INFORMASI OBAT
STUDI KASUS
DISUSUN OLEH :
DHEA NOVITA SARI 21334769
Kelas L
LITERATUR PRIMER
Evaluasi Literatur Primer
1. Bahan dan Metode
- Bahan : Acetaminophen dan ibuprofen
- Metode : Uji coba secara acak, double-blind, 154 anak diberikan acetaminophen (12,5
mg/kg per dosis setiap 6 jam), 155 anak diberikan ibuprofen (5 mg/kg per dosis setiap
8 jam) dan 155 anak diberikan asetaminofen dan ibu profen bergantian (setiap 4 jam)
selama 3 hari setelah dosis beban untuk membandingkan efektivitas klinis
asetaminofen dan ibuprofen saja dengan rejimen bergantian dalam mengurangi
demam dan stres tandapada bayi dan anak kecil.
- Sampel : 464 anak berusia 3-36 bulan yang mengalami demam.
- Desain studi : Studi klinis Untuk membandingkan manfaat antipiretik monoterapi
acet aminophen atau ibuprofen dengan rejimen bergantian kedua obat tersebut.
LITERATUR SEKUNDER
Evaluasi Literatur Sekunder :
1. Medscape merupakan aplikasi atau situs web yang menyediakan akses informasi medis
baik gejala, penyakit, diagnosis, perawatan, dan tindak lanjut; ditambah dosis obat dan
interaksi obat untuk dokter dan ilmuwan medis lainnya.
2. Medscape juga dilengkapi dengan fitur yang memudahkan pengguna untuk mengetahui
perkembangan medis terkini.
3. Medscape menyediakan berbagai patofisiologi, etiologi, epidemiologi dan prognosis dari
suatu penyakit.
4. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346
LITERATUR TERSIER
Jawaban Pertanyaan :
1. Berapa dosis yang tepat untuk diberikan kepada bayi tersebut ?
Jawab : Tablet : 10-15 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam prn; tidak melebihi 15 mg/kg/dosis
atau 75 mg/kg/hari. Sirup : 3-6 bulan : 2,5 mL dalam sirup berukuran 120 mg/5mL.
2. Dengan cara apa obat tersebut diberikan ?
Jawab : biasanya paracetamol untuk bayi berbentuk cairan atau sirup
3. Apakah ada efek samping yang terjadi pada bayi tersebut, jika diberikan parasetamol ?
Jawab : efek samping berupa mual muntah, penurunan nafsu makan, demam ringan.
4. Apakah ada obat yang lebih aman digunakan pada bayi berumur 2 minggu untuk
menurunkan suhu tubuhnya ?
Jawab : umumnya obat penurun panas yang diberikan pada bayi berbahan zat aktif
paracetamol, pada anak umur 2 minggu penggunaan paracetamol harus atas anjuran
dokter.
Kasus 2
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena sesak napas, bayi ini sedang menggunakan obat paracetamol karena sejak 3 hari yang lalu
karena suhu badan yang tinggi. Diduga sesak napas tersebut kemungkinan disebabkan karena
penggunaan paracetamol yang berlebih, sehingga direkomendasikan untuk menggunakan
acetylcysteine.
Beberapa informasi yang ditanyakan seorang dokter yang bertugas di puskesmas kepada
apoteker, sebagai berikut :
1. Apakah asetilsisten aman diberikan pada bayi berumur 2 minggu ?
2. Apakah ada efek samping yang timbul karena penggunaan obat tersebut ?
3. Berapa dosis yang tepat untuk penggunaan Acetylcysteine pada kasus ini ?
4. Bagaimana cara pemberian obat pada bayi umur 2 minggu ?
Informasi apa yang perlu disampaikan kepada orangtua bayi tersebut ?
LITERATUR PRIMER
Evaluasi Literatur Primer
1. Bahan dan Metode
- Bahan : Acetaminophen (Parasetamol) dan N-asetilsistein
- Metode : Setelah bayi keracunan asetaminopen dilakukan tes darah dasar untuk
pembekuan, fungsi hati, urea dan elektrolit, jumlah darah lengkap dan konsentrasi
aceta minophen plasma diambil 30 menit, 8,25 jam, 12,5 jam, 18,5 jam dan 120 jam
setelah overdosis. Konsentrasi asetaminofen adalah 78 mg. L−1 pada 30 menit tetapi
tidak terdeteksi pada waktu lainnya, semua parameter lainnya dalam batas normal dan
tidak ada gejala sisa klinis. Biro racun nasional menyarankan pengobatan dengan N-
acetylcysteine selama 24 jam. N-acetylcysteine dimulai 45 menit setelah overdosis
awal acetaminophen dan pasien dirawat di unit dengan ketergantungan tinggi untuk
observasi.
