Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM TAKSONOMI HEWAN 1

(FILUM ECHINODERMATA & MOLLUSCA)

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ayunin Nur Safitri 2011720035
Novita Safitri 2011720048
Prisilliya Mega F 2011720051
M. Kharis Zamzami 2011720054
Yulia Desi Sukma L 2011720059
Emilda Fitri 2011720062

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA
PASURUAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati


terbesar di dunia (megadiversity) dan merupakan pusat keanekaragaman hayati dunia
(megacenter of biodiversity). Hal ini ditunjukan oleh fakta bahwa Indonesia terdiri atas
17.508 pulau, mempunyai daratan seluas 1,9 juta km2 dan garis pantai sepanjang 80.791
km, serta cakupan laut seluas 3,1 juta km2 . 1 Keadaan demikian menyuguhkan berbagai
tipe lingkungan hidup (habitat) alami bagi tumbuhan, hewan, dan mikrobia. Sistem
hubungan timbal balik antara lingkungan fisik atau kimia dengan tumbuhan, hewan atau
mikrobia dikenal sebagai ekosistem alami. Berdasarkan hal itu, maka Indonesia memiliki
keanekaragaman ekosistem yang cukup beragam. Selain itu, Indonesia juga memiliki
keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Hal ini didukung oleh habitat yang ada di
Indonesia yang terbilang beragam, dibuktikan dengan sebanyak 28.000 jenis tumbuhan,
350.000 jenis binatang, dan 10.000 mikrobia diperkirakan hidup secara alami di Indonesia.
Sebagian besar Echinodermata merupakan hewan laut yang bergerak lamban atau
sesil, epidermis yang tipis melapisi endoskeleton lempengan kapur yang keras. Menurut
Campbell (2012) sebagian besar Echinodermata berkulit tajam karena tonjolan rangka dan
duri. Salah satu ciri yang unik dari Echinodermata adalah sistem pembuluh air (water
vascular system), jejaring kanal hidrolik yang bercabang-cabang menuju penjuluran yang
disebut kaki tabung (tube feet), berfungsi dalam lokomosi, mencari makan dan pertukaran
gas. Reproduksi seksual Echinodermata biasanya melibatkan individu jantan dan individu
betina yang terpisah yang melepaskan gamet-gametnya ke air.
Mollusca merupakan salah satu filum yang terbesar pada kelompok hewan, baik
dalam jumlah spesies maupun dalam jumlah individu, dua kelas terbesar dari filum
Mollusca adalah Gastropoda dan Bivalvia (Khade, 2012; Dibyowati, 2009; Omamoke,
2013). Mollusca hidup sejak periode rnament, terdapat lebih dari 100.000 spesies hidup
dan 35.000 spesies fosil. Kebanyakan Mollusca dijumpai di laut dangkal, beberapa pada
kedalaman sampai 7.000 m, beberapa di payau, di air tawar, dan di darat (Sugiarti, 2005).
Mollusca memiliki peranan penting dalam kehidupan, yaitu sebagai bahan makanan bagi
manusia, bahan baku kerajinan hiasan dan rnament, bahan tambahan pakan ternak, dan
juga dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan (Ariska, 2012).
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut:
1. Apa mollusca itu?
2. Apa echinodermata itu ?

B. Tujuan
Berdasarkan studi lapangan yang telah dilakukan, maka tujuan adanya studi
lapangan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui filum mollusca
2. Mengetahui filum echinodermata
BAB II

DASAR TEORI

Klasifikasi adalah penggolongan aneka jenis hewan atau tumbuhan kedalam


golongan-golongan tertentu. Golongan-golongan ini disusun runtut sesuai dengan
tingkatannya (hierarkinya), yaitu dimulai dari tingkatan yang lebih kecil hingga
ketingkatan yang lebih besar. Ilmu yang mempelajari prinsip dan cara
mengelompokkan mahluk hidup kedalam golongannya disebut taksonomi atau
sistematik.
Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak bertulang belakang. serta memiliki
struktur morfologi dan anatomi lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok
hewan punggung atau bertulang belakang, juga sistem pencernaan, pernapasan, dan
peredaran darah lebih sederhana dibandingkan hewan vertebrata. Avertebrata dibagi
menjadi 9 filum yaitu Protozoa, Porifera. Platyhelminthes, Nemathelminthes,
Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata, tetapi disini hanya akan
dibahas 5 filum sesuai dengan spesimen yang ditemukan ketika studi lapangan di
pulau Gili, Probolinggo. Dibawah ini adalah pembahasan dari 5 filum yang
ditemukan.

