Anda di halaman 1dari 72

STANDAR AKUNTANSI

PEMERINTAHAN

Disampaikan oleh ;
Emharri Manda Nasution, SE, MM

Ciawi, 24 Februari 2014

Diklat Reviu Laporan Kuangan Pemeritah Daerah


PARTNER BELAJAR ANDA ....

Emharri Manda Nasution, SE, MM.


Widyaiswara Madya
Perumahan Lembah Banjarwangi
Blok A/4 no 1 Ciawi - Bogor
KAP, NAD, Sumbar, Kalsel, Sumbar,
Pusdiklatwas BPKP
manda_nst@yahoo.co.id

2
DASAR HUKUM
• Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai
Psl 1 kekayaan bersih
UU17/2003 • Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih

Psl 36 ayat • Ketentuan mengenai pengakuan dan


(1) UU pengukuran pendapatan dan belanja
17/2003 berbasis akrual dilaksanakan selambat-
lambatnya dalam 5 (lima) tahun

Psl 70 ayat
• Ketentuan mengenai pengakuan dan
(2) UU pengukuran pendapatan dan belanja
1/2004 berbasis akrual dilaksanakan selambat-
lambatnya tahun anggaran 2008
PENYUSUNAN SAP AKRUAL
• SAP Akrual dikembangkan dari SAP yang ditetapkan
dalam PP 24/2005 dengan mengacu pada International
Public Sector Accounting Standards (IPSAS) dan
memperhatikan peraturan perundangan serta kondisi
Indonesia.
• Pertimbangan:
– SAP yang ditetapkan dengan PP 24/2005 berbasis
”Kas Menuju Akrual” sebagian besar telah mengacu
pada praktik akuntansi berbasis akrual,
– Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP
24/2005 dapat melihat kesinambungannya.
Bab II;

PENYAJIAN LAP KEU


A. Peranan dan Tujuan Lap Keu

Akuntabli
tas

Evaluasi Manajem
Kinerja en
Lapkeu
utk
kepen-
tingan

Keseimb
angan Transpar
antar ansi
generasi
Tujuan Lap Keu
Menyediakan informasi mengenai ;
• posisi dan perubahan sumber daya ekonomi, kewajiban,
dan ekuitas pemerintah;
• sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
• ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
• cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
• potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan;
• yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
B. Basis Akrual
• Basis akuntansi merupakan prinsip‐prinsip
akuntansi yang menentukan kapan pengaruh
atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk
tujuan pelaporan keuangan, yang terdiri dari;
– basis kas (cash basis) = transaksi ekonomi dan
kejadian lain diakui ketika kas diterima oleh kas
pemerintah atau dibayarkan dari kas pemerintah.
– basis akrual (accrual basis) = suatu basis akuntansi di
mana transaksi ekonomi dan peristiwa‐peristiwa lain
diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam periode laporan keuangan pada
saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat
kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan.
Manfaat Basis Akrual

1. Memberikan gambaran yang utuh atas


posisi keuangan pemerintah.
2. Menyajikan informasi yang sebenarnya
mengenai hak dan kewajiban pemerintah.
3. Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja
pemerintah terkait biaya jasa layanan,
efisiensi, dan pencapaian tujuan.
C. Komponen Lap Keu
1. LRA
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Lap Keu
Bab III;

NERACA
Pengertian
• Neraca merupakan laporan yang
menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal pelaporan. Neraca disusun
dengan sistem desentralisasi.
• Dengan Sistem desentralisasi neraca disusun
oleh entitas‐entitas akuntansi yang kemudian
digabung oleh entitas pelaporan.
• Persamaan akuntansi dapat dirumuskan:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana
NERACA

A. Aset B. Kewajiban C. Ekuitas


• Aset lancar • Kewajiban Jk Pendek • (tanpa dirinci lebih
• Kas dan Setara Kas • Kewajiban Jk Panjang lanjut ke EDL, EDI,
• Investasi jk Pendek EDC)  Ekuitas
merupakan
• Piutang
surplus/defisit
• Persediaan Laporan Operasional
• Aset Non lancar atau selisih antara
• Investasi Jk Panjang pendapatan dan
• Aset Tetap beban akrual
• Dana Cadangan
• Aset Lainnya
16
17
18
19
20
• Menggambarkan posisi keuangan suatu entitas mengenai ASET; P1-38
KEWAJIBAN dan EKUITAS
• Mencakup jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau P1-40
dibayar, dalam waktu 12 bulan setelah tanggal pelaporan dan
jumlah-jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar
dalam waktu lebih dari 12 bulan
• Pada tanggal tertentu

