Anda di halaman 1dari 18

KREATININ

DIBUAT OLEH SALMA NAZAHAH F.


PENGERTIAN

 Kreatinin : Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan


hasil akhir metabolisme otot yang dilepaskan dari otot dengan
kecepatan yang hampir konstan dan diekskresi dalam urin dengan
kecepatan yang sama.
 Kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan
sekresi, konsentrasinya relatif konstan dalam plasma dari hari ke
hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan
adanya gangguan fungsi ginjal.
METABOLISME KREATININ

 Kreatinin adalah produk akhir metabolisme kreatin.Keratin sebagai


besar dijumpai di otot rangka, tempat zat terlibat dalam
penyimpanan energy sebagai keratin fosfat.Dalam sintesis ATP
(Adenisin Tri Phospat) dari ADP (Adenosin Diphospat), keratin fosfat
diubah menjadi kreatin dengan kataliasi enzim keratin kinase.
Sejumlah kecil proses kreatinin diubah secara irreversible menjadi
kreatinin, yang dikeluarkan dari sirkulasi oleh ginjal. Jumlah
kreatinin yang dihasilkan oleh seseorang setara dengan masa otot
rangka yang dimiliki.
TINJAUAN KLINIS

Kreatinin dalam darah meningkat apabila fungsi renal berkurang,


bila pengurangan fungsi ginjal terjadi lambat dan disampingnya
massa otot juga menyusut secara berangsur-angsur, maka ada
kemungkinan kadar kreatinin dalam serum tetap sama meskipun
ekskresi per 24 jam kurang dari normal.
FUNGSI GINJAL
Ginjal mempunyai berbagai fungsi antara lain :
 Mengeluaran zat sisa organik, seperti urea, asam urat, kreatinin dan produk
penguraian hemoglobin dan hormon.
 Mengaturan konsentrasi ion ion penting antara lain ion natrium, kalium, kalsium,
magnesium, sulfat dan fosfat.
 Mengaturan keseimbangan asam basa tubuh.
 Mengaturan produksi sel darah merah dalam tubuh.
 Mengaturan tekanan darah.
 Mengendalikan terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah.
 Mengeluarkan zat beracun dari zat tambahan makanan, obat obatan atau zat kimia
asing lain dari tubuh.
     Ada
FAKTOR beberapa
YANGfaktor yang mempengaruhi
MEMPENGARUHI kadar KREATININ
KADAR kreatinin dalam
darah, diantaranya adalah :
1) Perubahan massa otot.
2) Diet kaya daging meningkatkan kadar kreatinin sampai beberapa
jam setelah makan.
3) Aktifitas fisik yang berkebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin
darah.
4) Obat obatan seperti sefalosporin, aldacton, aspirin dan co-
trimexazole dapat mengganggu sekresi kreatinin sehingga
meninggikan kadar kreatinin darah.  
5) Kenaikan sekresi tubulus dan destruksi kreatinin internal.
6) Usia dan jenis kelamin pada orang tua kadar kreatinin lebih tinggi
daripada orang muda, serta pada laki-laki kadar kreatinin lebih tinggi
PEMERIKSAAN KREATININ

 Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu


parameter yang digunakan untuk menilai fungsi ginjal, karena
konsentrasi dalam plasma dan ekskresinya di urin dalam 24 jam
relatif konstan.
 Tujuan pemeriksan : Pemeriksaan kreatinin darah dengan kreatinin
urin bisa digunakan untuk menilai kemampuan laju filtrasi
glomerolus, yaitu dengan melakukan tes kreatinin klirens. Selain itu
tinggi rendahnya kadar kreatinin darah juga memberi gambaran
tentang berat ringannya gangguan fungsi ginjal.
METODE PEMERIKSAN
Beberapa metode yang sering dipakai untuk pemeriksaan kreatinin
darah adalah :
1. Jaffe reaction
Dasar dari metode ini adalah kreatinin dalam suasana alkalis
dengan asam pikrat membentuk senyawa kuning jingga.
Menggunakan alat photometer.
2. Kinetik
Dasar metode ini relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan
sekali pembacaan. Alat yang digunakan autoanalyzer.
3. Enzimatik Darah
Dasar metode ini adalah adanya substrat dalam sampel bereaksi
dengan enzim membentuk senyawa substrat menggunakan alat
METODE PEMERIKSAAN JAFFE
Pemeriksaan kretinin kali ini menggunakan metode Jaffe reaction.
metode untuk mendeteksi kreatinin menggunakan filtrat bebas
protein dan direaksikan dengan asam pikrat pada suasana alkali.

Kreatinin + Asam Pikrat ➡ Komplek kreatinin -


pikrat

Komplek tersebut akan menghasilkan warna merah orange,


intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar kreatinin dalam
sampel dan mampu menyerap cahaya pada 510 nm, laju
pembentukan warnanya proporsional terhadap jumlah kreatinin yang
terbentuk dalam proses reaksi.
NILAI NORMAL
ALAT DAN BAHAN

Pipet tetes
Kuvet
Mikropipet
Tabung reaksi
Spektrofotometer 
CARA KERJA
  Standa Sampel Blanko
rt
R 500 μl 500 μl 500 μl
Sampel - 25 μl - 
standar
1.Standart = 500 μl R + 2525 μl
μl standart  -  -
t
2.Blanko = 500 μl R
3.Sampel = 500 μl R + 25 μl sampel
 Setelah semua bahan dimasukkan ke dalam tube, hangatkan pada suhu 370C
selama 3 menit. Kemudian tube diletakkan pada sumuran kuvet. Baca, dan
catat absorbans atau konsentrasinya.
KLIRENS KREATININ

 Adalah jumlah volume darah atau plasma yang mengandug


kreatinin sebanyak yang diekskresikan di urin selama 1 menit.

Uk = jumlah kreatinin dalam dalam urin


V = volume urin 24 jam
Pk = kreatinin dalam plasma
Lp = luas permukaan badan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMERIKSAN KREATININ

Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Kreatinin Darah :


6. Barbiturat
1. Askorbat
7. piruvat
2. Bilirubin
8.
3. Aseton
sefalosporin
4. Aseto asetat
9. Metildopa
5. Asam urat
Senyawa-senyawa tersebut dapat memberi reaksi terhadap reagen
kreatinin dengan membentuk warna yang serupa kreatinin sehingga
dapat menyebabkan kadar kreatinin tinggi palsu.
LAJU FILTRASI KREATININ

Penurunan jumlah nefron fungsional, yang akan menurunnkan GRF,


juga akan menyebabkan penurunan besar pada eksresi air dan zat
terlarut oleh ginjal. Namun, pada pasien yang telah kehilangan 75%
fungsi nefron mampu mengekskresi air dan elektrolit dalam jumlah
normal. Dan berbeda dengan elektrolit, produk buangan metabolisme
seperti ureum dan kreatinin, menumpuk hampir sebanding dengan
jumlah nefron yang rusak. Karena zat-zat seperti kreatinin sangat
bergantung pada filtrasi glomerulus untuk ekskresinya.
Laju Filtrasi Kreatinin
= GFR x Konsentrasi Kreatinin plasma
= Laju ekskresi kreatinin
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai