Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRATIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Nama : Samuel Yuda

Nim : D1A016157

Kelas : Agroekoteknologi ’’H’’

Judul : Jaringan pengangkut Air

Prinsip Teori
  Status air dan tumbuhan pada kecepatan relatif penyerapan air oleh akar dan
kehilangan air oleh transpirasi menyerupai air yang tidak cukup oleh akar menimbulkan
devisit air dalam tumbuhan, termasuk sel-sel daun, suatu devisit yang mengakibatkan
penurun evaporasi air dari daun sehingga transpirasi menjadi rendah. Selain itu,
transpirasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan defisit air. Sistem transportasi
bekerja sebagai suatu unit yang cenderung menjaga agar sel tumbuhan selalu dalam
keadaan turgit atau segar. Beberapa percobaan telah membuktikan bahwa keadaan air
tanaman tergantung atas kecepatan absorbsi air oleh akar dan kehilangan air oleh
tranpirasi. Transpirasi sebenarnya tidak lain dari kehilangan air yang disebabkan
menguapnya air dari sel-sel tumbuhan dan keluar melalui mulut daun dalam bentuk uap
air. Transpirasi yang terjadi secara besar-besaran mengakibatkan kekurangan air bagi
tanaman.
            Transportasi air dalam batang tanamn adalah melalui jaringan-jaringan dalam
tubuh tanaman. Dan bagai mana pergerakan air kedaun. Kekurangan air menurunkan
perkembanganvegetatif dan hasil panen dengan cara mengurangi pengembangan daun
dan menurunkan proses fotosintetis. Penurunan air selama inisiasi pembangunan,
penyerbukan aitau perkembangan biji mungkin sangat menurunkan jumlah atau hasil
dari produksi tanaman itu sendiri. Jumlah evapotranspirasi dari suatu tajuk tanaman
budidaya merupakan fungsi landaian potensial air dari dalam tanah sampai keudara
bebas dan tahanan terhadap aliran melalui tanaman. 
Tujuan
Mengetahui jaringan pengangkut air pada tumbuhan tingkat tinggi.

Bahan dan alat


 Bahan :
Cabang tanaman allamanda bagian ujung dengan diameter, jumlah, ruas, jumlah
daun dan umur yang sama, Vaseline, gabus penutup botol(strofom), tissue, dan air.
 Alat :
Pisau potong/silet, botol (bening), gelas ukur, spidol permanen.

Cara kerja
a. Isi air dengan ¾ dari volumenya
b. Pilih ujung tanaman yang sama panjangnya, diameternya, jumlah ruas, jumlah
daun, dan umurnya
c. Kupas kulit dan kambiumnya kiri-kira 2 cm dari pangkal
d. Lalu siapkan gabus penutup botol dan dilobangi ditengahnya untuk memasukkan
tanaman dan perkirakan pangkal tanaman tersebut masuk kedalam botol kira-kira
1 cm dari dasar botol
e. Setelah tanaman dimasukkan kelubang gabus, bagian xylem ditutup dengan
vaselin (dan floem dibiarkan terbuka) dan segera dimasukkan kedalam botol
yang telah diisi dengan air
f. Olesi dengan vaselin gabus penutup botol hingga tidak terjadi kebocoran
(penguapan air melalui celah botol)
g. Seperti perlakuan (e), tetapi yang ditutup floemnya (sedangkan xylem dibiarkan
terbuka)
h. Tandai tinggi permukaan air pada botol dengan spidol, bila airnya berkurang,
tambahkan air dengan menggunakan gelas ukur sampai ketinggian semula.
Catatlah jumlah air yang ditambahkan, selain itu juga perhatikan keadaan
morfologi tanaman pada setiap pengamatan (misalnya terbentuk akar, layu, dll).
Hasil pengamatan
Tabel  pengamatan jaringan pengangkut air pada tanaman Allamanda cathartica :
No Perlakuan Penambahan Air
1 Xylem tertutup 9,5 ml
2 Xylem terbuka 9 ml
3 Kontrol 9,6 ml

Setelah 1 minggu air mulai


berkurang karena di serap oleh xylem

Pembahasan
Perlakuan yang diberikan pada tanaman Allamanda cathartica melalui xilem
tertutup floem terbuka, dengan itu berarti pembuluh xilem ditutup oleh lapisan vaselin
maka tidak bisa melakukan tarikan terhadap air, dan pada tanaman itu akan layu karena
kekurangan air dan tanaman tersebut juga akan mati. Dari pengamatan yang telah
dilakukan menunjukan bahwa tanaman allamanda akan mati jika pada pembuluh xylem
tertutup oleh lapisan vaselin, maka tanaman akan mengalami kekurangan air. Ini
disebabkan karena lapisan xilem ysng merupakan jaringn pengangkut air dari akar
sampai pada tubuh tumbuhan terhambat.
          Xilem terbuka dan floem tertutup adalah perlakuan kedua dari jaringan
pengangkut air. Hasil dari pengamatan ini menyatakan keadaan air yang mengalami
kapilaritas. Pada floem yang tertutup berfungsi dengan baik sehingga tanaman tidak
harus mengabsorbsi air, dari percobaan ini dapat diketahui bahwa yang bertugas sebagai
pengangkut air dari akar ke daun adalah jaringan xylem, sedangkan jaringan yang
menyebarkan hasil fotosintesis adalah floem.
          Perlakuan kontrol merupakan perlakuan ketiga dari jaringan pengangkut air. Hasil
dari pengamatan ini yakni pada perlakuan kontrol terjadi pertumbuhan, ini disebabkan
karena pada perlakuan kontrol air yang ada di dalam tabung erlenmayer mengalami
penurunan, maka dari itu berarti xilem pada batang allamanda masih bisa berfungsi.
Kesimpulan
Transpirasi dalam kehidupan tumbuhan membantu. transportasi dari akar ke daun
melalui pembuluh xylem..
Naiknya air atau cairan dalam tumbuhan yang bertranspirasi dipengaruhi faktor dari
tanaman yaitu suhu pada daun dan suhu lingkungan sekitar tanaman.
Xylem merupakan jaringan pengangkut air dari akar ke bagian atas tumbuhan (daun)
untuk melakukan fotosintesis.
Floem merupakan jaringan yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.

Daftar pustaka
Ilham Dhany Rahman/http://ruangpertanian.blogspot.co.id/2012/12/laporan-jaringan-
pengangkut-air.html/[diakses pada tanggal 15 april 2018 pukul 20:32]

BoniToboali/https://plus.google.com/101648869527288228591/posts/2VifDgxVHiu/
[diakses pada tanggal 15 april 2018 pukul 20:39

Sutrian, Yayan Drs./ http://nuruddinkhoiri.blogspot.co.id/2016/03/laporan-praktikum-


struktur-perkembangan_64.html/[diakses pada tanggal 15 april 2018 pukul 20:45]

Anda mungkin juga menyukai