PEMERINTAHAN
Disampaikan oleh ;
Emharri Manda Nasution, SE, MM
2
DASAR HUKUM
• Pendapatan negara/daerah dalah hak pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai penambah nilai
Psl 1 kekayaan bersih
UU17/2003 • Belanja negara/daerah adalah kewajiban pemerintah
pusat/daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih
Psl 70 ayat
• Ketentuan mengenai pengakuan dan
(2) UU pengukuran pendapatan dan belanja
1/2004 berbasis akrual dilaksanakan selambat-
lambatnya tahun anggaran 2008
PENYUSUNAN SAP AKRUAL
• SAP Akrual dikembangkan dari SAP yang ditetapkan
dalam PP 24/2005 dengan mengacu pada International
Public Sector Accounting Standards (IPSAS) dan
memperhatikan peraturan perundangan serta kondisi
Indonesia.
• Pertimbangan:
– SAP yang ditetapkan dengan PP 24/2005 berbasis
”Kas Menuju Akrual” sebagian besar telah mengacu
pada praktik akuntansi berbasis akrual,
– Para Pengguna yang sudah terbiasa dengan SAP PP
24/2005 dapat melihat kesinambungannya.
Bab II;
Akuntabli
tas
Evaluasi Manajem
Kinerja en
Lapkeu
utk
kepen-
tingan
Keseimb
angan Transpar
antar ansi
generasi
Tujuan Lap Keu
Menyediakan informasi mengenai ;
• posisi dan perubahan sumber daya ekonomi, kewajiban,
dan ekuitas pemerintah;
• sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
ekonomi;
• ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
• cara entitas pelaporan mendanai aktivitasnya dan
memenuhi kebutuhan kasnya;
• potensi pemerintah untuk membiayai penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan;
• yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas
pelaporan dalam mendanai aktivitasnya.
B. Basis Akrual
• Basis akuntansi merupakan prinsip‐prinsip
akuntansi yang menentukan kapan pengaruh
atas transaksi atau kejadian harus diakui untuk
tujuan pelaporan keuangan, yang terdiri dari;
– basis kas (cash basis) = transaksi ekonomi dan
kejadian lain diakui ketika kas diterima oleh kas
pemerintah atau dibayarkan dari kas pemerintah.
– basis akrual (accrual basis) = suatu basis akuntansi di
mana transaksi ekonomi dan peristiwa‐peristiwa lain
diakui dan dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam periode laporan keuangan pada
saat terjadinya transaksi tersebut, bukan pada saat
kas atau ekuivalen kas diterima atau dibayarkan.
Manfaat Basis Akrual
NERACA
Pengertian
• Neraca merupakan laporan yang
menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan
ekuitas pada tanggal pelaporan. Neraca disusun
dengan sistem desentralisasi.
• Dengan Sistem desentralisasi neraca disusun
oleh entitas‐entitas akuntansi yang kemudian
digabung oleh entitas pelaporan.
• Persamaan akuntansi dapat dirumuskan:
Aset = Kewajiban + Ekuitas Dana
NERACA
• Klasifikasi : P1-39
• Aset : Aset Lancar & Non Lancar
• Kewajiban : Jangka Pendek & Jangka Panjang
• Ekuitas : Dana Lancar; Dana Investasi; Dana Cadangan
21
ASET • Sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh P1-8
pemerintah sebagai akibat peristiwa masa lalu
• Darimana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan
diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah ataupun
masyarakat
• Dapat diukur dalam satuan uang
• Termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya
yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya
ASET • Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk P1-48
LANCAR dijual, dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan
• Kas & setara kas; Investasi Jangka Pendek; Piutang; Persediaan
ASET • Semua aset selain Aset Lancar: P1-50
NON Investasi Jangka Panjang; Aset Tetap; Dana Cadangan; Aset Lainnya
LANCAR
• Mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud
• Yang digunakan, secara langsung atau tidak langsung, untuk
kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat umum
22
Definisi • Uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat P1-8
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah
• Setara kas: investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap
dijabarkan menjadi kas dan bebas dari resiko perubahan nilai P3-9
yang signifikan (contoh: deposito berjangka max 3 bulan)
24
Definisi • Investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan P6-6