• Klasifikasi : P1-39
• Aset : Aset Lancar & Non Lancar
• Kewajiban : Jangka Pendek & Jangka Panjang
• Ekuitas : Dana Lancar; Dana Investasi; Dana Cadangan

21
ASET • Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh P1-8
pemerintah sebagai akibat peristiwa masa lalu
• Darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah ataupun
masyarakat
• Dapat diukur dalam satuan uang
• Termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya
ASET • Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk P1-48
LANCAR dijual, dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan
• Kas & setara kas; Investasi Jangka Pendek; Piutang; Persediaan
ASET • Semua aset selain Aset Lancar: P1-50
NON Investasi Jangka Panjang; Aset Tetap; Dana Cadangan; Aset Lainnya
LANCAR
• Mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud
• Yang digunakan, secara langsung atau tidak langsung, untuk
kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum
22
Definisi • Uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat P1-8
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah
• Setara kas: investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas dan bebas dari resiko perubahan nilai P3-9
yang signifikan (contoh: deposito berjangka max 3 bulan)

Klasifikasi • Kas di Kas Daerah -


• Kas di Bendahara Pengeluaran
• Kas di Bendahara Penerimaan
Pengakuan • Saat diterima pada Rek Kas Umum Negara/Daerah P1-62
• Saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh P1-61
pemerintah dan mempunyai nilai
Pengukuran • Nominal P1-63

Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca P1-43


• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK P1-82
23
Definisi • Aset yang dimasudkan memperoleh manfaat ekonomik, P6-6
misal: bunga, deviden dan royalti, atau manfaat sosial
• Sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah
dalam pelayanan kepada masyarakat

Klasifikasi a. Investasi Jangka Pendek, misal: deposito, obligasi P6-6


b. Investasi Jangka Panjang, misal: PMP
1) Investasi Permanen
2) Investasi Non-Permanen

24
Definisi • Investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan P6-6
untuk dimiliki selama 12 bulan atau kurang
• Ditujukan dalam rangka manajemen kas P6-10
• Beresiko rendah
• Contoh: Deposito berjangka 3 sd 12 bulan; Obligasi Jangka P6-12
Pendek; SUN; SBI; SPN
Klasifikasi *) -
Pengakuan • Saat kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau P6-20
jasa potensial di masa datang atas suatu investasi dapat
diperoleh pemerintah
• Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable)
• Pengeluaran untuk memperoleh, diakui sebagai pengeluaran P6-21
kas (tidak dilaporkan sebagai belanja)

• Hasil inv (misal: bunga deposito, bunga obligasi, dan deviden P6-36
tunai)  dicatat sebagai pendapatan
25
Pengukuran • Nilai Nominal, misal: deposito jangka pendek P6-27
• Biaya perolehan (misal: untuk saham, obligasi) P6-25
• Bila transaksi tidak didukung dengan bukti yang P6-26
mengidentifikasi biaya perolehannya (misal: hibah)  Nilai
Pasar, Nilai Wajar Estimasi,
• Pasar aktif  Nilai Pasar P6-24
• Pasar tidak aktif  Nilai Nominal, Nilai Tercatat, Nilai P6-24
Wajar lainnya
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Dalam CaLK: P6-42
 Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
 Perubahan harga pasar
 Penurunan nilai investasi yg signifikan dan penyebabnya
 Investasi yang dinilai dengan nilai wajar
 Perubahan pos investasi

26
Definisi • Hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari B2
entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan
yang dilaksanakan oleh pemerintah

Klasifikasi 1. Piutang Pajak B2


2. Piutang Retribusi
3. Bagian Lancar Pinjaman
4. Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
5. Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan
6. Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
7. Piutang Lainnya

27
Definisi Piutang Pajak B2
• Hak pemerintah untuk menerima pembayaran pajak
• Atas pajak yang telah diterbitkan SKP/SKPD yang belum
diterima pembayarannya
Piutang Rteribusi
• Hak pemerintah untuk menerima pembayaran retribusi
• Atas retibusi yang telah diterbitkan SKR/SKRD yang belum
diterima pembayarannya
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat diterbitkan SKP/SKPD atau SKR/SKRD B2

