Anda di halaman 1dari 46

01

02

03

04
Pendahuluan

Klasifikasi jaringan epitel

Epitel selapis

Epitel berlapis
 Jaringan epitel sebahagian besar tersusun atas sel-sel
yang sangat rapat dengan sedikit matriks ekstraseluler
yang terdapat diantara sel-selnya.

 Jaringan epitel bersifat avaskuler dan menerima nutrisi


dari pembuluh darah yang berada pada jaringan ikat
yang terletak dibawahnya.
 Membran basal
memisahkan jaringan A
epitel dengan jaringan
ikat.

 Permukaan sel-sel
epitel yang
berbatasan dengan B
rongga disebut
permukaan apikal,
sedangkan sel-sel
epitel yang
berbatasan dengan
membrane basal C
disebut permukaan
basal
D

E F

A. Permukaan Apikal, B. Jaringan Epitel , C. Membran Basal , D.


Jaringan Ikat , E. Jaringan Syaraf, F. Permukaan Basal
Squamous Kuboid Columnar Columnar

(berlapis semu)

SELAPIS

Squamous Squamous Cuboid Columnar Transitional

BERLAPIS
Epitel selapis berperan Terdiri dari :
sebagai rintangan selektif
yang memungkinkan  Epitel selapis pipih
proses difusi, filtrasi, sekresi,  Epitel selapis kubus
atau absorpsi substansi
tertentu.  Epitel selapis silindiris
Epitel skuamosa selapis adalah satu lapisan sel berbentuk gepeng.
Sel-sel ini memiliki karakteristik yang sangat tipis dan halus. Contoh
epitel skuamosa sederhana ditemukan di alveoli dan pada ginjal,
membentuk bagian dari membrane filtrasi.
Epitelium pada dinding dalam saluran darah dan limpa berupa
garis-garis halus yang disebut endothelium, sedangkan garis pada
rongga tubuh disebut mesotelium.

Mesotelium "penutup bagian Endotelium "penutup bagian


dalam", menjadikan permukaan
tengah", yaitu epitel yang
licin, mengurangi gesekan pada
ditemukan dalam dinding
dinding pembuluh limfa dan
membran serosa, selaput yang
semua organ berongga seperti
melapisi rongga tubuh ventral sistem kardiovaskuler (pembuluh
dan menutupi organnya. darah dan jantung).

Mesothelium Endothelium
Gambar a.
Jaringan epitel
kubus selapis
tubulus di ginjal.

Gambar b.
Jaringan epitel
pipih selapis
dinding luar
usus.

Gambar c.
Jaringan epitel
kubus selapis
tubulus di ginjal.

Mesothelium Endothelium
Mesotelium pada tuba falopi Endotelium pada lumen arteri
Epitelium kuboidal terdapat
khusus pada jaringan sekresi
dan absorpsi, terdapat A
pada tubulus ginjal dan
beberapa kelenjar
B

A. Sel kuboid, B. Membran basal, C. Jaringan ikat

Gambar A. Jaringan epitel kubus Gambar B. Jaringan epitel


selapis tubulus di kubus selapis,
ginjal. pada kelenjar
tiroid
Gambar a. Jaringan epitel kubus selapis tubulus
kolektivus di ginjal.

Gambar b. Jaringan epitel kubus selapis, pada


folikel besar di kelenjar tiroid

Gambar c. Jaringan epitel kubus selapis, mesotelium


tebal di ovarium.
Jaringan epitel Mikrovili
selapis silindris
Terminal
Khusus untuk
web
sekresi dan
absorpsi di dalam Sel silindris
usus sel kolumnar
Membrane basal
mengabsorpsi
molekul makanan
yang dicerna. Sel- Jaringan ikat
sel di dalam
jaringan ini
disebut sel-sel
goblet; yaitu sel
khusus untuk
memproduksi dan
menghasilkan
lendir dalam
jumlah besar.