untuk dimiliki selama 12 bulan atau kurang
• Ditujukan dalam rangka manajemen kas P6-10
• Beresiko rendah
• Contoh: Deposito berjangka 3 sd 12 bulan; Obligasi Jangka P6-12
Pendek; SUN; SBI; SPN
Klasifikasi *) -
Pengakuan • Saat kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau P6-20
jasa potensial di masa datang atas suatu investasi dapat
diperoleh pemerintah
• Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (reliable)
• Pengeluaran untuk memperoleh, diakui sebagai pengeluaran P6-21
kas (tidak dilaporkan sebagai belanja)
• Hasil inv (misal: bunga deposito, bunga obligasi, dan deviden P6-36
tunai) dicatat sebagai pendapatan
25
Pengukuran • Nilai Nominal, misal: deposito jangka pendek P6-27
• Biaya perolehan (misal: untuk saham, obligasi) P6-25
• Bila transaksi tidak didukung dengan bukti yang P6-26
mengidentifikasi biaya perolehannya (misal: hibah) Nilai
Pasar, Nilai Wajar Estimasi,
• Pasar aktif Nilai Pasar P6-24
• Pasar tidak aktif Nilai Nominal, Nilai Tercatat, Nilai P6-24
Wajar lainnya
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Dalam CaLK: P6-42
Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
Perubahan harga pasar
Penurunan nilai investasi yg signifikan dan penyebabnya
Investasi yang dinilai dengan nilai wajar
Perubahan pos investasi
26
Definisi • Hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari B2
entitas lain termasuk wajib pajak/bayar atas kegiatan
yang dilaksanakan oleh pemerintah
27
Definisi Piutang Pajak B2
• Hak pemerintah untuk menerima pembayaran pajak
• Atas pajak yang telah diterbitkan SKP/SKPD yang belum
diterima pembayarannya
Piutang Rteribusi
• Hak pemerintah untuk menerima pembayaran retribusi
• Atas retibusi yang telah diterbitkan SKR/SKRD yang belum
diterima pembayarannya
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat diterbitkan SKP/SKPD atau SKR/SKRD B2
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat tanggal terjadi peristiwa dimaksud (dengan Surat B2
Piutang)
Pengukuran • Nilai Nominal, sebesar yang belum dilunasi B2
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
32
Definisi • Merupakan Aset Berwujud P5-5
A. Aset lancar, bentuk barang/perlengkapan, untuk disimpan dan P5-6
digunakan, guna mendukung kegiatan operasional pemerintah P5-7
Habis pakai: ATK P5-8
Tidak habis pakai : komponen peralatan, barang bekas P5-9
pakai (komponen bekas)
B. Dan barang untuk dijual dan/atau diserahkan, dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat
Bahan/perlengkapan untuk proses produksi
Barang dalam proses produksi
Barang yang disimpan
Termasuk: tanah, bangunan, hewan dan tanaman, untuk P5-10
dijual/diserahkan kepada masyarakat
C. Cadangan energi/pangan, untuk berjaga-jaga P5-11
• Dalam waktu 12 bulan dari tanggal pelaporan B2
• Bukan persediaan: bahan baku/perlengkapan proyek swakelola P5-17
untuk KDP
Klasifikasi *) -
33
Pengakuan • Saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemrintah P5-14
dan mempunyai nilai dan biaya yang dapat diukur dengan andal
• Saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau penguasaannya P5-15
berpindah
Pengukuran a. Biaya Perolehan: bila diperoleh dengan membeli P5-18
(harga beli + by pengangkutan + by penanganan + by langsung yg
secara langsung dapat dibebankan – discount – rabat)
b. Biaya Standar : bila diperoleh dengan memproduksi sendiri
c. Nilai Wajar : bila diperoleh dengan cara lain (misal: barang
donasi, rampasan)
• Pada akhir periode akuntansi nilai hasil inventarisasi, yaitu: P5-16
Nilai yg digunakan: biaya perolehan persediaan yg terakhir P5-20
• Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan Nilai P5-21
wajar saat tanggal pelaporan
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Rincian (sub klasifikasi) dan kondisi persediaan, disajikan pd CaLK
• Persediaan rusak, tidak dilaporan dalam neraca tapi diungkapkan P5-13
dalam CaLK
34
Definisi • Investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan P6-6
• Beresiko tinggi P6-11
• Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan
suatu badan usaha (misal: kepemilikan modal saham)
• Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga
hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak lain (misal:
