Anda di halaman 1dari 6

Proses Pematangan Jaringan Part 2

(Video)
1. Pencatatan, pengukuran dan pemotongan
makroskopik
- Persiapkan jaringan.
- Lakukan pengukuran secara 3 dimensi.
- Potong bagian jaringan yang representative
dengan ukuran sekitar 1x1 cm u/ memudahkan
fiksasi. Tebal jaringan 3-4 mm
2. Fiksasi
- Jaringan dimasukkan ke dalam kaset dan
difiksasi. Beri label pada kaset/masukkan karton
kecil ke dalam kaset
- Kaset dimasukkan ke larutan fiksasi BNF 10%.
Jaringan tidak boleh dibiarkan kering.
3. Dehidrasi
a) Masukkan kaset ke alcohol 70%, diamkan
selama 30 menit
b) Setelah 30 menit, pindahkan kaset ke alcohol
90%. Diamkan selama 30 menit
c) Kemudian, masukkan ke Etanol I. Diamkan 1 jam
d) Masukkan kaset ke larutan Etanol II. Diamkan
selama 1 jam
e) Lalu, masukkan kaset ke Etanol III. Diamkan
selama 1 jam
f) Masukkan ke Etanol IV. Diamkan 1 jam
4. Pembeningan (Clearing)
Note: Lebih baik larutan Xylol sampe III
a) Masukkan kaset ke Xylol I selama 1 jam.
Note: Xylol I sebagai pencuci saja. Maka, ia
cepat keruh.
b) Masukkan kaset ke dalam Xylol II. Diamkan
selama 1 jam.
5. Infiltrasi/ Impregnasi
Note : Parafin harus sudah cair
Kaset kemudian direndam dengan paraffin cair
yang bertujuan untuk menggantikan cairan xylol
menjadi paraffin dengan cara penetrasi ke seluruh
jaringan. Waktu paling lama adalah 3 jam untuk
jaringan yang besar. Pada video menggunakan
temperature 63oC
a) Masukkan kaset ke dalam cairan Parafin I. Lalu
diamkan selama 2.5 jam
b) Kemudian pindahkan ke cairan Paraffin II.
Diamkan selama 4 jam.
6. Block paraffin/casting
a) Keluarkan kaset dan letakkan di wadah
b) Masukkan kaset jaringan ke paraffin cair.
Note: Parafin yang digunakan pada blok
paraffin mempunyai titik cair 56-58oC
c) Parafin cair dituangkan ke dalam cetakan (base
mold)
d) Masukkan kaset ke dalam cetakan dan ditekan.
Biarkan hingga membeku.
e) Setelah itu dimasukkan ke dalam air. Tetapi,
paraffin harus sudah beku, karna kalau masih
cair takutnya air masuk ke jaringan.
f) Kemudian, jaringan dimasukkan ke dalam
freezer dan diamkan selama kurleb 15 menit.
7. Pemotongan (Sectioning)
a) Setelah beku, keluarkan dari cetakan. Rapikan
sisi blok.
b) Kemudian, block dijepit pada mikrotom dan diiris
dengan pisau mikrotom
c) Hasil pengirisan berupa pita/irisan tipis yang
saling bersambung
d) Ambil irisan tipis kemudian masukkan ke dalam
waterbath yang telah dihangatkan lalu ambil
dengan objek glass.
e) Lalu lihat objek glass pada cahaya yang terang
untuk melihat jaringan utuh
8. Inkubasi
Tujuan : untuk menguapkan air yang terbawa oleh
pengirisan hingga menempel lebih kuat.
a) Inkubasi preparat selama 15 menit pada oven
50oC.
b) Lalu, letakkan preparat pada slide holder.
c) Lalu warnai preparat.
9. Pewarnaan (staining)
a) Deparafinisasi : Melarutkan/melepaskan paraffin
yang melekat pada preparat
- Preparat dimasukkan ke dalam Xylol I dan
ditunggu selama 3 menit.
- Lalu, masukkan ke dalam Xylol II dan
diamkan selama 3 menit.
b) Rehidrasi : Menghilangkan Xylol yang terbawa
oleh preparat dan memasukkan air ke dalam
jaringan
- Masukkan preparat ke Alkohol 90%. Diamkan
selama 2 menit
- Masukkan preparat ke Alkohol 80%. Diamkan
selama 2 menit
- Masukkan preparat ke Alkohol 70%. Diamkan
selama 2 menit
- Preparat dimasukkan ke dalam air selama 3
menit
c) Pewarnaan
- Masukkan preparat ke Hemaktosilin untuk
memberi warna biru pada inti sel. Diamkan
selama 7 menit
- Lalu, masukkan ke dalam air. Untuk
membebaskan sisa pewarnaan atau cairan
yang terbawa sebelumnya
- Kemudian, dimasukkan ke dalam eosin selama
7 menit. Eosin berfungsi untuk mewarnai
sitoplasma
d) Dehidrasi
- Masukkan preparat ke Alkohol 70%.
- Masukkan preparat ke Alkohol 80%.
- Masukkan preparat ke Alkohol 90%.
Selama dehidrasi cuma celap-celup aja, ga
didiemin. Kek cuma biar kesebar sampe rata aja
alkoholnya.
e) Clearing : Melepaskan alcohol dan memberi
warna bening pada preparat
Lebih baik dimasukkan ke oven terlebih dahulu,
supaya tidak terdapat air pada jaringan.
- Masukkan ke larutan Xylol I selama 2 menit
dan dipindahkan ke Xylol II selama 2 menit.
f) Mounting : Memberi warna cerah, pengawet
dan pelindung jaringan dari mikroba dan bakteri.
Preparat diberi satu tetes entelan dan ditutup
dengan cover glass. Lalu beri label.

Pertanyaan:

Dea: Apakah ada perbedaan hasil antara 2 Etanol dan 4


etanol pada saat dehidrasi?
 Secara teoritis, tidak ada perbedaan. Tetapi jika
dehidrasi langsung ke etanol, bakal terjadi
pengkerutan sel, jadi kurang bagus. Dan harus
bertahap

Mo: Dalam jar fiksasi itu gimana ya cara ngitung 1:20-nya


apakah tiap kaset atau bagaimana? Dan apakah boleh
alcohol/etanol tsb dipakai berulang dan kapan digantinya?
 Maksudnya 1:20 itu waktu ketika setelah diambil dari
organnya. Dalam kaset cuma 30 menit, cuma buat
terendam aja.
Semua larutan pematangan jaringan diganti 2 minggu
sekali.
Kalau untuk pewarnaan diganti 1 minggu sekali.
Supaya tidak pucat dan terdapat artefak

Note : Kalau jaringan tulang direndam dulu pakai HCl


selama 24 jam, disebut dekalsifikasi tulang (pelunakan
tulang).

Anda mungkin juga menyukai