2. Sampel : Neonatus bayi perempuan usia 3 bulan (40 minggu pasca menstruasi) dengan
berat 2,3 kg.
3. Desain studi : Studi kasus
LITERATUR SEKUNDER
Evaluasi Literatur Sekunder
1. Drug.com merupakan database yang menyediakan berbagai informasi obat untuk
konsumen dan profesional tenaga kesehatan.
2. Drug.com juga menyediakan fitur drug interaction checker yang sangat membantu untuk
mengetahui interaksi obat.
3. Informasi dosis yang lengkap baik dosis pada orang dewasa maupun anak-anak secara
oral maupun intravena.
4. https://www.drugs.com/dosage/acetylcysteine.html
LITERATUR TERSIER
Jawaban pertanyaan :
1. Apakah asetilsisten aman diberikan pada bayi berumur 2 minggu ?
Jawab : Aman, asetilsistein dapat digunakan untuk bayi berumur 2 minggu
2. Apakah ada efek samping yang timbul karena penggunaan obat tersebut ?
Jawab : Efek samping akibat asetilsistein yaitu kesulitan menelan, gatal-gatal, ruam pada
kulit, pembengkakan wajah.
3. Berapa dosis yang tepat untuk penggunaan Acetylcysteine pada kasus ini ?
Jawab :
- injeksi : dosis total 300 mg/kg diberikan sebagai 3 dosis terpisah selama 21 jam.
Untuk 5 sampai 20 kg, Dosis pertama : 150 mg/kg dalam pengencer 3 mL/kg,
diinfuskan selama 1 jam, Dosis kedua: 50 mg/kg dalam 7 mL/kg pengencer,
diinfuskan selama 4 jam, Dosis ketiga: 100 mg/kg dalam pengencer 14 mL/kg,
diinfuskan selama 16 jam
- Pemberian oral larutan 20% untuk inhalasi : Kurang dari 20 kg (biasanya pasien di
bawah 6 tahun), harus menghitung volume pengencer: Memuat dosis: 140 g/kg, Dosis
Pemeliharaan: 70 g/kg. Tambahkan 3 mL pengencer ke setiap 1 mL (200 mg) larutan
asetilsistein 20%, jangan mengurangi proporsi pengencer.
4. Bagaimana cara pemberian obat pada bayi umur 2 minggu ?
Jawab : Lebih baik melalui intravena dikarenakan dalam kasus ini bayi sudah mengalami
sesak nafas.
Kasus 3
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena pada 3 hari terakhir suhu badannya tinggi 39˚C dan mengalami kejang. Bayi ini diberikan
obat paracetamol dan diazepam.
Apabila Anda seorang apoteker, informasi apa yang dapat diberikan pada dokter yang merawat
dan orang tua pasien ?
LITERATUR PRIMER
LITERATUR SEKUNDER
Jawaban Pertanyaan :
Apabila Anda seorang apoteker, informasi apa yang dapat diberikan pada dokter yang merawat
dan orang tua pasien ?
Jawab :
Informasi yang diberikan apoteker kepada orangtua pasien yaitu dosis diazepam
untuk kejang pada bayi yaitu 0,1 – 0,3 mg/kgBB secara perlahan 1-2 mg/menit atau
3-5 menit. Edukasi diberikan kepada orang tua pasien berkaitan dengan diagnosa,
tatalaksana dan prognosis kejang demam. Kejang demam dapat terjadi berulang
sehingga orangtua perlu mengetahui tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi
kejang, jika anak mendapat terapi rumatan, perlu dijelaskan indikasi dan resiko dari
pemberian obat antikonvulsi.
Studi Kasus 4
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena pada 3 hari terakhir suhu badannya tinggi 39˚C, diduga bayi ini mengalami infeksi.
Antibiotik yang tersedia di puskesmas hanya ciprofloxacin. Pasien tersebut bermukim pada
daerah 3T (terluar), di pulau tersebut tidak ada apotek dan toko obat, puskesmas merupakan satu-
satunya faskes yang ada. Jika pasien dibawa ke rumah akan menunggu 4 hari lagi jadwal kapal
laut tiba dan akan menempuh perjalanan 3 hari untuk sampai ke RSUD terdekat. Di area tersebut
tidak ada bandara atau akses helikopter.
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan terkait ketersediaan obat
hanya ciprofloksasin, apakah digunakan atau tidak. Berikan alasannya !
LITERATUR PRIMER
LITERATUR TERSIER
Evaluasi Literatur Tersier
Judul : MIMS Referensi obat informasi ringkas produk obat
Tahun : 2020
Penerbit : Penerbit BIP Gramedia
LITERATUR PRIMER
Evaluasi Literatur Primer
1. Bahan dan Metode
- Bahan : Gentamicin dan piperacillin
- Metode : 68 anak menerima terapi kombinasi gentamicin dan piperacillin, kelompok
A (21 anak) diberi dosis rejimen 2,5 mg/kg setiap 12 jam, dan kelompon B (47 anak)
diberi dosis 2,5 mg/kg secara intravena terapeutik variabel 12-18-24 jam atau lebih
untuk melihat perbandingan data yang tersedia pada literatur.
2. Sampel : 68 bayi baru lahir
3. Desain studi : Studi klinis
LITERATUR SEKUNDER
LITERATUR TERSIER
Evaluasi Literatur Tersier
Judul : Antibiotics 101
Editor : Rifan Eka Putra Nasution
Tahun :-
Penerbit : White Coat Hunter
Format : Buku ini memuat informasi tentang dosis berbagai antibiotik pada orang
dewasa, ibu hamil dan anak-anak, resistensi antibiotik serta penggunaan antibiotik secara
rasional.
Dosis gentamicin pada anak-anak :
- Anak kurang dari 5 tahun : 7,5 mg/kg/hari secara intravena/intramuskular dalam dosis
terbagi selama 8 jam.
- Anak lebih dari 5 tahun : 6-7,5 mg/kg/hari secara intravena/itramuskular selama 8
jam.
- Dosis 1 kali sehari : 5 mg/kg secara intravena/intramuskular selama 24 jam.
Jawaban Pertanyaan
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan terkait ketersediaan obat
hanya gentamicyn, apakah digunakan atau tidak. Berikan alasannya !
Jawab :
Gentamicyn tidak dilarang mutlak diberikan pada bayi, jadi gentamicyn boleh digunakan
pada bayi. Dosis gentamicyn 7,5 mg/kg/hari efektif dan aman digunakan pada bayi
dengan minim efek samping selama menguggu keberangkatan menuju RSUD terdekat.
Kasus 6
Seorang pasien datang ke apotek untuk menebus resep obat. Adapun obat yang diberikan
kepada pasien yaitu Lantus, Novorapid, captopril dan simvastatin.
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan kepada pasien tersebut ?
LITERATUR PRIMER
Jawaban pertanyaan
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan kepada pasien tersebut ?
Jawab :
Untuk lantus+novorapid berikan edukasi cara penggunaan insulinnya kepada pasien
tersebut. Dan jelaskan kegunaan obat captopril untuk menurunkan tensi, agar reaksinya
lebih cepat gunakan sublingual atau di letakan di bawah lidah. Sinvastatin obat kokesterol
di minum malam hari hendak tidur karna pembentukan kolesterol terbentuk saaat kita
tidur. Jadi jika jam tidurnya pagi minumnya juga pagi sesuai dengan jam tidur kita.
Kasus 7
Seorang pasien datang ke apotik dalam keadaan hamil 3 bulan, pasien tersebut ingin
membeli obat flu yang berisi parasetamol, CTM dan fenilpropanolamin. Pasien menanyakan
apakah obat tersebut aman untuk ibu hamil ?
Jelaskan informasi yang dapat diberikan kepada pasien tersebut!
LITERATUR PRIMER
LITERATUR SEKUNDER
LITERATUR TERSIER
Evaluasi Literatur Tersier
Judul : MIMS Referensi obat informasi ringkas produk obat
Tahun : 2020
Penerbit : Penerbit BIP Gramedia
Format : Buku ini berisi tentang dosis berdasarkan indikasi , kontraindikasi, interaksi
obat.
Dosis untuk kongesti nasal : 25 mg per oral per 4 jam; atau 75 mg per oral sediaan lepas
lambat per 12 jam. Dosis maksimal 150 mg per hari.
Kontraindikasi : Penggunaan bersamaan atau dalam 14 hari setelah penghentian MAOI
Jawaban Pertanyaan
Jelaskan informasi yang dapat diberikan kepada pasien tersebut!
Jawab :
Fenilpropanilamin (PPA) tidak di sarankan untuk ibu hamil, PPA termasuk dalam
kategori C mengindikasikan bahwa obat berisiko menyebabkan gangguan kehamilan.
Oleh karena itu, obat kategori C hanya dianjurkan jika manfaat yang diperoleh ibu
maupun janin lebih besar daripada risiko yang ditimbulkannya (harus persetujuan dokter).
