Pinositosis
Osmosis Sama kaya fagositosis tapi zat yang
Pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke diambil berbentuk fluida
konsentrasi rendah, yang berpindah bukan
molekul zatnya tetapi air nya (pergerakan air). Air
pada kondisi hipotonis akan bergerak ke
hipertonis. Kalau konsentrasi seimbang
(equilibrium, transport berhenti.
Receptor mediated
Pada membrane terdapat pit yang
didalamnya ada reseptor tertentu yang
akan berikatan dengan zat tertentu
TRANSPORT AKTIF
Pergerakan yang melawan gradient konsentrasi
sehingga dibutuhkan energy (ATP)
Ion pumps/electrogenic pumps
Transport ion yang terjadi karena gredien
ionic/voltage
DISKUSI
Hukum Fick:
Fluks= tetepan permeabilitas (Cd-Ca)
Fluks=
Cd= conc donor
Ca= conc akseptor
D= koef. Distribusi
A=luar membrane
∆x = tebal membrane
Cotransport
Transport berpasangan dua molekul melalui
Persamaan Henderson hasselbalch
membrane
(1) hydrogen di pompa keluar sel (ion pump)
mengubah kesetimbangan (2) sukrosa masuk ke
dalam sel
Contoh soal:
Asam salisilat, pKa= 3. Lebih banyak diserap di
lambung 9pH=2)/usus 9pH=6)?
Lambung: Tapi secara fisiologis di usus lebih banyak diserap
Karen luas penyerapan usus lebih besar dari luar
permukaan tempat penyerapan dilambung.
Sehingga walupun bentuk tak terionkan lebih
banyak di lambung tapi hasil total penyerapan
1/10 tak terionisasi lebih banyak dari pada
lebih banyak di usus. Sehingga term and codition
yang terionisasi sehingga lebih mudah diserap
persamaan Henderson hasselbalch: kondisi
Usus:
lingkungan harus sama perbandingannya
Distribusi mencakup parameter: koefisien partisi, Ilmu yang mempelajari bagaimana menguji
ikatan protein plasma, perhitungan intensitas hubungan antara fisikokimia obat, bentuk
aliran darah suatu obat sediaan, dan rute pemberian mempengaruhi
kecepatan dan derajat absorbsi obat
METABOLISME
Factor yang mempengaruhi:
Proses pengubahan zat aktif agar menjadi lebih
polar dan lebih larut dalam air sehingga mudah 1. Stabilitas obat dalam produk
di eliminasi 2. Kecepatan pelepasan obat
3. Kecepatan disousi pada tempat absorbsi
Metabolit yang dihasilkan bisa menjadi lebih aktid
4. Ketersediaan hayati
atau lebih tidak aktif
Definisi biofarmasetik menurut wagner, studi yang
Mengubah prodrug menjadi aktif
mempelajari hubungan antara
FASE BIOFARMASETIK
1. Sifat fisikokimia obat
Dimulai saat obat masuk ke tubuh sampai terjadi 2. Fisikokimia dan farmasetikal pada dosis
penyerapan obat
Tergantung pada cara pemberian dan bentuk 3. Factor fisik
sediaan (karena mempengaruhi predisposisi 4. Parameter farmakokinetikbiologi,
obat) farmakologi, dan efek klini
Tahap pemecahan dan tahap peluruhan Cabang ilmu farmasi yang berhubungan dengan
sifat fisikokimia obat dalam bentuk sediaan dan
(obat= zat aktif+pembawa)→ Pelepasan (liberasi)
respon terapetik yang diamati setelah
→ disperse padatan zat aktif→ pelarutan (disolusi)
pemberiannya
→ disperse molekul zat aktif → penyerapan
(absorbs)→ darah Definisi oleh the guidelines
DISOLUSI
Studi yang mempelajari factor yang Kelarutan berkaitan dengan disolusi
mempengaruhi bioavabilitas dengan Kelaurtan penting dalam sediaan oral
farmakologis dan aktivitas terapeutik
CONTOH SIFAT FISIKOKIMIA
Kelarutan, ukuran partikel, polimorfisme, Cs: konsentrasi obat didalam lapisan “stagnan
higroskopis, koefisien partisi, interaksi eksipien layer” diam
Yang mempengaruhi absorbsi: waktu disintergrasi C: Konsentrasi obat didalam pelarut
dan pembasahan Pelarutan dari suatu partikel obat padat didalam
obat di absorbsi di usus suatu pelarut
BIOAVABILITAS Viskositas, suhu pegadukan mempengaruhi nilai h
Factor yang mempengaruhi HIDROFILISITAS/LIPOFILISITAS
1. Tipe obat Koefisien partisi atau distribusi dari suatu obat
2. Rute pemberian merupakan ukuran relative dari kecenderungan
3. Eksipien yang digunakan senyawa untuk berbagi antara solve hidrofil dan
4. Sifat fisikokimia seperti ukuran molekul lipofil dan mengindikasikan sofa hidrofilik atau
DISINTERGRASI (waktu hancur) lipofilik
Proses dan uji disintergrasi diperuntukan bagi Menggambarkan baiagaman obat menembus
bentuk sediaan padat, oral, immediate release membrane biologis
Diuji sesuai standar yang ditetapkan Semakin lipofil semakin mudah menembus
membrane
Produk obat padat yang dikecualikan: troches,
tablet kunyah, sustain released Semakin hidrofil semakin sulit menembus
membrane
Proses disintergrasi tidak mencerminkan disolusi
sempurna dari sebuah tablet/obat Semakin tinggi kp semakin tinggi absorbsi
ASPEK BIOFARMASETIKA DARI OBAT DAN PRODUK Polimorf susah larut tapi stabil
Kekurangan Intradermal
Lambung
Pemilihan Rute
Kondisi absorpsi
ROA ditentukan oleh
Penyerapan relatif sedikit karena
Karakteristik fisik obat
vascularisasi di lambung terbatas
Kecepatan obat diserap atau
dibandingkan di usus.
