Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR KESEHATAN MASYARAKAT

DAN PROMOSI KESEHATAN


KESEHATAN MASYARAKAT DOMAIN PERILAKU KESEHATAN
Ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang 1. Pengetahuan (knowledge)
hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha Hasil “tahu” yang terjadi setelah seseorang
pengorganisasian masyarakat melakukan pengindraan terhadap objek tertentu
USAHA PENGORGANISASIAN MASYARAKAT 2. Sikap (attitude)
- Perbaikan sanitasi lingkungan (kesehatan lingkungan) Reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup
- Pemberantasan penyakit menular (sulit dikendalikan terhadap stimulus atau objek, kesiapan/kesediaan
apabila sudah menyebar) untuk bertindak
- Pendidikan untuk kebersihan perorangan (satu orang 3. Tindakan (practice)
sakit bisa menularkan yang lain) Pengetahuan atau sikap belum tentu terwujud
- Pengorganisasian, pelayanan medis, perawatan, dalam tindakan. Untuk mewujudkan dikap diperlukan
diagnosis dini, dan pengobatan (untuk faktor pemungkin dan pendukung
mempertahankan kesehatan masyarakat) Contoh: seseorang tahu bahwa merokok itu berbahaya
- Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin tetapi hanya sekedar tahu dan tidak dilaksanakan
hidup layak
DEFINISI PROMOSI KESEHATAN
RUANG LINGKUP ILMU KESEHATAN
Departemen kesehatan 2006: upaya untuk meningkatkan
- Epidemiologi
kemampuan masyarakat dalam mengendalikan faktor-
- Biostatistik
faktor kesehatan melalui pembelajaran dari, oleh, untuk,
- Kesehatan lingkungan
dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong
- Behavioural research
- Gizi masyarakat dirinya sendiri dan mengembangkan kegiatan yang
- Kebijakan kesehatan bersumber daya masyarakat sesuai sosial budaya
Upaya IKM setempat
- Preventif Lawrence green 1984: kombinasi Pendidikan kesehatan
- Promotif (meningkatkan derajat kesehatan) dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik,
- Kuratif ( terapi fisik, mental, sosial) organisasi yang dirancang untuk perubahan perilaku dan
- Rehabilitatif (pemulihan fisik, mental, sosial) lingkungan yang kondusif
SASARAN KESEHATAN MASYARAKAT WHO: proses membuat orang mampu meningkatkan
1. Individu kontrol terhadap dan memperbaiki kesehatan mereka.
Paling penting karena apabila ketidakmampuan Promosi kesehatan merupakan bagian dari pencegahan
merawat dirinya sendiri akan mempengaruhi penyakit. Lima level pencegahan (leavel dan clark):
keluarga. 1. Health promotion
2. Keluarga 2. Specific protection: proteksi diri
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang 3. Early diagnosis and prompt treatment: skrining
saling berkaitan, tempat pengambilan dan treatment
keputusan, perantara yang efektif dalam usaha 4. Disability limitation: menghindari kecacatan
kesehatan masyarakat. Saling menularkan 5. Rehabilitasi: pemulihan dari penyakit yang
semangat satu sama lain diderita
3. Kelompok khusus EMPAT KATA KUNCI PROMOSI KESEHATAN
Dibagi menjadi 2: 1. Willingness (mau) untuk berubah
- Kebutuhan khusus (growth and development) 2. Ability (mampu) untuk berubah
(berisiko tinggi): ibu hamil, anak balita, lansia 3. Memelihara kesehatan: mau dan mampu
- Memerlukan pengawasan dan bimbingan: mencegah penyakit, melindungi diri, dan
orang penyakit menular, distabilitas, risiko tinggi mencari pengobatan
(orang dengan populasi sulit terjangkau seperti 4. Meningkatkan kesehatan: mau dan mampu
PSK) mencegah penyakit dan meningkatkan
DEFINISI SEHAT kesehatan (sifat: dinamis)
WHO: Sehat adalah keadaan sejahtera yang meliputi fisik, TUJUAN PROMOSI KESEHATAN
mental, atau sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit - Mengembangkan kebijakan pembangunan
kesehatan
atau kecacatan
- Mengembangkan jaringan kemitraan dan suasana
UU 36 tahun 2009 tentang kesehatan: keadaan sehat, baik
yang mendukung
secara fisik mental, spiritual, maupun sosial yang
- Memperkuat kegiatan masyarakat
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
- Meningkatkan keterampilan individu
sosial dan ekonomis. - Reorientasi pelayanan kesehatan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DERAJAT KESEHATAN STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Teori blum 1974: ADVOKASI: advokasi dengan pembuat kebijakan
- Lingkungan : fisik, sosial ekonomi DUKUNGAN SOSIAL: menjalin kemitraan dengan berbagai
- Life style sektor
- Medical services: akses ke faskes, intergrated
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: diberikan kemampuan dan
care
keterampilan agar masyarakat mandiri dibidang kesehatan
- Heredity: keturunan contoh: leukemia
Poin penting promosi kesehatan: komunikasi
UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa
ELEMEN KOMUNIKASI
- Komunikator (pemberi pesan)
- Isi pesan
- Alat bantu peraga
- Metode komunikan (sasaran pesan)
- Efek (dampak atau efek setelah menerima pesan
ALAT PERAGA
Visual aids (slide, poster, boneka), audio aids(radio,
rekaman, kaset), audio visual aids (film , video)
Manfaat:
- Mempermudah penyampaian pesan
- Menimbulkan minat sasaran
- Mencapai sasaran yang lebih banyak
2. Preventif
- Mencapai sasaran yang lebih banyak
Target: pada orang yang sehat dan orang yang high
- Membantu mengatasi hambatan Bahasa
- Membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan risk (ibu hamil,bayi,obesitas, PSK)
cepat Tujuan: mencegah kelompok tersebut agar tidak
- Mempermudah penerimaan informasi dan sasaran sakit
METODE PROMOSI KESEHATAN Contoh: primary prevention, imunisasi
1. Metode didaktik (one way) 3. Kuratif
- Bentuknya ceramah, seminar Sasaran: penderita penyakit
- Komunikator merupakan orang yang paling Tujuan: mencegah penyakit agar tidak lebih parah
tahu akan hal tersebut Contoh: secondary prevention, control gula darah
2. Metode sokrartik (two ways) 4. Rehabilitatif
- Komunikasi timbal balik Sasaran: penderita penyakit yang baru sembuh
- Ada diskusi, brain storming, FGD, diskusi besar (recovery) dari penyakit
atau diskusi kelompok kecil Tujuan: segera pulih kembali kesehatannya dan
3. Metode promosi massa (tidak langsung) mengurangi kecacatan
- Melalui media massa Contoh: teritary preventon, skrining pasien diabetes
- Contoh: pidato massal, media televisi seperti
untuk mencegah diabetes retinopathy
breaking news
Contoh poster
CONTOH PROMOSI KESEHATAN
1. Promotif
Sasaran: kelompok orang sehat
Tujuan: mampu meningkatkan kesehatannya
Contoh: bagaimana cara orang yang sudah sehat ini
mempertahankan kesehatannya agar jumlahnya
tidak berkurang. Dalam satu populasi 80-85%
orangnya sehat

