Bila partikel kosmetik dibuat amat sangat kecil,maka kandungan dapat menembus sawar
jaringan, termasuk pembuluh darah, sel darah, sel paru-paru, sel otak dan bahkan DNA. Para
peneliti memperkirakan kemungkinan resiko terhadap Kesehatan akibat penggunaan kosmetik
jangka panjang sebagai berikut: kerusakan paru-paru, toksisitas sel di semua jaringan, kerusakan
DNA, gangguan bayi dalam kandungan, kanker akibat radikal bebas kosmetik yang terkena sinar
UV. United Kingdom Royal Society, sebuah Lembaga ilmiah tertua dan terpercaya di Inggris,
menetapkan bahwa setiap produk yang mengandung partikel nano harus diperlakukan sbagai zat
kimia baru, dan harus dilakukan penelitian kemanan sebelum digunakan dalam poduk konsumen,
serta harus ditulis dalam label untuk memberi informasi yang benar [ CITATION Bea \l 1033 ].
Keamanan dan aspek toksikologi menjadi perhatian penting system penghantaran obat
menggunakan partikel nano. Masih banyak kontriversi terkait kemanan partikel nano. Nanokarier
yang digunakan untuk aplikasi medis harus bersifat biokopatibel (mampu berintegrasi dengan
system biologis tubuh tanpa merangsang respons imun atau efek negative lain) dan tidak toksik
untuk system biologis tubuh. Efek samping partikel nano dipengaruhi oleh berbagai faktor
meliputi:ukuran, bentuk, jumlah, sifat kimiawi permukaannya, cara pemberian, dan reaksi
dengan system imun (terutama makrofag dan granulosit)[ CITATION Bro10 \l 1033 ].
Partikel dalam ukuran mikroskopik yang dianggap aman, belum tentu juga aman dalam
ukuran nano karena perbedaan sifat fisikokimianya. Oleh karena itu, uji toksikologi diperlukan
untuk setiap sediaan nanokarier yang baru. Pada dasarnya, partikel yang lebih kecil, volumenya
lebih kecil, tetapi luas area permukaan lebih besar sehingga lebih reaktif karena interaksi dengan
lingkungan yang lebih banyak. Partikel dalam ukuran nano dapat menjadi allergen, iritan, hapten
dan cross reactant[ CITATION Wil12 \l 1033 ]. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat
(United States Food and Drug Administration/US FDA) telah mengeluarkan panduan mengenai
uji keamanan dan toksikologi pada hewan coba yang harus dilakukan sebelum produk nano
mendapat ijin untuk dapat dilakukan uji klinis pada manusia, yang kemudian untuk mendapatkan
ijin dipasarkan pada khalayak luas.
Metode Pembuatan
Pembuatan nanopartikel dapat diklasifikasikan secara luas menjadi dua kategori yaitu
[ CITATION Abd \l 1033 ] :
1. Proses top-down
Proses top-down terdiri atas pengurangan ukuran partikel yang lebih besar
menjadi partikel yang lebih kecil dengan menggunakan teknik penggilingan yang
bervariasi seper sperti penggilingan media, mikrofluidisasi dan homogenisasi tekanan
tinggi. Tidak ad pelarut keras yang dugunakan dalm teknik ini. Walaupun demikian,
semua proses penggilingan media membutuhkan energi yang tinggi dan tidak efisien.
Pertimbangan terhadap banyaknya panas yang dihasilkan material yang temolabil
menjadi sulit.
2. Proses bottom-up
Pembuatan bottom-up berupa pembentukan nanostruktur atom demi atom atau
molekul demi molekul. Pada pendekatan bottom-up, obat dilarutkan dalam pelarut
organic dan kumudian diendapkan pada penambahan antisolvent dalam adanya stabilizer.
Nano partikel sangat banyak digunakan dalam system penghantaran obat kosmetik dan
sediaan dermal. Nano partikel tersebut memiliki beberapa jenis yang sering digunakan dalam
kosmetik dan sediaan dermal yaitu Solid Lipid Nano Particles, Nanostructured Lipid Carrier, dan
Lipid Drug Conjugates Nanoparticles. Pemilihan metode pembuatan nano partikel bergantung
dengan karakter fisikokimia dari polimer dan obat yang akan dimasukkan. Adapun metode yang
telah dilakukan dalam pabrik antara lain kalsium karbonat, solid-lipid nanopartikel dan
nanostructured lipid carrier serta polimer nanopartikel dan electroporation, namun yang paling
banyak digunakan adalah metode double emulsion dan evaporasi serta solvent evaporations
[ CITATION Yad12 \l 1033 ].
Salah satu contoh sediaan nanokosmetik adalah krim, beberapa metode pembuatan
nanopartikel untuk krim antara lain high speed homogenization (HSH), ultrasound, high pressure
homogenization (HPH), solvent emulsification (SE), solvent injection/solvent displacement dan
membrane contractor [ CITATION Dwi13 \l 1033 ].
