama
dan zoon = binatang. Protozoa sangat berperan sebagai mata rantai makanan
untuk komunitas lingkungan aquatik, yaitu sebagai konsumen primer.
Penyebaran protozoa sangat luas yaitu stadium vegegatif atau trofik
protozoa hidup bebas dalam lingkungan aquatik, pasir, tanah, dan bahan
organik yang membusuk. Dapat ditemukan didaerah kutup sampai perairan
hangat (300C – 560C), tetapi mempunyai suhu optimum pertumbuhan antara
16 – 250C dan suhu maksimum 36 – 400C. Kisaran keasaman untuk
kehidupannya mulai dari pH 3 sampai dengan pH 9, dengan pH optimum
berkisar 6 – 8. Pada umumnya bersifat aerob obligat atau anaerob fakultatif.
b. Alga
Alga berukuran sangat bervariasi mulai dari beberapa 𝜇𝑚 sampai
bermeter-meter panjangnya. Alga bersifat fotosintetik sehingga semua alga
mengandung klorofil dan pigmen-pigmen lain. Kebanyakan alga hidup di air
dan sebagian besar merupakan fitoplankton yang berguna sebagai sumber
makanan organisme lain dan merupakan produsen primer bahan organik atau
rantai makanan aquatik dan sumber oksigen. Sebagai organisme fotosintetik
alaga merupakan penghasil senyawa karbon organik sebanding dengan yang
dihasilkan oleh seluruh tumbuhan darat.
Alga mempunyai tiga macam pigmen fotosintetik, yaitu : klorofil,
karatenoid, dan fikobilin yang terdapat dalam kloroplas. Karatenoid
merupakan hidrokarbon tak larut dalam air, berwarna kuning, jingga atau
merah. Fikobilin atau hiloprotein merupakan senyawa kompleks protein larut
dalam air, berwarna biru atau merah.
2. Fungi (Jamur, Cendawan)
Fungi merupakan organisme heterotrofik absorbtik yang memerlukan
senyawa organik untuk sumber tenaganya. Fungi dapat hidup pada benda organik
mati maupun organisme hidup. Mereka yang hidup dari bahan organik mati
disebut saprofit dan yang hidup pada organisme hidup disebut parasit. Sebagai
parasit fungi dapat menyerang manusia, hewan dan tumbuhan.
Jamur memerlukan kelembaban yang tinggi, persediaan bahan organik, dan
oksigen untuk pertumbuhannya meskipun akan tumbuh terbaik pada suhu sekitar
suhu kamar (20 – 320C).
Taksonomi merupakan cara atau upaya pengelompokan jasad hidup di
dalam kelompok atau takson yang sesuai. Pertama kali pengelompokan ini hanya
untuk lingkungan tumbuh-tumbuhan dan hewan, tetapi ternyata bahwa untuk
mikroba pun dapat digunakan. Umumnya berbentuk 1-sel atau sel tunggal atau
uniseluler, tidak mempunyai klorofil berkembangbiak dengan pembelahan sel
atau biner. Karena tidak mempunyai klorofil, bakteri hidup sebagai jasad yang
saprofitik ataupun sebagai jasad yang parasitik. Tempat hidupnya tersebar di
mana-mana, sejak di udara, di dalam tanah, didalam air, pada bahan-bahan, pada
tanaman ataupun pada tubuh manusia atau hewan. Tingkatan taksonomi mikroba
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 01. Tingkat Taksonomi
Tingkatan Resmi Contoh
Kingdom Prokaryotae
Divisi Gracilicutes
Klas Scotobacteria
Ordo Eubacteriales
Famili Entobacteriaceae
Genus Escherichia
spesies Coli
Sumber : wikipedia.com
Dengan adanya jutaan makhluk hidup di alam ini, penamaan umum akan
membingungkan karena satu nama di satu daerah mungkin menunjukkan makhluk
yang berbeda di daerah lain. Oleh karena itu, dikenal nama ilmiah bagi makhluk
hidup yang dikembangkan oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Berdasarkan tata
cara penamaan ilmiah tersebut, setiap makhluk hidup memiliki nama yang terdiri dari
dua kata berasal dari huruf Latin atau Yunani. Kata pertama merupakan nama Genus,
sedangkan kata kedua adalah nama spesies dan keduanya dituliskan dengan garis
bawah atau huruf miring. Nama genus diawali dengan huruf besar, sedangkan nama
spesies dituliskan dengan huruf kecil. Contohnya, nama bakteri Escherichia coli yang
termasuk genus Escherichia dan spesiesnya coli.