Metode promosi yang paling efektif: disesuaikan dengan


tujuan penyuluhannya, bertujuan untuk mengubah perilaku
masyarakat. Contoh: doorprize

GIZI KESEHATAN MASYARAKAT


DEFINISI 2. Keluarga
Penerapan ilmu pengetahuan dalam memecahkan Obesitas (ibu memiliki obesitas) dan stunting
permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan gizi (anaknya)
Contoh masalah gizi: kemiskinan 3. Individu
GIZI GANDA (double burden) Kelebihan gizi makro (karbohidrat) dan kekurangan
Adanya populasi dengan gizi kurang dan populasi dengan gizi mikro (zat besi, vitamin, dan mineral)
gizi berlebih. ZAT GIZI UNTUK MENJAGA DAN MENINGKATKAN KESEHATAN
Umumnya terjadi pada negara berkembang Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral
Level: Kondisi diindonesia:
1. Populasi - Konsumsi minyak dan lemak diatas anjuran
obesitas dan stunting (anak yang pertumbuhannya - Konsumsi sayur dan buah baru mencapai 63%
terhambat karena kekurangan gizi) - Hewani 62%
- Kacang 54%
UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa
- Pangan olahan diatas anjuran Ibu hamil: tinggi angka kematian ibu, bb bayi rendah
STATUS GIZI (<2.5kg)
Tingkat keadaan gizi seseorang yang dinyatakan menurut 3. Gangguan akibat kekurangan iodium
jenis dan beratnya keadaan gizi (baik atau buruk) Kekurangan unsur yodium secara terus menerus
Keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi dalam jangka waktu Panjang
Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dari sosialisasi Ibu hamil: keguguran, bayi lahir mati, defisiensi
kesehatan mental, tingkat kecerdasan rendah, mata juling
Penelitian biasanya dihubungkan dengan pengetahuan Anak dan remaja: gondok, cretinisme (kerdil) dan
ibu, kesehatan lingkungan gangguan fungsi mental dan kecerdasan
Orang dewasa: gondok dengan komplikasi
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI pernapasan dan menelan
Faktor langsung : asupan makanan dan penyakit 4. Defisiensi vitamin A
Faktor tidak langsung: ekonomi keluarga, produksi pangan Rendahnya kadar vitamin A dalam darah dan
(makanan yang dihasilkan sendiri dari hasil pertanian, gangguan pada mata
apabila gagal panen maka keluarga tersebut tidak akan Efek klinis: xeroftalmia (konjungtiva, kornea kering,
makan), budaya (ibu hamil dilarang makan ikan karena kekeruhan dan pelunakan pada kornea)
mitos), kebersihan lingkungan, faskes (letak jauh dekatnya Program: pemberian vitamin A pada hari imunisasi
rumah dengan faskes, kartu menuju sehat, posyandu) nasional, pemberian asi, penyuluhan gizi dan
PENILAIAN STATUS GIZI fortifikasi vitamin A pada makanan pokok
Secara langsung: PENYAKIT KELEBIHAN GIZI
1. Antropometri: dilakukan pengukuran dimensi Meningkatkan risiko kanker, jantung koroner, Dm,
tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat hipertensi, penyakit hati
umur dan gizi. Merupakan cara yang paling Overweight jika nilai IMT antara 25,1-27 kg/m2
sering digunakan. Perlu diperhatikan konsistensi Obesitas apabila IMT >27 kg/m2
dari pengukurannya GIZI IBU HAMIL, MENYUSUI, BAYI, DAN BALITA
2. Klinis: dilakukan pada jaringan epitel seperti kulit, Window opportunity (karena sangat penting): kurang gizi
mata, rambut, mukosa, dan kelenjar tiroid paling kritis pada anak hingga 2 tahun dan ibu hamil
3. Biokimia: dilakukan pemeriksaan spesimen yang
Kurang gizi menyebabkan otak terhambat, kecerdasan
diuji di laboratorium (darah, tinja, urine, jaringan
berkurang, kemampuan belajar dan rendahnya
otot, dan hati)
produktivitas yang permanen
Klinis dan biokimia digunakan untuk kasus yang berat
Risiko kurang gizi bisa diperbaiki tetapi otaknya tidak bisa
karena biaya yang tinggi dan sering kali dirasa
PERMASALAHAN GIZI INDONESIA