pembelian surat berharga untuk menunjukan partisipasi pemerintah)
Klasifikasi • Investasi Permanen -
• Investasi Non-Permanen
Pengakuan • Saat manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di P6-20
masa datang atas suatu investasi dapat diperoleh pemerintah
• Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara
memadai (relaible)
• Pengeluaran untuk memperoleh, diakui sebagai Pengeluaran P6-21
Pembiayaan (tidak dilaporkan sebagai belanja)
• Hasil inv - deviden tunai sbg pendapatan hasil investasi P6-37
• Hasil inv -bagian laba mengurangi nilai inv, tidak sbg pendapatan
• Hasil inv - deviden saham menambah nilai investasi
35
Investasi • Dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak berkelanjutan P6-13
Non- P6-14
Permanen • Tidak untuk dimiliki secara terus menerus atau ada niat untuk
memperjualbelikan atau menarik kembali P6-16
• Contoh:
• Pembelian obligasi (ORI) atau surat utang jangka panjang
(SUN), dimaksudkan dimiliki sd tanggal jatuh tempo-nya
• Penanaman modal dalam proyek pembangunan, yang dapat
dialihkan kepada pihak ketiga
• Dana yang disisihkan dalam rangka pelayanan masyarakat
(Dana bergulir kepada kelompok masyarakat)
• Penyertaan modal yang dimaksudkan untuk penyehatan/
penyelamatan perekonomian
Investasi • Bentuk investasi yang tidak bisa dimasukkan ke dalam penyertaan P6-18
Non- modal, surat obligasi jangka panjang, dan penanaman modal
Permanen dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak
Lainnya ketiga
• Contoh: investasi dalam properti
36
Investasi • Dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan P6-13
Permanen P6-14
• Untuk dimiliki secara terus menerus, tanpa niat untuk
diperjualbelikan atau menarik kembali P6-15
37
Pengukuran • Inv Permanen (misal: PMP) Nilai Perolehan P6-28
• Inv Non-Permanen (misal: obligasi) Nilai Perolehan P6-29
• Inv Non-Permanen Dana Bergulir, Dana talangan (misal: P6-29
untuk penyehatan perbankan) (Net Realizable Value)
• Inv Non-Permanen, Penanaman modal di proyek P6-30
pembangunan pemerintah (misal PIR) Nilai Perolehan (by
pemb + by perencanaan + by lain untuk sd penyerahan
• Inv karena pertukaran aset Nilai Perolehan, NIlai wajar P6-31
(jika harga perolehan tidak ada)
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca
• Dalam CaLK: P6-42
Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
Perubahan harga pasar
Penurunan nilai investasi yg signifikan dan penyebabnya
Investasi yang dinilai dengan nilai wajar
Perubahan pos investasi
38
Definisi • Aset berwujud P7-5
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
• Untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum
Klasifikasi • Berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam P7-8
aktivitas operasi entitas. *)
Pengakuan • Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan P7-16
• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
• Tidak dimaksudkan untuk dijual, dalam operasi normal
entitas
• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
• Saat telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan P7-20
atau pada saat penguasaannya berpindah (bukti hukum,
bukti pembayaran)
39
Pengukuran • Biaya Perolehan P7-22
• Nilai Wajar (bila dg biaya perolehan tidak memungkinkan)
• Biaya perolehan = harga beli/konstruksi + setiap biaya yang dapat P7-29
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke
kondisi yg membuat aset tsb dapat bekerja untuk penggunaan yang
dimaksudkan
• Biaya yang dapat diatribusikan secara langsung:
Biaya persiapan tempat
Biaya pengiriman awal (initial delivery)
Biaya simpan dan bongkar (handling cost)
Biaya pemasangan (instalation cost)
Biaya profesional (misal: konsultan perencana/pengawas)
Biaya perijinan
Biaya pengadaan barang jasa
• Biaya perolehan untuk aset yang diperoleh secara swakelola = by P7-23
tenaga kerja + by bahan baku + by tidak langsung (by
perencanaan, perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan
semua biaya lain yg berkenaan dengan pembangunan aset tsb)
• Discount dan rabat, dikurangkan dari harga beli P7-38
• Untuk penyusunan neraca awal Nilai Wajar saat tgl neraca awal P7-28
40
Biaya Perolehan • Harga pembelian/pembebasan P7-31