Gambar a.
epitel pada
saluran di ginjal

Gambar b.
lapisan tuba
falopi

Gambar c.
lapisan pada
kandung kemih
Epitelium pseudostratified kolumnar terdiri atas sepasang lapis sel,
ada yang besar dan kecil. Epitelium pseudostratified kolumnar
ditemui pada saluran pernapasan, sel-sel panjang bersilia atau sel
goblet yang menghasilkan lendir. Sel-sel pendek keras
menggantikan sel panjang yang hilang.

Gambar A.

Jaringan
epitel
berlapis
semu
kolumnar
pada
trakea.
Epitel bertingkat mengandung Terdiri dari :
lebih banyak lapisan sel. Epitel
bertingkat dinamai sesuai  Epitel berlapis pipih
dengan tipe sel pada  Epitel berlapis kubus
permukaan apikal, seperti
pada permukaan kulit, dan  Epitel berlapis silindiris
dinding mulut.  Epitel trasnsisional
Epitel berlapis pipih memiliki sel-sel yang berbentuk pipih pada
permukaan apikalnya, sedangkan sel-sel pada lapisan dalam
memiliki variasi bentuk dari bentuk kubus sampai silindris. Lapisan sel-
sel basal secara aktif mengalami pembelahan dan akan bergerak
menuju ke permukaan apikal.

Epitel berlapis pipih tanpa Epitel berlapis pipih yang


keratinisasi, sel-selnya tidak mengalami keratinisasi, sel-selnya
mengandung protein keratin, dan mengandung protein keratin
dapat ditemukan pada rongga yang berperan melindungi kulit
mulut serta esophagus dan jaringan bawah kulit

Non-Keratinized Keratinized
Epitel berlapis kubus
.
memiliki sel-sel yang
berbentuk kubus Sel kuboid
pada permukaan
apikalnya. Epitel
berlapis kubus Membrane basal
melakukan fungsi Sel kuboid
proteksi, dan fungsi
sekresi serta Jaringan ikat
absorpsi yang
sangat terbatas

Gambar d. Lapisan epitel di kelenjar keringat

Gambar A.
Jaringan epitel berlapis kuboid pada
kelenjar saliva
Epitel berlapis
silindris memiliki
sel-sel yang
berbentuk pipih
pada permukaan
apikalnya, pada
lapisan basal sel-
selnya berbentuk
irregular dan
memendek. Epitel
berlapis silindris
menjalankan
fungsi proteksi
dan sekresi

Gambar A.
Jaringan
epitel
berlapis
silindris/
kolumnar
pada
kelopak
mata
Relaksasi Kontrasksi
Epitelium transisi sama dengan epitelium squamous sederhana,
mempunyai kemampuan membuat bidang karakteristik yang
ada pada kandung kemih, sel mengelilingi bagian dalam
permukaan membentuk sel rata dan bentuknya
memungkinkan kandung kemih mengakomodasi urine.

Gambar d. Lapisan epitel transisional di kandung


kemih
Kesimpulan
Menurut
Menurut
Jumlah Distribusi Fungsi
bentuk sel
lapisan sel

Pipih Endotel,
Mempermudah
mesotelium
gerakan,
(pericardiu transport aktif,
m, pleura, pinositosis
peritoneum)
Selapis
Kubus Ovarium,
Menutupi, sekresi
tiroid
Silindris Usus,
Proteksi, lubrikasi,
kantung absorpsi, sekresi
empedu
Pipih Proteksi,
mencegah
(keratinisasi) Kulit penguapan
berlebih
Pipih (non Mulut,
keratinisasi) esophagus,
Proteksi, sekresi
vagina,
Berlapis anus
Kubus Kelenjar
keringat,foli Proteksi, sekresi
kel ovarium
Silindris Konjungtiva Proteksi
Transisional vesica
urinaria, Proteksi
ureter
Proteksi,
Berlapis Trakea,
pengeluaran
semu bronkus debu
Pendahuluan
Sel-sel penyusun