mengganggu masyarakat karena perlu ada pengambilan
Kasus yang sudah selesai: vitamin a pada balita, anemia
spesimen
pada usia 2-5 tahun, kurang iodium: stunting
Secara tidak langsung:
Unfinished (belum dapat diselesaikan)
1. Survei konsumsi makanan: datang ke rumah
Emerging (masalah gizi sudah meningkat tetapi
warna. Mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan gizi dengan melihat jumlah dan jenis mengancam kesehatan: gizi lebih obesitas
zat gizi yang dikonsumsi PENYEBAB MASALAH GIZI DIINDONESIA
2. Statistik vital: meneliti angka kematian Kemiskinan: ketersediaan pangan
berdasarkan umur, angka kesakitan dan Pendidikan: kesempatan kerja
kematian akibat penyebab tertentu dan data Pola konsumsi pangan rumah tangga: kurangnya akses
lainnya yang berhubungan dengan gizi. Untuk rumah tangga dan masyarakat terhadap pangan – akses
memberikan intervensi kepada masyarakat. pangan mempengaruhi tingkat pendapatan dan daya beli
3. Faktor ekologi: jumlah makanan yang tersedia Pola pengasuhan anak: dipengaruhi oleh Pendidikan,
sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti pelayanan kesehatan, informasi, kelembagaan sosial
iklim, tanah dan irigasi Jangkauan adan mutu pelayanan kesehatan: jarak rumah
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH MALNUTRISI dengan lokasi faskes
PENYAKIT KURANG GIZI Pengetahuan dan perilaku masyarakat: hasil riskesdas
1. Kurang kalori dan protein (KKP) Investasi pembangunan dibidang gizi: tidak cepat, tidak
Kekurangan gizi karena rendahnya konsumsi energi mudah, membutuhkan konsistensi jangka pendek dan
dan protein sehingga tidak memenuhi AKG Panjang
KKP dibagi menjadi 2 yaitu ringan (gizi kurang) dan
Penyebab timbulnya masalah gizi merupakan Multi faktor
berat (gizi buruk) sehingga pendekatannya harus dilakukan dengan
Marasmus: kekurangan kalori mempertimbangkan sektor pemenuhan ketersediaan
Kwashiorkor: kekurangan protein
pangan, deteksi dini gizi buruk, intervensi langsung, promosi
KKP pada anak: pertubuhan terhambat, rentan kesehatan
penyakit, kecerdasan rendah PENANGGULANGAN PERMASALAHAN GIZI DENGAN
Pada orang dewasa: penurunan produktivitas dan
PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI
rentan terkena penyakit 1. Pencegahan 1 (diagnosis dan intervensi faktor
2. Anemia gizi besi (AGB) risiko: awal ada faktor risiko dan awal kontak
Kurangnya penyediaan zat besi untuk membuat dengan faktor risiko
darah merah sehingga pembentukan hemoglobin 2. Pencegahan 2 (diagnosis dan intervensi klinis
berkurang dini): awal kontak dengan agen penyakit dan
Anak: infeksi cacing tambang sehingga darah hilang awal mulai menunjukkan tanda
melalui saluran cerna 3. Pencegahan 3 (diagnosis dan intervensi klinis):
awal cacat atau mati dan sembuh
UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa
Contoh: surveilans berbasis masyarakat dan Mengetahui gizi minimal yang dibutuhkan oleh tubuh
desa siaga untuk menunjang obat kemoterapi maupun sinar
PENDEKATAN DIGITAL TEKNOLOGI radiasi dari radioterapi
Aplikasi i posyandu: penguatan upaya pencegahan dan Untuk pasien DM dilakukan pemilihan jenis dan
pengendalian stunting jadwal makanan.
KONSEP GIZI DAN FARMASI - Sosialisasi pola hidup sehat kepada masyarakat
Tugas apoteker: meningkatkan derajat kesehatan - Obat dapat menimbulkan deplesi nutrisi dan
masyarakat dan menyukseskan program kesehatan menimbulkan kelainan pada kesehatan
masyarakat Penggunaan statin jangka panjang menyebabkan
Contoh tugas: koenzim Q10 menurun. Koenzim Q10 berfungsi
- Cara mengatur diet untuk orang sakit: sebagai antioksidan yang diproduksi secara alami
mempengaruhi keberhasilan terapi oleh tubuh manusia sebagai energi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan sel

