Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PEMBUAT LAPORAN :
1. Chahyanti Simanjuntak (03422119061)
2. Devi Kurnia Dewi (03422119074)
LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

(JUDUL)

DOSEN PENGAMPU :
Dra. Sujati Woro Indijah M.Si, Apt.
Yudha Sukowati S.Si, M.Farm, Apt.

KELOMPOK 1
DISUSUN OLEH :

3. Aldiena Mey Ayu Lestari (03422119018)


4. Aprilia Shifa Paramitha (03422119346)
5. Aqilah Zahra Fakhirah (03422119042)
6. Cempaka Putri Dewanti (03422119060)
7. Chahyanti Simanjuntak (03422119061)
8. Devi Kurnia Dewi (03422119074)
9. Dewanty Fenny Andary (03422119075)
10. Dhara Aulia (03422119354)
11. Dita Nurbaini Rizqi (03422119087)

REGULER 2- 19’D
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan “LAPORAN
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI” sebagai tugas dari mata kuliah Praktikum Farmakologi
yang di bimbing oleh Dra. Sujati Woro Indijah M.Si, Apt. dan Yudha Sukowati, S.Si.,
M.Farm., Apt.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain sebagai tugas
Praktikum Farmakologi , sehingga di harapkan dapat mudah di terima dan di mengerti bagi
pembaca Laporan ini.
Akhir kata dengan segala keterbatasannya, penyusun berharap makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penyusun pada khusunya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini , oleh karena
itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca dan
semua pihak.

Jakarta, Desember 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

I. Latar Belakang............................................................................................1

II. Rumusan Masalah.......................................................................................1

III. Tujuan Praktikum......................................................................................1

IV. Manfaat Praktikum....................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................3

I. Pengertian....................................................................................................3

II. Jenis – jenis anestesia umum......................................................................3

III. Tahap – Tahapan anestesia umum..........................................................3

IV. Uraian Bahan..............................................................................................4

BAB III....................................................................................................................7

METODE PERCOBAAN......................................................................................7

I. Prosedur kerja.............................................................................................7

II. Alat & Bahan...............................................................................................7

III. Defini Operasional......................................................................................8

IV. Cara Analisis...............................................................................................8

V. Perhitungan Dosis.......................................................................................9

VI. Pembuatan Sediaan..................................................................................14

BAB IV..................................................................................................................16
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................16

I. Tabel Pecobaan......................................................................................16

II. Menggambar grafik..............................................................................17

III. Membahas hasil sesuai tujuan..............................................................17

BAB V....................................................................................................................18

KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................18

A. Kesimpulan............................................................................................18

B. Saran mengacu pada tujuan.................................................................18

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Air seni merupakan zat yang tidak berguna atau sampah sehingga harus
dibuang oleh tubuh. Apabila pengeluaran air seni terhambat, maka akan menimbulkan
banyak masalah di dalam tubuh, contohnya adalah penyakit darah tinggi. Kelancaran
pengeluaran air seni akan mempengaruhi tekanan darah. Sebaliknya tekanan darah
tinggi bisa dipengaruhi atau diobati dengan peningkatan pengeluaran air pada darah
atau urin (diuretik). Salah satu cara menurunkan tekanan darah adalah menurunkan
jumlah air yang ada dalam plasma darah. Dengan berkurangnya air maka tekanan
darah akan menurun.
Diuretik merupakan obat-obatan yang dapat meningkatkan laju aliran urin.
Golongan obat ini menghambat penyerapan ion natrium pada bagianbagian tertentu
dari ginjal. Oleh karena itu, terdapat perbedaan tekanan osmotik yang menyebabkan
air ikut tertarik, sehingga produksi urin semakin bertambah. Dengan kata lain diuretik
ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis
memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang
diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air .Obat
diuretik dapat pula digunakan untuk mengatasi hipertensi dan edema. Edema dapat
terjadi pada penyakit gagal jantung kongesif, sindrom nefrotik dan edema
premenstruasi.
Fungsi utama diuretik adalah untuk memobilisasi cairan udem yang berarti
mengubah keseimbangan cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ekstrasel
menjadi normal. Proses diuresis dimulai dengan mengalirnya darah ke dalam
glomeruli (gumpalan kapiler) yang terletak di bagian luar ginjal (cortex). Dinding
glomeruli inilah yang bekerja sebagai saringan halus yang secara pasif dapat dilintasi
air, garam dan glukosa. Ultrafiltrat yang diperoleh dari filtrasi dan mengandung
banyak air serta elektrolit ditampung di wadah, yang mengelilingi setiap glomerulus
seperti corong (kapsul Bowman) dan kemudian disalurkan ke pipa kecil. Di sini
terjadi penarikan kembali secara aktif dari air dan komponen yang sangat penting bagi
tubuh, seperti glukosa dan garam-garam antara lain ion Na+. Zat-zat ini dikembalikan
pada darah melalui kapiler yang mengelilingi tubuli. Sisanya yang tak berguna seperti
”sampah” perombakan metabolisme-protein (ureum) untuk sebagian besar tidak
diserap kembali. Akhirnya filtrat dari semua tubuli ditampung di suatu saluran
pengumpul (ductus coligens), di mana terutama berlangsung penyerapan air kembali.
Filtrat akhir disalurkan ke kandung kemih dan ditimbun sebagai urin.

