Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ayunin Nur Safitri 2011720035
Novita Safitri 2011720048
Prisilliya Mega F 2011720051
M. Kharis Zamzami 2011720054
Yulia Desi Sukma L 2011720059
Emilda Fitri 2011720062
A.Latar Belakang
B. Tujuan
Berdasarkan studi lapangan yang telah dilakukan, maka tujuan adanya studi
lapangan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui filum mollusca
2. Mengetahui filum echinodermata
BAB II
DASAR TEORI
A. Filum echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos yang memiliki arti duri dan derma
yang berarti kulit.3 Hal ini menujukkan bahwa spesies yang termasuk pada filum
Echinodermata adalah spesies yang memiliki kulit luar yang berduri. Contoh dari
Echinodermata adalah bulu babi atau biasa juga disebut sebagai landak laut, teripang atau
timun laut, bintang ular, bintang laut, dan lili laut. Echinodermata ini dapat hidup menempati
berbagai macam habitat seperti zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan algae, padang
lamun, koloni karang hidup, dan karang mati dan beting karang (rubbles dan boulders).4
Echinodermata adalah satu-satunya filum yang keseluruhan spesiesnya termasuk dalam biota
laut. Salah satunya adalah bintang laut yang banyak ditemukan di dasar laut, namun tak
jarang juga bintang laut akan ditemukan di daerah batuan karang yang ada di pinggir pantai,
dan terkadang pula terlihat berjalan di atas pasir.
A. Filum mollusca
Mollusca merupakan salah satu filum yang terbesar pada kelompok hewan, baik dalam
jumlah spesies maupun dalam jumlah individu, dua kelas terbesar dari filum Mollusca
adalah Gastropoda dan Bivalvia (Khade, 2012; Dibyowati, 2009; Omamoke, 2013).
Mollusca hidup sejak periode cambrian, terdapat lebih dari 100.000 spesies hidup dan
35.000 spesies fosil. Kebanyakan Mollusca dijumpai di laut dangkal, beberapa pada
kedalaman sampai 7.000 m, beberapa di payau, di air tawar, dan di darat (Sugiarti, 2005).
Mollusca memiliki peranan penting dalam kehidupan, yaitu sebagai bahan makanan bagi
manusia, bahan baku kerajinan hiasan dan ornamen, bahan tambahan pakan ternak, dan juga
dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan (Ariska, 2012).
BAB III
METODE PERCOBAAN
1. Alat:
a. Lup.
b. Papan bedah.
c. Alat bedah.
2. Bahan:
a. Holothuria sp.
b. Polymesoda erosa.
c. Anadara granosa.
d. Charonia tritonis.
A. Skema Percobaan
o Letakkan spesimen di atas papan bedah.
o Amati dengan loupe struktur morfologi dari spesimen
tersebut.
o Gambarlah spesimen di buku kerja, lengkapi dengan
keterangan bagian-bagian tubuhnya.
o Tentukan klasifikasinya.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami menemukan beberapa spesies dari filum
Echinodermata dan filum Mollusca, antara lain timun laut (Holothuria sp.),
kerang kepah (Polymesoda erosa.), kerang darah (Anadara granosa.), kerang
terompet (Charonia tritonis.).
Klasifikasi Holothuria sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Holothuriida
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria Jaeger, 1833
Spesies : Holothuria sp.
Holothuria sp memiliki tubuh yang memanjang, berdaging sedang dan relatif
keras. Warna seluruh tubuhnya hitam kemerahan dan ditutupi dengan papilla
yang panjang, kecil dan rapat di permukaan dorsal. Permukaan ventral tubuh
juga dipenuhi dengan kaki tabung yang kecil dan panjangyang tersusun padat.
Klasifikasi Polymesoda erosa.
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Veroida
Famili : Corbiludae
Genus : Polymesoda Morton, 1976
Spesies : Polymesoda erosa.
Menurut Morton (1986) morfologi kerang kepah mempunyai ciri-ciri hampir
bulat (Orbicular), tebal, besar, flexsure, jelas mulai dari umbo sampai tepi
posterior, mempunyai satu atau dua lekukan. Barnes dan Rupet (1991)
menjelaskan bahwa lapisan luar (periostrakum) berwarna hijau kehitaman dan
bagian dalam berwarna putih porselin. Secara morfologi kedua keping cangkang
itu berfungsi untuk melindungi tubuh lunaknya dari serangan predator dan faktor
lingkungan, mengatur aliran air secara tetap melalui insan untuk pertukaran
udara dan pengumpulan makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk Praktikum Taksonomi Hewan 1
1 Kathy Mac Kinnon, Nature’s Treasurehouse-The Wildlife of Indonesia, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), hal 2 2 Jeffrey A. McNeely dkk, Conserving
The World’s Biological Diversity. (Gland. Switzerland: IUCN, WRI, CI, WWF-US
& The World Bank, 1990), hal. 18
Chika Christianti Budiman dkk, “Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Basaan
Satu Kecamatan Ratatotok Sulawesi Utara”, JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 3
(2) 97-101, 2014, hal.98