Anda di halaman 1dari 26

2/12/2020

Fisiologi Tanaman
Pertemuan ke-3:

Penyerapan dan Pengangkutan Air


Prof. Dr. Ir. Rujito A. Suwignyo, M.Agr.

Bahan Kuliah Semester Genap 2019/2020


Program Studi AET Kelas Palembang

1
2/12/2020

 ≈95% dari sel tumbuhan terdiri dari air, yang


berbeda antara jenis sel:
 Sel sayuran mengandung air 85-95%,
 Kayu 35-75% air
 Benih 5-15% air
 Tumbuhan secara kontinyu menyerap dan
kehilangan air
 Kehilangan air melalui daun disebut transpirasi.

 Air sangat penting bagi kehidupan tanaman,


peranannya:
1. Merupakan 90 – 95% penyusun tubuh tanaman,
2. Aktivator enzim,
3. Pereaksi dalam reaksi hidrolisis,
4. Sumber H dalam fotosintesis,
5. Penghasil O2 dalam fotosintesis,
6. Pelarut dan pembawa berbagai senyawa,

2
2/12/2020

7. Menjaga Ψp sel yang penting untuk pembelahan,


pembesaran, pemanjangan sel, mengatur bukaan
stomata, gerakan daun dan bunga (misal epinasti),
8. Pemacu respirasi,
9. Mengatur keluar masuknya zat terlarut ke dan dari
sel,
10. Mendukung tegaknya tanaman, terutama pada
tanaman herbaceus,
11. Agensia penyebaran benih tanaman,
12. Mempertahankan suhu tanaman tetap konstan
pada saat cahaya penuh.

 H2O murni mempunyai ψ (psi) = 0


 Potensial air merupakan
kombinasi tekanan dari senyawa
terlarut (ψs) dan tekanan fisik
(ψp).

 Makin banyak senyawa terlarut di


dalam larutan, potensial air akan
semakin negatif.

3
2/12/2020

 Air selalu bergerak dari


area dengan potensial
air lebih tinggi (bahan
terlarut lebih sedikit) ke Tidak ada
pergerakan
area potensial air air

rendah (bahan terlarut


lebih banyak).
 Bergerak dari yang
kurang negatif ψ ke yang
lebih negatif ψ.

1. Karakteristik fisika dan kimia air,


2. Proses difusi dan osmosis,
3. Plasmolisis dan imbibisi,
4. Pergerakan air pada tumbuhan,
5. Air tanah dan hubungannya dengan
tanaman.

4
2/12/2020

5
2/12/2020

1. Osmosis: dapat terjadi bila terdapat


perbedaan gradien konsentrasi. Xylem
mengambil H2O dari akar, dan larutan hara
mineral di stele.
2. Aksi kapiler dengan adanya adhesi air.
3. Kohesi – Mekanisme Tekanan
Transpirasi – Evaporasi air dari daun
menyebabkan tekanan negatif di daun.

1. Penyerapan air dan kehilangan air di


sel. Aquaporin membantu penyerapan
air.
2. Pengangkutan jarak pendek dari sel ke
sel pada level jaringan dan organ.
3. Pengangkutan jarak jauh dari larutan
pada xylem and phloem pada level
tumbuhan keseluruhan.

6
2/12/2020

 Pemicu utama aliran air ke


tanaman dan ke udara
karena adanya perbedaan:
1. [uap H2O]
2. Tekanan hidrostatik
3. Potensial air

 Zona Meristematik
 Sel-sel akar akan membelah ke dua
arah, menuju basal akar membentuk
sel-sel yang menjadi akar fungsional
dan ke arah akar apeks (ujung)
membentuk root cap (ujung akar)
 Zona Pemanjangan
 Sel-sel akan memanjang dengan
cepat, pada akhir proses pembelahan
membentuk endodermis. Beberapa
sel akan menebal membentuk
casparian strip (pita kasparian)
 Zona dewasa
 Akar telah terbentuk sempurna
dimulai dengan munculnya xylem
dan phloem – root hairs .

