02
03
04
Pendahuluan
Epitel selapis
Epitel berlapis
Jaringan epitel sebahagian besar tersusun atas sel-sel
yang sangat rapat dengan sedikit matriks ekstraseluler
yang terdapat diantara sel-selnya.
Permukaan sel-sel
epitel yang
berbatasan dengan B
rongga disebut
permukaan apikal,
sedangkan sel-sel
epitel yang
berbatasan dengan
membrane basal C
disebut permukaan
basal
D
E F
(berlapis semu)
SELAPIS
BERLAPIS
Epitel selapis berperan Terdiri dari :
sebagai rintangan selektif
yang memungkinkan Epitel selapis pipih
proses difusi, filtrasi, sekresi, Epitel selapis kubus
atau absorpsi substansi
tertentu. Epitel selapis silindiris
Epitel skuamosa selapis adalah satu lapisan sel berbentuk gepeng.
Sel-sel ini memiliki karakteristik yang sangat tipis dan halus. Contoh
epitel skuamosa sederhana ditemukan di alveoli dan pada ginjal,
membentuk bagian dari membrane filtrasi.
Epitelium pada dinding dalam saluran darah dan limpa berupa
garis-garis halus yang disebut endothelium, sedangkan garis pada
rongga tubuh disebut mesotelium.
Mesothelium Endothelium
Gambar a.
Jaringan epitel
kubus selapis
tubulus di ginjal.
Gambar b.
Jaringan epitel
pipih selapis
dinding luar
usus.
Gambar c.
Jaringan epitel
kubus selapis
tubulus di ginjal.
Mesothelium Endothelium
Mesotelium pada tuba falopi Endotelium pada lumen arteri
Epitelium kuboidal terdapat
khusus pada jaringan sekresi
dan absorpsi, terdapat A
pada tubulus ginjal dan
beberapa kelenjar
B
Gambar a.
epitel pada
saluran di ginjal
Gambar b.
lapisan tuba
falopi
Gambar c.
lapisan pada
kandung kemih
Epitelium pseudostratified kolumnar terdiri atas sepasang lapis sel,
ada yang besar dan kecil. Epitelium pseudostratified kolumnar
ditemui pada saluran pernapasan, sel-sel panjang bersilia atau sel
goblet yang menghasilkan lendir. Sel-sel pendek keras
menggantikan sel panjang yang hilang.
Gambar A.
Jaringan
epitel
berlapis
semu
kolumnar
pada
trakea.
Epitel bertingkat mengandung Terdiri dari :
lebih banyak lapisan sel. Epitel
bertingkat dinamai sesuai Epitel berlapis pipih
dengan tipe sel pada Epitel berlapis kubus
permukaan apikal, seperti
pada permukaan kulit, dan Epitel berlapis silindiris
dinding mulut. Epitel trasnsisional
Epitel berlapis pipih memiliki sel-sel yang berbentuk pipih pada
permukaan apikalnya, sedangkan sel-sel pada lapisan dalam
memiliki variasi bentuk dari bentuk kubus sampai silindris. Lapisan sel-
sel basal secara aktif mengalami pembelahan dan akan bergerak
menuju ke permukaan apikal.
Non-Keratinized Keratinized
Epitel berlapis kubus
.
memiliki sel-sel yang
berbentuk kubus Sel kuboid
pada permukaan
apikalnya. Epitel
berlapis kubus Membrane basal
melakukan fungsi Sel kuboid
proteksi, dan fungsi
sekresi serta Jaringan ikat
absorpsi yang
sangat terbatas
Gambar A.
Jaringan epitel berlapis kuboid pada
kelenjar saliva
Epitel berlapis
silindris memiliki
sel-sel yang
berbentuk pipih
pada permukaan
apikalnya, pada
lapisan basal sel-
selnya berbentuk
irregular dan
memendek. Epitel
berlapis silindris
menjalankan
fungsi proteksi
dan sekresi
Gambar A.
Jaringan
epitel
berlapis
silindris/
kolumnar
pada
kelopak
mata
Relaksasi Kontrasksi
Epitelium transisi sama dengan epitelium squamous sederhana,
mempunyai kemampuan membuat bidang karakteristik yang
ada pada kandung kemih, sel mengelilingi bagian dalam
permukaan membentuk sel rata dan bentuknya
memungkinkan kandung kemih mengakomodasi urine.
