Anda di halaman 1dari 31

Metode Fitokimia dan Jalur

Biogenetik

Meta Safitri M. Sc., Apt

Fitokimia
Fitokimia berasal dari kata phytochemical. Phyto
berarti tumbuhan atau tanaman dan
chemical sama dengan zat kimia berarti zat kimia yang
terdapat pada tanaman.
Senyawa fitokimia tidak termasuk kedalam zat gizi
karena bukan berupa karbohidrat, protein,
lemak,vitamin, mineral maupun air.
Jadi apakah fitokimia itu???????

Setiap tumbuhan atau tanaman


mengandung sejenis zat yang disebut fito kimia, merupakan zat kimia alami yang terdapat di
dalam tumbuhan dan dapat memberikan rasa, aroma atau warna pada tumbuhan itu. Sampai
saat
ini sudah sekitar 30.000 jenis fitokimia yang ditemukan dan sekitar 10.000 terkandung dalam
makanan

Fitokimia adalah senyawa bioaktif yang


terdapat
dalam
tumbuhan
dan
dapat
memberikan kesehatan pada tubuh manusia.

metabolisme
Metabolisme merupakan modifikasi senyawa
kimia secara biokimia di dalam organisme dan
sel.
Metabolisme
mencakup
sintesis
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
molekul organik kompleks.

Lanjutan
Produk metabolisme disebut METABOLIT.
Berdasarkan pembentukannya dibagi 2 jenis
yaitu:
1. METABOLIT PRIMER,
2. METABOLIT SEKUNDER

Metabolit Primer
Suatu zat / senyawa essensial yang terdapat dalam
organisme dan tumbuhan, yang berperan dalam proses
semua kehidupan organisme tersebut atau merupakan
kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup bagi
organisme / tumbuhan tersebut.

Kehidupan organisme dibagi menjadi 2 bagian :


1. Prokariot : organisme yang tidak mempunyai dinding
sel (inti sel tidak punya membran).
2. Eukariot : organisme yang mempunyai dinding sel
atau mempunyai membran inti sel dan organ
sitoplasma, yang setiap sel digambarkan dengan
adanya membran (mitochondria, kloroplast, dll).

Contoh senyawa metabolit primer


antara lain:
1. Protein
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang
berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik
kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer- monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.
Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi
semua sel makhluk hidup dan virus. Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim.

Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang)
atau sakarida (dari bahasa Yunani, skcharon,
berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa
organik yang paling melimpah di bumi.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh
makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar
(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya
pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada
proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah
karbondioksida menjadi karbohidrat.

Lemak
Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak.
lemak secara khusus bagi minyak nabati atau
hewani yang berwujud padat pada suhu
ruang. Lemak juga biasanya disebutkan
kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh
hewan.
Lepas dari wujudnya yang padat maupun
cair.1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule
atau 9,3 kcal. Lemak terdiri atas unsur-unsur
karbon, hidrogen, dan oksigen.

Lanjutan
Karena struktur molekulnya yang kaya akan
rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka
lemak mempunyai sifat hydrophob.
Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar
atau organik seperti: eter, Chloroform.
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak
biologis memenuhi 3 fungsi dasar bagi manusia,
yaitu:
1. Penyimpan energi
2. Transportasi metabolik sumber energi
3. Sumber zat untuk sintese bagi hormon.

Fungsi metabolit primer bagi


tumbuhan :
1. Diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidup bagi
tumbuhan.
2. Untuk pertumbuhan atau
perkembangan bagi tumbuhan
tersebut.
3. Sebagai cadangan makanan.

Metabolit sekunder
Metabolit sekunder merupakan suatu
senyawa sangat penting bagi kehidupan
tumbuhan
penghasilnya
untuk
mempertahankan diri dari serangan oleh
makhluk lain.

Jalur pembentukan metabolit


sekunder
Jalur yang biasa dilalui dalam
pembentukan metabolit sekunder
ada 3 jalur:
1. Jalur asam asetat
2. Jalur asam sikimat
3. Jalur asam mevalonat

Jalur asam asetat


Poliketida meliputi golongan yang
besar bahan alami yang digolongkan
bersama berdasarkan pada
biosistesisnya.
Keanekaragaman stuktur dapat
dijelaskan sebagai turunan rantai
poli-keto.
Terbentuk oleh koupling unit-unit
asam asetat via reaksi kondensasi.

Lanjutan
Yang termasuk senyawa piloketida
adalah asam lemak, prostaglandin,
antibiotika makrolida dan senyawa
aromatik seperti antrakinon dan
tetrasiklin.
Pembentukan rantai poli-keto dapat
digambarkan sebagai reaksi Claisen.

Jalur asam sikimat


Jalur asam sikimat merupakanjalur
alternatif menuju senyawa aromatik,
utamanya L-fenilalanin, L-tirosin, dan
L-triptofan.
Jalur ini berlangsung dalam
mikroorganisme dan tumbuhan,
tetapi tidak berlangsung dalam
hewan.

Jalur asam mevalonat


Terpenoid merupakan bentuk
senyawa dengan keragaman struktur
yang besar dalam produk alami yang
diturunkan dari unit isoprene (C5),
sedangkan unit isopren diturunkan
dari metabolisme asam asetat oleh
jalur asam mevalonat.

Metode pemisahan
Suatu
cara
yang
digunakan
untuk
memisahkan atau memurnikan suatu
senyawa atau sekelompok senyawa yang
mempunyai susunan kimia yang berkaitan
dari suatu bahan, baik dalam skala
laboratorium maupun skala industri.
Tujuan
Mendapatkan zat murni atau beberapa zat
murni dari suatu campuran, sering disebut
sebagai pemurnian.

Lanjutan
Berdasarkan tahap proses pemisahan, dibagi
menjadi 2 :
1. Metode pemisahan sederhana metode
yang menggunakan cara satu tahap. Proses
ini terbatas untuk memisahkan campuran
atau larutan yang relatif sederhana.
2. Metode pemisahan kompleks Memerlukan
beberapa tahapan kerja, diantaranya
penambahan bahan tertentu,pengaturan
proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia
yang diperlukan.

Faktor-faktor yang harus


diperhatikan:
Sifat khusus dari zat yang diinginkan
dan campurannya, misalnya zat tidak
tahan panas, mudah menguap,
kelarutan terhadap pelarut tertentu,
titik didih, dan sebagainya.
Zat pencemar dan campurannya
yang mengotori beserta sifatnya.
Nilai guna zat yang diinginkan,
harga, dan biaya proses pemisahan.

Dasar Pemisahan Campuran


Ukuran partikel Bila ukuran partikel zat yang
diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
diinginkan (zat pencampur) dapat dipisahkan
dengan metode filtrasi (penyaringan).
Jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat
pencampurnya, maka dapat dipilih penyaring
atau media berpori yang sesuai dengan
ukuran partikel zat yang diinginkanPartikel zat
hasil akan melewati penyaring dan zat
pencampurnya akan terhalang.

Lanjutan
Titik didihBila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki
titik didih yang jauh berbeda dapat dipisahkan dengan
metode destilasi.
Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat
pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat
hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur.
Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat
pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap
ketika titik didihnya terlewati.
Proses pemisahan dengan dasar perbedaan titik didih
dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan dapat
memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena
suhu selalu dikontrol untuk tidak melewati titik didih
campuran.

Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang
berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam
pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau
sebaliknya
Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut
polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut
juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton,
methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter.
Dengan melihat kelarutan suatu zat yang berbeda
dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka kita
dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut
dengan menggunakan pelarut tertentu.

Jenis-jenis Metode Pemisahan

Filtrasi
Kristalisasi
Destilasi
Ekstraksi
Kromatografi

Filtrasi
Metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya
dengan menggunakan alat berpori (penyaring)
Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran partikel
antara pelarut dan zat terlarutnya
Penyaring akan menahan zat padat yang mempunyai ukuran
partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut
Proses filtrasi yang dilakukan adalah bahan harus dibuat dalam
bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring
Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal
dipenyaring disebut residu (ampas)
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air dari sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,
menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obatobat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada
gula
Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca
yang kuat dilengkapi dengan alat penghisap

Kristalisasi

Metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang


terlarut dalam suatu larutan
Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu
pelarut dan perbedaan titik beku
Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan
kristalisasi pendinginan
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah pembuatan garam dapur dari air laut. Mula-mula air
laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan
bantuan sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses
penguapan, dihasilkan garam dalam bentuk kasar dan
masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk
mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses
rekristalisasi (pengkristalan kembali)
Contoh lain adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang
tebu dihancurkan dan diperas untuk diambil sarinya,
kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara
sehingga air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan

Destilasi
Metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang
berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain
yang mempunyai titik didih yang berbeda
Dasar pemisahan adalah perbedaan titik didih
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk
larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan
titik didihnya tidak terlalu dekat
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran
dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang
diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap
dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang
mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini
disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan minyak bumi,
pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.

Ekstraksi
Metode pemisahan dengan melarutkan
bahan campuran dalam pelarut yang
sesuai
Dasar metode pemisahan ini adalah
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu
Jenis metode ekstraksi
Cara dingin : maserasi dan perkolasi
Cara panas : refluks, soxhletasi,
infudasi, digesti.

Kromatografi
Cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu
Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam
pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap,
dan volatilitas (daya penguapan)
Contoh proses kromatografi sederhana adalah
kromatografi kertas untuk memisahkan tinta
Teknik kromatografi yang umum digunakan dibidang
farmasi yaitu kromatografi kolom, kromatografi
kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan
high performance liquid chromatography
(kromatografi cair kinerja tinggi / KCKT).

Anda mungkin juga menyukai