II. Rumusan Masalah


1. Pengertian Diuretika ?
2. Penggolongan Obat Diuretika ?
3. Mekanisme Kerja Obat Diuretika?
4. Uraian Obat Furosemid dan HCT?

III. Tujuan Praktikum


Tujuan Umum
1. Dapat bekerja dengan hewan percobaan.
2. Menghayati secara lebih baik berbagai prinsip farmakologi diuresis yang
diperoleh secara teori.
3. Menghargai hewan-hewan percobaan karena peranannya dalam mengungkap
fenomena- fenomena kehidupan .
4. Menyadari pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap hasil eksperimen
farmakologi dan pengaruh yang sama terhadap manusia.
5. Mampu menerapkan, mengadaptasi dan memodifikasi metode-metode
farmakologi untuk penilaian efek obat .
6. Dapat memberikan penilaian terhadap hasil-hasil eksperimen dan memberikan
tafsiran mengenai implikasi praktis dari hasil-hasil eksperimen.

Tujuan Khusus

1. Membuktikan bahwa Furosemid dan HCT mempunyai efek diuretik.


2. Membandingkan onset diuretik setiap kelompok.
3. Membandingkan % efek diuretik setiap kelompok.
4. Menetapkan golongan diuretik kut-sedang-lemah.
5. Membuktikan adanya hubungan cara pemberian dengan efek.
6. Menggambarkan grafik profil diuretik tiap jam setiap kelompok.

IV. Manfaat Praktikum


1. Mahasiswa mampu memberikan diuretika dengan menggunakan obat Furosemid
dan HCT pada mencit percobaan.
2. Mahasiswa mampu membandingkan efek diuretika dari obat Furosemid dan HCT.
3. Mahasiswa mampu mengetahui volume urine yang dihasilkan oleh hewan akibat
pemberian obat diuretik.
4. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme kerja dari obat diuretika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I. Pengertian
Diuretik adalah suatu obat yang dapat meningkatkan jumlah urine (diuresis)
dengan jalan menghambat reabsorpsi air dan natrium serta mineral lain pada
tubulus ginjal. Kegunaan diuretik terbanyak adalah untuk antihipertensi dan gagal
jantung. Pada gagal jantung, diuretik akan mengurangi atau bahkan
menghilangkan cairan yang terakumulasi di jaringan dan paru paru.
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi respon diuretik:
1. Pertama, tempat kerja diuretik di ginjal. Diuretik yang bekerja pada daerah
yang reabsorbsi natrium sedikit, akan memberi efek yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan diuretik yang bekerja pada daerah yang reabsorbsi
natrium banyak.
2. Status fisiologi dari organ. Misalnya dekompensasi jantung, sirosis hati, gagal
ginjal. Dalam keadaan ini akan memberikan respon yang berbeda terhadap
diuretik.
3. Interaksi antara obat dengan reseptor .Kebanyakan bekerja dengan
mengurangi reabsorpsi natrium, sehingga pengeluarannya lewat kemih dan
juga air diperbanyak.

II. Jenis – jenis anestesia umum

III. Tahap – Tahapan anestesia umum

IV. Uraian Bahan


BAB III
METODE PERCOBAAN

I. Prosedur kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masing-masing kelompok mengambil 6 ekor mencit yang telah dipuasakan
semalam dan di timbang dengan pemilihan bobot antara 20-25 gram.
3. Menghitung dosis larutan yang akan diberikan pada mencit.
4. Membuat larutan suspensi yang akan diberikan pada mencit, berupa larutan NaCl
3,6 %, larutan Gom, larutan Furosemide, dan larutan HCT.
5. Menyiapkan larutan-larutan yang akan diberikan ke mencit sesuai dengan dosis
yang telah di hitung dalam bentuk oral dan ip.
6. Mencit dipisahkan dalam 6 ruangan berbeda dengan penampungan urin masing-
masing.
7. Kemudian mencit di berikan 6 perlakuan berbeda, antara lain: diberikan perlakuan
Normal berupa larutan Nacl dan Gom secara oral dan ip, diberikan larutan
Furosemide secara oral dan ip, diberikan larutan HCT secara oral dan ip.
Kemudian di lepaskan dalam kandang berbeda yang telah disiapkan untuk diamati
pengeluaran urinnya.
8. Catat waktu pemberian larutan dan waktu pengeluaran urin pertamanya (onset).
9. Catat volume urine tertampung (VUT) pada jam ke-1 dan jam ke-2 setelah
pemberian larutan.
10. Mencit yang telah di uji coba, dikembalikan ke dalam kandangnya dan bersihkan
alat-alat yang telah digunakan.

