Anda di halaman 1dari 35

TUGAS

INFORMASI OBAT

STUDI KASUS

Dosen Pengampu : Jenny Pantoan, M.Farm., Apt

DISUSUN OLEH :
DHEA NOVITA SARI 21334769
Kelas L

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2023
Kasus 1
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena mengalami demam (39˚C) dalam 3 hari terakhir. Bayi tersebut diberikan obat parasetamol
untuk menurunkan suhu tubuhnya.
Beberapa informasi yang ditanyakan seorang dokter yang bertugas di puskesmas kepada
apoteker, sebagai berikut :
1. Berapa dosis yang tepat untuk diberikan kepada bayi tersebut ?
2. Dengan cara apa obat tersebut diberikan ?
3. Apakah ada efek samping yang terjadi pada bayi tersebut, jika diberikan parasetamol ?
4. Apakah ada obat yang lebih aman digunakan pada bayi berumur 2 minggu untuk
menurunkan suhu tubuhnya ?
Informasi apa yang perlu disampaikan kepada orangtua bayi tersebut ?

LITERATUR PRIMER
Evaluasi Literatur Primer
1. Bahan dan Metode
- Bahan : Acetaminophen dan ibuprofen
- Metode : Uji coba secara acak, double-blind, 154 anak diberikan acetaminophen (12,5
mg/kg per dosis setiap 6 jam), 155 anak diberikan ibuprofen (5 mg/kg per dosis setiap
8 jam) dan 155 anak diberikan asetaminofen dan ibu profen bergantian (setiap 4 jam)
selama 3 hari setelah dosis beban untuk membandingkan efektivitas klinis
asetaminofen dan ibuprofen saja dengan rejimen bergantian dalam mengurangi
demam dan stres tandapada bayi dan anak kecil.
- Sampel : 464 anak berusia 3-36 bulan yang mengalami demam.
- Desain studi : Studi klinis  Untuk membandingkan manfaat antipiretik monoterapi
acet aminophen atau ibuprofen dengan rejimen bergantian kedua obat tersebut.

LITERATUR SEKUNDER
Evaluasi Literatur Sekunder :
1. Medscape merupakan aplikasi atau situs web yang menyediakan akses informasi medis
baik gejala, penyakit, diagnosis, perawatan, dan tindak lanjut; ditambah dosis obat dan
interaksi obat untuk dokter dan ilmuwan medis lainnya.
2. Medscape juga dilengkapi dengan fitur yang memudahkan pengguna untuk mengetahui
perkembangan medis terkini.
3. Medscape menyediakan berbagai patofisiologi, etiologi, epidemiologi dan prognosis dari
suatu penyakit.
4. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346

LITERATUR TERSIER

Evaluasi Literatur Tersier


Judul : Textbook on Paracetamol A Magic Grug But With Adversity
Editor : Dr. Dheaa Shamikh Zageer dan Dr. Sundus Fadhil Hantoosh
Tahun : 2022
Penerbit : IP Innovative Publication Pvt. Ltd.
Lanjutan Evaluasi Literatur Tersier
 Format : Buku memuat tentang penggunaan dan mekanisme kerja parasetamol, serta
menampilkan dosis parasetamol untuk orang dwasa dan anak-anak.
 Dosis untuk anak-anak yaitu : 10–15 mg/kg dosis oral dan 15–20 mg/kg dosis rektal
setiap 4–6 jam, maksimal 5 dosis/hari. Pada anak yang baru lahir secara oral atau rektal
10 mg/kg berat badan setiap 4 jam atau 15 mg/kg setiap 6 jam (maksimum setiap hari
dosis pada anak yang baru lahir adalah 60 mg/kg).