Pengukuran • Nilai Nominal B2


Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
28
Definisi • Piutang pinjaman kepada PN/PD/Pempus/Pemda Lain B2
• Bagian pinjaman yang akan jatuh tempo tahun berikutnya
(12 bulan berikutnya) dari pinjaman jangka panjang
• Merupakan reklasifikasi, hanya untuk tujuan penyusunan
neraca (penerimaan-nya akan mengurangi akun Pinjaman
bukan akun Bagian Lancar Pinjaman)
• Direklasifikasi pada tanggal pelaporan/neraca, dan akan
direklasifikasi kembali (ke akun Pinjaman) pada awal periode
pelaporan berikutnya
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat tanggal pelaporan/neraca B2
Pengukuran • Nilai Nominal, sebesar bagian pinjaman yang akan jatuh B2
tempo tahun berikutnya (12 bulan berikutnya) dari pinjaman
jangka panjang
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
29
Definisi • Tagihan pemerintah atas penjualan (secara angsuran) atas B2
aset miliknya (yang tidak dipisahkan pengelolaannya) yang
dilakukan oleh pemerintah (misal: penjualan kendaraan,
rumah dinas)
• Bagian tagihan yang akan jatuh tempo tahun berikutnya (12
bulan berikutnya) dari tagihan jangka panjang
• Merupakan reklasifikasi, hanya untuk tujuan penyusunan
neraca (penerimaan-nya akan mengurangi akun Tagihan
bukan akun Bagian Lancar Tagihan)
• Direklasifikasi pada tanggal pelaporan/neraca, dan akan
direklasifikasi kembali (ke akun Tagihan) pada awal periode
pelaporan berikutnya
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat tanggal pelaporan/neraca B2
Pengukuran • Nilai Nominal, sebesar bagian tagihan yang akan jatuh B2
tempo tahun berikutnya (12 bulan berikutnya) dari tagihan
jangka panjang
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
30
Definisi • Tagihan pemerintah atas peristiwa/kasus Tuntutan B2
Perbendaharaan (TP) atau Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
• Bagian tagihan yang akan jatuh tempo tahun berikutnya (12
bulan berikutnya) dari tagihan jangka panjang
• Merupakan reklasifikasi, hanya untuk tujuan penyusunan
neraca (penerimaan-nya akan mengurangi akun Tagihan
bukan akun Bagian Lancar Tagihan)
• Direklasifikasi pada tanggal pelaporan/neraca, dan akan
direklasifikasi kembali (ke akun Tagihan) pada awal periode
pelaporan berikutnya
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat tanggal pelaporan/neraca B2
Pengukuran • Nilai Nominal, sebesar bagian tagihan yang akan jatuh B2
tempo tahun berikutnya (12 bulan berikutnya) dari tagihan
jangka panjang
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
31
Definisi • Piutang atau tagihan selain Piutang Pajak, Piutang B2
Retribusi, Bagian Lancar Pinjaman, Bagian Lancar Tagihan
Penjualan Angsuran, Bagian Lancar TP, Bagian Lancar TGR

Klasifikasi -
Pengakuan • Saat tanggal terjadi peristiwa dimaksud (dengan Surat B2
Piutang)
Pengukuran • Nilai Nominal, sebesar yang belum dilunasi B2
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK

32
Definisi • Merupakan Aset Berwujud P5-5
A. Aset lancar, bentuk barang/perlengkapan, untuk disimpan dan P5-6
digunakan, guna mendukung kegiatan operasional pemerintah P5-7
 Habis pakai: ATK P5-8
 Tidak habis pakai : komponen peralatan, barang bekas P5-9
pakai (komponen bekas)
B. Dan barang untuk dijual dan/atau diserahkan, dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat
 Bahan/perlengkapan untuk proses produksi
 Barang dalam proses produksi
 Barang yang disimpan
 Termasuk: tanah, bangunan, hewan dan tanaman, untuk P5-10
dijual/diserahkan kepada masyarakat
C. Cadangan energi/pangan, untuk berjaga-jaga P5-11
• Dalam waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan B2
• Bukan persediaan: bahan baku/perlengkapan proyek swakelola P5-17
untuk KDP
Klasifikasi *) -
33
Pengakuan • Saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemrintah P5-14
dan mempunyai nilai dan biaya yang dapat diukur dengan andal
• Saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau penguasaannya P5-15
berpindah
Pengukuran a. Biaya Perolehan: bila diperoleh dengan membeli P5-18
(harga beli + by pengangkutan + by penanganan + by langsung yg
secara langsung dapat dibebankan – discount – rabat)
b. Biaya Standar : bila diperoleh dengan memproduksi sendiri
c. Nilai Wajar : bila diperoleh dengan cara lain (misal: barang
donasi, rampasan)
• Pada akhir periode akuntansi  nilai hasil inventarisasi, yaitu: P5-16
 Nilai yg digunakan: biaya perolehan persediaan yg terakhir P5-20
• Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan  Nilai P5-21
wajar saat tanggal pelaporan
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) dan kondisi persediaan, disajikan pd CaLK
• Persediaan rusak, tidak dilaporan dalam neraca tapi diungkapkan P5-13
dalam CaLK
34
Definisi • Investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan P6-6
• Beresiko tinggi P6-11
• Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan
suatu badan usaha (misal: kepemilikan modal saham)
• Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga
hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain (misal:
pembelian surat berharga untuk menunjukan partisipasi pemerintah)
Klasifikasi • Investasi Permanen -
• Investasi Non-Permanen
Pengakuan • Saat manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di P6-20
masa datang atas suatu investasi dapat diperoleh pemerintah
• Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (relaible)
• Pengeluaran untuk memperoleh, diakui sebagai Pengeluaran P6-21
Pembiayaan (tidak dilaporkan sebagai belanja)
• Hasil inv - deviden tunai  sbg pendapatan hasil investasi P6-37
• Hasil inv -bagian laba mengurangi nilai inv, tidak sbg pendapatan
• Hasil inv - deviden saham  menambah nilai investasi
35
Investasi • Dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan P6-13
Non- P6-14
Permanen • Tidak untuk dimiliki secara terus menerus atau ada niat untuk
memperjualbelikan atau menarik kembali P6-16

