Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

“EFEK DIURETIK FUROSEMID ORAL DENGAN FUROSEMID

INTRA PERITONEAL (IP) PADA MENCIT DDY “

DOSEN PENGAMPU:

Apt. Dra. Sujati Woro Indijah, M.Si.

Apt. Yudha Sukowati, M.Farm.

Nama Kelompok I
Kelas DF 2-20 B:

Anissa Amalia Arasi (332198420175)

Bayu Praskoso (332198420119)

Cindy Safitri (332198420005)

Cintya Vilyana (332198420125)

Clausia Dechika (332198420228)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 1


Dea Perdana Putri (332198420170)

Eka Dosma Siagian (332198420026)

FAKULTAS FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


IKIFA JAKARTA
2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 2


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya
sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar laporan ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut tugas penyusunan laporan praktikum ini :
a.Laporan:
- Clausia Dechika
- Dea Perdana Putri
b.Perhitungan Volume Dosis:
- Annisa Amalia Arasyi
- Bayu Praskoso
c.Pembuatan Sediaan :
- Eka Dosma Siagian
d.Analisis Data:
- Cindy Safitri
- Cintya Vilyana

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
laporan praktikum ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
laporan praktikum ini.

Jakarta, 20 Oktober 2021


Tim Penyusun.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 3


DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................... 6
PENDAHULUAN .................................................................................. 6
A. Latar Belakang.....................................................................................4
B. Tujuan Percobaan ............................................................................... 7

BAB II .................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Teori Dasar...........................................................................................6
B. Uraian Bahan dan Obat ...................................................................... 9
C. Karakteristik Hewan Coba ................................................................. 8

BAB III ................................................................................................. 13


PROSEDUR PENELITIAN .................................................................. 13
A. Alat dan Bahan.....................................................................................9
B. Prosedur Kerja......................................................................................9
C. Perhitungan Volume Dosis.................................................................12
D. Pembuatan Sediaan............................................................................. 15

BAB IV ................................................................................................. 20
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 20
A. Hasil Analisis Data........................................................................... 20
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 4
B. Pembahasan ...................................................................................... 25

BAB V .................................................................................................. 26
KESIMPULAN ..................................................................................... 26

DAFTAR PUSAKA.............................................................................. 28

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 5


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk mempertahankan homeostatis, ekskresi air dan elektrolit pada asupan
harus melebihi ekskresi karena sebagian dari jumlah air dan elektrolit tersebut akan
diikat dalam tubuh. Jika asupan kurang dari ekskresi maka jumlah zat dalm tubuh
akan ekurang. Kapasitas ginjal untuk mengubah ekskresi natrium sebagai respont
terhadap perubahan asupan natrium akan sangat besar. Hal ini sesuai utuk air dan
kebanyakan elektrolit lainnya seperti klorida, kalium, hidrogen, magnesium dan
fosfat.

Pengeluaran urin atau diuresis dapat diartikan sebagai penambahan produksi


volume urin yang dikeluarkan dan pengeluaran jumlah zat zat terlarut dalam air.
Obat-obatan yang menyebabkan suatu keadaan meningkatnya aliran urine disebut
Diuretik. Obat-obat ini merupakan penghambat transpor ion yang menurunkan
reabsorbsi Na+ dan ion lain seperti Cl+ memasuki urine dalam jumlah lebih banyak
dibandingkan dalam keadaan normal bersama-sama air, yang mengangkut secara
pasif untuk mempertahankan keseimbangan osmotic. Perubahan Osmotik dimana
dalam tubulus menjadi meningkat karena Natrium lebih banyak dalam urine, dan
mengikat air lebih banyak didalam tubulus ginjal. Dan produksi urine menjadi lebih
banyak.