Jawaban Pertanyaan :
1. Berapa dosis yang tepat untuk diberikan kepada bayi tersebut ?
Jawab : Tablet : 10-15 mg/kg/dosis setiap 4-6 jam prn; tidak melebihi 15 mg/kg/dosis
atau 75 mg/kg/hari. Sirup : 3-6 bulan : 2,5 mL dalam sirup berukuran 120 mg/5mL.
2. Dengan cara apa obat tersebut diberikan ?
Jawab : biasanya paracetamol untuk bayi berbentuk cairan atau sirup
3. Apakah ada efek samping yang terjadi pada bayi tersebut, jika diberikan parasetamol ?
Jawab : efek samping berupa mual muntah, penurunan nafsu makan, demam ringan.
4. Apakah ada obat yang lebih aman digunakan pada bayi berumur 2 minggu untuk
menurunkan suhu tubuhnya ?
Jawab : umumnya obat penurun panas yang diberikan pada bayi berbahan zat aktif
paracetamol, pada anak umur 2 minggu penggunaan paracetamol harus atas anjuran
dokter.
Kasus 2
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena sesak napas, bayi ini sedang menggunakan obat paracetamol karena sejak 3 hari yang lalu
karena suhu badan yang tinggi. Diduga sesak napas tersebut kemungkinan disebabkan karena
penggunaan paracetamol yang berlebih, sehingga direkomendasikan untuk menggunakan
acetylcysteine.
Beberapa informasi yang ditanyakan seorang dokter yang bertugas di puskesmas kepada
apoteker, sebagai berikut :
1. Apakah asetilsisten aman diberikan pada bayi berumur 2 minggu ?
2. Apakah ada efek samping yang timbul karena penggunaan obat tersebut ?
3. Berapa dosis yang tepat untuk penggunaan Acetylcysteine pada kasus ini ?
4. Bagaimana cara pemberian obat pada bayi umur 2 minggu ?
Informasi apa yang perlu disampaikan kepada orangtua bayi tersebut ?

LITERATUR PRIMER
Evaluasi Literatur Primer
1. Bahan dan Metode
- Bahan : Acetaminophen (Parasetamol) dan N-asetilsistein
- Metode : Setelah bayi keracunan asetaminopen dilakukan tes darah dasar untuk
pembekuan, fungsi hati, urea dan elektrolit, jumlah darah lengkap dan konsentrasi
aceta minophen plasma diambil 30 menit, 8,25 jam, 12,5 jam, 18,5 jam dan 120 jam
setelah overdosis. Konsentrasi asetaminofen adalah 78 mg. L−1 pada 30 menit tetapi
tidak terdeteksi pada waktu lainnya, semua parameter lainnya dalam batas normal dan
tidak ada gejala sisa klinis. Biro racun nasional menyarankan pengobatan dengan N-
acetylcysteine selama 24 jam. N-acetylcysteine dimulai 45 menit setelah overdosis
awal acetaminophen dan pasien dirawat di unit dengan ketergantungan tinggi untuk
observasi.
2. Sampel : Neonatus bayi perempuan usia 3 bulan (40 minggu pasca menstruasi) dengan
berat 2,3 kg.
3. Desain studi : Studi kasus

LITERATUR SEKUNDER
Evaluasi Literatur Sekunder
1. Drug.com merupakan database yang menyediakan berbagai informasi obat untuk
konsumen dan profesional tenaga kesehatan.
2. Drug.com juga menyediakan fitur drug interaction checker yang sangat membantu untuk
mengetahui interaksi obat.
3. Informasi dosis yang lengkap baik dosis pada orang dewasa maupun anak-anak secara
oral maupun intravena.
4. https://www.drugs.com/dosage/acetylcysteine.html
LITERATUR TERSIER

Evaluasi Literatur Tersier


Judul : Poisioning & Drug Overdose 6TH edition
Editor : Kent R. Olson, MD, FACEP, FACMT, FAACT
Tahun : 2011
Penerbit : Lange Medical Books/McGraw-Hill
Lanjutan Evaluasi Literatur Tersier
 Format : Buku memuat informasi tentang Farmakologi, indikasi, kontraindikasi, efek
samping, dosis toksik, dosis formulasi, obat dan penawar khusus.
 Dosis maksimum acetaminophen : 4000 mg/hari
 Dosis toxic : 40 mg/kg pada anak-anak dan 6 gram pada orang dewasa.
 Terapi : N-acetylcystein

