Anda di halaman 1dari 3

Fiksasi

Pendahuluan
• Langkah dasar pada studi patologi untuk mencegah autolisis dan degradasi
jaringan & komponen jaringan sehingga jaringan dapat diamati baik secara
anatomis dan mikroskopis.
• Untuk membuat kondisi jaringan sama dengan yang ada didalam tubuh.
• Dimasukkan kedalam container yang tertutup (agar tidak menguap).
• Fiksasi yang fix = 1 : 20
➢ Fiksasi yang tidak bagus :
- Container terlalu kecil dan terlalu penuh
➢ Yang terjadi pada saat salah membuat fiksasi/ menambahkan larutan fiksasi :

- Autolisis : pecahnya enzim-enzim dalam jaringan. Apabila enzim/ metabolit sudah


pecah parameter2nya tidak akan terlihat, selnya tidak utuh karena membrannya
sudah rusak.

- Putrefection : Kondisi dimana banyaknya bakteri pada jaringan.

*Jika tidak diberi larutan fiksasi : sel akan pecah dan enzim akan keluar (hasil
pemeriksaan tidak baik).

*Bakteri sudah banyak memiliki kontaminan dan merubah banyak hal yang ada
dalam jaringan.

Tujuan Fiksasi
- Untuk menjaga sel dan komponen jaringan pada keadaan “life-like state”.
(Bentuknya harus sesuai)
*Selama proses fiksasi dan tahapan2nya terdapat perubahan substansial pada
komposisi dan penampakan sel&komponen jaringan dapat mengubah “life-like
state” yang ideal.
➢ Kerusakan jaringan pasca kematian
- Aktifnya enzim-enzim autolisis : memecah protein menjadi asam amino. Asam
amino keluar dari sel dan tidak dapat digunakan kembali. Sehingga protein
structural jaringan akan rusak.
- Bakterinya aktif dalam tubuh.
Tujuan Fiksasi :
1. Menghentikan autolisis jaringan dengan inaktivasi enzim hidrolisis
2. Mengimobilisasi jaringan dan antigen seluler untuk imunolabelling dari antigen.
3. Persiapan yang lebih baik dalam pemotongan sampel histopatologi dengan cara
memadatkan dan mengeraskan jaringan.
4. Mencegah proses pembusukan yaitu proses penghancuran jaringan yang
diakibatkan oleh aktifitas bakteri.
Jenis Fiksasi
➢ Fiksasi Fisika :
• Temperatur sangat rendah : disemprotkan sampai beku
• Temperatur sangat tinggi : microwave
➢ Fiksasi Kimia :
• Denaturasi
• Cross linking

3 JENIS FIKSASI
1. Heat fixation
Misal : pada pemeriksaan sel
2. Perfusion
Fiksasi yang dimasukkan kedalam organ, dilakukan untuk research
3. Immersion
Jaringannya dicelupkan/dimasukkan kedalam larutan.
FORMALDEHID
Konsentrasi optimum : 10% (Stabil)
Jika konsentrasi <10% jumlah nucleus berkurang
Jika >10% jumlah nucleus bertambah
NBF (Neutral Buffer Formalin) 10%
Kenapa harus buffer?
- Agar pH tidak naik turun sehingga kandungan hydrogen stabil
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fiksasi
1. Konsentrasi ion hydrogen /pH
(6,8-7)
Jika <6,8 (too acid) = putrefection
2. Temperature : untuk membantu penetrasi(masuknya cairan fiksatif kedalam
jaringan yang terdalam)
3. Kemampuan penetrasi dan ketebalan pemotongan
4. Volume fiksasi
5. Durasi fiksasi
6. Konsentrasi larutan

Anda mungkin juga menyukai