dilepaskan
Tergantung penuh/kosongnya
Kebutuhan untuk melewati
lambung
metabolsime hati
Pada saat kosong :
Untuk mencapai konsentrasi tinggi di
o Spincter pylorus agak
lokasi tertentu
membuka, sehingga obat bisa
Ketepatan dosisi
melintas dan masuk ke usus
Kondisi pasien
(penyerapan banyak terjadi di
Kondisi Absorpsi usus)
Peroral
o Mekanisme filtrasi/difusi pasif Menghindari pengaruh negative pH
terjadi lebih cepat lambung dan enzim-enzimnya yang
o Air dan molekul berukuran kecil dapat merusak zat aktif
mudah masuk ke perdaran Dapat mencegah atau mengurangi
darah inaktivasi zat akibat first-pass effect
Derajat ionisasi lemah, penyerapan karena penyerapan zat melalui usus
besar halus akan mengalir pada vena cava,
Pada pH lambung, asam lemah sebagian melalui vena porta dan
banyak diserap. Alkaloida tdk dapat menuju hati (pusat metabolism)
diserap. Dipilih karena pertimbangan
Pada saat lambung terisi makanan: o Sifat zat aktof
o Zat aktif bercampur dengan o Kondisi penderita (tidak bisa
makanan, terencerkan, difusi menelan atau dimuntahkan
lambat, penyerapan lambat kembali)
o Menguntungkan utk zak atif
yang mengiritasi lambung Intravena dan Intra-Arteri
Per-Rektal Per-Inhalasi
FORMULASI
Eksipien mempengaruhi absorbsi
Formulasi bisa menaikan laju kelarutan obat,
menaikan laju absorbsi, waktu penahanan obat
dalam saluran cerna, jumlah obat terabsorbsi,
difusi obat melintasi dinding usus
Memperlambat disolusi, absorbsi obat
PENDAHULUAN
- Proses distribusi diperlukan agar dapat DISTRIBUSI DAN TRABSPORT OBAT
mencapai titik targetnya untuk menghasilkan - Distribusi terjadi ke tempat yang berbeda-
efek terapi beda obat harus dapat menembus
- Distribusi obat dalam tubuh berbagai membran sel atau intrasel
- Mekanisme perlintasan membrane biologis
transcellular vs paracellular, transport pasif
dan aktif, facilitated, pinositosis
- Endotel kapiler rintangan pertama dalam
proses difusi menuju jaringan
Terionkan
Tak terionkan
Pori-pori molekul air dan berukuran kecil
- Transpor aktif melawan gradien dan
Kapan obat didistribusi? adanya ATP
Setelah absorpsi (apabila diberikan secara - Difusi pasif adanya gradien konsentrasi dan
sistemik, misal oral) fungsi kelarutan bentuk tak terion (pka dan pH
Setelah pemberian Intravaskular (misal IV) lingkungan)
Kemana obat didistribusi?
1) Reseptor: situs aktif memberikan efek Faktor-faktor yg mempengaruhi distribusi
farmakologi - Permeabilitas membrane (kemampuan
2) Aseptor: depot (situs pasif) tidak molekul menembus 12embrane dengan
memberikan efek farmakologi mekanisme ttt)
3) Bagian enzimatik: tanpa efek farmakologi, - Afinitas struktur API
tetapi menentukan biotransformasinya - Vaskularisasi jaringan
menjadi metabolit aktif atau inaktif.
- Karakter spesifik tertentu (kondisi perfusi dan
aliran darah pasien)
- Cara pemberian
- Ikatan obat pada protein plasma
Contoh: Pentobarbital (Nesdonale) o Jika IPP 90%, maka obat bebas 10% lah
IV, efek pembiusan cepat; Timbul dan hilang yang bisa berdifusi ke jaringan
efek sangat cepat (15 menit); Eliminasi 1 jam; o OBB inilah yang dapat mencapai tempat
15% senyawa yg dieliminasi reseptor dan menghasilkan efek
IV—menit pertama: otak (Konsentrasi besar) farmakologinya
perfusi tinggi--efek cepat o Jadi konsentrasi obat dalam darah (kadar
15 menit kemudian, konsentrasi di otak turun, plasmatik) menentukan penilaian
tapi kadar tinggi pada jaringan berlemak. efektivitas
Repartisi pada fase pertama tergantung
pada cara pemberian dan intensitas Bagaimana dengan bentuk terikat?
peredaran darah Bentuk yang terikat tidak aktif, namun, ikatan
Afinitias kedua muncul setelah pelepasan ini bersifat sementara
molekul larut lemak dari jaringan lemak Bila bentuk bebas sudah dimetabolisme atau
secara perlahan di ekskresikan, maka bentuk terikat
IKATAN OBAT PADA PROTEIN PLASMA akanvmelepaskan bentuk bebasnya
Menentukan distribusi obat ke dalam jaringan- Maka IPP untuk
jaringan o Memperbaiki efek farmakologi,
Albumin : protein plasma yang paling banyak o Memperpanjang efek obat
(40 g/L) o Mengurangi intensitas efek awal
Albumin mengikat sebagain besar obat Obat IPP
terutama senyawa anion (asam asetil salisilat, Fenilbutazon 98%
solfonamida, dll)
Sulfamida 96%
Globulin : steroida dan tiroksin
Digoksin 95%
Etil Biskumasetat 90%
Tiopental 75%
Salisilat 64%