Bahan dan alat yang digunakan pada jurnal peningkatan stabilitas emulsi krim
nanopartikel untuk mempertahankan kelembaban kulit oleh Dwinna Rahmi et al, 2013 yaitu :
Bahan yang dipakai adalah asam stearat, cetil alkohol, cetil stearil alkohol, gliserin, dan olive oil.
Alat yang digunakan adalah Mixer merk Labortechnik dipakai untuk pembuatan krim
konvensional dan alat Ultrasonic Processor merk Chrom Tech. dipakai sebagai reaktor untuk
menghasilkan krim nanopartikel, Particle Size Analizer (PSA).
Proses pembuatan krim yaitu : Fasa lemak yaitu asam stearat, cetil alkohol dan cetil
stearil alkohol disiapkan lalu dicairkan dengan water bath pada suhu 70oC. Sementara itu fasa
cair yaitu gliserin dan air demineral juga dipanaskan pada suhu 55oC. Homogenkan fasa cair
dengan memasukkan fase lemak sedikit demi sedikit menggunakan alat mixer. Penghomogenan
dilakukan dengan motor pengaduk pada kecepatan 1000 rpm menghasilkan krim biasa.
Lanjutkan homogenisasi menggunakan alat ultrasonik dengan diameter getaran < 10 mm untuk
menjadikan nanopartikel (selanjutnya disebut krim nanopartikel). Produk krim nanopartikel
dimasukkan kedalam wadah kaca yang sudah dibersihkan dan disterilkan. Terakhir tutup dan
simpan didalam pendingin.
Stabilitas emulsi diukur dengan cara memasukkan sampel ke dalam suatu wadah dan
ditimbang beratnya. Wadah dan bahan tersebut dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 450C
selama 1 jam kemudian dimasukkan ke dalam pendingin bersuhu 00C selama 1 jam dan
dikembalikan lagi ke dalam oven bersuhu 450C selama 1 jam. Pengamatan dilakukan terhadap
kemungkinan terjadinya pemisahan air dari emulsi. Bila terjadi pemisahan, emulsi dikatakan
tidak stabil dan tingkat kestabilannya dihitung berdasarkan persentase fasa terpisahkan terhadap
emulsi keseluruhan. Stabilitas emulsi dihitung berdasarkan rumus berikut : Stabilitas Emulsi
(SE) (%) : (Berat fasa yang tersisa/Berat total bahan emulsi) x 100%.
Jenis-jenis Nano Kosmetik (Skin care)
Dalam bidang kosmetologi, penggunaan teknologi nano sangat berkembang dalam
pembuatan kosmetik. Dengan tujuan lebih meningkatkan penampilan dan kegunaannya.
Berbagai jenis kosmetik hasil produksi teknologi tersebut dipasarkan ke masyarakat dan menjadi
pilihan terkini konsumen untuk mendapat hasil lebih sempurna. Beberapa contoh penggunaan
nano kosmetik (skincare) adalah anti aging, uv protection, anti acne, gel nanoparticles, dan
sediaan krim.
Formulasi
Produk krimanti penuaan merupakan salah satu produk yang banyak dikembangkan
dengan teknologi nano. Retinoid merupakan pelopor sediaan nano untuk anti penuaan. Di
pasaran telah beredar sediaan nanosom pro retinol A untuk membantu mengurangi kerutan dan
mengencangkan kulit. Mekanismenya melalui hiperplasia epidermal, perangsangan sintesis
kolagen, hambatan matriks metaloproteinase yang memecah kolagen, dan memengaruhi
melanogenesis sehingga mencerahkan dan memperbaiki tampilan kulit yang rusak [ CITATION
Ari15 \l 1033 ].
Kebanyakan antioksidan bersifat tidak stabil karena sangat sensitif terhadap radiasi UV
dan oksigen. Beberapa antioksidan juga menimbulkan pewarnaan. Hal-hal tersebut menyebabkan
sulit untuk membuat sediaan antioksidan topikal yang dapat diterima dari segi estetik.
Memasukkan antioksidan ke dalam nanokarier yang sesuai akan meng-hasilkan produk anti
penuaan yang lebih efektif karena memperbaiki kelarutan, permeabilitas, dan stabilitas [ CITATION
Mon14 \l 1033 ].
Evaluasi sediaan
Evaluasi mutu fisik sediaan krim nano kosmetik adalah sebagai berikut :
1. Pengamatan stabilitas fisik sediaan
2. Cycling test
3. Pemeriksaan homogenitas
4. Pengukuran pH sediaan
5. Pengujian daya sebar
6. Penentuan viskositas
7. Uji sentrifugasi
8. Pengukuran tegangan antar muka
9. Penentuan ukuran partikel nanokrim menggunakan alat particle size analyzer.
Contoh Sediaan di Pasaran atau Market
Beberapa produk dipasaran yang telah menggunakan nano teknologi dalam bidang
kosmetik adalah sebagai berikut [ CITATION Bea \l 1033 ]:
Merek Produk Nanopartikel
Christian Dior Foundation spf 25 100-200 nm spheroids
200-600 nm rods (length)
Clarins Foundation spf 15 100 nm rods (length)
100-200 nm plates (length)
Lancome Foundation spf 12 20-80 nm spheroids
Daftar Pustaka