Pipih Endotel,
Mempermudah
mesotelium
gerakan,
(pericardiu transport aktif,
m, pleura, pinositosis
peritoneum)
Selapis
Kubus Ovarium,
Menutupi, sekresi
tiroid
Silindris Usus,
Proteksi, lubrikasi,
kantung absorpsi, sekresi
empedu
Pipih Proteksi,
mencegah
(keratinisasi) Kulit penguapan
berlebih
Pipih (non Mulut,
keratinisasi) esophagus,
Proteksi, sekresi
vagina,
Berlapis anus
Kubus Kelenjar
keringat,foli Proteksi, sekresi
kel ovarium
Silindris Konjungtiva Proteksi
Transisional vesica
urinaria, Proteksi
ureter
Proteksi,
Berlapis Trakea,
pengeluaran
semu bronkus debu
Pendahuluan
Sel-sel penyusun
Matriks ekstraseluler
Fibroblast
berukuran besar,
Limfosit berbentuk pipih dengan
juluran sitoplasma,
berperan sekresi serabut
dan substansi tertentu
Sel mast
Terletak disekitar pembuluh
darah, berperan menghasilkan
histamine yang menyebabkan
pelebaran pembuluh darah
sebagai respon inflamasi
Setiap jenis jaringan ikat mengandung Pada jaringan rawan dan tulang,
kelompok sel-sel muda (immature) yang ketika matriks ekstraseluler dihasilkan,
berakhiran –blas, seperti fibroblasts sel-sel yang muda berdiferensiasi
pada jaringan ikat longgar dan jaringan menjadi sel-sel dewasa dengan
ikat padat, chondroblasts pada nama yang berakhiran-Sit, sebagai
jaringan rawan, dan osteoblasts pada contoh kondrosit dan osteosit. Sel-sel
jaringan tulang. Sel-sel yang masih dewasa telah kehilangan
muda memiliki kemampuan membelah kemampuan membelah dan
dan mensekresikan matriks ekstraseluler. membentuk matriks ekstraseluler.
Fibroblast
Substansi dasar dapat bersifat cair, semicair, gelatin, dan mengalami kalsifikasi.
Substansi dasar mengandung air dan sejumlah molekul organik, dan berperan
mendukung komponen seluler, menghubungkan antara satu sel dengan sel yang lain,
penyimpanan air, dan sebagai media pertukaran substansi antara darah dengan sel-
sel jaringan ikat.
R
e
t
I
k
u
l
e
r
K
o
l
a
g
e
n
E
l
a
s
t
I
s
Terdapat beberapa klasifikasi jaringan ikat, dikarenakan
keragaman jenis sel dan komponen matriks ekstraseluler,
berikut ini salah satu contoh klasifikasi jaringan ikat:
reguler
padat
Longgar
adiposa
J
a
r retikuler
i
n
g
a jaringan ikat khusus elastis
n
i
k hematopoetik
a
tulang
t
penyongkong
kartilago
mesenkim
jaringan ikat
embriotik
mukosa
Jaringan ikat sejati secara luas diklasifikasikan sebagai "longgar" atau
"Padat", istilah yang mengacu pada jumlah kolagen yang ada pada
jaringan tersebut.
Jaringan ikat padat memiliki komponen yang mirip dengan jaringan ikat
longgar, tetapi dengan lebih sedikit sel, sebagian besar fibroblas, dan
dominasi yang jelas dari serat kolagen tipe I yang dibundel di atas substansi
dasar. Jaringan ikat padat teratur memiliki serat protein dalam matriks
ekstraseluler yang berorientasiutamanya dalam satu arah
Umumnya disebut jaringan lemak yaitu jaringan ikat longgar khusus yang didalamnya
terdapat sangat sedikit matriks interseluler. Jaringan adiposa membentuk suatu bantalan
pelindung sekitar ginjal, jantung, bola mata, dan berbagai sendi. Jaringan ini juga dapat
ditemukan dibawah kulit yang melindunginya terhadap panas. Jaringan adiposa terletak
di kulit, jantung, ginjal, tulang, dan mata. Ada dua jenis utama jaringan adiposa dengan
lokasi, struktur, warna, dan fungsi yang berbeda.
Jaringan adiposa putih, jenis yang Jaringan adiposa coklat mengandung sel-sel
lebih umum khusus untuk dengan banyak tetesan lipid yang diselingi di
penyimpanan lemak, terdiri dari sel-sel antara banyak mitokondria, yang membantu
yang masing-masing mengandung memberikan jaringan ini tampilan yang lebih
satu tetesan sitoplasma besar lemak gelap. Adiposit coklat mengeluarkan panas dan
kuning keputihan. berfungsi menghangatkan darah.
Jaringan
ikat elastis,
pada
arteri
kartoid.
Elastic
stain
(Verhoeff)
Respresent
asi dari
jaringan
ikat elastis
pada
tunika
media di
arteri
besar.
Darah adalah jaringan ikat yang unik karena hanya memiliki
matriks cair. Sel darah dihasilkan dari stem cell dalam sumsum
tulang merah (jaringan hemopoetik). Sel darah terdiri dari sel
darah merah (eritrosit), platelet (trombosit), dan 5 jenis sel darah
putih (leukosit) yaitu neutrofil, euseinofil, basofil, monosit, dan
limfosit.
Tulang merupakan jaringan
ikat yang sangat keras, matriks
ekstraseluler jaringan tulang
tersusun dalam lapisan yang
disebut lamella dan tersusun
atas serabut kolagen, substansi
dasar, dan garam-garam
anorganik.