Dengan demikian diuretic meningkatkan volume urine dan sering mengubah


PH-nya serta komposisi ion didalam urine dan darah. Diuretik adalah obat yang
dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis mempunyai dua
pengertian, pertama menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi
dan yang kedua menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dalam air.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 6


Praktikum kali ini akan membahas dalam bab farmakologi obat dengan sub-bab
rute pemberian obat agar kita dapat mengetahui kaitan antara rute pemberian obat
dengan waktu cepatnya reaksi obat yang ditampakkan pertama kali. Di dalam
farmakologi sebagai ilmu yang berbeda dari ilmu lain secara umum pada
keterkaitannya yang erat dengan ilmu dasar maupun ilmu klinik sangat sulit mengerti
farmakologi tanpa mengetahuan tentang fisiologi tubuh, biokimia, dan ilmu
kedokteran klinik. Dalam ilmu farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan
ilmu farmasi atau tentang kefarmasian yaitu: ilmu cara membuat, menformulasi ,
menyimpandan menyediakan obat.

B. Tujuan Percobaan

Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat :

1. Mempraktekkan d a n mengamati pengaruh efek obat diuretik dengan


furosemid pada hewan coba mencit jantan.

2. Membandingkan onset dan durasi tidur .

3. Melakukan anastesi binatang percobaan secara oral.

4. Membandingkan presentase diuretika tiap kelompok.

5. Menetapkan golongan diuretik kuat-sedang-lemah.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 7


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dasar.
Diuretik adalah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan
urin.Istilah diuresis mempunyai dua pengertian, pertama menunjukkan adanya
penambahan volume urin yang diproduksidan yang kedua menujjukan jumlah
pengeluaran (kehilangan) zat-zat terlarut dalam air.Fungsi utama diuretik adalah
untuk memobilisasi cairan edema, yang berarti mengubah keseimbangan cairan
sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstra sel kembal imenjadi normal
(Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2007).

Golongan obat diuretik yang umum diresepkan contohnya Furosemide


dan Spironolakton. Efek samping dari penggunaan jangka panjang bisa berupa
hipokalemi (kadar kalium 0rendah dalam darah), dan hiperurisemia (kadar asam
urat meningkat dalam darah). Penggunaan diuretik harus dihindari pada pasien
tekanan darah tinggi disertai kencing manis (diabetes) atau pada penderita
kolesterol. (Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2007). Pengaruh diuretik
terhadap ekskresi zat terlarut penting artinya untuk menentukan tempat kerja
diuretik dan sekaligus untuk meramalkan akibat penggunaan suatu diuretik.

Secara umum diuretik dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu


(Ganiswara, 2007):

1. Diuretik osmotik

2. Penghambat mekanisme transport elektrolit dan secara khusus, obat diuretik

yang dapat menghambat transport elektrolit di tubuli ginjal terdiri atas :

a) Penghambat karbonik anhidrase.

b) Benzotiadiazid

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 8


c) Diuretik hemat kalium

d) Diuretik kuat

Sebagian besar diuretika bekerja pada segmen anatomis tunggal dari


nefron ginjal. Karena segmen ini punya fungsi- fungsi transport yang khusus.
Kerja dari setiap diuretik paling dapat dimengerti dengan baik dalam hubungan
antara titik tangkap kerjanya pada nefron dan fisiologi normal dari segmen
tersebut (Katzung, 2001).

Pada umumnya diuretik dibagi dalam beberapa kelompok, yakni (Tjay,


2002) :

1. Diuretik lengkungan : Furosemid, bumetanida, dan etakrinat

2. Diuretik penghemat kalium : Antagonis aldosteron, spironolakton, amilorida,


dan triamteren.

3. Diuretik Osmotik : Mannitol dan Sorbitol.

4. Penghamabat anhidrasi karbonat : Asetazolamid.

5. Diuretik Tiazid : HCT, Klortalidon, mefrusida, indapamida. berbagai teori


berdasarkan sifat obat anestetik,misalnya penurunan transmisi sinaps, penurunan
konsumsi oksigen dan penurunan aktivitas listrik SSP.

B. Uraian Bahan dan Obat


a. Furosemide
Nama resmi : Furosemide

Nama lain : 4-Chloro-2- (furan-2-ylmethyl)amino)-5-


sulfamoylbenzoic acid

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 9


Pemerian : Serbuk hablur, hampir putih sampai kuning; praktis tidak
berbau.