Obat flu nya bisa di ganti dengan cetirizin generiknya, patennya yang berdedar di pasaran
ada ozen, cerini, ryvel dan lain lain. Atau pakai obat topikal seperti vicks vaporub, vicks
inhaler, dan lain-lain
Bisa dgn Terapi non farmakologi
1. Menghirup uap hangat. Uap hangat dapat membantu mengencerkan lendir sekaligus
melemaskan saluran hidung yang bengkak akibat pilek
2. Banyak Minum air putih
3. Memakai bantal tambahan
4. Rajin membuang ingus dari hidung
5. Gunakan pelembap udara
6. Perbanyak makanan mengandung vitamin C
7. Istirahat yang cukup
Kasus 8
Seorang pasien berusia 50 tahun datang ke apotek, pasien tersebut menjalani terapi
hipertensi dalam 3 tahun terakhir. Pasien ingin membeli obat flu yang berisi parasetamol, CTM
dan fenilpropanolamin. Pasien menanyakan apakah obat tersebut aman untuk penderita
hipertensi ?
Informasi apa yang dapat diberikan kepada pasien tersebut !
LITERATUR PRIMER
Jawaban Pertanyaan
Informasi apa yang dapat diberikan kepada pasien tersebut !
Jawab :
Penggunaan phenylpropanolamine dapat menyebabkan efek samping hipertensi, jadi
tidak disarankan menggnakan phenylpropanolamine. Untuk flu pasien cukup
menggunakan paracetamil dan CTM serta memberikan edukasi penatalaksanaan
modifikasi gaya hidup harus menjadi terapi lini pertama dalam penatalaksanaan
hipertensi. Modifikasi gaya hidup juga dapat meningkatkan efikasi medikamentosa yang
dikonsumsi oleh pasien.
- Olahraga teratur
- Kurangi stres
- Membatasi konsumsi alkohol
- Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
- Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak
DAFTAR PUSTAKA
1. Sarrell, E, M., Eliahu, W., Herman, A.C. 2006. Antipyretic Treatment in Young Children
With Fever. Vol 160.
2. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346
3. Zageer, D. S., Sundus, F. H. 2022. Textbook on Paracetamol: A Magic Drug but with
Adversity. IP Innovative Publication Pvt. Ltd.
4. Campbell, S., Thomas, E., James, M., Brian, A. 2013. Potentially life-threatening
intravenous acetaminophen overdose in a 3-month-old (40 weeks’ post-menstrual age),
2.3 kg baby girl. Open Journal of Pediatrics. Vol 3:186-187.
5. https://www.drugs.com/dosage/acetylcysteine.html
6. Kent R. Olson. 2011. POISONING & DRUG OVERDOSE Sixth Edition. McGraw-Hill
Companies.
7. Kesawan, A., Nithya, T., Tara, G. 2016. Comparative Study of Intermittent
Benzodiazepine Prophylaxis versus Paracetamol Alone for Preventing Recurrence of
Febrile Seizures. Kerala Medical Journal. Vol 9(4):153-138.
8. https://www.rxlist.com/diazepam/generic-drug.htm
9. Olson, K. R., MD., FACEP., FACMT., FAACT. 2003. POISONING & DRUG
OVERDOSE Fourth Edition. McGraw-Hill Companies.
10. Naveed, A., Zeeshan, A. 2012. Treatment of Typhoid Fever in Children: Comparison of
Efficacy of Ciprofloxacin with Ceftriaxone. European Scientific Journal. Vol 12(6).
11. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535454/
12. MIMS. 2021. MMS Referensi Obat Edisi 2020.
13. Testa, M., Vanos., Martinelli., Stronati., Mussap., Del. Z. 2007. Therapeutic Drug
Monitoring of Gentamicin in Neonatal Intensive Care Unit: Experience in 68 Newborns.
Journal of Chemotherapy. Vol 19 : 39-41.
14. https://reference.medscape.com/drug/gentak-garamycin-gentamicin-342517
15. Nasution, R. E. P. ANTIBIOTICS 101. White Coat Hunter.
16. Huri, H. Z., Lay, P. L., Soo, K. L. 2015. Glycemic Control And Antidiabetic Drugs In
Type 2 Diabetes Mellitus Patients With Renal Complications. Drug Design, Development
and Therapy.
17. https://www.rxlist.com/lantus-drug.htm
18. Virginia, D. M., Djaswadi, D., Tunjung, W. 2014. Pengaruh Penggunaan
Fenilpropanolamin (PPA) terhadap Preeklampsia. Jurnal Farmasi Indonesia. Vol 7(2).
19. https://go.drugbank.com/drugs/DB00397
20. Chua. Benrimoj., Gardon., Williams. 1991. Cardiovascular effects of a
chlorpheniramine/paracetamol combination in hypertensive patients who were sensitive
to the pressor effect of pseudoephedrine. Br J Clin Pharmac. 360-362.
21. https://go.drugbank.com/drugs/DB01114
22. Ekasari, M.F., Eros, S. S., Siti, B., Salsabila, R. N., Fahira, I. A. 2021. Hipertensi: Kenali
Penyebab, Tanda Gejala Dan Penanganannya. Hal 18-20.