Jawaban pertanyaan :
1. Apakah asetilsisten aman diberikan pada bayi berumur 2 minggu ?
Jawab : Aman, asetilsistein dapat digunakan untuk bayi berumur 2 minggu
2. Apakah ada efek samping yang timbul karena penggunaan obat tersebut ?
Jawab : Efek samping akibat asetilsistein yaitu kesulitan menelan, gatal-gatal, ruam pada
kulit, pembengkakan wajah.
3. Berapa dosis yang tepat untuk penggunaan Acetylcysteine pada kasus ini ?
Jawab :
- injeksi : dosis total 300 mg/kg diberikan sebagai 3 dosis terpisah selama 21 jam.
Untuk 5 sampai 20 kg, Dosis pertama : 150 mg/kg dalam pengencer 3 mL/kg,
diinfuskan selama 1 jam, Dosis kedua: 50 mg/kg dalam 7 mL/kg pengencer,
diinfuskan selama 4 jam, Dosis ketiga: 100 mg/kg dalam pengencer 14 mL/kg,
diinfuskan selama 16 jam
- Pemberian oral larutan 20% untuk inhalasi : Kurang dari 20 kg (biasanya pasien di
bawah 6 tahun), harus menghitung volume pengencer: Memuat dosis: 140 g/kg, Dosis
Pemeliharaan: 70 g/kg. Tambahkan 3 mL pengencer ke setiap 1 mL (200 mg) larutan
asetilsistein 20%, jangan mengurangi proporsi pengencer.
4. Bagaimana cara pemberian obat pada bayi umur 2 minggu ?
Jawab : Lebih baik melalui intravena dikarenakan dalam kasus ini bayi sudah mengalami
sesak nafas.
Kasus 3
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena pada 3 hari terakhir suhu badannya tinggi 39˚C dan mengalami kejang. Bayi ini diberikan
obat paracetamol dan diazepam.

Apabila Anda seorang apoteker, informasi apa yang dapat diberikan pada dokter yang merawat
dan orang tua pasien ?

LITERATUR PRIMER

Evaluasi Literatur Primer


1. Bahan dan Metode
- Bahan : Diazepam, clobazam dan parasetamol
- Metode : Uji coba secara acak pada 93 anak dengan riwaya kejang demam, 45 anak
diberi parasetamol oral 15 mg/kg dosis 3 sampai 4 kali sehari (kelompok 1), 48 anak
diberi diazepam 0,33 mg/kg dosis setiap 8 jam atau clobazam oral 0,3 – 1,0 mg/kg
diberikan hanya 48 jam pertama dari setiap penyait demam bersamaan dengan
parasetamol untuk membandingkan evektivitas terapi dalam mencegah kekambuhan
kejang demam.
2. Sampel : 93 anak normal neurologis usia 6 bulan sampai 4 tahun.
3. Studi kasus : studi prospektif  membandingkan efektivitas terapi benzodiazepin
intermiten dengan parasetamol dalam mencegah kekambuhan kejang demam dan
mempelajari profil klinis anak dengan kejang demam berulang.

LITERATUR SEKUNDER

Evaluasi Literatur Sekunder


1. Rxlist merupakan sebuah database yang menyediakan sumber medis online obat resep
yang dilengkapi dengan informasi obat untuk konsumen dan professional Kesehatan
medis.
2. https://www.rxlist.com/diazepam/generic-drug.htm
LITERATUR TERSIER

Evaluasi Literatur Tersier


Judul : Poisioning & Drug Overdose 4 TH edition
Editor : Kent R. Olson, MD, FACEP, FACMT, FAACT
Tahun : 2003
Penerbit : Lange Medical Books/McGraw-Hill
Lanjutan Evaluasi Literatur Tersier
 Format : Buku memuat informasi tentang Farmakologi, indikasi, kontraindikasi, efek
samping, dosis toksik, dosis formulasi, obat dan penawar khusus.
 Dosis diazepam : 5 – 20 mg
 Dosis untuk kejang pada anak : iv 0,1 – 0,3 mg/kgBB dosis secara perlahan 1-2 mg/menit
atau 3-5 menit, dosis maksimal 20 mg.

Jawaban Pertanyaan :
Apabila Anda seorang apoteker, informasi apa yang dapat diberikan pada dokter yang merawat
dan orang tua pasien ?