Tanah • Biaya memperoleh hak
• Biaya pematangan
• Biaya pengukuran
• Biaya penimbunan
• Nilai bangunan lama yang ada yang akan dimusnahkan
• Biaya lainnya, sampai siap pakai
Biaya Perolehan • Harga beli P7-32
Peralatan & Mesin • Biaya pesiapan
• Biaya pengangkutan
• Biaya simpan & bongkar
• Biaya instalasi
• Biaya lainnya, sampai siap pakai
Biaya Perolehan • Harga beli/konstruksi P7-33
Gedung & Bangunan • Biaya profesional (konsultan perencana/pengawas)
• Biaya periinan (misal: IMB, notaris)
• Biaya lainnya, sampai siap pakai
Biaya Perolehan • Harga beli/konstruksi P7-34
Jalan, Irigasi & • Biaya profesional
jaringan • Biaya lainnya, sampai siap pakai
41
Aset tetap • Aset tetap yang tidak dapat dikelompokan dalam aset tetap di B2
Lainnya atas
• Yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
• Dalam kondisi siap dipakai
• Contoh: Koleksi perpustakaan/buku, barang bercorak
seni/budaya/olah raga
42
Pengungkapan • Disajikan dalam neraca P7-79
• Disajikan berdasarkan biaya perolehan/nilai wajar (bruto)
dan dikurangi nilai akumulasi penyusutan P7-53
45
Pengukuran • Biaya Perolehan P8-17
• Nilai konstruksi yang dikerjakan oleh kontraktor: P8-21
Termin yang telah dibayarkan
Kewajiban yg masih harus dibayar kpd kontraktor, berhubung dg
pekerjaan yg telah diterima ttp belum dibayar pd tgl pelaporan
Pembayaran klaim kpd kontraktor (mis: denda keterlambatan
pembayaran)
• Konstruksi yang dibiayai dari pinjaman biaya pinjaman selama masa P8-25
konstruksi dikapitalisasi ke biaya perolehan (sepanjang biaya tersebut
dapat diindentifikasikan dan ditetapkan secara andal)
Pengungka • Disajikan dalam neraca
pan • Dalam CaLK: P8-33
Rincian kontrak KDP, berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu
penyelesaiannya
Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya
Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;
Uang muka kerja yang diberikan
Retensi
46
Definisi • Dana untuk belanja masa datang P1-8
• Dana (kas) yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang B2
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi
dalam satu TA
• Pembentukan diatur dengan perda
• Tidak dapat digunakan untuk peruntukan lain
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat dibentuk dari Rek Kas Umum Negara/Daerah
Pengukuran • Nilai Nominal B2
• Seluruh HASIL dan BIAYA yang timbul (misal: bila disimpan
dalam bentuk deposito) akan menambah/mengurangi nilai
Dana Cadangan
48
Definisi • Aset Non-Keuangan yang dapat diidentifikasikan dan tidak P1-8
mempunyai wujud fisik
• Dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
digunakan untuk tujuan lain termasuk hak atas kekayaan intelektual
• Mempunyai manfaat jangka panjang
• Meliputi:
a. Software komputer,
b. Lisensi dan franchise
c. Hak Cipta (copy right), paten, dan hak lainnya,
d. Hasil kajian/penelitian yg memberikan manfaat jangka panjang
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat perolehan B2
Pengukuran • Biaya Perolehan, setelah dikurangi biaya yg tdk dpt dikapitalisir B2
Pengungka • Disajikan dalam Neraca
pan • Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
Definisi • Tagihan pemerintah atas penjualan (secara angsuran) aset B2
miliknya (yang tidak dipisahkan pengelolaannya) yang
dilakukan oleh pemerintah (misal: penjualan kendaraan
dinas, dan penjualan rumah dinas)
• Bersifat jangka panjang
Klasifikasi -
Pengakuan • Saat Kontrak/Berita Acara ditandatangani B2
Pengukuran • Nilai Nominal (sesuai Kontrak/Berita Acara dikurangi B2
angsuran yang telah dibayar)
50
Definisi • Tagihan pemerintah atas peristiwa/kasus Tuntutan B2
Perbendaharaan (TP) atau Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
• Bersifat jangka panjang
Klasifikasi
Pengakuan • Saat Surat Keputusan Pembebanan ditandatangani B2
Pengukuran • Nilai Nominal (sesuai Surat Keputusan Pembebanan B2
dikurangi setoran yang telah dilakukan)
Pengungka • Disajikan dalam Neraca
pan
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
51
Definisi • Perjanjian antara 2 pihak atau lebih B2
• Berkomitmen utk melaksanakan kegiatan yg dikendalikan bersama
• Dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha yang dimiliki
• Bentuk:
