SILDENAVIL
Disusun oleh :
Herlan Azzahra Salsabila 10060316197
Rizky Febrianti 10060316199
Luthfi Afdhalul Ihsan 10060316200
Gheavanya Azhari Tamim 10060316202
Risa Apriani Hilyah 10060316203
Dilla Nurul Aiyah 10060316216
1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG TUJUAN
TINJAUN PUSTAKA
MONOGRAFI
• MEKANISME
Sildenafil meningkatkan efek dari NO dengan menghambat fosfodiesterase tipe-5 (PDE -5) yang
bertanggung jawab untuk degradasi cGMP dalam corvus cavernosum
• INDIKASI
Disfungsi ereksi dan hipertensi arteri pulmonary
• KONTRAIDIKASI
Tidak boleh digunakan untuk pengobatan disfungsi ereksi pada pria yang aktivitas seksual tidak
disarankan karena status kardiovaskular yang mendasarinya
• EFEK SAMPING
sakit kepala, dyspepsia, dan juga potensial menyebabkan abnormalitas penglihatan yang meliputi
penglihatan kabur, nyeri pada organ saluran kemih, urin yang keruh atau berdarah, pusing.
• DOSIS
Dosis awal 50 mg (manula 25 mg), kira-kira 1 jam sebelum aktivitas seksual, dosis lanjutan
disesuaikan menurut responsnya.
FARMAKOKINETIKA
Absorbsi Distribusi Eliminasi
Sebelum berpartisipasi dalam penelitian ini, subjek diperiksa tekanan darah dan
denyut jantung, EKG dan tes laboratorium rutin untuk fungsi ginjal dan hati
dilakukan
Semua subjek dipuasakan selama 10 jam sebelum pemberian obat
Volume air yang diminum bersama obat sebanyak 240 mL. Air boleh diminum
kapan saja kecuali 1 jam sebelum dan 2 jam sesudah pemberian obat.
Makanan dan minuman diberikan diberikan tidak kurang dari 4 jam setelah
pemberian obat
Subyek tidak boleh makan obat lain apapun selama 14 hari selama pengujian.
5
CARA PENGUJIAN
Pemberian Obat
• Semua relawan dipuasakan selama 10
jam sebelum diberi 1 tablet obat uji
atau obat inovator. Kemudian diberikan
obat dosis tunggal, secara acak, open
label, 2 periode.. Analisis Obat
Perlakuan setelah pemberian obat
dan saat setelah penelitian • konsentrasi sildenafil dalam plasma
dianalisis dengan cara menggunakan
• Setelah pemberian dosis tunggal obat metode kromaratografi cair kinerja
sampel darah diambil sebanyak 8 mL. tinggi (KCKT) pada λ 256 nm
Kemudian sampel dimasukkan kedalam
tabung yang mengandung heparin
sebagai antikoagulan menggunakan
kateter untuk 12 kali pengambilan
sampel pada waktu tertentu. Lalu
divortex dan disentrifuga. Lalu plasma
dipisahkan dari supernatan disimpan
pada suhu -80°C sampai akan dilakukan
analisis
6
Sentrifugasi
Waktu 0, 10, 20, 40 menit, 1, 1.5,
2, 2.5, 4, 6, 9, dan 12 jam setelah
pemberian obat.
1. Data AUC dan Cmax dibuat dalam bentuk logaritmik (ln) sebelum melakukan analisis statistik, kemudian
dihitung dengan ANOVA dengan α = 5%
2. Ketiga parameter tersebut dihitung: 90% confidence intervals juga dihitung nilai rmedian (untuk tmax),
minimum dan maksimum.
3. Kriteria bioekivalen
• Rasio nilai rata-rata geometrik (AUC)uji / (AUC)pembanding =1.00 dengan 90% confidence intervals 80 –
125%.
• Untuk obat dengan indeks terapi sempit nilai confidence intervals dapat menjadi 90-110%.
• Rasio nilai rata-rata geometrik (Cmax)uji / (Cmax)R juga = 1.00 dengan 90% confidence intervals 80-
125%.
• Batas untuk confidence intervals pada Cmax dapat lebih lebar intervalnya misal 75-133% atau 70-143%,
dan harus diberikan alasan dengan mempertimbangkan efikasi dan keamanannya.
• Perbandingan tmax dilakukan hanya jika ada claim yang relevan secara klinik mengenai pelepasan atau
kerja yang cepat atau adanya tanda-tanda yang berhubungan dengan efek samping obat. 90% confidence
intervals dari perbedaan tmax harus terletak dalam interval yang relevan secara klinik.
Hatur Nuhun