Jawab :
Informasi yang diberikan apoteker kepada orangtua pasien yaitu dosis diazepam
untuk kejang pada bayi yaitu 0,1 – 0,3 mg/kgBB secara perlahan 1-2 mg/menit atau
3-5 menit. Edukasi diberikan kepada orang tua pasien berkaitan dengan diagnosa,
tatalaksana dan prognosis kejang demam. Kejang demam dapat terjadi berulang
sehingga orangtua perlu mengetahui tindakan yang dapat dilakukan jika terjadi
kejang, jika anak mendapat terapi rumatan, perlu dijelaskan indikasi dan resiko dari
pemberian obat antikonvulsi.

Studi Kasus 4
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena pada 3 hari terakhir suhu badannya tinggi 39˚C, diduga bayi ini mengalami infeksi.
Antibiotik yang tersedia di puskesmas hanya ciprofloxacin. Pasien tersebut bermukim pada
daerah 3T (terluar), di pulau tersebut tidak ada apotek dan toko obat, puskesmas merupakan satu-
satunya faskes yang ada. Jika pasien dibawa ke rumah akan menunggu 4 hari lagi jadwal kapal
laut tiba dan akan menempuh perjalanan 3 hari untuk sampai ke RSUD terdekat. Di area tersebut
tidak ada bandara atau akses helikopter.
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan terkait ketersediaan obat
hanya ciprofloksasin, apakah digunakan atau tidak. Berikan alasannya !
LITERATUR PRIMER

Evaluasi Literatur Primer


1. Bahan dan Metode
- Bahan : Ciprofloxacin dan Ceftriaxone
- Metode : studi secara acak terkontrol, sebanyak 88 anak dengan diagnosis klinis tifus
demam, grup A (44 anak) diberi ciprofloxacin 10mg/kg I/V dua kali sehari, dan grup
B (44 anak) lainnya diberi ceftriaxone 70mg/kg I/V sekali sehari selama 7 hari.
Diamati selama afebris (96 jam) untuk dilihat efikasi klinis ciprofloxacin vs
ceftriaxone .
2. Sampel : 88 anak usia 5-12 tahun yang mengalami demam tifoid
3. Studi studi  studi desain acak terkontrol untuk membandingkan efikasi klinis
ciprofloxacin vs ceftriaxone dalam hal proporsi anak menjadi afebris dalam 96 jam.
LITERATUR SEKUNDER

Evaluasi Literatur Sekunder


1. NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang
menyediakan sumber informasi terkait perkembangan biologi molekuler, dimana NCBI
membuat database yang dapat diakses oleh publik.
2. NCBI menampung serangkaian database yang relevan dengan bioteknologi dan biomedis
dan merupakan sumber penting untuk alat dan layanan bioinformatika
3. NCBI banyak digunakan oleh berbagai kalangan termasuk digunakan oleh orang awam
karena aksesnya yang mudah.
4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535454/

LITERATUR TERSIER
Evaluasi Literatur Tersier
Judul : MIMS Referensi obat informasi ringkas produk obat
Tahun : 2020
Penerbit : Penerbit BIP Gramedia

Lanjutan Evaluasi Literatur Tersier


 Format : buku ini berisi tentang dosis berdasarkan indikasi , kontraindikasi, interaksi obat
 Dosis untuk demam :
- Dewasa : 400 mg bid melalui intravena selama 60 menit selama 7 hari, dan 500 mg
bid secara oral selama 7 hari
- Anak-anak : 10 mg/kg tid untuk 10-14 hari. Maksimal 400 mg/dosis melalui
intravena. 10-20 mg/kg bid untuk 10-21 hari, maksimal 750 mg/dosis melalui oral.
 Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap ciprofloxacin atau kuinolon lainnya. Riwayat
atau risiko perpanjangan, diketahui riwayat myasthenia gravis. Penggunaan bersamaan
dengan tizanidine.
Jawaban Pertanyaan :
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan terkait ketersediaan obat
hanya ciprofloksasin, apakah digunakan atau tidak. Berikan alasannya !
Jawab :
Ciprofloksasin sebenarnya beresiko jika diberikan pada bayi karena dapat berefek buruk
pada sendi bayi dan perkembangan tulang. Jadi ciprofloxacin tidak direkomendasikan
untuk bayi 2 minggu.
Kasus 5
Seorang bayi lahir dengan berat 2,8 kg, setelah berumur 2 minggu dibawa ke puskesmas
karena pada 3 hari terakhir suhu badannya tinggi 39˚C, diduga bayi ini mengalami infeksi.
Antibiotik yang tersedia di puskesmas hanya gentamicyn. Pasien tersebut bermukim pada daerah
3T (terluar), di pulau tersebut tidak ada apotek dan took obat, puskesmas merupakan satu-
satunya faskes yang ada. Jika pasien dibawa ke rumah akan menunggu 4 hari lagi jadwal kapal
laut tiba dan akan menempuh perjalanan 3 hari untuk sampai ke RSUD terdekat. Di area tersebut
tidak ada bandara atau akses helikopter.
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan terkait
ketersediaan obat hanya gentamicyn, apakah digunakan atau tidak. Berikan alasannya !

