Dosen Pengampu :
A. LATAR BELAKANG
Definisi demam yaitu keadaan suhu tubuh di atas suhu normal, dimana suhu tubuh
di atas 38º Celsius. Suhu tubuh adalah suhu visera, hati, otak, yang dapat diukur lewat
oral, rektal, dan aksila. Demam pada anak termasuk salah satu masalah yang masih
relevan untuk para praktisi pediatri. Demam menunjukan tanda adanya kenaikan set-point
di hipotalamus akibat infeksi atau adanya ketidakseimbangan antara produksi dan
pengeluaran panas. Sebaliknya tidak semua anak yang terkena infeksi akan menunjukkan
gejala demam, semakin muda umurnya, semakin tidak jelas gambaran klinisnya.
Tindakan pada anak dengan demam diawali dengan pertimbangan apakah ada kegawatan,
apa penyebabnya dan apakah demam perlu segera diturunkan.
Penggunaan obat paracetamol banyak digunakan dan diresepkan untuk menangani
demam pada anak. Tetapi hanya 32% sampai 35% dari orang tua yang mengobati dengan
takaran dan dosis yang benar. Pemberian pengetahuan kepada kerabat atau orang tua
dalam menggunakan obat parasetamol sirup yang baik dan benar untuk anak dapat
mencegah terjadinya keracunan parasetamol.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain penelitian pretest-
posttest control group. Sampel penelitian terdiri dari 30 anak yang dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok dosis rendah dan dosis tinggi.
B. MASALAH PENELITIAN
1. Efek dari penggunaan obat paracetamol dengan dosis yang tidak tepat pada
anak sebagai analgetik antipiretik
2. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman orang tua mengenai dosis dan
takaran obat paracetamol yang tepat untuk menangani demam pada anak
3. Kesehatan terkait penggunaan obat paracetamol pada anak dengan dosis yang
tepat dan aman. Selain itu, hasil penelitian juga dapat memberikan kontribusi
bagi tenaga kesehatan dan farmasis untuk memberikan edukasi dan informasi
yang lebih baik kepada masyarakat mengenai cara yang benar dalam
menggunakan obat paracetamol pada anak. Dengan demikian, diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan
obat yang tepat dan aman, serta mengurangi resiko keracunan parasetamol
pada anak.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui cara pemberian dosis obat paracetamol di masyarakat tanpa
anjuran dokter atau farmasi
2. Tujuan Khusus
Diketahuinya :
a. Persentase pasien yang menggunakan paracetamol sesuai dosis yang
tertera di kemasan
b. Persentase pasien yang menggunakan paracetamol yang tidak tertera di
kemasan
c. Efek dari penggunaan obat paracetamol dengan dosis yang tidak tepat
d. Persentase penggunaan parasetamol sebagai analgetik dan antipiretik
berdasarkan sediaan
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai pengaruh
pemberian paracetamol pada anak jika dosis tidak tepat
2. Hasil penelitian ini sebagai informasi berguna bagi masyarakat agar berhati-
hati dalam menggunakan paracetamol jika tidak memahami dengan baik
mengenai indikasi, dosis, lama pemakaian, efek samping dan kontraindikasi
paracetamol
3. Penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang farmasi
Wijayanti, N., & Setyorini, L. (2016). Perbedaan efek pemberian parasetamol dosis tinggi dan
rendah terhadap suhu tubuh anak dengan demam. Jurnal Keperawatan Indonesia,19(1),9-16.
Winarni, T. I., & Asdie, A. H. (2018). Kombinasi parasetamol dan ketorolak pada pengendalian
nyeri pasca operasi pada anak. Jurnal Anestesi Perioperatif, 6(1), 1-6.
Harsono, A., Rasyid, A., & Pramono, A. (2017). Efek pemberian parasetamol dan ibuprofen pada
anak dengan demam. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 6(1),24-28.
Herlina, N., Alimsardjono, L., & Husin, E. (2016). Pengaruh parasetamol terhadap profil enzim hati
pada anak dengan infeksi saluran kemih. Jurnal Kedokteran Brawijaya,29(1),1-6.
Herdini, C., & Soenarto, Y. (2017). Pemberian dosis rendah parasetamol meningkatkan efektivitas
vaksinasi pada anak usia 6-12 bulan. Sari Pediatri, 19(5), 311-315.
Yulianti, I., & Setyoningrum R.A. (2019) Pengaruh pemberian paracetamol pada penurunan suhu
tubuh pada anak demam. Jurnal Keperawatan Indonesia, 22(2),98-104.