Matriks ekstraseluler

Jenis-jenis jaringan ikat


 Jaringan ikat terdiri atas dua komponen utama, yaitu
matriks ekstraseluler dan sel.
 Matriks ekstraseluler tersusun atas serabut dan
substansi dasar, yang disekresikan oleh komponen sel
jaringan ikat.
 Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau
mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ
dan berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi
selubung organ dan melindungi jaringan atau organ
tubuh.
Eosinofil Makrofag
Bermigrasi ke berkembang dari monosit,
daerah infeksi bentuk tak beraturan,
bakteri dan respon juluran sitoplasma pendek,
alergi berperan sebagai fagosit

Sel darah putih


Neutroofil
terdiri dari neutrofil,
Ditemukan pada
eosinofil, basofil, dan
daerah infeksi
limfosit.

Fibroblast
berukuran besar,
Limfosit berbentuk pipih dengan
juluran sitoplasma,
berperan sekresi serabut
dan substansi tertentu

Sel plasma Sel adipose


Berukuran kecil, Menyimpan trigliserid,
berkembang dari jenis sel terletak di jaringan
limfosit B. berperan dibawah kulit dan
dalam sekresi antibody. sekitar organ

Sel mast
Terletak disekitar pembuluh
darah, berperan menghasilkan
histamine yang menyebabkan
pelebaran pembuluh darah
sebagai respon inflamasi

Setiap jenis jaringan ikat mengandung Pada jaringan rawan dan tulang,
kelompok sel-sel muda (immature) yang ketika matriks ekstraseluler dihasilkan,
berakhiran –blas, seperti fibroblasts sel-sel yang muda berdiferensiasi
pada jaringan ikat longgar dan jaringan menjadi sel-sel dewasa dengan
ikat padat, chondroblasts pada nama yang berakhiran-Sit, sebagai
jaringan rawan, dan osteoblasts pada contoh kondrosit dan osteosit. Sel-sel
jaringan tulang. Sel-sel yang masih dewasa telah kehilangan
muda memiliki kemampuan membelah kemampuan membelah dan
dan mensekresikan matriks ekstraseluler. membentuk matriks ekstraseluler.
Fibroblast

Sel darah putih Makrofag

Sel adiposit Sel mast Sel plasma


Matriks
ekstraseluler
tersusun atas dua
komponen
utama, yaitu
substansi dasar
dan serabut.

Substansi dasar dapat bersifat cair, semicair, gelatin, dan mengalami kalsifikasi.
Substansi dasar mengandung air dan sejumlah molekul organik, dan berperan
mendukung komponen seluler, menghubungkan antara satu sel dengan sel yang lain,
penyimpanan air, dan sebagai media pertukaran substansi antara darah dengan sel-
sel jaringan ikat.

(b) Seperti yang


ditunjukkan di sini
a
secara skematis,
substansi dasar
jaringan ikat
mengandung
kompleks
proteoglikan yang
sangat besar yang
terkait dengan
molekul hyaluronan
yang sangat
panjang. Setiap
monomer b
proteoglikan memiliki
protein inti dengan
beberapa atau (a) TEM ECM jaringan ikat menunjukkan substansi dasar
banyak rantai sebagai area yang hanya mengandung bahan granular
samping dari halus di antara serat kolagen (C), serat elastis (E) dan proses
glikosaminoglikan fibroblast (F). X100.000.
tersulfasi (GAG).
Tiga jenis serabut pada jaringan berukuran sangat tipis dan
ikat, yaitu serabut kolagen bercabang-cabang membentuk
berperan memberikan kekuatan, struktur menyerupai jarringjaring.
serabut elastin berperan Jumlah dan jenis serabut berperan
memberikan kekuatan dan pada kekuatan, elastisitas, dan
elastisitas, dan serabut retikuler struktur dari matriks ekstraseluler.