Konsep Kesehatan
Lingkungan
SEJARAH • Pekerjaan
1854 – hubungan kolera dengan kebersihan air di London AGENT
1945 – efek radiasi pada bomb survivor Susbstansi yang keberadaan/ketidakberadaannya dapat
1952 – hubungan polusi dengan penyakit jantung dan paru di menimbulkan penyakit
London • Gol. Biologis: jamur, bakteri, cacing
1956 – manimata disease karna ikan yang terkontaminasi metil • Gol. Fisik: kebisisngan, radiasi, cuaca panas
merkuri • Gol. Kimia: pestisida, asap rokok, limbah pabrik
1968 – itai-itai disease karena nasi yang terkontaminasi • Gol. Social: hubungan antar tetangga
cadmium LINGKUNGAN
1976 – legionnaires disease penyakit infeksi karena sistem Segala sesuatu yang berada di sekitar manusia serta
ventilasi pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan manusia
DEFNISI • Lingkungan fisik
Keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan • Lingkungan biologis
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat manusia • Lingkunga social
RUANG LINGKUP PENYAKT DAN KAITANNYA DENGAN FAKTOR LINGKUNGAN
UU No. 23 tahun 1992
• Penyehatan air dan udara
• Pengamanan limbah padat/sampah
• Pengamanan limbah cair
• Pengamanan limbah gas
• Pengamanan radiasi
• Pengamanan kebisingan
• Pengamanan vector penyakit
• Dll, misal pengamanan pasca bencana
TEORI TIMBUL PENYAKIT