• Contoh:
• Pembelian obligasi (ORI) atau surat utang jangka panjang
(SUN), dimaksudkan dimiliki sd tanggal jatuh tempo-nya
• Penanaman modal dalam proyek pembangunan, yang dapat
dialihkan kepada pihak ketiga
• Dana yang disisihkan dalam rangka pelayanan masyarakat
(Dana bergulir kepada kelompok masyarakat)
• Penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan/
penyelamatan perekonomian

Investasi • Bentuk investasi yang tidak bisa dimasukkan ke dalam penyertaan P6-18
Non- modal, surat obligasi jangka panjang, dan penanaman modal
Permanen dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak
Lainnya ketiga
• Contoh: investasi dalam properti
36
Investasi • Dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan P6-13
Permanen P6-14
• Untuk dimiliki secara terus menerus, tanpa niat untuk
diperjualbelikan atau menarik kembali P6-15

• Untuk mendapatkan deviden dan/atau pengaruh yang signifikan,


dalam jangka panjang
• Untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan
• Contoh: Penyertaan modal pada BUMN/D (PDAM), badan usaha
swasta, badan Internasional

Investasi • Investasi Permanen yang bukan PMP P6-15


Permanen
Lainya • Untuk menhasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat

37
Pengukuran • Inv Permanen (misal: PMP)  Nilai Perolehan P6-28
• Inv Non-Permanen (misal: obligasi)  Nilai Perolehan P6-29
• Inv Non-Permanen Dana Bergulir, Dana talangan (misal: P6-29
untuk penyehatan perbankan)  (Net Realizable Value)
• Inv Non-Permanen, Penanaman modal di proyek P6-30
pembangunan pemerintah (misal PIR)  Nilai Perolehan (by
pemb + by perencanaan + by lain untuk sd penyerahan
• Inv karena pertukaran aset  Nilai Perolehan, NIlai wajar P6-31
(jika harga perolehan tidak ada)
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Dalam CaLK: P6-42
 Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
 Perubahan harga pasar
 Penurunan nilai investasi yg signifikan dan penyebabnya
 Investasi yang dinilai dengan nilai wajar
 Perubahan pos investasi
38
Definisi • Aset berwujud P7-5
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
• Untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum
Klasifikasi • Berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam P7-8
aktivitas operasi entitas. *)
Pengakuan • Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan P7-16
• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
• Tidak dimaksudkan untuk dijual, dalam operasi normal
entitas
• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
• Saat telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan P7-20
atau pada saat penguasaannya berpindah (bukti hukum,
bukti pembayaran)
39
Pengukuran • Biaya Perolehan P7-22
• Nilai Wajar (bila dg biaya perolehan tidak memungkinkan)
• Biaya perolehan = harga beli/konstruksi + setiap biaya yang dapat P7-29
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke
kondisi yg membuat aset tsb dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan
• Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung:
 Biaya persiapan tempat
 Biaya pengiriman awal (initial delivery)
 Biaya simpan dan bongkar (handling cost)
 Biaya pemasangan (instalation cost)
 Biaya profesional (misal: konsultan perencana/pengawas)
 Biaya perijinan
 Biaya pengadaan barang jasa
• Biaya perolehan untuk aset yang diperoleh secara swakelola = by P7-23
tenaga kerja + by bahan baku + by tidak langsung (by
perencanaan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan
semua biaya lain yg berkenaan dengan pembangunan aset tsb)
• Discount dan rabat, dikurangkan dari harga beli P7-38
• Untuk penyusunan neraca awal  Nilai Wajar saat tgl neraca awal P7-28
40
Biaya Perolehan • Harga pembelian/pembebasan P7-31
Tanah • Biaya memperoleh hak
• Biaya pematangan
• Biaya pengukuran
• Biaya penimbunan
• Nilai bangunan lama yang ada yang akan dimusnahkan
• Biaya lainnya, sampai siap pakai
Biaya Perolehan • Harga beli P7-32
Peralatan & Mesin • Biaya pesiapan
• Biaya pengangkutan
• Biaya simpan & bongkar
• Biaya instalasi
• Biaya lainnya, sampai siap pakai
Biaya Perolehan • Harga beli/konstruksi P7-33
Gedung & Bangunan • Biaya profesional (konsultan perencana/pengawas)
• Biaya periinan (misal: IMB, notaris)
• Biaya lainnya, sampai siap pakai
Biaya Perolehan • Harga beli/konstruksi P7-34
Jalan, Irigasi & • Biaya profesional
jaringan • Biaya lainnya, sampai siap pakai
41
Aset tetap • Aset tetap yang tidak dapat dikelompokan dalam aset tetap di B2
Lainnya atas
• Yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
• Dalam kondisi siap dipakai
• Contoh: Koleksi perpustakaan/buku, barang bercorak
seni/budaya/olah raga