R
e
t
I
k
u
l
e
r

K
o
l
a
g
e
n

E
l
a
s
t
I
s
Terdapat beberapa klasifikasi jaringan ikat, dikarenakan
keragaman jenis sel dan komponen matriks ekstraseluler,
berikut ini salah satu contoh klasifikasi jaringan ikat:

reguler

padat

jaringan ikat sejati ireguler

Longgar

adiposa

J
a
r retikuler
i
n
g
a jaringan ikat khusus elastis
n

i
k hematopoetik
a
tulang
t

penyongkong

kartilago

mesenkim

jaringan ikat
embriotik

mukosa
Jaringan ikat sejati secara luas diklasifikasikan sebagai "longgar" atau
"Padat", istilah yang mengacu pada jumlah kolagen yang ada pada
jaringan tersebut.

Jaringan ikat padat memiliki komponen yang mirip dengan jaringan ikat
longgar, tetapi dengan lebih sedikit sel, sebagian besar fibroblas, dan
dominasi yang jelas dari serat kolagen tipe I yang dibundel di atas substansi
dasar. Jaringan ikat padat teratur memiliki serat protein dalam matriks
ekstraseluler yang berorientasiutamanya dalam satu arah

Jaringan ikat padat tidak teratur mengandung serat protein tersusun


sebagai anyaman, serat yang terorientasi secara acak.
Jaringan ikat longgar juga biasa disebut jaringan ikat areolar,
yaitu salah satu jaringan yang membentuk sebuah lapisan di
bawah lapisan epitel dari banyak organ dan mengisi ruang
antara serabut otot dan saraf. Jaringan ini berfungsi untuk
membungkus material dalam tubuh.

Gambar A. Jaringan ikat longgar,


verhoff stain

Gambar B. Jaringan ikat longgar usus


besar, H&E.

Gambar C. Jaringan ikat longgar usus


halus, H&E.
Nama atau klasifikasi deskriptif yang Terdapat 5 jenis jaringan ikat
digunakan untuk berbagai jenis dengan sifat khusus:
jaringan ikat biasanya menunjukkan 1. Jaringan Adiposa
karakteristik struktural atau 2. Jaringan Retikuler
komponen utama. Pada klasifikasi 3. Jaringan Elastis
ini, tiap jaringan ikat memiliki sifat 4. Jaringan Hematopoetik
dan fungsi khusus. 5. Jaringan Penyongkong

Umumnya disebut jaringan lemak yaitu jaringan ikat longgar khusus yang didalamnya
terdapat sangat sedikit matriks interseluler. Jaringan adiposa membentuk suatu bantalan
pelindung sekitar ginjal, jantung, bola mata, dan berbagai sendi. Jaringan ini juga dapat
ditemukan dibawah kulit yang melindunginya terhadap panas. Jaringan adiposa terletak
di kulit, jantung, ginjal, tulang, dan mata. Ada dua jenis utama jaringan adiposa dengan
lokasi, struktur, warna, dan fungsi yang berbeda.

Jaringan adiposa putih, jenis yang Jaringan adiposa coklat mengandung sel-sel
lebih umum khusus untuk dengan banyak tetesan lipid yang diselingi di
penyimpanan lemak, terdiri dari sel-sel antara banyak mitokondria, yang membantu
yang masing-masing mengandung memberikan jaringan ini tampilan yang lebih
satu tetesan sitoplasma besar lemak gelap. Adiposit coklat mengeluarkan panas dan
kuning keputihan. berfungsi menghangatkan darah.

Gambar Jaringan adipose putih, kelenjar


A. payudara, H&E.
Gambar Jaringan adipose cokelat, sekitar B.
B. pembuluh darah kecil, PT.
Jaringan retikuler ditandai dengan serat yang melimpah kolagen
tipe III membentuk jaringan halus yang mendukung berbagai jenis
sel. Kolagen ini juga dikenal sebagai retikulin dan diproduksi oleh
fibroblas yang dimodifikasi yang sering disebut sel retikuler yang
tetap berhubungan dengan dan sebagian menutupi serat.