MASALAH DI INDO: PERUMAHAN


Perumahan: kelompok rumah sebagai lingkungan tempat
tinggal dan sarana pembinaan keluarga dilengkapi dengan
prasarana dan sarana lingkungan
Pemukiman: bagian dari lingkungan hidup baik
perkotaan/desa yang berfungsi sebagai lingkungan hunian
yang mendukung kehidupan
HOST Pemilihan lokasi:
Semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat • Aspek teknis pelaksanaan
mempengaruhi penyakit • Aspek tata guna tanah
• Imunitas • Aspek kesehatan
• Genetic • Aspek politik ekonomis
• Umur Syarat rumah sehat:
• Jenis kelamin • Luas rumah, jumlah, dan ukuran ruang → cukup
• Adatkebiasaan untuk aktivitas dan ruang gerak
• Ras
UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa
• Konstruksi khusus bangunan (fondasi, dinding, Pasal 59:
lantai, langit langit, ventilasi syarat: luas lubang Setiap orang yang meghasilkan limbah B3 wajib
ventulasi min 5% luas lantai, penerangan) melakukan pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan,
MASALAH DIINDO: AIR MINUM apabila tidak mampu melakukan sendiri maka
Syarat: pengelolaan diserahkan kepada pihak lain.
• Syarat fisik: jernih, tidak berbau, tidak berasa, suhu Pengelolan limbah B3 wajib mendapat izin dari
sama dengan udara (batas 3±25⁰C) menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai
• Syarat kimia: bersih, tidak mengandung zat bahaya dengan kewenangannya
tertentu • PP no. 101 tahun 2014
• Syarat bekteriologis: tidak mengandung pathogen Tentang pengelolaan limbah berbahaya dan
dan parasite (ch: tidak ada ecoli) beracun: mengatur pengelolaan limbah dari
• Syarat radiologis: bersih, tidak mengandung zat yg penetapan hingga pembuangan. Limbah klinis
bersifat radioaktif infeksius, farmasa kadaluarsa tergolong limbah
MASALAH DIINDO: JAMBAN berbahaya kategori 1
Syarat: • Permenkes No 27 tahun 2017
• Tidak mencemari sumber/badan air Mengatur teknis kewaiban fasyankes untuk
• Mencegah terjadinya kontak antara manusia dan melaksanakan dan pencegahan infeksi yng
tinja bersumber dari limbah medis
• Mencegah tinja dihinggapi serangga/vector lain • UU no. 44 tahun 2009
• Mencegah timbulnya bau Rumah sakit harus memiliki instalasi pengelolaan
• Konstruksi dudukan jamban dibuat dengan baik, limbah
aman, mudah dibersihkan • Permen LHK no P56 tahun 2015
MASALAH DIINDO: SAMPAH Mengatur teknis penyimpanan, pengenkutan,
Bahan terbuang dari aktivitas manusia/alam yang belum pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah
memiliki nilai ekonomis B3 di fasyankes
Jenis: Limbah B3 yang diatur: infeksius, benda tajam,
• Human erecta: bahan buangan yang dikeluarkan patologis, bahan kimia kadaluarsa, sisa kemasan,
tubuh manusia tumpahan, radioaktif, farmasi, sitotoksik,
• Sawage: air limbah rumah tangga/pabrik mengandung logam berat, container bertekanan.
• Refuse: hasil sampingan kegitan rumah tangga • Permenkes no 7 tahun 2019
(sampah biasa) Teknis penyelenggaraan pengamanan limbah
• Industrial waste: skala besar, sisa proses industry padak domestic, limbah b3, limbah cair dan limbah
Pengolahan sampah padat: gas di RS
• Pengumpulan dan pengankutan • PP no 47 tahun 2016
• Pengolahan Fasyankes pada pasal 3 terdiri dari: tempat praktik
• Pembuangan akhir (open dumping, pembuangan mandiri tenaga kesehatan, puskesmas, klinik, RS,
pabrik, dibakar dirumah → tidak baik; sistem apotek, unit transfusi darah, lab. Kesehatan, optikal,
kompos, pembakaran dengan insenirator, menutup fesilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan
tanah dengan sanitari →lebih baik) hukum, pelayanan kesehatan tradisional
PHARMACEUTICAL WASTE • UU no.44 tahun 2009 pasal 11 ayat 1 (RS)
• Menyimpan obat sampai expired Pengolahan limbah RS meliputi: pengelolaan
• Obat dibuang ketempat sampah/ flush/ dibakar limbah padat, cair, bahan gas yg bersifat infeksius,
• Tidak tau cara pembuangan obat beracun,dan radioaktif diolah terpisah
• Tidak menyadari bahaya pembuangan obat bagi • PMK no. 75 tahun 2014 (puskesmas)
lingkungan dan masyarakat Puskesmas menyediakan fasilitas khusus
REGULASI DI FASYANKES pengelolaan kesling (air bersih, limbah B3 (padat
• UU no.32 tahun 2009 dan cair, infeksius dan non infeksius), pemantauan
Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib limbah gas/udara dari emisi incinerator dan genset
melakukan pengelolaan limbah B3

LIMBAH FASYANKES

UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa


UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa
ALASAN LIMBAH FASYANKES HARUS DIKELOLA
• Dampak lingkungan
• Dampak kesehatan
• Pemenuhan peraturan
Apabila tidak dikelola:
• Gangguan kesehatan: bakteri, virus, senyawa kimia,
disinfektan, logam (Hg, Pb, Chrom, Cd) yang
berasal dari bagian pelayanan
• Gangguan genetic dan reproduksi: pestisida dan
radioaktif
• Infeksi silang: penyebaran MO pembawa penyakit
(pasien ke pasie, pasien ke petugas, atau petugas
ke pasien)
• Kerusakan pada tanaman dan binatang: senyawa
nitrat (asam, basa, garam kuat), bahan kimia,
disinfektan, logam tertentu, fosfor
• Kerugian ekonomi: biaya operasional dan
pemeliharaan, biaya kompensasi pencemaran
lingkungan dan orang yang kesehatannya
terganggu akibat pencemaran
ALUR PENGOLAHAN LMBAH MEDIS

PENGANGKUTAN
Pengankutan internal:
• Pengumpulan limbah minimum tiap hari
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 volume)
• Tidak dianjurkan melakukan pendataan pada
pengumpulan limbah untuk menghindari resiko
tertusuk
Pengangkutan eksternal:
Dilakukan oleh tranporter berizin
PENYIMPANAN SEMENTARA
• TPS harus memiliki izizn sesuai Keputusan Kepala
Bapedal No. 1 tahun 1995 tentang cara dan
persyaratan teknis penyimpanan dan
pengumpulan limbah bahan berbahaya dan
PENGURANGAN beracun
• Menghindari penggunaan bahan berbahaya • Waktu penyimpanan (suhu):
apabila masih ada opsi lain 2 hari: suhu > 0⁰C
• Melakukan tata kelola yg baik (good house 90 hari: suhu samadengan/lebih kecil dari 0⁰C
keeping) setiap bahan yg berpotensi berbahaya 7 hari: 3-8⁰C (PMK/7/2019)
• Pemisahan aliran limbah menurut jenis • Waktu penyimpanan (volume):
• Tata kelola yang baik pada pengadaan bahan ≥ 50kg/hari : 90 hari
kimia (menghindari penumpukan kadaluarsa) < 50kh/hari: 180 hari
• Pencegahan dan perawatan berkala
• Contoh: penggunaan thermometer/spygnometer
merkuri → digital
PEMILAHAN DAN PEWADAHAN
• Ditempatkan sesuai dengan limbah yg dihasilkan
dan di namai
• Jarum suntik sediakan sefaty box ditempat
melakukan penindakan. Bisa juga menggunakan
needle cutter/needle destroyer untuk memisahkan
syringe dengan spoitnya

UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa


PENGOLAHAN AKHIR

UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa


EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Epidemiologi: sebuah ilmu yang mempelajari distribusi dan aspek pembangunan yang kurang merata. Biasa juga
determinan (faktor risiko atau prediktor) sebuah penyakit didefinisikan sbg penyakit yg muncul pada daerah tertentu
pada suatu populasi Contoh: demam berdarah, malaria, kusta, hepatitis
Farmakoepidemiologi: Difokuskan pada aspek farmasi; Epidemik: penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada
penggunaan obat di populasi yg luas populasi tertentu dalam periode waktu tertentu dengan
SEJARAH laju yang melebihi batas normal
Hippocrates: lingkungan mempengaruhi keberadaan Contoh: virus Ebola, Avian influenza (H5N1), SARS
penyakit Pandemik: epidemi yg terjadi sangat luas dan populasinya
1848 (John Snow): outbreak kolera di London karena banyak
kontaminasi pipa air minum Contoh: Covid-19
1906 (Sinclair): hubungan antara lingkungan tempat kerja Kasus: seseorang yang telah didiagnosis penyakit yang
dengan penyakit dideritanya, bukan sekedar terinfeksi
1950 (Doll & Hill): hubungan antara merokok dengan kanker Kasus indeks: kasus pertama yang diperoleh atau
baru mendapatkan perhatian dr masyarakat pada suatu wabah
1960-1970: kodifikasi dan metode khusus untuk mempelajari Kasus primer: kasus pertama yang menjadi sumber
penyakit kronik dan baru (emerging) penyebaran penyakit menular
1990: spesialisasi di epidemiologi (nutrisi, lingkungan, Host (pejamu)
pekerjaan) Seseorang atau suatu binatang yang masih sehat dan
Distribusi Penyakit Atau Masalah Kesehatan dapat memberikan tempat yang cocok bagi agen
dapat dikategorikan berdasarkan: penginfeksi untuk tumbuh dan memperbanyak diri
sesuai waktu: penyakit yg muncul harian, bulanan, Inkubasi: waktu antara masuknya agen penginfeksi dan
musiman, tahunan, atau berapa tahun sekali munculnya gejala penyakit
sesuai tempat: batas alam, batas fisik, batas politik, di Imunisasi: perlindungan suatu individu terhadap penyakit
perkotaan, pedesaan dll menular dengan memberikan agen penginfeksi yg telah
sesuai individu: gender, usia, status pendidikan, status dimodifikasi
pekerjaan Agen penginfeksi (penyebab infeksi)
dapat juga dikategorikan berdasarkan: Infeksi: masuk dan berkembangnya agen penginfeksi ke
• agent dalam host. Infeksi ≠ penyakit, karena tidak semua infeksi
• host menghasilkan penyakit secara klinis
• environment Patogenitas agen: Kemampuan suatu agen penginfeksi
Ruang Lingkup Epidemiologi menghasilkan penyakit, diukur dari rasio jumlah orang yang
• Penyakit menular menderita penyakit thd jumlah orang yang terpapar
• Penyakit tidak menular Virulensi: ukuran tingkat keganasan penyakit
• Klinis Infektivitas: kemampuan suatu agen utk menginfeksi host
• Kependudukan Klasifikasi Agen penginfeksi
• Pengelolaan pelayanan kesehatan Virus: Arbovirus, Adenovirus, Hantavirus, Coronavirus,
• Lingkungan Haemophilus influenzae
• K3 Protozoa: Plasmodium
• Kesehatan jiwa Jamur: Histoplasmosis capsulatum
• Gizi Cacing: ascaris (cacing gelang), cacing kremi, cacing pita,
• Perilaku cacing tambang
• Genetika Bakteri: E. Coli, Mycobacterium tuberculosis, Streptokokus,
Kegunaan Epidemiologi Staphylococcus
• menentukan sebab penyakit dan penentuan Rickettsia: Salmonella typhi, Salmonella paratyphi
intervensi Persyaratan Kehidupan Agen Penginfeksi
• mempelajari perkembangan penyakit: trend • Dapat bergerak atau berpindah dari host satu ke
peningkatan dan penurunan host lain
• mendeskripsikan derajat kesehatan suatu populasi: • Dapat berkembang biak dalam host
sehat atau tidak, identifikasi masalah atau penyakit • Dapat mencapai host baru
• evaluasi dari intervensi yang dilakukan • Dapat menginfeksi host baru
Epidemiologi Penyakit Menular Reservoar: habitat atau tempat di mana bibit penyakit
Definisi: penyakit yang disebabkan oleh penularan agen mampu hidup dan berkembang biak.
infeksi yg spesifik atau toksinnya dari orang yg terinfeksi Dapat berupa:
(atau binatang) kepada orang yang rentan baik secara • Manusia; contoh campak, cacar air, tipes, meningitis,
langsung atau tidak langsung (ada perantara atau tidak) gonore, dan sifilis
3 faktor: • Binatang; biasanya pada binatang vertebrata.
• agen penginfeksi (penyebab) Contoh: pes dan leptospirosis (tikus), trichinosis
• host (individu) (babi), rabies dan hidatosis (anjing), bovine
• route of transmission (jalannya penularan) tuberculosis (sapi), brucellosis (kambing)
Endemik: kejadian penyakit yang terjadi secara menetap, • Benda mati.
tidak cepat hilang, jumlah orang yang terinfeksi luar biasa Rute penularan
dalam suatu populasi. Bisa akibat perubahan iklim, Suatu mekanisme agen penginfeksi ditularkan dari satu
pencegahan atau pengobatan yang terhambat, atau orang ke orang lain

UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa


Kontak langsung: bisa terjadi pada masyarakat di Tujuan khusus:
lingkungan padat penduduk. • Menurunkan jumlah penderita hingga tingkat
Contoh: gatal gatal, panu, kadas serendah mungkin
Inhalasi: penularan melalui udara atau pernapasan • Menangani lingkungan supaya tidak menjadi tempat
(airborne disease). Contoh: TBC penularan
Infeksi: penularan melalui perantara tangan, makanan atau • Menurunkan jumlah carrier dan sumber bukan
minuman. Contoh: kolera, tipes manusia
Penetrasi kulit: penularan ditularkan langsung. Contoh: • Mencegah timbulnya penyakit tidak menular hingga
cacing tambang tingkat serendah mungkin
Infeksi plasenta: melalui plasenta ibu penderita penyakit • Meningkatkan daya tahan dan kekebalan tubuh
sewaktu mengandung masyarakat
Faktor Lingkungan • Menggerakkan masyarakat supaya ikut mencegah
• Fisik (alam) dan memberantas penyakit
• Fisik atau sosial (kumpulan manusia atau • Menurunkan jumlah vektor (penyakit menular)
masyarakat) • Memonitor tingkat penyakit dan penularannya
• Biologis (flora dan fauna) Ruang Lingkup Pemberantasan Penyakit
Epidemiologi penyakit tidak menular • Berdasarkan materi: menular atau tidak menular
Penyakit kronik: penyakit tidak menular yang • Berdasarkan masalah: penyakit dengan angka
kelangsungannya bersifat kronik (menahun) atau lama kematian sangat tinggi, penyakit yang menimbulkan
Penyakit degeneratif: kejadian penyakit tidak menular yang kecacatan berat, prevalensi tinggi, kecenderungan
berkaitan dengan proses degenerasi atau penuaan atau tren yang meningkat
Non-Communicable Disease: penyakit yang disebabkan • Berdasarkan kegiatan: kegiatan yg dilakukan thd
oleh gaya hidup penderita, org sehat, lingkungan, hingga perantara
Penyakit non infeksi: penyebab penyakit bukan dari • Berdasarkan waktu: kegiatan jangka panjang
mikroorganisme (penyakit yg bersifat endemik) dan jangka pendek
(penyakit epidemik/wabah/klb)
Pemberantasan Penyakit Menular
Tindakan Terhadap Penderita:
• Case finding; menemukan penderita penyakit
Pasif: penderita sendiri yg reach out ke faskes
Aktif: healthcare yg mencari para penderita penyakit
• Case holding; menangani dan mengobati penderita
• Ambulatory treatment: berobat jalan (bila tidak
membahayakan lingkungan)
• Centralized treatment: pada center tertentu (utk
isolasi)
• Hospitalization: isolasi rawat inap (perawatan intensif)
Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular • Isolasi penderita: dipisahkan dr lingkungan
Dapat diklasifikasikan menjadi: • Edukasi penderita.
• Bisa Tidaknya Diubah: modifiable risk factors Tindakan Terhadap Perantara:
(berhubungan dengan kognitif pasien, perilaku, misal: pemberantasan terhadap serangga (vektor)
keyakinan, dan pengetahuan) dan non-modifiable • Pestisida: spraying, fogging, fumigation, feeding
risk factors (spt jenis kelamin, usia) • Environmental VC: perbaikan sanitasi.
• Konsistensi: suspected risk factors (belum pasti/belum murah tp membutuhkan waktu lama
kuat buktinya) dan established risk factors (sudah • Mechanical VC: trapping (perangkap), sucking (alat
jelas dan dipastikan) hisap), dipukul. membutuhkan waktu lama juga
• Hubungan dengan out come: strong dan weak • Biological VC: menyebarkan serangga jantan,
Investigasi Dan Pengendalian Penyakit menyebarkan predator. Bisa juga dengan
Tujuan: mengidentifikasi penyebab dan cara menggunakan obat nyamuk atau hewan
mengendalikan penyakit peliharaan. Bisa juga dengan vaksinasi.
Tahapan: Tindakan Terhadap Lingkungan:
• Penelitian pendahuluan • Penyediaan air bersih
• Identifikasi kasus • Pembuangan kotoran yang baik
• Pengumpulan data • Sanitasi makanan dan minuman
• Analisis data • Sanitasi perumahan
• Penerapan langkah pengendalian
• Penyebaran data dan follow up Pemberantasan Penyakit Tidak Menular
Konsep Pemberantasan • Mengontrol faktor resiko; deteksi dini lewat
• kontrol (pemberantasan) medical check up, skrining, surveillance ke faskes
• eradikasi (pembasmian) • Harus terstruktur dan terorganisir
Tujuan umum: • Upaya lebih banyak dilakukan oleh
• Mengurangi atau mengeliminasi jumlah perkumpulan di masyarakat; contoh kegiatan
penderita sehingga penularan berkurang rohani
• Melindungi penduduk yang sehat

UTS Ilmu Kesehatan Masyarakat © Aida – Michelle – Nisa

Anda mungkin juga menyukai