TA 2021/2022
1. Ekstrak yang tidak mengandung pelarut atau bahan tambahan lain dinamakan…
A. Ekstrak tambahan
B. Ekstrak standar
C. Other extract
D. Ekstrak non alami
E. Ekstrak murni
2. Penggunaan industri farmasi dengan ekstrak sebagai bahan dengan komoditi
bahan baku obat dengan teknologi fitofarmasi diproses menjadi obat jadi, berarti
ekstrak tumbuhan sebagai…
A. Bahan awal
B. Bahan antara
C. Produk jadi
D. Bahan aktif
E. Bahan penambah
3. Penggunaan ekstrak tumbuhan yang dapat diproses lagi menjadi fraksi-fraksi, isolat
senyawa tunggal ataupun tetap sebagai campuran dengan ekstrak lain disebut…
A. Bahan awal
B. Bahan antara
C. Produk jadi
D. Bahan aktif
E. Bahan penambah
4. Standardized extract dalam Farmakope Eropa merupakan ekstrak tipe…
A. Tipe A
B. Tipe B
C. Tipe C
D. Tipe D
E. Tipe E
5. Ekstrak yang distandarisasi berdasarkan proses produksinya adalah…
A. Adjusted ectract
B. Standardized extract
C. Other extract
D. Native extract
E. Non native extract
6. Ekstrak yang merupakan ekstrak yang pelarutnya telah diuapkan sampai batas
tertentu (kadar air > 10-20%, bahkan 30%) disebut…
A. Extractum liquidum
B. Extractum spissum
C. Extractum siccum
D. Extractum semi solidum
E. Extractum liquifactum
7. Jika tidak dinyatakan lain pada masing-masing monografi, tiap ml ekstrak
mengandung bahan aktif dari 1 g simplisia yang memenuhi syarat
merupakan ketentuan dari…
A. Extractum liquidum
B. Extractum spissum
C. Extractum siccum
D. Extractum semi solidum
E. Extractum liquifactum
8. Seorang mahasiswa ingin mengekstraksi buah okra dengan cara perkolasi. Tentukan
cara ekstraksi perkolasi berdasarkan Farmakope Indonesia?
a. Jika tidak dinyatakan lain perkolasi dilakukan dengan membasahi 1 bagian
simplisia atau campuran dengan derajat kehalusan yang cocok dengan 2,5 bagian
sampai 5 bagian pelarut, kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup
sekurang-kurangnya selama 3 jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke
dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati. Massa dituangi dengan pelarut
secukupnya sampai pelarut mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat
satu lapis pelarut. Perkolator kemudian ditutup dan dibiarkan selama 2x24 jam.
b. Jika tidak dinyatakan lain perkolasi dilakukan dengan membasahi 100 bagian
simplisia atau campuran dengan derajat kehalusan yang cocok dengan 2,5 bagian
sampai 5 bagian pelarut, kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup
sekurang-kurangnya selama 10 jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke
dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati. Massa dituangi dengan pelarut
secukupnya sampai pelarut mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat
satu lapis pelarut. Perkolator kemudian ditutup dan dibiarkan selama 24 jam.
c. Jika tidak dinyatakan lain perkolasi dilakukan dengan membasahi 20 bagian
simplisia atau campuran dengan derajat kehalusan yang cocok dengan 5 bagian
sampai 10 bagian pelarut, kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup
sekurang-kurangnya selama 10 jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke
dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati. Massa dituangi dengan pelarut
secukupnya sampai pelarut mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat
satu lapis pelarut. Perkolator kemudian ditutup dan dibiarkan selama 24 jam.
d. Jika tidak dinyatakan lain perkolasi dilakukan dengan membasahi 1 bagian
simplisia atau campuran dengan derajat kehalusan yang cocok dengan 3,5 bagian
sampai 7,5 bagian pelarut, kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup
sekurang-kurangnya selama 3 jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke
dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati. Massa dituangi dengan pelarut
secukupnya sampai pelarut mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat
satu lapis pelarut. Perkolator kemudian ditutup dan dibiarkan selama 2x24 jam.
e. Jika tidak dinyatakan lain perkolasi dilakukan dengan membasahi 10 bagian
simplisia atau campuran dengan derajat kehalusan yang cocok dengan 2,5 bagian
sampai 5 bagian pelarut, kemudian dimasukkan ke dalam wadah tertutup
sekurang-kurangnya selama 3 jam. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke
dalam perkolator sambil tiap kali ditekan hati-hati. Massa dituangi dengan pelarut
secukupnya sampai pelarut mulai menetes dan di atas simplisia masih terdapat
satu lapis pelarut. Perkolator kemudian ditutup dan dibiarkan selama 24 jam.
9. Ekstrak yang ditambahkan zat aktif yang aktivitas terapeutiknya telah diketahui untuk
mencapai komposisi yang disyaratkan, merupakan ekstrak?
a. Standardized extracts
b. Quantified extracts
c. Other extracts
d. Liquid extracts
e. Siccum extracts
10. Diketahui jenis-jenis pelarut
I. Etanol
II. Air
III. DMSO
IV. Kloroform
V. Heksana
Tentukan pelarut polar dari data tersebut?
a. I dan III
b. II dan III
c. II dan IV
d. IV dan V
e. I dan II
Pengujian yang dilakukan terhadap ekstrak daun jati belanda terdapat pada tabel
tersebut. Parameter yang digunakan pada ekstrak daun jati belanda berdasarkan data
pada tabel tersebut adalah?
a. Parameter ekstrak
b. Parameter mutu
c. Parameter spesifik
d. Parameter non spesifik
e. Parameter simplisia
15. Perhatikan pengujian ekstrak berikut
Mahasiswa tingkat akhir sedangkan melakukan pengujian ekstrak dengan prosedur
berikut:
Sejumlah bahan dipanaskan pada temperatur dimana senyawa organik dan turunannya
terdestruksi dan menguap sehingga tinggal unsur mineral dan anorganik yang tersisa.
Parameter pengujian ekstrak yang dilakukan adalah?
a. Kadar air
b. Kadar abu
c. Susut pengeringan
d. Bobot jenis
e. Residu pestisida
16. Perhatikan hasil pengujian ekstrak berikut