7
2/12/2020

 Jalur Apoplas = air bergerak diantara sel melalui


dinding sel
 Jalur Simplas = air bergerak melalui sel dari sel
yang satu ke sel yang lain

 Air diserap masuk ke akar


melalui proses osmosis
 Osmosis = difusion air
 Osmosis adalah proses pasif–
tidak memerlukan energi
 Potential air (ψ) menentukan
arah pergerakan peristiwa
osmosis

8
2/12/2020

 Air akan terjerap pada


permukaan partikel tanah.
 Bila tanah mengalami proses
kekeringan, air akan bergerak
pertama kali dari pusat area
terbesar antara partikel.
 Air kemudian bergerak ke
ruangan yang lebih kecil
diantara partikel tanah.
 Rambut-rambut akar
menyentuh partikel tanah dan
mendekatkan permukaannya
untuk kemudian terjadi
penyerapan air oleh tanaman.

 Akar : organ tanaman yang


aktif menyerap air
 Rambut akar paling cepat
menyerap air, jumlahnya
sedikit, jumlah air yang
diserap sedikit
 Sel gabus lambat dalam
menyerap air, jumlahnya
banyak, air yang diserap
banyak

9
2/12/2020

 Pergerakan air dari tanah, melalui tumbuhan, dan


menuju udara melalui berbagai media
 Dinding sel
 Sitoplasma sel
 Membran plasma
 Ruang udara
 Bagaimana air bergerak sangat tergantung
pada kondisi yang dilewatinya

 Rambut-rambut akan
meningkatkan luas permukaan
akar untuk meningkatkan
penyerapan air.
 Dari epidermis ke endodermis
ada tiga jalur pergerakan air di
akar:
 1: Jalur Apoplas:
 Air bergerak secara bebas melalui
dinding sel tanpa harus menembus
membran
 Apoplast merupakan sistem yang
kontinyu pada dinding sel dan
ruang udara interseluler di
jaringan tumbuhan

10
2/12/2020

 Masuknya air melalui ke


dalam sel akar dapat melalui
dua cara:
 Air di tanah akan masuk secara
difusi melalui bi-lipid
membrane.
 Aquaporins: Protein integral
pada membran yang dapat
dilewati air dengan adanya
saluran selektif sehingga air
dapat terdifusi dengan lebih
cepat.

 2: Jalur Transmembrane:
Air secara sekuen masuk ke
dalam sel pada satu sisi dan
keluar sel pada sisi lain, masuk
ke dalam sel sebelahnya...dan
seterusnya.
 3: Jalur Simplas:
Air bergerak dari satu sel ke sel
lainnya melalui
plasmodesmata.

11
2/12/2020

 Pada endodermis:
Pergerakan air yang melalui
apoplas akan terhenti karena
adanya pita kasparian
 Pita kasparian terdapat di dinding
sel mengandung suberin, suatu
senyawa wax-like yang resisten
dengan air.
 Pita kasparian akan
memutuskan pergerakan
apoplas, dan memaksa air dan
larutan masuk endodermis
melalui membran plasma.
 Dengan demikian, pergerakan air
melalui endodermis terjadi melalui
pergerakan simplas.

 Menghalangi pergerakan
air dari endodermis
melalui jalur apoplas.
 Mengontrol air dan ion-ion
masuk ke jaringan
vascular.
 Mencegah air dan larutan
dari “kebocoran” keluar sel
menuju tanah.

12
2/12/2020

1. Sel yang sudah mati.


2. Kandungan sel
terdisintegrasi.
3. Air dapat bergerak
melalui sel-sel ini
dengan resistensi yang
kecil.

13
2/12/2020

 Air diangkut ke seluruh


tanaman melalui xylem.
 Sel-sel yang menyusun
xylem:
 Tracheids– ditemukan pada
seluruh tumbuhan,
 Vessel Elements –
ditemukan pada beberapa
tumbuhan.