a. Diagram hanya menunjukkan serat b. Gambar mikro menunjukkan bagian


dan sel retikuler yang terpasang (bebas, kelenjar getah bening bernoda perak di
sel transien tidak terwakili). Serat retikuler mana serabut retikuler terlihat sebagai
kolagen tipe III (juga disebut sebagai garis hitam tidak beraturan. Sel retikuler
"retikulin") diproduksi dan diselimuti oleh juga sangat bernoda dan gelap.
sel retikuler, membentuk jaringan yang Sebagian besar sel yang lebih kecil dan
rumit di mana cairan interstisial atau berwarna lebih ringan adalah limfosit
getah bening dan sel-sel yang yang melewati kelenjar getah bening.
berkeliaran dari darah mengalir terus (X200; Perak)
menerus.
Sesuai dengan namanya, jaringan ikat elastis utamanya adalah serat
elastin. Salah satu lokasinya adalah dalam dinding arteri besar.
Pembuluh ini diregangkan ketika jantung berkontraksi dan memompa
darah kemudian sebaliknya pembuluh ini rekoil ketika jantung
berelaksasi. Jaringan ikat elastis juga ditemukan mengelilingi alveoli
paru.. Serat elastis diregangkan selama inhalasi,kemudian kembali
selama ekshalasi.

Jaringan
ikat elastis,
pada
arteri
kartoid.
Elastic
stain
(Verhoeff)

Respresent
asi dari
jaringan
ikat elastis
pada
tunika
media di
arteri
besar.
Darah adalah jaringan ikat yang unik karena hanya memiliki
matriks cair. Sel darah dihasilkan dari stem cell dalam sumsum
tulang merah (jaringan hemopoetik). Sel darah terdiri dari sel
darah merah (eritrosit), platelet (trombosit), dan 5 jenis sel darah
putih (leukosit) yaitu neutrofil, euseinofil, basofil, monosit, dan
limfosit.
Tulang merupakan jaringan
ikat yang sangat keras, matriks
ekstraseluler jaringan tulang
tersusun dalam lapisan yang
disebut lamella dan tersusun
atas serabut kolagen, substansi
dasar, dan garam-garam
anorganik.

Secara struktural, jaringan tulang


dikelompokkan atas jaringan tulang
padat dan jaringan tulang bunga
karang. Unit dasar dari tulang padat
disebut osteon atau sistem havers,
yang terdiri atas lamella, lakuna,
kanalikuli, dan sentral kanal.
Jaringan rawan tersusun atas jalinan padat serabut kolagen
dan elastin yang kaku dan tertanam pada chondroitin
sulfate. Sel-sel dewasa pada jaringan rawan disebut
kondrosit, terletak sendiri atau berkelompok yang terletak
dalam lacuna. Jaringan rawan dibungkus oleh jaringan ikat
padat tidak teratur yang disebut perikondrium. Jaringan
rawan (cartilage) terdiri dari rawan hialin, rawan elastin, dan
fibrockartilago.
Jaringan ikat embrional merupakan Terdapat 2 jenis jaringan ikat
jaringan muda yang sel-sel nya embriotik, yaitu:

 Jaringan mesenkim
selalu mengadakan pembelahan,
merupakan hasil pembelahan

 Jaringan mukosa
zigot. Selnya berbentuk bintang
dan zat interseluler menyerupai
selai, terdapat pada embrio dan
sekeliling tali pusar.

Mesenkim ditemukan dalam struktur yang


berkembang di embrio. Ini berisi serat retikuler
yang tersebar dan sel mesenkim, yang
memiliki bentuk bintang atau poros tidak
teratur dan sitoplasma bernoda pucat. Sel
mesenkim relatif tidak terspesialisasi dan
mampu berdiferensiasi menjadi jenis sel yang
berbeda dalam sel jaringan dewasa.

Jaringan mesenkim, pada embrio,


pewarnaan H&E

Jaringan ikat mukoid (atau mukosa) adalah


yang utama komponen tali pusat janin, yang
disebut sebagai jelly Wharton. Dengan bahan
dasar yang melimpah yang terutama terdiri
dari hyaluronan, jaringan mukoid berbentuk
agar-agar, dengan serat kolagen yang
jarang dan fibroblas yang tersebar.