Aset Donasi • Dicatat sebesar Nilai Wajar saat perolehan P7-46


• Didukung dengan bukti perpindahan kepemilikan secara
hukum atau akta hibah

Aset • Tidak harus disajikan dalam neraca, namun harus P7-64


Bersejarah diungkapkan dalam CaLK
• Aset bersejarah yang digunakan untuk kegiatan operasional P7-70
pemerintah (misal: sebagai kantor)  sbg Aset Tetap Lainnya

42
Pengungkapan • Disajikan dalam neraca P7-79
• Disajikan berdasarkan biaya perolehan/nilai wajar (bruto)
dan dikurangi nilai akumulasi penyusutan P7-53

• Dalam CaLK: P7-80


 Rekonsiliasi jumlah tercatat (carrying amount) pada awal
dan akhir periode yang menunjukan: penambahan,
pelepasan, akumulasi penyusutan, mutasi Aset Tetap
Lainnya
 Informasi penyusutan, meliputi: nilai penyusutan, metode
penyusutan yang digunakan, masa manfaat atau tarif
penyusutan yang digunakan, nilai tercatat bruto dan
akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode
 Eksistensi dan batasan hak milik aset tetap
 Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi
 Jumlah pengeluaran pada pos KDP
 Jumlah komitmen untuk akuisi aset tetap
 Penjelasan atas revaluasi aset tetap
43
Definisi • Penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan P7-5
kapasitas dan manfaat suatu aset tetap
P7-57
• Selain tanah dan KDP, aset tetap disusutkan
• Akumulasi penyusutan, jumlah nilai penyusutan sejak saat
perolehan aset sampai dengan tanggal pelaporan
Pengakuan • Nilai penyusutan masing-masing periode diakui sebagai P7-54
nilai pengurang Nilai Tercatat akun Aset Tetap dan akun
Ekuitas Dana Investasi
• Saat tanggal pelaporan

Pengukuran • Metode Garis Lurus (Straight Line Methode) P7-56


• Metode Saldo Menurun Ganda (Double Dclining Balance
Methode)
• Metode unit Produksi (Unit of Production Methode)
44
Definisi • Aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan P8-5
• Dimaksudkan untuk operasional pemerintah atau P8-14
dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka panjang
Klasifikasi -
Pengakuan • Besar kemungkinan manfaat ekonomi masa yang akan P8-13
datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh
• Biaya perolehan dapat diukur secara andal
• Dipindahkan ke pos aset tetap, bila: P8-15
a. Secara substansi telah selesai dikerjakan
b. Dapat memberikan manfaat sesuai dengan tujuan
perolehan

45
Pengukuran • Biaya Perolehan P8-17
• Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor: P8-21
 Termin yang telah dibayarkan
 Kewajiban yg masih harus dibayar kpd kontraktor, berhubung dg
pekerjaan yg telah diterima ttp belum dibayar pd tgl pelaporan
 Pembayaran klaim kpd kontraktor (mis: denda keterlambatan
pembayaran)
• Konstruksi yang dibiayai dari pinjaman biaya pinjaman selama masa P8-25
konstruksi dikapitalisasi ke biaya perolehan (sepanjang biaya tersebut
dapat diindentifikasikan dan ditetapkan secara andal)
Pengungka • Disajikan dalam neraca
pan • Dalam CaLK: P8-33
 Rincian kontrak KDP, berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaiannya
 Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya
 Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;
 Uang muka kerja yang diberikan
 Retensi
46
Definisi • Dana untuk belanja masa datang P1-8
• Dana (kas) yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang B2
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi
dalam satu TA
• Pembentukan diatur dengan perda
• Tidak dapat digunakan untuk peruntukan lain
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat dibentuk dari Rek Kas Umum Negara/Daerah
Pengukuran • Nilai Nominal B2
• Seluruh HASIL dan BIAYA yang timbul (misal: bila disimpan
dalam bentuk deposito)  akan menambah/mengurangi nilai
Dana Cadangan

Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca


• Rincian (sub klasifikasi) menurut tujuan peruntukannya, B2
disajikan dalam CaLK
47
Definisi • Aset Pemerintah yang tidak dapat diklasifikan sebagai P1-8
Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, dan
Dana Cadangan
Klasifikasi a. Aset Tak Berwujud P1-60
b. Tagihan Penjualan Angsuran yg jatuh tempo lebih dari B2
12 bln
c. Tuntutan Perbendaharaan (TP) & Tuntutan Ganti Rugi
(TGR)
d. Aset kerjasama dengan pihak ke-3 (Kemitraan)
e. Aset Lain-Lain (aset yang tidak dapat diklasifikasikan
dalam aset)

48
Definisi • Aset Non-Keuangan yang dapat diidentifikasikan dan tidak P1-8
mempunyai wujud fisik
• Dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
digunakan untuk tujuan lain termasuk hak atas kekayaan intelektual
• Mempunyai manfaat jangka panjang
• Meliputi:
a. Software komputer,
b. Lisensi dan franchise
c. Hak Cipta (copy right), paten, dan hak lainnya,
d. Hasil kajian/penelitian yg memberikan manfaat jangka panjang
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat perolehan B2
Pengukuran • Biaya Perolehan, setelah dikurangi biaya yg tdk dpt dikapitalisir B2
Pengungka • Disajikan dalam Neraca
pan • Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
Definisi • Tagihan pemerintah atas penjualan (secara angsuran) aset B2
miliknya (yang tidak dipisahkan pengelolaannya) yang
dilakukan oleh pemerintah (misal: penjualan kendaraan
dinas, dan penjualan rumah dinas)
• Bersifat jangka panjang
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat Kontrak/Berita Acara ditandatangani B2
Pengukuran • Nilai Nominal (sesuai Kontrak/Berita Acara dikurangi B2
angsuran yang telah dibayar)

Pengungka • Disajikan dalam Neraca


pan
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK

50
Definisi • Tagihan pemerintah atas peristiwa/kasus Tuntutan B2
Perbendaharaan (TP) atau Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
• Bersifat jangka panjang

Klasifikasi
Pengakuan • Saat Surat Keputusan Pembebanan ditandatangani B2
Pengukuran • Nilai Nominal (sesuai Surat Keputusan Pembebanan B2
dikurangi setoran yang telah dilakukan)
Pengungka • Disajikan dalam Neraca
pan
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK

51
Definisi • Perjanjian antara 2 pihak atau lebih B2
• Berkomitmen utk melaksanakan kegiatan yg dikendalikan bersama
• Dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki
• Bentuk:
a. Bangun, Kelola, Serah (BSK)
– Pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ke-3/investor
– Dengan cara, pihak ke-3/investor mendirikan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya serta
mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu
– Untuk kemudian, pihak ke-3/investor menyerahkan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya, kepada pemerintah
saat berakhirnya jangka waktu yg disepakati (masa konsesi)
b. Bangun, Serah, Kelola (BKS)
– Pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ke-3/investor
– Dengan cara, pihak ke-3/investor mendirikan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya
– Untuk kemudian, pihak ke-3/investor menyerahkan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya, kepada pemerintah
untuk dikelola sesuai tujuan
– Penyerahan tsb disertai kewajiban pemerintah untuk melakukan
pembayaran lunas atau sistem bagi hasil

52
Klasifikasi a. BKS B2
b. BSK
Pengakuan • Saat perjanjian dan penyerahan aset pemerintah
Pengukuran Saat awal perjanjian: B2
 Nilai Perolehan aset yang diserahkan
Saat akhir perjanjian:
 Biaya perolehan aset yang dibangun (nilai aset yang
diserahkan pemerintah + nilai aset yang dikeluarkan pihak
ke-3/investor untuk membangun aset dimaksud)
Pengungka • Disajikan dalam Neraca
pan
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK

53
Definisi • Aset yang tidak dapat dikelompokan dalam Aset Tak B2
Berwujud; Tagihan Penjualan Angsuran; TP & TGR; dan
Kemitraan Pihak ke-3

• Misal aset tetap yang tidak digunakan untuk keperluan


operasional pemerintah; tidak memenuhi definisi aset tetap
(rusak berat)
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat tidak memenuhi definisi aset
Pengukuran • Nilai Tercatat (carrying amonut) P7-15