II. Alat – Bahan


Alat :
1. Timbangan mencit
2. Alat suntik 1 ml
3. Sonde oral mencit
4. Kandang metabolisme individual
5. Alat gelas sesuai kebutuhan
Bahan :
1. Larutan NaCl
2. Furosemide 40 mg tablet
3. HCT 25 mg tablet
4. GOM 2 %
5. Mencit putih DDY, 19-25 gram

III. Definisi Operasional

NO VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL UNIT SKALA

Dibuat dengan melarutkan NaCl


Larutan
1 900 mg dalam 25 ml air suling Ml rasio
NaCL
untuk mencapai konsentrasi 3,6 %

Larutan Dibuat dengan melarutkan GOM


2 Ml rasio
Normal 1,8 gram dalam 20 ml air suling.

Dibuat dengan membuat suspensi


dari 1 tablet Furosemide 40 mg ad
Larutan
3 10 ml. Kemudian dari 1 ml larutan Ml rasio
Furosemide
tersebut diencerkan dengan
larutan GOM ad 12 ml.

Dibuat dengan membuat suspensi


dari 1 tablet HCT 25 mg ad 10 ml.
4 Larutan HCT Kemudian dari 2 ml larutan Ml rasio
tersebut diencerkan dengan
larutan GOM ad 12 ml.

Mencit dipilih berdasarkan berat


badannya dengan kriteria antara
5 Mencit 20-25 gram. Mencit yang akan Ekor nominal
digunakan telah dipuasakan
semalam.

IV. Cara Analisis


V. Perhitungan Dosis
Nama Mahasiswa :
1. Aldiena Mey Ayu Lestari (03422119018)
2. Aprilia Shifa Paramitha (03422119346)

Tanggal percobaan: Kelompok:


Tabel 4.1 …………………….
Bera VC Onse Rata
No Perla t NaCl obat B t ml VUT jam ke- 2
A(ml B(ml %
cit kuan (g) ) jam ) (ml) jam (') 1 % 2 % efek
0.
1 F-or 32 9.01 9.56 6 0.9
1.
5 F-or 28 9.38 9.52 2 1.6
Tabel 4.1 ……………………. 0.7 1.1
Bera VC Onse 0.
No Perla t NaCl obat B t 3 0.6
A(ml B(ml
cit kuan (g) ) jam ) (ml) jam (')
1.
2 F-or 24 9.75 9.48 3 1.6
10.1 1.
5 F-or 20 2 9.44 4 2.0
Tabel 4.1 ……………………. 0.7 0.9
Bera VC Onse 0.
No Perla t NaCl obat B t 5 0.8
A(ml B(ml
cit kuan (g) ) jam ) (ml) jam (')
10.4 0.
3 F-or 16 9 9.40 5 0.9
10.8 0.
5 F-or 12 6 9.36 6 0.6
0.
Tabel 4.1 ……………………. 3 0.3
Bera VC Onse
No Perla t NaCl obat B t 1.5 0.5
A(ml B(ml
cit kuan (g) ) jam ) (ml) jam (')
11.2 0.
4 F-or 8 3 9.32 2 0.2
11.6 0.
1 F-or 4 0 9.28 2 0.2
Tabel 4.1 ……………………. 0.2 0.2
Bera VC Onse 0.
No Perla t NaCl obat B t 3 0.4
Rata-
rata
0.
7 H-or 30 9.35 9.53 3 0.3
10.2 0.
2 H-or 34 9.44 5 4 0.4
10.1 0.
4 H-or 31 9.47 9 3 0.3
##
# H-or 28 9.31 9.49 1 1
Rata-
rata
0.
8 H-ip 26 9.27 9.53 6 0.6
10.2 0.
3 H-ip 23 9.47 6 2 0.2
0.
5 H-ip 25 9.25 9.58 5 0.5
##
# H-ip 33 9.42 9.50 0.2 0.6
Rata-
rata