LITERATUR PRIMER
Evaluasi Literatur Primer
1. Bahan dan Metode
- Bahan : Gentamicin dan piperacillin
- Metode : 68 anak menerima terapi kombinasi gentamicin dan piperacillin, kelompok
A (21 anak) diberi dosis rejimen 2,5 mg/kg setiap 12 jam, dan kelompon B (47 anak)
diberi dosis 2,5 mg/kg secara intravena terapeutik variabel 12-18-24 jam atau lebih
untuk melihat perbandingan data yang tersedia pada literatur.
2. Sampel : 68 bayi baru lahir
3. Desain studi : Studi klinis

LITERATUR SEKUNDER

Evaluasi Literatur Sekunder


1. Medscape merupakan aplikasi atau situs web yang menyediakan akses informasi medis
baik gejala, penyakit, diagnosis, perawatan, dan tindak lanjut; ditambah dosis obat dan
interaksi obat untuk dokter dan ilmuwan medis lainnya.
2. Medscape juga dilengkapi dengan fitur yang memudahkan pengguna untuk mengetahui
perkembangan medis terkini
3. Medscape menyediakan berbagai patofisiologi, etiologi, epidemiologi dan prognosis dari
suatu penyakit.
4. https://reference.medscape.com/drug/gentak-garamycin-gentamicin-342517

LITERATUR TERSIER
Evaluasi Literatur Tersier
 Judul : Antibiotics 101
 Editor : Rifan Eka Putra Nasution
 Tahun :-
 Penerbit : White Coat Hunter
 Format : Buku ini memuat informasi tentang dosis berbagai antibiotik pada orang
dewasa, ibu hamil dan anak-anak, resistensi antibiotik serta penggunaan antibiotik secara
rasional.
 Dosis gentamicin pada anak-anak :
- Anak kurang dari 5 tahun : 7,5 mg/kg/hari secara intravena/intramuskular dalam dosis
terbagi selama 8 jam.
- Anak lebih dari 5 tahun : 6-7,5 mg/kg/hari secara intravena/itramuskular selama 8
jam.
- Dosis 1 kali sehari : 5 mg/kg secara intravena/intramuskular selama 24 jam.

Jawaban Pertanyaan
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan terkait ketersediaan obat
hanya gentamicyn, apakah digunakan atau tidak. Berikan alasannya !
Jawab :
Gentamicyn tidak dilarang mutlak diberikan pada bayi, jadi gentamicyn boleh digunakan
pada bayi. Dosis gentamicyn 7,5 mg/kg/hari efektif dan aman digunakan pada bayi
dengan minim efek samping selama menguggu keberangkatan menuju RSUD terdekat.
Kasus 6
Seorang pasien datang ke apotek untuk menebus resep obat. Adapun obat yang diberikan
kepada pasien yaitu Lantus, Novorapid, captopril dan simvastatin.
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan kepada pasien tersebut ?

