Anda di halaman 1dari 4

Hari kebangkitan dimulai setelah peniupan Sangkakala oleh Malaikat Israfil,

atas perintah Allah Ta’ala. Berapa kali sangkakala itu ditiup? Berkaitan
dengan masalah ini, ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama
tentang berapa kali Sangsakala di tiup. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan
Ibnu Katsir menyatakan ada tiga kali tiupan. Pendapat ini pula yang dipilih
oleh Syaikh Sholih Alu Syaikh ketika beliau menjelaskan kitab al-Aqidah al-
Wasithiyah.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyatakan bahwa al-Qur‘an mengabarkan


tiga kali tiupan. Tiga tiupan sangsakala ini adalah

Pertama, ialah tiupan al-faz’u (tiupan yang mengejutkan), sebagaimana


disebutkan dalam surat An-Naml ayat 87. Allah Ta’ala berfirman:

ِ ‫ت َو َم ْن فِي اْأل َ ْر‬


)87( ُ‫ض إِالَّ َم ْن شَا َء هللا‬ ِ ‫اوا‬ َّ ‫ع َم ْن فِي ال‬
َ ‫س َم‬ ُّ ‫َويَ ْو َم يُ ْنفَ ُخ فِي ال‬
َ ‫ص ْو ِر فَفَ ِز‬

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang
di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki
Allah.” (QS. An-Naml: 87)

Kedua, yaitu tiupan ash-sha’iq (tiupan yang mematikan), dan


yang ketiga adalah tiupan qiyam (bangkit). Dua macam tiupan ini terangkum
dalam firman Allah Ta’ala:

‫ض إِالَّ َم ْن شَا َء هللاُ ث ُ َّم نُ ِف َخ فِ ْي ِه أ ُ ْخ َرى فَإِذَا هُ ْم قِيَا ٌم‬ِ ‫ت َو َم ْن فِي اْأل َ ْر‬
ِ ‫اوا‬ َّ ‫صعِقَ َم ْن فِي ال‬
َ ‫س َم‬ َ َ‫ص ْو ِر ف‬
ُّ ‫َونُ ِف َخ فِي ال‬
)68( َ‫ظ ُر ْون‬ ُ ‫يَ ْن‬

“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian sangkakala itu ditiup sekali
lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannnya masing-
masing).” (QS. Az-Zumar: 68).

Inilah tiga kali tiupan yang disampaikan oleh Syaikhul Islam ibnu
Taimiyah rahimahulah. (Majmu’ Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
4/260-261).

Sebagian ulama lagi berpendapat ada dua tiupan. Inilah pendapat Syaikh
Muhammad bin Sholih al-‘Utsaimin rahimahullah. Tiupan Sangsakala
pertama berfungsi sebagai tiupan yang mengejutkan dan membuat pingsan
semua makhluk, baik yang di langit maupun di bumi, kecuali yang
dikehendaki Allah Ta’ala. Sedangkan tiupan kedua berfungsi untuk
membangkitkan semua makhluk dari kuburnya. Setelah tiupan yang kedua
ini, bangkitlah manusia dari liang kuburnya untuk menghadap Rabb semesta
alam. (Syarhu Lum’at al I’tiqad, Tahqiq Asyraf Abdul Maqsud, hal. 114)

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/7368-hari-


kebangkitan.html

Setelah tiupan ash-sha’iq (tiupan yang mematikan), maka matilah yang di


langit dan di bumi kecuali yang dikehendaki Allah Ta’ala. Lalu
Allah Ta’ala menurunkan hujan yang membasahi bumi dan menumbuhkan
jasad manusia dari tulang ekornya. Jasad-jasad manusia ini tumbuh seperti
tumbuhnya sayuran yang disirami hujan. Allah Ta’ala berfirman:

)11( َ‫اء َما ًء ِبقَ َد ٍر فَأ َ ْنش َْرنَا بِ ِه بَ ْل َدة ً َم ْيتًا َكذَلِكَ ت ُ ْخ َر ُج ْون‬ َّ ‫َوالَّذِي ن ََّز َل ِمنَ ال‬
ِ ‫س َم‬