Jaringan ikat mukosa, pada tali pusar


janin, pewarnaan Toluidine Blue.
Pendahuluan

Otot rangka

Otot jantung

Otot polos
Jaringan otot bersifat sangat seluler yang sebahagian besar
tersusun atas selsel otot. Seluruh jariangan otot mengandung
pembuluh darah (bersifat vaskuler) dan serabut saraf. Jaringan
otot dapat menghasilkan kekuatan fisik yang dibutuhkan untuk
pergerakan struktur tubuh tertentu dan menghasilkan panas
tubuh.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot dibedakan atas


jaringan otot rangka (skeletal muscle), jaringan otot polos
(smooth muscle), dan jaringan otot jantung (cardiac muscle).

Otot Lurik Otot jantung

Otot
polos
Jaringan otot lurik atau dapat disebut juga otot rangka terdiri dari
sel-sel jaringan otot rangka yang memiliki banyak inti dan
berbentuk silindris. Jaringan otot rangka terutama menyusun
otot-otot yang menempel pada tulang.

Ciri-ciri:
 Berbentuk
silindris dan
memanjang
 Warna lurik
 Inti banyak,
letaknya ditepi
 Bekerja secara
sadar
 Cepat
merespon
rangsang
 Letak: melekat
pada tulang
Sel-sel jaringan otot jantung berukuran lebih kecil dibandingkan
sel-sel jaringan otot rangka, memiliki percabangan dengan satu
atau dua inti yang terlerak pada bagian tengah sel.

Ciri-ciri:
 Berbentuk silindris
bercabang
 Membentuk
anyaman
 Inti satu ditengah
 Warna lurik
 Bekerja secara
tidak sadar
 Lambat
merespon
rangsang
 Hanya ada di
jantung
Sel-sel jaringan otot polos berukuran kecil dan meruncing pada
kedua ujung selnya, memiliki satu inti dan tidak tampak berlurik
(nonstriated).

Ciri-ciri:
 Berbentuk
gelendong
 Ujungnya
meruncing dan
tengahnya
menggelembung
 Warna polos
 Inti satu di
tengah
 Bekerja secara
tidak sadar
 Lambat
merespon
rangsang
 Letak: dinding
usus, pembuluh
darah, saluran
kelamin, dinding
rahim
Pendahuluan

Jaringan syaraf

Neuron

Neuroglia
 Jaringan saraf merupakan penyusun utama dari otak, sumsum
tulang belakang, dan serabut saraf, bersifat sangat seluler
 Jaringan saraf akan memberikan respon dengan menghasilkan
impuls saraf yang akan mengaktivasi jaringan otot ataupun sekresi
kelenjar.
 fungsi jaringan saraf adalah menerima dan mengirimkan pesan,
agar bagian tubuh dapat berkomunikasi satu dengan yang lain.
 Dua komponen seluler dari jaringan saraf, yaitu :