LITERATUR PRIMER

Evaluasi Literatur Primer


1. Sampel : 242 pasien tipe 2 diabetes melitusdengan komplikasi ginjal
2. Metode : Penelitian cross-sectional retrospektif ini melibatkan 242 pasien T2DM rawat
inap dan pasien rawat jalan dengan komplikasi ginjal dari Januari 2009 hingga Maret
2014 dan dilakukan di rumah sakit pendidikan tersier di Malaysia. Glycated hemoglobin
(A1C) digunakan sebagai parameter utama untuk menilai status glikemik pasien. Pasien
diklasifikasikan memiliki kontrol glikemik yang baik atau buruk berdasarkan
rekomendasi American Asosiasi Diabetes.
3. Desain studi  Studi klinis
LITERATUR SEKUNDER

Evaluasi Literatur Sekunder


1. Rxlist merupakan sebuah database yang menyediakan sumber medis online obat resep
yang dilengkapi dengan informasi obat untuk konsumen dan professional Kesehatan
medis.
2. Rxlist juga memiliki banyak fitur diantaranya yaitu perbandingan obat (penggunaan obat,
efek samping, cara mengkonsumsi obat) pemeriksaan interaksi obat dan klasifikasi obat
(cara kerja obat, penggunaan, efek samping, peringatan, nama merek obat).
3. https://www.rxlist.com/lantus-drug.htm
LITERATUR TERSIER

Evaluasi Literatur Tersier


Judul : MIMS Referensi obat informasi ringkas produk obat
Tahun : 2020
Penerbit : Penerbit BIP Gramedia
Lanjutan Evaluasi Literatur Tersier
 Format : buku ini berisi tentang dosis berdasarkan indikasi , kontraindikasi, interaksi obat
 Dosis lantus hiperkolesterolemia : Pada orang dewasa sebagai tambahan untuk perawatan
penurun lipid lainnya (mis. Apheresis LDL): Awalnya, 40 mg sekali sehari di malam
hari.
 Kontraindikasi : Penyakit hati aktif atau peningkatan serum transaminase persisten yang
tidak dapat dijelaskan. Kehamilan dan laktasi. Penggunaan bersamaan dengan inhibitor
CYP3A4 yang kuat (misalnya ketoconazole, itraconazole, voriconazole, posaconazole,
telithromycin, erythromycin, clarithromycin, nefazodone, inhibitor protease HIV,
telaprevir, boceprevir, cobicistat), ciclosporin, gemfibrozil, danazol; penggunaan
bersamaan dan dalam waktu 7 hari setelah penghentian asam fusidat.

Jawaban pertanyaan
Apabila Anda sebagai apoteker, informasi apa yang dapat disampaikan kepada pasien tersebut ?
Jawab :
Untuk lantus+novorapid berikan edukasi cara penggunaan insulinnya kepada pasien
tersebut. Dan jelaskan kegunaan obat captopril untuk menurunkan tensi, agar reaksinya
lebih cepat gunakan sublingual atau di letakan di bawah lidah. Sinvastatin obat kokesterol
di minum malam hari hendak tidur karna pembentukan kolesterol terbentuk saaat kita
tidur. Jadi jika jam tidurnya pagi minumnya juga pagi sesuai dengan jam tidur kita.
Kasus 7
Seorang pasien datang ke apotik dalam keadaan hamil 3 bulan, pasien tersebut ingin
membeli obat flu yang berisi parasetamol, CTM dan fenilpropanolamin. Pasien menanyakan
apakah obat tersebut aman untuk ibu hamil ?
Jelaskan informasi yang dapat diberikan kepada pasien tersebut!

LITERATUR PRIMER

Evaluasi Literatur Primer


1. Bahan dan Metode
- Bahan : Fenilpropanolamin
- Metode : penelitian observasional analitik dengan rancangan matched case control. 68
ibu hamil yang dibagi menjadi 2 kelompok terdiri dari 34 orang kelompok kasus dan
34 orang untuk kelompok kontrol, Instrumen untuk mengum-pulkan data yaitu rekam
medis, catatan keper-awatan, dan kuesioner, lalu dianalisis menggunakan McNemar,
dan regresi logistik kondisional untuk menghitungodds ratio (OR) dan 95 %
confidence intervals (CI) dari faktor risiko yang berpotensi terkait dengan
preeklampsia.
2. Sampel : 68 ibu hamil
3. Desain studi  studi kasus

LITERATUR SEKUNDER

Evaluasi Literatur Sekunder


1. DrugBank merupakan basis data daring yang komprehensif dan dapat diakses secara
bebas yang berisi informasi tentang obat dan target obat baik sebagai sumber
bioinformatika dan informatika kimia.
2. DrugBank menggabungkan rincian mengenai data obat (yaitu sifat kimia, farmakologi
dan farmasi) dengan informasi dari target obat (yaitu urutan, struktur, dan jalur) secara
komprehensif.
3. DrugBank banyak digunakan oleh industri obat, ahli kimia obat, apoteker, dokter,
mahasiswa dan masyarakat umum.
4. https://go.drugbank.com/drugs/DB00397