A. Filum echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos yang memiliki arti duri dan derma
yang berarti kulit.3 Hal ini menujukkan bahwa spesies yang termasuk pada filum
Echinodermata adalah spesies yang memiliki kulit luar yang berduri. Contoh dari
Echinodermata adalah bulu babi atau biasa juga disebut sebagai landak laut, teripang atau
timun laut, bintang ular, bintang laut, dan lili laut. Echinodermata ini dapat hidup menempati
berbagai macam habitat seperti zona rataan terumbu, daerah pertumbuhan algae, padang
lamun, koloni karang hidup, dan karang mati dan beting karang (rubbles dan boulders).4
Echinodermata adalah satu-satunya filum yang keseluruhan spesiesnya termasuk dalam biota
laut. Salah satunya adalah bintang laut yang banyak ditemukan di dasar laut, namun tak
jarang juga bintang laut akan ditemukan di daerah batuan karang yang ada di pinggir pantai,
dan terkadang pula terlihat berjalan di atas pasir.

A. Filum mollusca
Mollusca merupakan salah satu filum yang terbesar pada kelompok hewan, baik dalam
jumlah spesies maupun dalam jumlah individu, dua kelas terbesar dari filum Mollusca
adalah Gastropoda dan Bivalvia (Khade, 2012; Dibyowati, 2009; Omamoke, 2013).
Mollusca hidup sejak periode cambrian, terdapat lebih dari 100.000 spesies hidup dan
35.000 spesies fosil. Kebanyakan Mollusca dijumpai di laut dangkal, beberapa pada
kedalaman sampai 7.000 m, beberapa di payau, di air tawar, dan di darat (Sugiarti, 2005).
Mollusca memiliki peranan penting dalam kehidupan, yaitu sebagai bahan makanan bagi
manusia, bahan baku kerajinan hiasan dan ornamen, bahan tambahan pakan ternak, dan juga
dimanfaatkan sebagai bahan baku bangunan (Ariska, 2012).

BAB III
METODE PERCOBAAN

1. Alat:  
a. Lup.  
b. Papan bedah.
c. Alat bedah. 
2. Bahan:  
a. Holothuria sp.
b. Polymesoda erosa.
c. Anadara granosa.
d. Charonia tritonis. 

A. Skema Percobaan
o Letakkan spesimen di atas papan bedah.
o Amati dengan loupe struktur morfologi dari spesimen
tersebut.
o Gambarlah spesimen di buku kerja, lengkapi dengan
keterangan bagian-bagian tubuhnya.
o Tentukan klasifikasinya.
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan

NO Nama Spesies Filum Kelas


1 Holothuria sp. Echinodermata Holothuroidea
2 Polymesoda erosa. Mollusca Bivalvia
3 Anadara ganosa Mollusca Bivalvia
Charonia tritonis.
4 Mollusc Gastropoda

B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami menemukan beberapa spesies dari filum
Echinodermata dan filum Mollusca, antara lain timun laut (Holothuria sp.),
kerang kepah (Polymesoda erosa.), kerang darah (Anadara granosa.), kerang
terompet (Charonia tritonis.).
Klasifikasi Holothuria sp.
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Holothuriida
Famili : Holothuriidae
Genus : Holothuria Jaeger, 1833
Spesies : Holothuria sp.
Holothuria sp memiliki tubuh yang memanjang, berdaging sedang dan relatif
keras. Warna seluruh tubuhnya hitam kemerahan dan ditutupi dengan papilla
yang panjang, kecil dan rapat di permukaan dorsal. Permukaan ventral tubuh
juga dipenuhi dengan kaki tabung yang kecil dan panjangyang tersusun padat.
Klasifikasi Polymesoda erosa.
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Veroida
Famili : Corbiludae
Genus : Polymesoda Morton, 1976
Spesies : Polymesoda erosa.
Menurut Morton (1986) morfologi kerang kepah mempunyai ciri-ciri hampir
bulat (Orbicular), tebal, besar, flexsure, jelas mulai dari umbo sampai tepi
posterior, mempunyai satu atau dua lekukan. Barnes dan Rupet (1991)
menjelaskan bahwa lapisan luar (periostrakum) berwarna hijau kehitaman dan
bagian dalam berwarna putih porselin. Secara morfologi kedua keping cangkang
itu berfungsi untuk melindungi tubuh lunaknya dari serangan predator dan faktor
lingkungan, mengatur aliran air secara tetap melalui insan untuk pertukaran
udara dan pengumpulan makanan.