Bakteri
Bakteri dapat ditemukan di mana-mana karena mereka dapat menyesuaikan
diri dengan berbagai lingkungan dan bisa menggunakan berbagai sumber karbon
untuk menghasilkan energi. Selain itu, bakteri mudah memperbanyak diri dengan
cara membelah diri. Menurut taksonomi, bakteri adalah makhluk bersel tunggal yang
dikategorikan ke dalam kerajaan Monera, filum Eubacteria dan kelas
Schizomutaceae. Kelas di atas, kemudian dibagi menjadi beberapa ordo. Bakteri yang
penting dalam bidang pangan umumnya termasuk ke dalam ordo Eubacteriales dan
Pseudomonadales. Penggolongan selanjutnya umumnya didasarkan pada bentuk,
ukuran, susunan (arrangement), pewarnaan Gram, motil (dapat bergerak) tidaknya,
ada tidaknya endospora, dan penampakannya sebagai koloni pada medium buatan
atau bahan pangan.
Ukuran, Bentuk dan Susunan
Bakteri adalah sel prokariotik yang sangat kecil, berdiameter antara 0.2 - 3.0
mm, sedangkan yang berbentuk batang berukuran 0.5-15 mm. Tiga bentuk dasar
bakteri, yaitu bulat atau kokus (jamak = koki), batang atau basilus (jamak = basili)
dan spiral. Pada umumnya bakteri berbentuk kokus bisa tersusun membentuk
pasangan (diplokoki), kelompok yang terdiri dari empat sel (tetrad), kelompok
yang terdiri dari delapan sel (sarcina), rantai (streptokoki), dan bergerombol,
seperti anggur (stafilokoki). Bakteri berbentuk batang juga bisa menyusun diri
membentuk pasangan (diplobasili), atau rantai (streptobasili). Bakteri berbentuk
spiral bisa berupa batang pendek, seperti koma dan disebut vibrio, ada yang
membentuk heliks dan disebut spirila dan ada yang bergerak dengan cara
merentang (flexing) dan bergoyang (wiggling)yang disebut spirokhet. Gambar 1
menunjukkan bentuk dan susunan bakteri. Bentuk bakteri ditentukan oleh dinding
selnya.
Pewarnaan Gram
Berdasarkan susunan dinding selnya, bakteri diklasifikasikan menjadi dua
golongan, yaitu bakteri Gram positif dan negatif. Pengelompokan ini didasarkan
pada prosedur pewarnaan Gram yang menghasilkan dua jenis bakteri yang berbeda
(lihat juga modul 1-4). Oleh karena berbeda susunan dinding selnya, kedua jenis
bakteri ini memiliki sifat ketahanan yang berbeda terhadap panas dan senyawa-
senyawa antibiotika.
Gambar 02. Bentuk dan Susunan Mikroorganisme
Pembentukan Endospora
Bakteri dari genus Bacillus, Clostridium, Desulfotomaculum,
Sporolactobacillus dan Sporosarcina dapat membentuk endospora. Endospora
adalah spora yang terbentuk di dalam sel bakteri, sangat refraktil, dan sangat tahan
terhadap panas, sinar ultraviolet, dan kekeringan. Dalam bidang mikrobiologi
pangan dua genus terpenting yang menghasilkan endospora adalah Bacillus dan
Clostridium. Bakteri yang memiliki endospore jika mengalami lisis akan
melepaskan sporanya yang akan tetap dorman, yaitu bertahan hidup tanpa aktivitas
metabolisme yang bisa terdeteksi. Jika kondisi lingkungan menguntungkan maka
spora tersebut bisa melakukan germinasi, yaitu kembali tumbuh sebagai sel
vegetatif yang melakukan metabolisme normal.
Kapang
Kapang adalah mikroorganisme yang memiliki banyak sel (multiseluler) yang
pertumbuhannya pada bahan makanan umumnya berbentuk sepeti kapas (istilah
sehari-hari = jamuran) sehingga mudah diamati dengan mata. Struktur menyerupai
kapas ini disebut miselium yang tersusun oleh benang-benang atau filamen yang
disebut hifa. Jika diamati di bawah mikroskop hifa ada yang memiliki dinding
pembatas (septat) dan yang tanpa dinding pembatas (nonseptat).