a. Bangun, Kelola, Serah (BSK)
– Pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ke-3/investor
– Dengan cara, pihak ke-3/investor mendirikan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya serta
mendayagunakannya dalam jangka waktu tertentu
– Untuk kemudian, pihak ke-3/investor menyerahkan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya, kepada pemerintah
saat berakhirnya jangka waktu yg disepakati (masa konsesi)
b. Bangun, Serah, Kelola (BKS)
– Pemanfaatan aset pemerintah oleh pihak ke-3/investor
– Dengan cara, pihak ke-3/investor mendirikan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya
– Untuk kemudian, pihak ke-3/investor menyerahkan bangunan
dan/atau sarana lain berikut fasilitasnya, kepada pemerintah
untuk dikelola sesuai tujuan
– Penyerahan tsb disertai kewajiban pemerintah untuk melakukan
pembayaran lunas atau sistem bagi hasil
52
Klasifikasi a. BKS B2
b. BSK
Pengakuan • Saat perjanjian dan penyerahan aset pemerintah
Pengukuran Saat awal perjanjian: B2
Nilai Perolehan aset yang diserahkan
Saat akhir perjanjian:
Biaya perolehan aset yang dibangun (nilai aset yang
diserahkan pemerintah + nilai aset yang dikeluarkan pihak
ke-3/investor untuk membangun aset dimaksud)
Pengungka • Disajikan dalam Neraca
pan
• Rincian (sub klasifikasi) disajikan dalam CaLK
53
Definisi • Aset yang tidak dapat dikelompokan dalam Aset Tak B2
Berwujud; Tagihan Penjualan Angsuran; TP & TGR; dan
Kemitraan Pihak ke-3
54
Definisi • Utang yang timbul dari peristiwa masa lalu P9-5
• Yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya
ekonomi pemerintah
Klasifikasi • Kewajiban Jangka Pendek, diharapkan dibayar dalam 12 bulan P9-11
setelah tanggal pelaporan
• Kewajiban Jangka Panjang
Pengakuan • Saat dana pinjaman diterima P9-21
• Saat kewajiban timbul
Pengukuran • Nilai Nominal: P9-32
• Utang Usaha saat pemerintah menerima hak atas barang, P9-35
termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi haknya
• Utang Bunga saat biaya bunga telah terjadi dan belum P9-38
dibayar pada akhir periode pelaporan
• Utang PFK Saldo pungutan/potongan yang belum disetor P9-40
• Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Nilai yang akan jatuh P9-42
tempo dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan
Pengungkapan • Disajikan dalam Neraca P9-84
• Rincian (sub klasifikasi), Schedule, umur utang, biaya pinjaman, P9-85
disajikan dalam CaLK
55
Kewajiban Jangka Panjang yang jatuh tempo dan untuk
diselesaikan dalam waktu 12 bln setelah tanggal pelaporan,
TETAP diklasifikasikan sebagai Kewajiban Jangka Panjang, JIKA:
56
BIAYA-BIAYA YANG BERHUBUNGAN
DENGAN UTANG PEMERINTAH
• Biaya bunga dan biaya lainnya yang timbul dalam kaitan dengan
peminjaman dana :
bunga
amortisasi diskonto atau premium
amortisasi biaya terkait pinjaman (biaya konsultan, ahli hukum,
commitment fee dll)
perbedaan nilai tukar pada pinjaman dengan mata uang asing
• Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan
perolehan atau produksi suatu aset tertentu (qualifying asset) harus
dikapitalisasi
• Apabila suatu dana pinjaman tidak secara khusus digunakan untuk
perolehan aset maka biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tertentu
dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang atas akumulasi biaya seluruh
aset tertentu yg berkaitan selama periode pelaporan
57
Kekayaan bersih pemerintah
58
Ekuitas Dana Lancar • Selisih antara aset lancar dan
(EDL) kewajiban jangka pendek
• Termasuk SiLPA
Ekuitas Dana Investasi • Selisih antara jumlah kekayaan
(EDI) pemerintah (yang tertanam dalam
investasi jangka panjang, aset tetap,
dan aset lainnya) dan kewajiban
jangka panjang
Ekuitas Dana Cadangan • Jumlah kekayaan pemerintah yang
(EDC) dicadangkan untuk tujuan tertentu
59
Bab IV;
LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Pengertian
• LRA merupakan salah satu komponen
lapkeu pemerintah yang menyajikan
informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk
suatu periode tertentu.
• Tujuan ; memberikan informasi realisasi
dan anggaran entitas pelaporan. dan
menunjukkan tingkat ketercapaian
target‐target yang telah disepakati antara
legislatif dan eksekutif sesuai dengan
peraturan per-UU-an.