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam aseton;
dimetilformamida dan larutan alkali hidroksida.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 10


Khasiat : Diuretik, mengatasi edema dan hipertensi.

Mekanisme kerja : bekerja dengan cara menghambat kotransporter luminal Na-K-Cl dari
loop Henle, dengan mengikat ke kanal klorida, sehingga menyebabkan
kehilangan natrium, klorida, dan kalium dalam urin.

: 40-80 mg
Dosis
-dosis percobaan oral -> konversi ke mencit

40-80mg/60kg x 12,3 x 0,02 kg = 0.164-0,328 mg/20 g mencit.

C. Karakteristik Hewan Coba

Mencit (Mus musculus)

1. Masa pubertas : 35 hari

2. Masa beranak : Sepanjang tahun

3. Masa hamil : 19-20 hari

4. Jumlah sekali lahir : 4-12 ekor (6-8 biasanya)

5. Lama Hidup : 2-3 tahun

6. Masa laktasi : 21 hari

7. Frekuensi kelahiran : 4 tiap tahun

8. Suhu tubuh : 37,9oC-39,2oC

9. Laju respirasi : 136-216 per menit

10. Tekanan darah : 147 per 106 mmHg

11. Volume darah : 7,5 % berat badan 1,5 cc

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 11


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 12
BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


1. Alat-alat :

• Timbangan hewan
• Disposible spuit 1 mL
• Sonde oral mencit
• Kandang metabolisme mencit
• Alat gelas sesuai kebutuhan
• Timer

2. Bahan-bahan :
• Larutan NaCL 3,6 %
• Tablet Furosemid @ 40 mg.
• Tablet HCT @ 25 mg
• Gom 2 %
• Mencit Putih Jantan ( 20 - 25 g )

B. Prosedur Kerja
1. Semua mencit dipuasakan 18 jam
2. Menggunakan kandang bulat ambil 6 mencit untuk tiap meja.
3. Beri nomor mencit pada ekor (kelompok 1:no1-6) , kemudian timbanglah

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 13


Gambar 3.1. Penandaan Ekor Mencit.

4. Hitunglah dosis: NaCL 3,6%, F40 & mL Gom 2% untuk kontrol N


5. Gambarlah volume Spuit

Gambar spuit N-or dan N-ip (NaCl dan obat B(ml) sama)

No.4 0,60
No.5 0,68
No.2 0,61

No.3 0,65

No.1 0,78

No.6 0,66

1 mL
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 14
Gambar 3.2. Penandaan Volume Spuit.

6. Isilah kedua sonde baik induktor maupun perlakuan.


7. Tiap mencit diberi per-oral NaCL 3,6 % lalu disusul dengan perlakuan.
8. Tempatkan masing-masing mencit dalam kandang metabolisme individual diuretik.

Gambar 3.3. Penampungan Urin Mencit.


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 15
9. Catat VUT tiap jam da nhitung VUT 3 jam.
10. Hitung efek diuretik tiap kelompok perlakuan dengan kriteria :
VUT/VCB x 100% = 40-80% diuretik lemah
81-100% diuretik sedang
> 100% diuretik kuat
11. Buatlah laporan dan serahkan kepada pengawas.

C. Perhitungan Dosis Volume


- Anisa Amelia (3321984)
- Bayu Praskoso (3321984)

 Perhitungan :
Grup 1 = Fu-oral vs Fu-ip
Sediaan yang tersedia: NaCl 3,6%, Trag 1/2%, Fu 4 mg/12ml.

No Perla Berat NaCl obat


cit kuan (g) A(ml) jam B(ml)
1 Fu-or 32 0,8 9,01 0,78
5 Fu-or 28 0,7 9,38 0,68
19 Fu-or 26 0,7 9,28 0,63
23 Fu-or 23 0,6 9,30 0,56
Rata-rata