Klasifikasi Anadara ganosa


Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Arcoida
Famili : Arcidae
Genus : Anadara Linnaeus, 1758
Spesies : Anadara granosa.
Kerang darah mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan menutup
dengan menggunakan otot konduktor dalam tubuhnya. Cangkang pada bagian
dorsal tebal dan bagian ventral tipis. Cangkang ini terdiri atas tiga lapisan, yaitu
periostrakum, lapisan prismatic dan lapisan nakreas. Puncak cangkang disebut
umbo dan merupakan bagian cangkang paling tua. Garis-garis melingkar sekitar
umbo menunjukkan pertumbuhan cangkang. Mantel pada pelecypoda berbentuk
jaringan yang tipis dan lebar, menutup seluruh tubuh dan terletak dibawah
cangkang.
Klasifikasi Kerang Terompet (Charonia tritonis.)
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Littorinimorpha
Famili : Charoniidae
Genus : Charonia Linnaeus, 1758
Spesies : Charonia tritonis.
Spesies ini merupakan spesies gastropoda yang memiliki bentuk cangkang yang
cukup besar dan berwarna cukup cokelat keunguan dengan motif warna yang
lebih cerah pada bagian tubuh cangkangnya. Panjang cangkangnya mencapai 6
cm dan lebar 3 cm. Pada waktu masih hidup spesies ini memiliki yang cukup
panjang, memiliki kepala yang berkembang baik yang memiliki mata, tentakel
dan mulut menonjol berbentuk pipa. Juga terdapat otot-otot kaki datar yang
digunakan untuk merayap. Selain itu, pada tubuh lunak berisi organ-organ
internal yang dilindungi oleh cangkang yang berbentuk spiral.
BAB V
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpilan bahwa


1. Holothuria sp memiliki tubuh yang memanjang, berdaging sedang dan
relatif keras. Warna seluruh tubuhnya hitam kemerahan dan ditutupi
dengan papilla yang panjang, kecil dan rapat di permukaan dorsal.
Permukaan ventral tubuh juga dipenuhi dengan kaki tabung yang kecil
dan panjang yang tersusun padat.
2. Morfologi kerang kepah mempunyai ciri-ciri hampir bulat (Orbicular),
tebal, besar, flexsure, jelas mulai dari umbo sampai tepi posterior,
mempunyai satu atau dua lekukan.
3. Kerang darah mempunyai dua buah cangkang yang dapat membuka dan
menutup dengan menggunakan otot konduktor dalam tubuhnya.
Cangkang pada bagian dorsal tebal dan bagian ventral tipis.
4. Spesies ini merupakan spesies gastropoda yang memiliki bentuk
cangkang yang cukup besar dan berwarna cukup cokelat keunguan
dengan motif warna yang lebih cerah pada bagian tubuh cangkangnya.

DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk Praktikum Taksonomi Hewan 1
1 Kathy Mac Kinnon, Nature’s Treasurehouse-The Wildlife of Indonesia, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 1992), hal 2 2 Jeffrey A. McNeely dkk, Conserving
The World’s Biological Diversity. (Gland. Switzerland: IUCN, WRI, CI, WWF-US
& The World Bank, 1990), hal. 18
Chika Christianti Budiman dkk, “Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Basaan
Satu Kecamatan Ratatotok Sulawesi Utara”, JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 3
(2) 97-101, 2014, hal.98

Anda mungkin juga menyukai