Khamir
Khamir adalah fungi bersel satu berbentuk bulat atau oval yang tidak
membentuk filamen. Khamir yang menguntungkan telah dimanfaatkan dalam
pembuatan roti, tape, bir, anggur dan cuka. Akan tetapi, kadang-kadang
pertumbuhannya tidak diinginkan karena menyebabkan kerusakan pada sauerkraut
(asinan kubis), jus buah, sirup, madu, daging, anggur, bir dan sebagainya. Pada
umumnya khamir diklasifikasikan atas dasar ciri-ciri morfologisnya, ada tidaknya
askospora, penyampaian askospora, penampakan sel vegetatifnya, cara reproduksi
aseksualnya, ada tidaknya miselium, pertumbuhan pada medium cair, warna
pertumbuhan makroskopisnya, serta ciri-ciri fisiologisnya (kebutuhan nutrien dan
sebagainya).
Virus
Virus adalah mikroorganisme sangat kecil yang mengandung asam
deoksiribonukleat (ADN) atau asam ribonukleat (ARN) sebagai materi genetikanya,
tetapi tidak mampu melakukan metabolisme sendiri. Oleh karena itu virus disebut
sebagai parasit obligat karena tergantung dari makhluk hidup lain untuk
reproduksinya. Semua virus yang bisa ditularkan melalui makanan bersifat merugikan
dan dapat menyebabkan penyakit. Virus ditularkan dalam bentuk partikel yang inert.
Program Studi
TUJUAN
Agroindustri
STRUKTUR SEL
Lembar Informasi 2 :
A. Morfologi Mikroba
1. Koloni Bakteri
Bakteri dapat ditumbuhkan dalam suatu medium agar dan akan
membentuk penampakan berupa koloni. Koloni sel bakteri merupakan
sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan mata langsung. Semua sel
dalam koloni itu sama dan dianggap semua sel itu merupakan keturunan
(progeny) satu mikroorganisme dan karena itu mewakili sebagai biakan
murni.
Penampakan koloni bakteri dalam media lempeng agar menunjukkan
bentuk dan ukuran koloni yang khas, dapat dilihat dari bentuk keseluruhan
penampakan koloni, tepi dan permukaan koloni. Koloni bakteri dapat
berbentuk bulat, tak beraturan dengan permukaan cembung, cekung atau datar
serta tepi koloni rata atau bergelombang. Pada medium agar miring
penampakan koloni bakteri ada yang serupa benang (filamen), menyebar,
serupa akar dan sebagainya.
Bentuk umum mikroba terdiri dari satu sel (uiseluler) seperti pada
bakteri, ragi dan mikroalgae, dapat pula berbentuk filamen atau serat yaitu
rangkaian sel dengan jumlah lebih dari dua, berbentuk rantai seperti fungi dan
mikroalgae. Bentuk lain adalah koloni yaitu gabungan dua sel atau lebih di
dalam satu ruang seperti yang didapatkan pada mikroalgae dan bentuk
jaringan semu yaitu susunan serat membentuk jaringan seperti pada jamur.
Bentuk umum bakteri adalah bulat (coccus) dan batang / bulat panjang
(basillus). Dari kedua bentuk umum tersebut didapatkan variasi sebagai
berikut :
1. Monococcus, kalau hanya satu-satu bentuk bulat
2. Diplococcus, kalau dua buah sel bentuk bulat berdempetan
3. Tetracoccus, kalau empat buah sel bentuk bulat berdempetan
4. Sarcina, kalau delapan buah sel, empat dibagian bawah dan empat buah sel
dibagian atas, bentuk bulat berdempetan
5. Streptococcus, kalau untaian sel lebih dari empat buah sel bentuk bulat
membentuk mata rantai
6. Stapilococcus, kalau gabungan sel labih dari empat buah sel bentuk bulat
membentuk gabungan seperti buah anggur
7. Monobasil, kalau hanya satu – satu bentuk batang
8. Diplobasil, kalau dua buah sel bentuk batang berdempetan
2. Bentuk dan Ukuran Sel Bakteri
Bentuk dan ukuran sel bakteri bervariasi, ukurannya berkisar 0,4 – 2,0
μm. Bentuk sel bakteri dapat terlihat di bawah mikroskop cahaya, dapat
berbentuk kokus (bulat), basil (batang), dan spiral. Bentuk sel kokus terdapat
sebagai sel bulat tunggal, berpasangan (diplokokkus), berantai
(streptokokkus), atau tergantung bidang pembelahan dalam empat atau dalam
kelompok seperti buah anggur (stafilokokkus).