“Dan Rabb yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan)
lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan
dikeluarkan (dari dalam kubur).” (QS. Zukhruf: 11)

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫اس ث ُ َّم يُ ْنفَ ُخ فِ ْي ِه أ ُ ْخ َرى فَإِذَا هُ ْم‬ َ ‫الظ ُّل – نُ ْع َما ُن الشَّاكُّ – فَت َ ْنبُتُ ِم ْنهُ أ َ ْج‬
ِ َّ‫سا ُد الن‬ ِّ ِ ‫الط ُّل أ َ ْو‬
َّ ُ‫ط ًرا َكأَنَّه‬
َ ‫ث ُ َّم ي ُْر ِس ُل هللاُ َم‬
ُ ‫قِيَا ٌم يَ ْن‬
َ‫ظ ُر ْون‬

“Kemudian Allah menurunkan hujan bagaikan gerimis atau awan. Maka


tumbuhlah darinya jasad-jasad manusia. Kemudian ditiup kembali
Sangsakala untuk kedua kalinya, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
(putusan masing-masing).” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no.
5233)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahu umatnya bahwasanya


mereka akan dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak
berpakaian dan belum dikhitan, lalu dikumpulkan di padang Mahsyar.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ً‫غ ْرال‬ ُ َّ‫يَا أ َيُّ َها الن‬


ُ ً ‫اس ِإنَّ ُك ْم ت ُ ْحش َُر ْونَ إِلَى هللاِ ُحفَاة‬
ُ ً ‫ع َراة‬

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan menuju Allah


Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum
dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 3349 dan Muslim,
no. 2860, dari sahabat ‘Abdullah ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma).
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bertanya, “Apakah laki-laki dan wanita saling
melihat satu sama lain?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

ٍ ‫ض ُه ْم إِلَى بَ ْع‬
‫ض‬ ُ ‫ش ُّد ِم ْن أ َ ْن يَ ْن‬
ُ ‫ظ َر بَ ْع‬ َ َ ‫اَأل َ ْم ُر أ‬

“Keadaannya jauh lebih berat dari sekedar melihat satu sama lain.” (Hadits
shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102).

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/7368-hari-


kebangkitan.html
Allah sebagai pencipta langit dan bumi seisinya telah menciptakannya pertama kali. Allah
mampu menciptakan pertama kali, tentu mampu pula untuk menghidupkannya kembali.
Allah berfirman: “Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian
kembali (menghidupkan)nya, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah
bagiNya…” (QS. Arrum: 27).
Allah berfirman: “sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami
akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang
akan melaksanakannya.” (QS. Al Anbiya’: 104).
Allah berfirman memerintahkan Rasul-Nya untuk membantah alasan orang yang
mengingkari kekuasaan Allah menghidupkan kembali mayat yang telah menjadi tulang-
belulang:, “Katakanlah, “ia akan dihidupkan oleh Rabb yang menciptakannya kali yang
pertama. Dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk.” (QS. Yasin: 79).

b. Bumi yang kering dan tandus akan hijau kembali dan tumbuhan yang mati akan bergerak
subur setelah disirami hujan. Dzat Yang mampu menghidupkan tumbuh-tumbuhan setelah
mati, tentu mampu menghidupkan orang-orang yang sudah mati.
Allah berfirman, “Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)Nya bahwa kamu melihat
bumi itu kering tandus, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan
subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati.
Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat: 39).
Allah berfirman, “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya, lalu Kami
tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-bijian tanaman yang diketam, dan pohon
kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun untuk menjadi rezki
bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang mati (kering).
Seperti itulah terjadinya kebangkitan.” (QS. Qaaf: 9-11).

Orang-orang yang mengingkari siksa kubur dan keni’matannya mengira hal itu suatu perkara
yang mustahil serta bertolak belakang dengan kenyataan karena apabila kubur digali, tidak
akan didapati seperti semula, tidak bertambah luas dan tidak pula bertambah sempit. Dugaan
mereka ini jelas tidak benar menurut syara, indera, dan akal

Anda mungkin juga menyukai