Neuron Neuroglia
Neuron = Sel Syaraf Neuroglia = Sel-Sel
Glia
Neuron berperan
Neuroglia berperan
menerima dan
mendukung neuron
mengirim informasi
dan membantu
dalam bentuk impuls
menjalankan
saraf
fungsinya.
a) Dendrit: Merupakan percabangan dari
badan sel yang terlihat seperti tonjolan
bercabang. Dendrit berfungsi untuk
menerima dan menghantarkan rangsangan
dari badan sel.
b) Badan sel : Badan sel bertugas untuk
menerima rangsangan dari dendrit Keterangan:
kemudian meneruskan rangsangan tersebut N = Nukleus
ke akson (neurit) Badan sel memiliki sebuah G = sel Glial
inti dan di dalam sitoplasmanya terdapat
NS = Zat Nissil
butir Nissl yang berfungsi untuk sintesis
protein. AH = Akson Hillock
c) Akson (neurit): Akson adalah serabut sel D = Dendrit
saraf panjang yang terlihat seperti
A = Akson
penjuluran dari badan sel. Akson berperan
dalam menghantarkan impuls dari badan sel (b) Mikrograf neuron motorik
menuju efektor seperti sel otot atau sel besar yang menunjukkan
kelenjar. badan sel besar dan (N), (A)
d) Myelin: selubung Mielin adalah selaput yang muncul dari (AH), dan
pembungkus neurit. Selubung mielin tersusun beberapa (D). (NS) dapat
dari lemak. Sel Schwann berfungsi untuk dilihat di seluruh tubuh sel dan
mempercepat jalannya impuls, elemen sitoskeletal dapat
menyediakan nutrisi bagi neuri dan dideteksi dalam prosesnya. Inti
membantu regenerasi dari neurit. sel glial yang tersebar (G)
e) Sel schwan : Sel Schwann adalah sel yang terlihat di antara jaringan
mengelilingi selubung mielin. sekitarnya. (X100; H&E)
Macam-macam saraf berdasarkan fungsinya, terdiri atas
berikut ini :
1. Saraf motorik (saraf penggerak), membawa
rangsangan otak dan sumsum tulang belakang menuju
ke otot dan kelenjar, sebagai akibat otot menegang
dan kelenjar mengeluarkan getah.
2. Saraf sensorik (saraf penerima), saraf yang membawa
rangsangan dari luar menuju pusat.
3. Saraf konektor.

Sedangkan Berdasarkan strukturnya, neuron dibedakan atas :


1. neuron unipolar,
2. neuron bipolar, dan
3. neuron multipolar,
Jaringan saraf terdiri atas 3 unsur, yaitu sebagai berikut.
a. Unsur yang berwarna abu-abu.
b. Unsur yang berwarna putih atau serabut saraf.
c. Neurologlia, sejenis sel pendukung dijumpai
dalam sistem saraf yang menghimpun serta
menopang sel saraf.

Pewarnaan Nissl, bereaksi dengan asam nukleat (RNA, DNA)


dan, oleh karena itu, mewarnai RE kasar, inti, dan nukleolus
neuron.

Ini membuat badan sel neuron terlihat, bersama dengan inti


sel glia dan inti sel epitel di pembuluh darah. Badan sel besar
di bagian ini berasal dari neuron motorik di tanduk anterior
sumsum tulang belakang.
Chalik, R. (2016). Anatomi Fisiologi Manusia: Modul
Bahan Ajar Cetak Farmasi. BPPSDM Kemenkes
RI.

Cui, D. (2011). Atlas of Histology with Functional &


Clinical Correlations. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.

Dra. Sukiniarti, M.Pd. (2009). Modul Anatomi Fisiologi


tubuh manusia. Jakarta: Universitas Terbuka.

Koesoemah, H. A., & Dwiastuti, S. A. (2017). Histologi


dan Anatomi Fisiologi Manusia: Bahan Ajar
Keperawatan Gigi. BPPSDMK Kemenkes RI.

Mescher, A. L. (2016). Junquiera's Basic Histology: Text


and Atlas. Bloomington: Mc Graw Hill
Education.

Palennari, M., Lodang, H., Faisal, & Muis, A. (2016).


Modul Biologi Dasar. Makassar: Alauddin
University Press.

Triharjana. (2011). Buku ajar HISTOLOGI. Yogyakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta.

Wahyuningsih, H. P., & Kusmiyati, Y. (2017). Anatomi


Fisiologi: Bahan Ajar Kebidanan. BPPSDMK
Kemenkes RI.

Wangko, S., & Karundeng, R. (2015). Komponen Sel


Jaringan Ikat. Jurnal Biomedik Volume 6 Nomor
3, 2-7.
jaringan
penyusun
organ

Salma Nazahah Fikrunisa

P17334118436

Anda mungkin juga menyukai