Gambar 03. Bentuk umum sel dan rangkaian sel bakteri
Gambar 07. Dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif
Berikut ini adalah beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara
bakteri gram positif dan bakteri gram negatif:
Pembelahan biner,
kadang-kadang
Reproduksi Pembelahan biner pertunasan
Fototrof,
Kemoorganoheterot kemolitoautotrof, atau
Metabolisme rof kemoorganoheterotrof
Kepekaan terhadap
penisilin Lebih peka Kurang peka
Kepekaan terhadap
streptomisin Tidak peka Peka
Kebanyakan
nonmotil, bila motil
tipe flagelanya Motil atau nonmotil.
adalah petritikus Bentuk flagella dapat
Motilitas (petritrichous) bervariasi
Ketahanan terhadap
perlakuan fisik Lebih tahan Kurang tahan
Lembar Informasi 3 :
Lembar Informasi 4 :
A. Pengertian Metabolisme
Metabolisme adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh
setiap makhluk hidup, begitu juga mikroorganisme. Melalui kegiatan
metabolisme, setiap makhluk hidup mampu mengorganisasikan berbagai molekul
kimia di dalam tubuhnya dan mengkoordinasikan berbagai reaksi kimia.
Metabolisme secara garis besar terbagi menjadi katabolisme dan anabolisme.
Katabolisme merupakan reaksi metabolisme yang bersifat mengurai senyawa
kimia tertentu dan melepaskan energi selama proses berlangsung. Sebaliknya,
anabolisme merupakan reaksi yang menggunakan energi untuk meyintesis
senyawa kimia yang lebih besar dari senyawa kimia yang lebih kecil (Madigan
dkk. 2011).
Metabolisme ialah semua reaksi yang mencakup semua proses kimiawi
yang terjadi di dalam sel yang menghasilkan energi dan menggunakan energi
untuk sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan-kegiatan seluller.
Seperti untuk pertumbuhan, pembelahan sel, pembaruan komponen sel, dan lain-
lain. Kegiatan kimiawi yang dilakukan oleh sel amatlah rumit, bergamnya bahan
yang digunakan sebagai unsur nutrisi oleh sel. Dalam melakukan setiap aktivitas
sel dalam tubuh sangatlah berkaitan erat dengan kerja enzim sebagai substansi
yang ada dalam sel yang jumlahnya amat kecil dan mampu menyebabkan
terjadinya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan proses-proses seluller
dan kehidupan. Semua aktivitas metabolisme prosesnya dikatalisis oleh enzim.
Jadi kehidupan tidak akan terjadi tanpa adanya enzim dalam tubuh mahluk hidup.
Bakteri dapat merubah zat kimia dan energi radiasi kebentuk yang
berguna untuk kehidupannya melalui proses respirasi, fermentasi, dan
fotosintesis. Dalam respirasi, molekul oksigen adalah penerima elektron utama,
sementara dalam fermentasi molekul bahan makanan biasanya pecah menjadi
dua bagian, dimana yang satu kemudian dioksidasi oleh yang lainnya. Dalam
fotosintesis, energi cahaya diubah menjadi energi kimia. Bagaimanapun, dalam
semua jenis sel, dan tanpa menghiraukan mekanisme yang digunakan untuk
mengekstrak energi, reaksi tersebut diiringi oleh pembentukan Adenosine
Triphosphate (ATP). ATP adalah perantara yang umum (reaktan) baik dalam
reaksi yang menghasilkan energi maupun reaksireaksi yang membutuhkan
energi, dan pembentukannya memerlukan mekanisme dimana energi yang
tersedia dapat disalurkan kedalam reaksi biosintesis dari sel yang memerlukan
energi. Aktivitas metabolime bakteri sangat tinggi, seperti diwujudkan dengan
tingkat katabolisme dan pembelahan sel yang sangat tinggi. Evolusi panas
sehubungan dengan proses ini jauh lebih besar daripada organisme lain. Karena
panas yang dihasilkan selama metabolisme tidak tersedia untuk aktifitasnya,
bakteri secara umum lebih tidak efisien sebagai pengubah energi bebas daripada
sebagai organisme yang tingkat metabolismenya lebih lambat.