Jaringan mesenkim
selalu mengadakan pembelahan,
merupakan hasil pembelahan
Jaringan mukosa
zigot. Selnya berbentuk bintang
dan zat interseluler menyerupai
selai, terdapat pada embrio dan
sekeliling tali pusar.
Otot rangka
Otot jantung
Otot polos
Jaringan otot bersifat sangat seluler yang sebahagian besar
tersusun atas selsel otot. Seluruh jariangan otot mengandung
pembuluh darah (bersifat vaskuler) dan serabut saraf. Jaringan
otot dapat menghasilkan kekuatan fisik yang dibutuhkan untuk
pergerakan struktur tubuh tertentu dan menghasilkan panas
tubuh.
Otot
polos
Jaringan otot lurik atau dapat disebut juga otot rangka terdiri dari
sel-sel jaringan otot rangka yang memiliki banyak inti dan
berbentuk silindris. Jaringan otot rangka terutama menyusun
otot-otot yang menempel pada tulang.
Ciri-ciri:
Berbentuk
silindris dan
memanjang
Warna lurik
Inti banyak,
letaknya ditepi
Bekerja secara
sadar
Cepat
merespon
rangsang
Letak: melekat
pada tulang
Sel-sel jaringan otot jantung berukuran lebih kecil dibandingkan
sel-sel jaringan otot rangka, memiliki percabangan dengan satu
atau dua inti yang terlerak pada bagian tengah sel.
Ciri-ciri:
Berbentuk silindris
bercabang
Membentuk
anyaman
Inti satu ditengah
Warna lurik
Bekerja secara
tidak sadar
Lambat
merespon
rangsang
Hanya ada di
jantung
Sel-sel jaringan otot polos berukuran kecil dan meruncing pada
kedua ujung selnya, memiliki satu inti dan tidak tampak berlurik
(nonstriated).
Ciri-ciri:
Berbentuk
gelendong
Ujungnya
meruncing dan
tengahnya
menggelembung
Warna polos
Inti satu di
tengah
Bekerja secara
tidak sadar
Lambat
merespon
rangsang
Letak: dinding
usus, pembuluh
darah, saluran
kelamin, dinding
rahim
Pendahuluan
Jaringan syaraf
Neuron
Neuroglia
Jaringan saraf merupakan penyusun utama dari otak, sumsum
tulang belakang, dan serabut saraf, bersifat sangat seluler
Jaringan saraf akan memberikan respon dengan menghasilkan
impuls saraf yang akan mengaktivasi jaringan otot ataupun sekresi
kelenjar.
fungsi jaringan saraf adalah menerima dan mengirimkan pesan,
agar bagian tubuh dapat berkomunikasi satu dengan yang lain.
Dua komponen seluler dari jaringan saraf, yaitu :
Neuron Neuroglia
Neuron = Sel Syaraf Neuroglia = Sel-Sel
Glia
Neuron berperan
Neuroglia berperan
menerima dan
mendukung neuron
mengirim informasi
dan membantu
dalam bentuk impuls
menjalankan
saraf
fungsinya.
a) Dendrit: Merupakan percabangan dari
badan sel yang terlihat seperti tonjolan
bercabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan menghantarkan rangsangan
dari badan sel.
b) Badan sel : Badan sel bertugas untuk
menerima rangsangan dari dendrit Keterangan:
kemudian meneruskan rangsangan tersebut N = Nukleus
ke akson (neurit) Badan sel memiliki sebuah G = sel Glial
inti dan di dalam sitoplasmanya terdapat
NS = Zat Nissil
butir Nissl yang berfungsi untuk sintesis
protein. AH = Akson Hillock
c) Akson (neurit): Akson adalah serabut sel D = Dendrit
saraf panjang yang terlihat seperti
A = Akson
penjuluran dari badan sel. Akson berperan
dalam menghantarkan impuls dari badan sel (b) Mikrograf neuron motorik
menuju efektor seperti sel otot atau sel besar yang menunjukkan
kelenjar. badan sel besar dan (N), (A)
d) Myelin: selubung Mielin adalah selaput yang muncul dari (AH), dan
pembungkus neurit. Selubung mielin tersusun beberapa (D). (NS) dapat
dari lemak. Sel Schwann berfungsi untuk dilihat di seluruh tubuh sel dan
mempercepat jalannya impuls, elemen sitoskeletal dapat
menyediakan nutrisi bagi neuri dan dideteksi dalam prosesnya. Inti
membantu regenerasi dari neurit. sel glial yang tersebar (G)
e) Sel schwan : Sel Schwann adalah sel yang terlihat di antara jaringan
mengelilingi selubung mielin. sekitarnya. (X100; H&E)
Macam-macam saraf berdasarkan fungsinya, terdiri atas
berikut ini :
1. Saraf motorik (saraf penggerak), membawa
rangsangan otak dan sumsum tulang belakang menuju
ke otot dan kelenjar, sebagai akibat otot menegang
dan kelenjar mengeluarkan getah.
2. Saraf sensorik (saraf penerima), saraf yang membawa
rangsangan dari luar menuju pusat.
3. Saraf konektor.
P17334118436