 Tracheids: sel berbentuk jarum


memanjang –yang tersusun secara
vertikal dan saling overlapping.
 Air mengalir diantara tracheids melalui
area didalam dinding sel primer yang
poros.
 Vessel elements: lebih pendek dan
lebar. Permukaan yang terbuka
memberikan jalur yang efisien untuk
pergerakan air dengan resistensi yang
rendah.
 Pada ujungnya membentuk pola
saling menyatu sehingga terbentuk
jalur yang lebih panjang disebut
vessel.

14
2/12/2020

 Pergerakan air melalui xilem membutuhkan tekanan yang


lebih rendah dibandingkan pergerakan melalui sel hidup.
 Tetapi, bagaimana hal ini dapat menjelaskan pergerakan air
dari akar ke daun yang tingginya sampai 100 m?
 Teori Tekanan Kohesi:
 Berdasarkan fakta bahwa air adalah suatu molekul polar
 Air secara konstan hilang melalui transpirasi di daun.
 Ketika satu molekul air hilang, maka molekul air akan terikat
bersamanya.
 Tarikan transpirasi, memanfaatkan aksi kapiler dan tekanan
permukaan air merupakan mekanisme utama pergerakan air di
tanaman.

 Kejadian seperti itu dalam kolom


air tidak umum terjadi.
 Pengaruhnya dapat diminimalkan
dengan beberapa kejadian:
 Gelembung gas tidak dapat secara
mudah melewati pori-pori kecil
membran pit.
 Xilem bersifat ter-interkoneksi,
sehingga gelembung gas tidak dapat
menghentikan pergerakan air di xilem.
 Air dapat bergerak melalui bagian
yang terblokir melalui vessel di
sebelahnya yang terhubung.

15
2/12/2020

 Tumbuhan dapat mengalami proses


embolisme (terbentuknya
gelembung udara).
 Gelembung udara dapat terbentuk
di xilem
 Udara dapat ditarik melalui pori
mikroskopik di dinding sel xilem
 Udara dingin dapat menyebabkan
terjadinya gelembung udara.
 Embolisme dapat menghambat
pergerakan air dalam xilem.

 Pengaruh embolisme dapat


diminimalkan dengan beberapa
kejadian:
 Gelembung gas tidak dapat secara
mudah melewati pori-pori kecil
membran.
 Xilem bersifat ter-interkoneksi,
sehingga gelembung gas tidak
dapat menghentikan pergerakan
air di xilem.
 Air dapat bergerak dari bagian
yang terblokir gelembung udara
melalui vessel di sebelahnya yang
terhubung.

16
2/12/2020

 Gelembung gas dapat juga


dihilangkan dari xilem:
 Pada malam hari, tekanan air
xilem meningkat dan gas-gas
dapat terlarut kembali ke dalam
larutan di xilem.
 Pada banyak tumbuhan
mempunyai pertumbuhan
sekunder xilem, yang membentuk
xilem baru. Hal ini dapat digunakan
sebagai back up bagi pergerakan air bila
pergerakan air terblokir oleh adanya
gelembung gas.

17
2/12/2020

 Tekanan yang diperlukan untuk


menarik air melalui xilem
merupakan hasil dari adanya
evaporasi air dari daun.
 Air dibawa ke daun melalui
xilem dari vascular bundle
daun, yang mempunyai
cabang-cabang di tulang-
tulang daun.
 Dari xilem, air masuk ke sel-sel
daun di sepanjang dinding
selnya.

18
2/12/2020

 Tarikan transpirasi yang


menyebabkan air bergerak dari
xilem dimulai dari bagian dinding
sel pada sel-sel daun.
 Dinding sel akan berperan sebagai
pipa kapiler yang berisi air.
 Air terikat secara adhesi dengan
selulosa dan komponen hidropilik
dinding sel lain.
 Sel-sel mesofil dalam daun
berhubungan langsung dengan
udara atmosfer melalui ruang
udara yang ada di daun.

 Dengan demikian akan terjadi


tekanan negatif di daun yang
menyebabkan adanya tekanan
permukaan pada air.
 Dengan makin banyaknya air
yang hilang ke udara, air yang ada
dalam sel akan bergerak ke
dinding sel.
 Dengan makin banyaknya air
hilang dari dinding sel, tekanan
air akan semakin tinggi sehingga
menginduksi adanya tekanan
tarikan air di xilem.