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 16


2 Fu-ip 25 0,6 9,04 0,61
6 Fu-ip 27 0,7 9,42 0,66
20 Fu-ip 24 0,6 9,08 0,59
24 Fu-ip 29 0,7 9,21 0,71
Rata-rata
3 N-or 26 0,65 9,20 0,65
9 N-or 28 0,70 9,41 0,70
15 N-or 33 0,83 9,51 0,83
21 N-or 28 0,70 9,36 0,70
Rata-rata
4 N-ip 24 0,60 9,30 0,60
10 N-ip 28 0,70 9,47 0,70
16 N-ip 24 0,60 9,30 0,60
22 N-ip 26 0,65 9,23 0,65
Rata-rata

 Perhitungan dosis, volume NaCl dan volume obat:


1. Furosemid 40mg (oral) =mg
vol =
2. Sediaan NaCl yang tersedia 3,6%

a) Mencit no1 dengan berat 32g


NaCl yang diberikan:Volume furosemid:
b) Mencit no5 dengan berat 28g
NaCl yang diberikan:
Volume furosemid:
c) Mencit no19 dengan berat 26g
NaCl yang diberikan:
Volume furosemid:
d) Mencit no23 dengan berat 23g
NaCl yang diberikan:
Volume furosemid:

3. Furosemid 40mg (i.p)


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 17
a) Mencit no2 dengan berat 25g
NaCl yang diberikan:
Volume furosemid:
b) Mencit no6 dengan berat 27g
NaCl yang diberikan:
Volume furosemid:
c) Mencit no20 dengan berat 24g
NaCl yang diberikan:
Volume furosemid:
d) Mencit no24 dengan berat 29g
NaCl yang diberikan:
Volume furosemid:

4. Normal oral
Sediaan tragakan 1/2%

a) Mencit no 3 dengan berat 26g


NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :
b) Mencit no 9 dengan berat 28g
NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :
c) Mencit no 15 dengan berat 33g
NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :
d) Mencit no 21 dengan berat 28g
NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :

5. Normal i.p

a) Mencit no 4 dengan berat 24g


NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :
b) Mencit no 10 dengan berat 28g
NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :
c) Mencit no 16 dengan berat 24g
NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 18


d) Mencit no 22 dengan berat 26g
NaCl yang diberikan :
Volume tragakan :

D. Pembuatan Sediaan.
- Eka Dosma Siagian (33219842006)

Perla- dosis sediaan untuk


kuan Human m'cit vol obat ad vol (ekor) Etiket
(mg/60kg) (mg/20g) (ml) (mg) (ml)
Induktor 0.5 900 25 NaCl 3,6%
Normal/pembawa 0.5 1000 50 Gom 2%
Sediaan induk Fu 40 mg/tabl 40 10 Fu 4 mg/ml
Fu40 40 0.164 0.49 4,92mg 14,7ml 30 Fu 4,92 mg/14,7 ml
Pembuatan sediaan diuretik Sept 22

6. Perhitungan

AED Fu 40 = 40mg/60kg x 12,3 x 0,02 kg = 0.164 mg

Obat (mg) = 30 x 0.164 mg = 4,92mg

Volume sediaan = 30 x 0.49 = 14,7 ml

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 19


7. Cara Pembuatan :

1. Timbang 1 gram Nacl masukkan beaker glass, tambahkan aquadest sedikit demi sedikit ad 25
ml. Beri Etiket : Nacl 3,6 %.

2. Timbang gom 2 gram masukan kebeaker glass, tambahkan aquadest sedikit demi sedikit ad 50
ml. Beri etiket : Gom 2%.

3. Buat sediaan induk Furosemid : ambil 1 tablet furosemid, gerus ad halus tambahkan gom
sedikit demi sedikit ad 10 ml. Beri etiket : Furosemid 4 mg/ml

4. Ambil sediaan induk sebanyak 4,92 mg, Tambahkan gom sedikit demi sedikit ad 9,78 ml.
Beri Etiket : Fu 4,92mg mg / 14,7 ml

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Data :

- Cindy Safitri (332198420005)

- Cynthia Vilyana (332198420125)

A. Hasil
Uji Komparasi Efek Diuretik Furosemid oral - Furosemid ip
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 20
Data memuat 6 perlakuan : Fu40 mg ( F-or dan F-ip ) dan Normal ( N-or dan N-ip ).