B. Konsep Dasar Metabolisme
Metabolisme adalah keseluruhan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
organisme. Metabolisme terdiri dari reaksi-reaksi perombakan/ penguraian
(katabolisme) dan reaksi-reaksi penyususnan (Anabolisme). Reaksi di dalam
tubuh dibantu oleh enzim (biokatalisator). Enzim adalah zat yang mempercepat
reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Enzim merupakan suatu protein, bekerja secara
khusus, diperlukan dalam jumlah sedikit, dapat bekerja bolak-balik (reversibel),
kerjanya dipengaruhi pH, suhu, hasil akhir, dan zat pennghambat (inhibitor).
Katabolisme merupakan reaksi penguraian dari senyawa kompleks
menjadi lebih sederhana. Biasanya penguraian senyawa di dalam tubuh makhluk
hidup menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Contoh katabolisme adalah
respirasi, yaitu proses penguraian senyawa untuk menghasilkan energi. Respirasi
yang memerlukan oksigen bebas disetrut respirasi aerobik, sedangkan respirasi
yang tidak memerlukan oksigen bebas disebut respirasi anaerobik. Respirasi
anaerobik misalnya fermentasi (peragian). Reaksi anaerobik lebih sederhana,
tidak melalui reaksi antara, basil akhirnya berupa alkohol atau asam laktat.
Anabolisme adalah reaksi-reaksi penyusunan dari senyawa sederhana
menjadi senyawa yang lebih kompleks. Contohnya fotosintesis dan
kemosintesis.Fotosintesis adalah reaksi penyusunan bahan organik (gula,
amilum) dari bahan anorganik (karbondioksida, air) oleh klorofil dengan
pertolongan energi matahari. Dalam fotosintesis dihasilkan gula atau amilum,
oksigen, dan air Proses fotosintesis berlangsung melalui dua macam reaksi, yaitu
reaksi terang dan reaksi gelap.
Kemosintesis adalah reaksi penyusunan bahan organik oleh sel dengan
menggunakan energi dari reaksi kimia. Beberapa mikroorganisme seperti bakteri
belerang, bakteri nitrit, nitrat dan besi dapat melakukan kemosintesis.
Respirasi dilakukan oleh semua makhluk hidup, baik siang ataupun
malam hari. Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan hijau jika ada
cahaya, baik siang maupun malam hari.
C. Metabolisme Pada Mikroorganisme
Metabolisme (bahasa Yunani : µεταβολισµος, metabolismos, perubahan)
adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme. Metabolisme terbagi
atas dua yaitu katabolisme dan anabolisme.
Anabolisme adalah penyusunan/pengambilan zat makanan, pembentukan
karbohidrat yang membutuhkan energi dan sintetis protoplasma. Merupakan
sintesis protoplasma yang meliputi proses sintesa makromolekul seperti asam
nukleat, lipida dan polisakarida, dan penggunaan energi yang dihasilkan dari
proses katabolisme.
Katabolisme adalah penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan
organik yang lebih sederhana, pembentukan energi dengan menguraikan
karbohidrat melalui reaksi oksidasi substrat. Merupakan oksidasi substrat yang
diiringi dengan terbentuknya energi, meliputi proses degradasi sebagai reaksi
penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik sederhana atau
bahan anorganik yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
Jadi, secara sederhana dapat dikatakan bahwa anabolisme adalah
pembentukan senyawa yang memerlukan energi (Rekasi endergonik). Misalnya
pada fotosintesis yang membentuk C6G12O5 dari CO2 DAN H2O. Sedangkan
katabolisme adalah penguraian senyawa yang menghasilkan energi (reaksi
eksergonik), misalnya pada respirasi yang menguraikan karbohidrat menjadi
asam piruvat dan energi.
Gambaran umum proses metabolisme mikroorganisme dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Lembar Informasi 5 :
REKAYASA GENETIKA
Lembar Informasi 6 :