Pengungka • Disajikan dalam Neraca


pan
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK

54
Definisi • Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu P9-5
• Yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah
Klasifikasi • Kewajiban Jangka Pendek, diharapkan dibayar dalam 12 bulan P9-11
setelah tanggal pelaporan
• Kewajiban Jangka Panjang
Pengakuan • Saat dana pinjaman diterima P9-21
• Saat kewajiban timbul
Pengukuran • Nilai Nominal: P9-32
• Utang Usaha  saat pemerintah menerima hak atas barang, P9-35
termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya
• Utang Bunga  saat biaya bunga telah terjadi dan belum P9-38
dibayar pada akhir periode pelaporan
• Utang PFK  Saldo pungutan/potongan yang belum disetor P9-40
• Bagian Lancar Utang Jangka Panjang  Nilai yang akan jatuh P9-42
tempo dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca P9-84
• Rincian (sub klasifikasi), Schedule, umur utang, biaya pinjaman, P9-85
disajikan dalam CaLK
55
Kewajiban Jangka Panjang yang jatuh tempo dan untuk
diselesaikan dalam waktu 12 bln setelah tanggal pelaporan,
TETAP diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Panjang, JIKA:

a. Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari


12 bln;
b. Entitas bermaksud mendanai kembali (refinance)
kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang; dan
c. Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu
perjanjian pendanaan kembali (refinancing), atau
adanya penjadualan kembali terhadap pembayaran,
yang diselesaikan sebelum laporan keuangan disetujui
 CaLK

56
BIAYA-BIAYA YANG BERHUBUNGAN
DENGAN UTANG PEMERINTAH

• Biaya bunga dan biaya lainnya yang timbul dalam kaitan dengan
peminjaman dana :
 bunga
 amortisasi diskonto atau premium
 amortisasi biaya terkait pinjaman (biaya konsultan, ahli hukum,
commitment fee dll)
 perbedaan nilai tukar pada pinjaman dengan mata uang asing
• Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan
perolehan atau produksi suatu aset tertentu (qualifying asset) harus
dikapitalisasi
• Apabila suatu dana pinjaman tidak secara khusus digunakan untuk
perolehan aset maka biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tertentu
dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang atas akumulasi biaya seluruh
aset tertentu yg berkaitan selama periode pelaporan

57
Kekayaan bersih pemerintah

Yang merupakan selisih antara


aset dan kewajiban pemerintah

ASET – KEWAJIBAN = EKUITAS

58
Ekuitas Dana Lancar • Selisih antara aset lancar dan
(EDL) kewajiban jangka pendek
• Termasuk SiLPA
Ekuitas Dana Investasi • Selisih antara jumlah kekayaan
(EDI) pemerintah (yang tertanam dalam
investasi jangka panjang, aset tetap,
dan aset lainnya) dan kewajiban
jangka panjang
Ekuitas Dana Cadangan • Jumlah kekayaan pemerintah yang
(EDC) dicadangkan untuk tujuan tertentu