Tanggal percobaan : 11 Oktober 2021.

Tabel 4.1. Data Hasil Rute Diuretik.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 21


Perlakuan Onset (‘) Efek (%) Kesimpulan

F-or 34,75 77,78% lemah

F-ip 25 102,71% kuat

N-or 61 57,29% normal

N-ip 33,75 19,68% normal

Tabel 4.2. Rata-Rata Mencit dan Persen Efek Tiap Perlakuan.

 Perhitungan:

1. F-or = 1,05/1,35 x 100% = 77,78%

2. F-ip = 1,325/1,29 x 100% = 102,71%

3. N-or = 0,825/1,44 x 100% = 57,29

4. N-ip = 0,25/1,27 x 100% = 19,68%%

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 22


Diuretik
120

100

80

60

40

20

0
F-or F-ip N-or N-ip

onset %efek

Gambar 4.1. Diagram atau Grafik Onset dan Persen Efek Diuretik.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 23


%VUT jam ke

Perlakuan 1 2

F-or 51,85% 25,92%

F-ip 75,58% 27,13%

N-or 32,99% 24,30%

N-ip 17,72% 1,97%

Tabel 4.3. Rata – Rata VUT Tiap Jam atau Perlakuan.

 PERHITUNGAN :

1. F-or = %jam 1 = 0,7/1,35 x 100= 51,85%

%Jam 2= 105-0,7/1,35 x 100% = 25,92%

2. F-ip= % jam 1 = 0,975/1,29 x 100% = 75,58%

% jam 2= 1,325-0,975/1,29 x 100%= 27,13%

3. N-or= % jam 1 = 0,475/1,44 x 100% = 32,99%

% jam 2 = 0,825-0,475/1,44 x 100 %= 24,30%

4. N-ip = % jam 1 = 0,225/1,27 x 100% = 17,72%

% jam 2 = 0,25 –0,225 /1,27 x 100% = 1,97%

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 24


RATA-RATA % DIURETIK
80
70
60
50
40
30
20
10
0
F-or F-ip N-or N-ip

jam ke 1 jam ke 2

Gambar 4.2. Persen efek diuretik tiap jam

B. Pembahasan

1. Pada praktikum ini dilakukan uji coba efek diuretik Furosemide.

2. Bila di kolerasi dengan normal ( harus nya 20-40% ) → 50% data

→ N IP - N ORAL & FU 40- ORAL MEMILIKI EFEK DIURETIK LEMAH ( 41 – 79% )

→ FU 40- IP MEMILIKI EFEK DIURETIK KUAT ( < 100% )

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 25


BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Keempat perlakuan berefek diuretik karena memiliki % efek diuretik lebih besar dibandingkan

dengan kelompok Normal ( N ).

2. Efek furosemide 40-ip lebih besar dari furosemide 40-oral.

3. Onset furosemide 40-oral lebih besar dari furosemide 40-ip, onset N-or lebih besar dari N-ip.

4. Furosemide 40-ip merupakan diuretik kuat , furosemide 40-or merupakan diuretik lemah .

5. Terdapat hubungan positif dosis dengan efek/onset pada Fu 40 oral dan Fu 40 ip.

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 26


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 27
DAFTAR PUSAKA

1. Anonim, Daftar Obat Esensial Nasional. 2008. Jakarta Departemen Kesehatan Republik
Indonesia

2. Anonim, Farmakope Indonesia edisi III. 1979. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

3. Anonim, Famakope Indonesia edisi IV. 1995. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indoesia.

4. Handoko, T, Suharto, B. Farmakologi dan Terapi edisi IV. 1995. Jakarta : Bag Farmakologi
FKUI Jakarta 5. Pengantar Praktikum Farmakologi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 28


LAMPIRAN

Gambar 3.1. Penandaan Ekor Mencit

Gambar 3.2. Penandaan Volume Spuit

Gambar 3.3. Penampungan Urine Mencit.

Gambar 4.1. Diagram atau Grafik Onset dan %Efek Diuretik

Gambar 4.2. Persen Efek Diuretik

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA 29

Anda mungkin juga menyukai