 Perhitungan dosis mencit dan percobaan


VI. Pembuatan Sediaan
Nama Mahasiswa :

1. Dewanty Fenny Andary (03422119075)


2. Dhara Aulia (03422119354)
3. Dita Nurbaini Rizqi (03422119087)

PEMBUATAN SEDIAAN DIURETIK

PEMBUATAN SEDIAAN DIURETIK OKT 2020

Perla- dosis sediaan untuk


kuan Man m'cit vol obat ad vol (ekor) Etiket
(mg) (mg) (ml) (mg) (ml)
Induktor 0.5 900 25 NaCl 3,6%
Normal 0.5 500 100 Trag 1/2%
Sediaan induk
Fu 40 mg/tablet 40 10 Fu 4 mg/ml
Fu40 40 0.164 0.62 4 15 30 Fu 4 mg/15ml
Sediaan induk
HCT 25
mg/tablet 25 10 HCT 2.5 mg/ml
H50 50 0.206 0.62 5 15 30 HCT 5mg/15ml
30 ekor perlu = 0,5 mL x 30 = 15 mL
PERHITUNGAN

A. PERHITUNGAN DOSIS MENCIT


 Dosis F40 untuk Mencit = 0,164 mg/20g
 Dosis HCT50 untuk mencit = 0,206 mg/20g

B. PERHITUNGAN SEDIAAN OBAT


 Sediaan Fu40 4mg/12ml = 0,164/4mg x 15 ml = 0,616 ml  0,62 ml
 Sediaan HCT50 5mg/12ml = 0,206/5mg x 15 ml = 0,618 ml  0,62 ml

C. PERHITUNGAN VOLUME SEDIAAN


 Volume sediaan Fu 4mg = 0,164 mg/4mg x 1 ml = 0,041 ml
 Volume Sediaan HCT 5mg = 0,206 mg/5mg x 1 ml = 0,0412 ml

CARA PEMBUATAN :

1. NaCl 900 mg dilarutkan dalam ades ad 25 ml  beri etiket


2. 1 tablet furosemid (40 mg) digerus dengan GOM 2% sedikit-sedikit di adkan 10 ml
 vial à beri etiket : Fu 4 mg/ml
3. F40 dibuat dengan mengencerkan 1 ml (larutan Fu 4 mg/ml) dengan GOM 2% ad
15 ml.
4. 1 tablet HCT 25 mg digerus dengan GOM 2% sedikit-sedikit di ad kan 10 ml 
vial  beri etiket : HCT 2,5 mg/ml.
5. HCT 50 dibuat dengan mengencerkan 2 ml (larutan HCT 2,5 mg/ml) dengan
GOM 2% ad 15 ml.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DATA :
1. Aqilah Zahra Fakhirah (03422119042)
2. Cempaka Putri Dewanti (03422119060)

I. Tabel 4.1 Pecobaan

Tanggal percobaan: Kelompok:


Tabel 4.1 …………………….
No Perla Berat NaCl obat VCB Onset ml VUT jam ke- Rata2
%
cit kuan (g) A(ml) jam B(ml) (ml) jam (') 1 % 2 % efek
1 F-or 32 9.01 9.56 0.6 0.9
5 F-or 28 9.38 9.52 1.2 1.6
Tabel 4.1 ……………………. 0.7 1.1
No Perla Berat NaCl obat VCB Onset 0.3 0.6
cit kuan (g) A(ml) jam B(ml) (ml) jam (')
2 F-or 24 9.75 9.48 1.3 1.6
5 F-or 20 10.12 9.44 1.4 2.0
Tabel 4.1 ……………………. 0.7 0.9
No Perla Berat NaCl obat VCB Onset 0.5 0.8
cit kuan (g) A(ml) jam B(ml) (ml) jam (')
3 F-or 16 10.49 9.40 0.5 0.9
5 F-or 12 10.86 9.36 0.6 0.6
Tabel 4.1 ……………………. 0.3 0.3
No Perla Berat NaCl obat VCB Onset 1.5 0.5
cit kuan (g) A(ml) jam B(ml) (ml) jam (')
4 F-or 8 11.23 9.32 0.2 0.2
1 F-or 4 11.60 9.28 0.2 0.2
Tabel 4.1 ……………………. 0.2 0.2
No Perla Berat NaCl obat VCB Onset 0.3 0.4
Rata-
rata
7 H-or 30 9.35 9.53 0.3 0.3
2 H-or 34 9.44 10.25 0.4 0.4
4 H-or 31 9.47 10.19 0.3 0.3
### H-or 28 9.31 9.49 1 1
Rata-
rata
8 H-ip 26 9.27 9.53 0.6 0.6
3 H-ip 23 9.47 10.26 0.2 0.2
5 H-ip 25 9.25 9.58 0.5 0.5
### H-ip 33 9.42 9.50 0.2 0.6
Rata-
rata
Tabel 4.2. Rata-rata menit dan persen efek tiap perlakuan

Onset Efek
Perlakuan (') (%) kesimpulan
F-or
F-ip
N-or
N-ip
H-or
H-ip
lemah
kuat
N # normal

II. Menggambar grafik

III. Membahas hasil sesuai tujuan


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran mengacu pada tujuan kombinasi


DAFTAR PUSTAKA
(MINIMAL 3 SUMBER LITERATUR)

Anda mungkin juga menyukai