LITERATUR TERSIER
Evaluasi Literatur Tersier
 Judul : MIMS Referensi obat informasi ringkas produk obat
 Tahun : 2020
 Penerbit : Penerbit BIP Gramedia
 Format : Buku ini berisi tentang dosis berdasarkan indikasi , kontraindikasi, interaksi
obat.
 Dosis untuk kongesti nasal : 25 mg per oral per 4 jam; atau 75 mg per oral sediaan lepas
lambat per 12 jam. Dosis maksimal 150 mg per hari.
 Kontraindikasi : Penggunaan bersamaan atau dalam 14 hari setelah penghentian MAOI

Jawaban Pertanyaan
Jelaskan informasi yang dapat diberikan kepada pasien tersebut!
Jawab :
Fenilpropanilamin (PPA) tidak di sarankan untuk ibu hamil, PPA termasuk dalam
kategori C mengindikasikan bahwa obat berisiko menyebabkan gangguan kehamilan.
Oleh karena itu, obat kategori C hanya dianjurkan jika manfaat yang diperoleh ibu
maupun janin lebih besar daripada risiko yang ditimbulkannya (harus persetujuan dokter).
Obat flu nya bisa di ganti dengan cetirizin generiknya, patennya yang berdedar di pasaran
ada ozen, cerini, ryvel dan lain lain. Atau pakai obat topikal seperti vicks vaporub, vicks
inhaler, dan lain-lain
Bisa dgn Terapi non farmakologi
1. Menghirup uap hangat. Uap hangat dapat membantu mengencerkan lendir sekaligus
melemaskan saluran hidung yang bengkak akibat pilek
2. Banyak Minum air putih
3. Memakai bantal tambahan
4. Rajin membuang ingus dari hidung
5. Gunakan pelembap udara
6. Perbanyak makanan mengandung vitamin C
7. Istirahat yang cukup
Kasus 8
Seorang pasien berusia 50 tahun datang ke apotek, pasien tersebut menjalani terapi
hipertensi dalam 3 tahun terakhir. Pasien ingin membeli obat flu yang berisi parasetamol, CTM
dan fenilpropanolamin. Pasien menanyakan apakah obat tersebut aman untuk penderita
hipertensi ?
Informasi apa yang dapat diberikan kepada pasien tersebut !

LITERATUR PRIMER

Evaluasi Literatur Primer


1. Bahan dan Metode
- Bahan : pseudoephedrine, chlorpheniramine, parasetamol, dan laktosa
- Metode : double-blind, placebo terkontrol, secara acak, pasien diberi dua kapsul
pseudoephedrine 30 mg, chlorpheniramine 2 mg dan parasetamol 325 mg atau
plasebo laktosa untuk melihat efek kardifaskuler pada pasien hipertensi.
2. Sampel : pasien berusia 31-71 tahun dengan berat badan 59-105 kg.
3. Desain studi : studi kasus crosscover
LITERATUR SEKUNDER

Evaluasi Literatur Sekunder


1. DrugBank merupakan basis data daring yang komprehensif dan dapat diakses secara
bebas yang berisi informasi tentang obat dan target obat baik sebagai sumber
bioinformatika dan informatika kimia.
2. DrugBank menggabungkan rincian mengenai data obat (yaitu sifat kimia, farmakologi
dan farmasi) dengan informasi dari target obat (yaitu urutan, struktur, dan jalur) secara
komprehensif.
3. DrugBank banyak digunakan oleh industri obat, ahli kimia obat, apoteker, dokter,
mahasiswa dan masyarakat umum.
4. https://go.drugbank.com/drugs/DB01114
LITERATUR TERSIER

Evaluasi Literatur Tersier


 Judul : Hipertensi : Kenali Penyebab, Tanda Gejala Dan Penanganannya
 Tahun : 2021
 Penerbit : Penerbit BIP Gramedia
 Format : Buku ini berisi tentang penyebab, tanda gejala dan cara penanganan
hipertensi.
 Cara penanganan dapat dilakukan dengan cara olahraga teratur, kurangi asupan
natrium,mengatur pola makan, dan kurangi stres.