59
Bab IV;

LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Pengertian
• LRA merupakan salah satu komponen
lapkeu pemerintah yang menyajikan
informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk
suatu periode tertentu.
• Tujuan ; memberikan informasi realisasi
dan anggaran entitas pelaporan. dan
menunjukkan tingkat ketercapaian
target‐target yang telah disepakati antara
legislatif dan eksekutif sesuai dengan
peraturan per-UU-an.
62
63
64
65
• Mengungkapkan kegiatan keuangan P1-32
pempus/pemda yang menunjukan ketaatan
terhadap APBN/APBD
• Menggambarkan perbandingan antara P1-35
anggaran dan realisasinya, dalam satu P2-9
periode pelaporan
• Menyajikan sekurang-kurangnya unsur: P1-34
pendapatan; belanja; transfer; P2-14
surplus/defisit; penerimaan pembiayaan;
pengeluaran pembiayaan; SiLPA
• Penyajian klasifikasi pendapatan P2-17
• Disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam P2-11
satu periode pelaporan
66
Definisi • Semua penerimaan Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-1
• yang mejadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah
• yang menambah ekuitas dana lancar
• dalam periode TA bersangkutan
• Transfer masuk: penerimaan uang dari entitas pelaporan lain P2-24
• Pendapatan atas aset tetap donasi (tanpa persyaratan apapun) P7-47
Klasifikasi • S.d jenis pendapatan (Akun – Kelompok – Jenis) P2-17
P2-23
• Pendapatan dari aset tetap donasi  Pendapatan hibah P7-49
Pengakuan • Saat kas diterima di Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-22
• Saat perolehan aset donasi diterima (bukti perpindahan P7-46
kepemilikan)
Pengukuran • Nominal - Azas bruto P2-25
• Aset tetap donasi: Nilai wajar saat perolehan P7-46
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-17
• Rincian jenis pendapatan (Obyek dan Rincian Obyek) dlm CaLK
67
Definisi • Semua pengeluaran dari Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-1
• yang menjadi kewajiban pemerintah dan tidak akan diperleh
pembayarannya kembali
• yang mengurangi ekuitas dana lancar
• dalam periode TA bersangkutan
• Belanja perolehan aset tetap donasi (tanpa persyaratan apapun) P7-47
Klasifikasi • Klasifikasi ekonomi, s.d jenis belanja (Akun – Kelompok – Jenis) P2-18
• Belanja dari peroleh aset tetap donasi  Belanja Modal P7-49
Pengakuan • Saat terjadinya pengeluaran dari Rek Kas Umum Negara/ Daerah P2-31
• Pengeluaran melalui Bendh Pengeluaran: saat pengesahan SPJ P2-32
oleh BUD *)
• Saat perolehan aset donasi diterima (bukti perpindahan P7-46
kepemilikan)
Pengukuran • Nominal - Azas bruto P2-8
• Aset tetap donasi: Nilai wajar saat perolehan P7-46
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-18
• Rincian jenis belanja (Obyek dan Rincian Obyek) dlm CaLK
• Klasifikasi menurut organisasi disajikan dlm LRA atau di CaLK
• Klasifikasi menurut fungsi disajikan
68 dalam CaLK
Belanja operasi • Pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari P2-36
pempus/pemda
• Yang memberi manfaat jangka pendek
• Belanja Pegawai; Belanja Barang; Bunga; Subsidi; Hibah; P2-39
Bantuan Sosial

Belanja modal • Pengeluaran anggaran untuk memperoleh Aset Tetap dan P2-37
Aset Lainnya
• Yang memeberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi
• belanja Aset Tetap; belanja Aset Tak Berwujud P2-39

Belanja Tak • Pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya P2-38


Terduga tidak biasa dan tidak diharapkan berulang
• Bencana alam, bencana sosial, pengeluaran tak terduga
lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pempus/pemda

69
Definisi • Selidsih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja P2-49
• Selama satu periode pelaporan
Klasifikasi -
Pengakuan - -
Pengukuran • Selisih jumlah pendapatan dan belanja -
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-14
Definisi • Pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan P2-40
lain – misal: bagi hasil pajak/retribusi ke desa
Klasifikasi • S.d jenis pengeluaran (Akun – Kelompok – Jenis) -
Pengakuan • Saat terjadinya pengeluaran dari Rek Kas Umum Negara/ -
Daerah
Pengukuran • Nominal - Azas bruto
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-14
• Rincian jenis pengeluaran (Obyek dan Rincian Obyek) dlm CaLK
• Klasifikasi menurut organisasi disajikan dlm LRA atau di CaLK
• Klasifikasi menurut fungsi disajikan
70 dalam CaLK
Definisi • Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau P2-8
pengeluaran yang akan diterima kembali
• Baik pada TA bersangkutan maupun TA berikutnya
• Yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus anggaran

Klasifikasi • Penerimaan Pembiayaan & Pengeluaran Pembiayaan P2-51


P2-55
• S.d jenis pengeluaran (Akun – Kelompok – Jenis)
• S.d jenis penerimaan (Akun – Kelompok – Jenis)
• Belanja dari peroleh aset tetap donasi  Belanja Modal

Pengakuan • Saat diterima pada Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-52


• Saat dikeluarkan dari Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-53
Pengukuran • Nominal - Azas bruto P2-53
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-14
71
Penggunaan • SiLPA tahun lalu (sebagaian atau seluruhnya) yang -
SiLPA dianggarakan akan digunakan dalam TA bersangkutan

Pembentukan • Pembentukan Dana Cadangan, menambah Dana P2-57


Dana Cadangan bersangkutan
Cadangan
• Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana
Cadangan pemda merupakan penambah Dana Cadangan
• Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan dalam pos
Pendapatan Asli Daerah Lainnya

Pencairan Dana • Pencairan Dana Cadangan, mengurangi Dana Cadangan P2-54


Cadangan yang bersangkutan

Pembiayaan • Selisih lebih/kurang antara penerimaan pembiayaan dan P2-59


Neto pengeluaran pembiayaan
• Selama satu periode pelaporan
• Dicatat dalam Pos Pembiayaan Neto
72
Selisih lebih/kurang
antara total penerimaan dan total pengeluaran
selama satu periode pelaporan
dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA

73
DILANJUTKAN KE BAHASAN
AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Anda mungkin juga menyukai