19
2/12/2020

 Pergerakan air melalui xilem membutuhkan tekanan yang


lebih rendah dibandingkan pergerakan melalui sel hidup.
 Tetapi, bagaimana hal ini dapat menjelaskan pergerakan air
dari akar ke daun yang tingginya sampai 100 m?
1. Karakter kimia air kohesif dan adesif menyebabkan air dapat naik
dari akar ke daun yang tinggi.
2. Kolom kontinyu air dalam xilem menyebabkan adanya
pergerakana yang tidak terputus.
3. Tekanan atmosfer di luar daun menarik air keluar dari tumbuhan.
4. Secara teoritis, dengan tiga hal tersebut, air dapat naik sampai
setinggi ~150 m – pohon yang paling tinggi diketahui ~115 m.

20
2/12/2020

 Kohesi – ikatan antar molekul


air
 Adhesi – ikatan dengan benda
lain
 Karakter kohesif dan adesif
menyebabkan air naik pada
pipa kapiler yang kecil karena
dapat melekat pada dinding
gelas kapiler tersebut.

Pergerakan air karena adanya


perbedaan tekanan potensial

21
2/12/2020

1. Air gravitasi: berada di pori makro tanah, diikat


sangat lemah oleh partikel tanah, dengan cepat
turun ke lapisan yang lebih dalam, tidak dapat
dimanfaatkan tanaman,
2. Air kapiler: terdapat di pori mikro tanah, melapisi
butiran tanah, diikat longgar oleh partikel tanah,
dapat dilepaskan oleh perakaran, dapat diserap
oleh sel-sel akar,
3. Air higroskopis: air yang menempati posisi sangat
dekat dengan partikel tanah, diikat sangat kuat,
akar tidak mampu memutus ikatan, tidak dapat
diserap oleh sel-sel akar.

22
2/12/2020

 Air kapiler:
 batas atas kapasitas lapangan (Ψ = - 0,3 bar),
 batas bawah titik layu permanen (Ψ = - 15 bar)
 Batasan air kapiler secara agronomis:
 batas atas sama seperti batasan air kapiler di atas (= -
0,3 bar), tetapi batas bawah tidak jelas karena tingkat
ketahanan tanaman terhadap kekeringan berbeda
tergantung jenis tanamannya
 Tanaman tidak toleran kekeringan (misal bayam),
bisa saja batas bawahnya > - 15 bar
 Tanaman toleran kekeringan (misal kaktus,
kurma, dll), bisa saja batas bawahnya < - 15 bar

 Kapasitas lapang adalah kandungan air tanah pada saat


setelah semua air gravitasi terbuang, sehingga yang
tersisa di dalam tanah tinggal air kapiler.
 Waktu penghilangan air gravitasi dari partikel tanah
berbeda-beda tergantung kepada komposisi fraksi
penyusun tanah tersebut:
 Tanah yang didominasi fraksi lempung (misal tanah latosol)
butuh waktu lama untuk menghilangkan air gravitasi (> 4 hari)
 Tanah yang didominasi fraksi pasir (misal tanah regosol) butuh
waktu lebih singkat untuk menghilangkan air gravitasi (1 – 3
hari)

23
2/12/2020

 Titik layu tetap/permanen: kandungan air tanah yang


menyebabkan tanaman yang tumbuh di atasnya
mengalami layu tetap/permanen .
 Tanaman tidak bisa segar kembali meskipun ke dalam tanah
ditambah airnya.
 Tanaman tidak bisa segar kembali meskipun tanaman
ditempatkan ke dalah ruangan yang jenuh uap air.
 Hal ini terjadi karena plasmolisis yang terjadi pada sel
tanaman sudah lanjut dan sel terlanjur mati, meskipun
tanaman disiram deplasmolisis tidak akan terjadi,
tanaman tetap mati.

24
2/12/2020

25
2/12/2020

26

Anda mungkin juga menyukai