Jawaban Pertanyaan
Informasi apa yang dapat diberikan kepada pasien tersebut !
Jawab :
Penggunaan phenylpropanolamine dapat menyebabkan efek samping hipertensi, jadi
tidak disarankan menggnakan phenylpropanolamine. Untuk flu pasien cukup
menggunakan paracetamil dan CTM serta memberikan edukasi penatalaksanaan
modifikasi gaya hidup harus menjadi terapi lini pertama dalam penatalaksanaan
hipertensi. Modifikasi gaya hidup juga dapat meningkatkan efikasi medikamentosa yang
dikonsumsi oleh pasien.
- Olahraga teratur
- Kurangi stres
- Membatasi konsumsi alkohol
- Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
- Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak
DAFTAR PUSTAKA

1. Sarrell, E, M., Eliahu, W., Herman, A.C. 2006. Antipyretic Treatment in Young Children
With Fever. Vol 160.
2. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346
3. Zageer, D. S., Sundus, F. H. 2022. Textbook on Paracetamol: A Magic Drug but with
Adversity. IP Innovative Publication Pvt. Ltd.
4. Campbell, S., Thomas, E., James, M., Brian, A. 2013. Potentially life-threatening
intravenous acetaminophen overdose in a 3-month-old (40 weeks’ post-menstrual age),
2.3 kg baby girl. Open Journal of Pediatrics. Vol 3:186-187.
5. https://www.drugs.com/dosage/acetylcysteine.html
6. Kent R. Olson. 2011. POISONING & DRUG OVERDOSE Sixth Edition. McGraw-Hill
Companies.
7. Kesawan, A., Nithya, T., Tara, G. 2016. Comparative Study of Intermittent
Benzodiazepine Prophylaxis versus Paracetamol Alone for Preventing Recurrence of
Febrile Seizures. Kerala Medical Journal. Vol 9(4):153-138.
8. https://www.rxlist.com/diazepam/generic-drug.htm
9. Olson, K. R., MD., FACEP., FACMT., FAACT. 2003. POISONING & DRUG
OVERDOSE Fourth Edition. McGraw-Hill Companies.
10. Naveed, A., Zeeshan, A. 2012. Treatment of Typhoid Fever in Children: Comparison of
Efficacy of Ciprofloxacin with Ceftriaxone. European Scientific Journal. Vol 12(6).
11. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535454/
12. MIMS. 2021. MMS Referensi Obat Edisi 2020.
13. Testa, M., Vanos., Martinelli., Stronati., Mussap., Del. Z. 2007. Therapeutic Drug
Monitoring of Gentamicin in Neonatal Intensive Care Unit: Experience in 68 Newborns.
Journal of Chemotherapy. Vol 19 : 39-41.
14. https://reference.medscape.com/drug/gentak-garamycin-gentamicin-342517
15. Nasution, R. E. P. ANTIBIOTICS 101. White Coat Hunter.
16. Huri, H. Z., Lay, P. L., Soo, K. L. 2015. Glycemic Control And Antidiabetic Drugs In
Type 2 Diabetes Mellitus Patients With Renal Complications. Drug Design, Development
and Therapy.
17. https://www.rxlist.com/lantus-drug.htm
18. Virginia, D. M., Djaswadi, D., Tunjung, W. 2014. Pengaruh Penggunaan
Fenilpropanolamin (PPA) terhadap Preeklampsia. Jurnal Farmasi Indonesia. Vol 7(2).
19. https://go.drugbank.com/drugs/DB00397
20. Chua. Benrimoj., Gardon., Williams. 1991. Cardiovascular effects of a
chlorpheniramine/paracetamol combination in hypertensive patients who were sensitive
to the pressor effect of pseudoephedrine. Br J Clin Pharmac. 360-362.
21. https://go.drugbank.com/drugs/DB01114
22. Ekasari, M.F., Eros, S. S., Siti, B., Salsabila, R. N., Fahira, I. A. 2021. Hipertensi: Kenali
Penyebab, Tanda Gejala Dan Penanganannya. Hal 18-20.

Anda mungkin juga menyukai