62
63
64
65
• Mengungkapkan kegiatan keuangan P1-32
pempus/pemda yang menunjukan ketaatan
terhadap APBN/APBD
• Menggambarkan perbandingan antara P1-35
anggaran dan realisasinya, dalam satu P2-9
periode pelaporan
• Menyajikan sekurang-kurangnya unsur: P1-34
pendapatan; belanja; transfer; P2-14
surplus/defisit; penerimaan pembiayaan;
pengeluaran pembiayaan; SiLPA
• Penyajian klasifikasi pendapatan P2-17
• Disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam P2-11
satu periode pelaporan
66
Definisi • Semua penerimaan Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-1
• yang mejadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali
oleh pemerintah
• yang menambah ekuitas dana lancar
• dalam periode TA bersangkutan
• Transfer masuk: penerimaan uang dari entitas pelaporan lain P2-24
• Pendapatan atas aset tetap donasi (tanpa persyaratan apapun) P7-47
Klasifikasi • S.d jenis pendapatan (Akun – Kelompok – Jenis) P2-17
P2-23
• Pendapatan dari aset tetap donasi Pendapatan hibah P7-49
Pengakuan • Saat kas diterima di Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-22
• Saat perolehan aset donasi diterima (bukti perpindahan P7-46
kepemilikan)
Pengukuran • Nominal - Azas bruto P2-25
• Aset tetap donasi: Nilai wajar saat perolehan P7-46
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-17
• Rincian jenis pendapatan (Obyek dan Rincian Obyek) dlm CaLK
67
Definisi • Semua pengeluaran dari Rek Kas Umum Negara/Daerah P2-1
• yang menjadi kewajiban pemerintah dan tidak akan diperleh
pembayarannya kembali
• yang mengurangi ekuitas dana lancar
• dalam periode TA bersangkutan
• Belanja perolehan aset tetap donasi (tanpa persyaratan apapun) P7-47
Klasifikasi • Klasifikasi ekonomi, s.d jenis belanja (Akun – Kelompok – Jenis) P2-18
• Belanja dari peroleh aset tetap donasi Belanja Modal P7-49
Pengakuan • Saat terjadinya pengeluaran dari Rek Kas Umum Negara/ Daerah P2-31
• Pengeluaran melalui Bendh Pengeluaran: saat pengesahan SPJ P2-32
oleh BUD *)
• Saat perolehan aset donasi diterima (bukti perpindahan P7-46
kepemilikan)
Pengukuran • Nominal - Azas bruto P2-8
• Aset tetap donasi: Nilai wajar saat perolehan P7-46
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-18
• Rincian jenis belanja (Obyek dan Rincian Obyek) dlm CaLK
• Klasifikasi menurut organisasi disajikan dlm LRA atau di CaLK
• Klasifikasi menurut fungsi disajikan
68 dalam CaLK
Belanja operasi • Pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari P2-36
pempus/pemda
• Yang memberi manfaat jangka pendek
• Belanja Pegawai; Belanja Barang; Bunga; Subsidi; Hibah; P2-39
Bantuan Sosial
Belanja modal • Pengeluaran anggaran untuk memperoleh Aset Tetap dan P2-37
Aset Lainnya
• Yang memeberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi
• belanja Aset Tetap; belanja Aset Tak Berwujud P2-39
69
Definisi • Selidsih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja P2-49
• Selama satu periode pelaporan
Klasifikasi -
Pengakuan - -
Pengukuran • Selisih jumlah pendapatan dan belanja -
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-14
Definisi • Pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan P2-40
lain – misal: bagi hasil pajak/retribusi ke desa
Klasifikasi • S.d jenis pengeluaran (Akun – Kelompok – Jenis) -
Pengakuan • Saat terjadinya pengeluaran dari Rek Kas Umum Negara/ -
Daerah
Pengukuran • Nominal - Azas bruto
Pengungkapan • Disajikan dalam LRA P2-14
• Rincian jenis pengeluaran (Obyek dan Rincian Obyek) dlm CaLK
• Klasifikasi menurut organisasi disajikan dlm LRA atau di CaLK
• Klasifikasi menurut fungsi disajikan
70 dalam CaLK
Definisi • Setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau P2-8
pengeluaran yang akan diterima kembali
• Baik pada TA bersangkutan maupun TA berikutnya
• Yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus anggaran
73
DILANJUTKAN KE BAHASAN
AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH