Anda di halaman 1dari 25

Obat bahan alam & Fitofarmaka

Oleh Banu Kuncoro


Obat Bahan Alam dan Fungsi
Adalah obat-obatan yang bahan bakunya berasal dari
alam (tumbuhan/tanaman, hewan atau bagian tubuh
hewan, mineral, galenik, atau kombinasi dari bahan-
bahan tersebut) dan berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan tubuh dalam menyembuhkan dan
mempertahankan dirinya dari serangan penyakit
yang berasal dari luar tubuh.
Jadi fungsi obat alami ini bukanlah untuk membunuh
kuman, bakteri, atau virus, tapi untuk meningkatkan
imunitas dan vitalitas tubuh agar memiliki daya
tangkal dan kemampuan untuk membasmi sumber
penyakit dengan sendirinya

Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku
dan produk jadinya telah di standarisasi.
Uji klinik yang dilakukan meliputi :
1. Uji toksisitas
2. Uji eksperimental pada hewan
3. Uji klinik fitofarmaka pada manusia dengan tahapan
:
a. Pada manusia sehat
b. Pada manusia dengan penyakit terkait

Fitofarmaka di Indonesia:
1. Nodiar (POM FF 031 500 361)
Komposisi:
Attapulgite 300 mg
Psidii Folium ekstrak 50 mg
Curcumae domesticae Rhizoma ekstrak 7,5 mg
2. Rheumaneer (POM FF 032 300 351)
Komposisi:
Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg
Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg
Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg
Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg
Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg
Fitofarmaka di Indonesia/ Lanjutan
3. Stimuno (POM FF 041 300 411,
POM FF 041 600 421)
Komposisi:
Phyllanthi Herba ekstrak 50 mg
4. Tensigard Agromed ( POM FF 031
300 031, POM FF 031 300 041)
Komposisi:
Apii Herba ekstrak 95 mg

Fitofarmaka di Indonesia/ Lanjutan
5. X-Gra (POM FF 031 300 011, POM FF 031
300 021)
Komposisi:
Ganoderma lucidum 150 mg
Eurycomae Radix 50 mg
Panacis ginseng Radix 30 mg
Retrofracti Fructus 2,5 mg
Royal jelly 5 mg.
Penelusuran tanaman
JAMUR KAYU / LING ZHI (Ganoderma
lucidum)




Pasak Bumi atau tongkat ali (nama ilmiah:
Eurycoma longifolia)
OHT dan Tanaman unggulan
17 jenis obat tanaman yang masuk kategori obat
terstandar, yaitu diabmeneer, diapet, kiranti (obat
datang bulan), fitogaster, fitolac, lelap dan lain
sebagainya.
Sedangkan sembilan jenis tanaman obat yang siap
menjadi fitofarmaka, yaitu cabe jawa sebagai
androgenik, temulawak untuk antihiperfipedemia,
Daun Jambu Biji, sebagai obat anti demam berdarah,
buah mengkudu dan daun salam sebagai anti diabet,
jati belanda untuk anti hiperfidemia, jahe merah
sebagai anti neoplasma, serta rimpang kunyit untuk
anti hiperfidemia.
Sementara 18 belas jenis tanaman obat unggulan
lainnya yang siap menjadi fitofarmaka dan OHT yaitu
brotowali (antimalaria antidiabetic), kuwalot
(antimalaria), akar kucing (anti asam urat), sambiloto
(antimalaria), johar (perlindungan hati), biji papaya
(kesuburan), daging biji bagore (antimalaria), daun
paliasa (perlindungan hati), makuto dewo
(perlindungan hati), daun kepel (asam urat), akar
senggugu (sesak napas), seledri (batu ginjal),
Gandarusa (KB lelaki), daun johar (anti malaria),
mengkudu (dermatitis), mengkudu rimpang jahe (anti
TBC), umbi lapis kucai (anti hipertensi), jati belanda &
jambu biji (pelangsing).
Menurut BPOM RI beberapa tanaman obat telah dilakukan uji
klinis dan peneitian. Antara lain adalah 9 tanaman unggulan :

Jambu Biji [Psidium Guajava] sebagai anti viral dan menaikkan kadar
trombosit (RSUD dr. Soetomo Surabaya)
Jahe Merah [Zingiber officinale] sebagai anti neoplasma (RSUD dr.Hasan
sadikin Bandung)
Sambiloto [Andrographis panicilata] sebagai terapi neoplasma (RSCM
Jakarta)
Cabe Jawa [Piper retrofractum) sebagai terapi androgenik /vitalitas (RSCM
Jakarta)
Mengkudu [ Morinda citrifolia] sebagai anti diabetik (RSCM Jakarta)
Salam [Sizigyum poliyanthum] sebagai anti diabetik (RSUD dr. Hasan
Sadikin Bandung)
Temulawak [ Curcuma xanthorrhiza] sebagai anti hipercholesterolemia,
anti rematik dan nafsu makan (RSUD Bantul, Sleman)
Kunyit [ Curcuma domestica] sebagai terapi anti hipercholesterolemia
(RSUD Bantul, Sleman)
Jati Belanda [Guazuma ulmifolia] sebagai terapi hipercholesterolemia
(RSCM Jakarta)

a.Jamu
Kriteria :
Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data
empiris dan memenuhi persyaratan mutu yang
berlaku
Tingkat pembuktian umum dan medium
Jenis klaim harus diawali dengan kata-kata secara
tradisional digunakan untuk. atau sesuai
dengan yang disetujui pada pendaftaran

b,Obat Herbal Terstandar
Kriteria :
Aman sesuai dengan persyaratan yang di
tetapkan
Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik
dan telah dilakukan standarisasi terhadap bahan
baku yang digunakan dalam produk jadi, serta
memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat
pembuktian umum dan medium.

Ada 17 produk herbal terstandar,
contohnya antara lain :
Diapet :
-Komposisi : Psidii folium (daun jambu biji),
Curcuma domesticae Rhizoma ), Coix lacrymae
jobi semen (jagung jali), Terminaliae chebulae
Fructus (buah Joha), Granati peicarpium (kulit
buah delima)
- Khasiat kegunaannya : mengurangi frekuensi
buang air besar, memadatkan tinja, dan
menyerap racun pada penderita diare serta
bukan sebagai pengganti oralit.
- Produksi PT Soho Industri Farmasi

Fitolac
- komposisi : Sauropi Folium Ekstrak (daun Katu)
- khasiat kegunaan : membantu memperlancar ASI
- Produksi : PT Kimia Farma
Fitogaster
- komposisi : Curcumae domesticae Rhizoma ekstrak
(kunyit)
- Khasiat kegunaan : membantu meredakan perut
kembung
- Produksi : PT Kimia Farma

Glucogard
- Komposisi : Morindae Folium ekstrak
(daun Mengkudu), Mamordicae
Fructus ekstrak (buah Pare)
- Khasiat kegunaan : membantu
meringankan gejala kencing manis
- Produksi : PT Phapros

c.Fitofarmaka
Kriteria :
Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
Klaim khasiat harus dibuktikan secara uji klinik
dan telah dilakukan standarisasi terhadap bahan
baku yang digunakan dalam produk jadi serta
memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat
pembuktian medium dan tinggi

Contoh Produk Fitofarmaka yang
sudah terstandarisasi :
Nodiar
Komposisi : attalpugite (bahan kimia untuk diare),
Psidii folium ( daun jambu biji), Curcumae
domesticae Rhizoma ekstrak (kunyit)
Khasiat dan kegunaan : untuk diare non specifik
Stimuno
Komposisi : Phyllanthi Herbi ekstrak (meniran)
Khasiat kegunaan : sebagai immunomodulator,
sebagai terapi ajuvan dalam pengobatan TBC
Produksi : PT Dexa Medica

Tensigard Agromed
Komposisi : Apii Herba Ekstrak (seledri),
Orthosiphonis Folium ekstrak (daun kumis kucing)
Khasiat kegunaan : untuk menurunkan tekanan
darah sistolik dan diastolik pada penderita
hipertensi ringan hingga sedang tanpa
mempengaruhi kadar elektrolit plasma, kadar
lipid plasma, maupun kadar gula darah.
Produksi : PT Phapros

Rheumaneer
Komposisi : Zingiberis Rizoma ekstrak (jahe),
Curcumae Rhizoma ekstrak (temulawak),
Panduratae Rhizoma ekstrak (temu kunci),
Retrofraktii Fruktus ekstrak (buah cabe jawa)
Khasiat kegunaan : mengobati nyeri sendi
ringan
Produksi : PT Nyonya Meneer

X-Gra
Komposisi :Ganoderma lucidum (jamur ganoderma),
Eurycomae Radix (akar pasak bumi), Panacis gingseng Radix
(akar gingseng), Retrofrakti fruktus (buah cabe jawa ), Royal
Jelly
Khasiat kegunaan : untuk disfungsi ereksi dengan atau
tenpa ejakulasi dini
Perhatian :
- hati-hati pada penderita kardiovaskuler atau diabetes
mellitus
- bila ada efek yang tidak diinginkan, maka penggunaan
produk ini harus segera dihentikan dan hubungi dokter.
Produksi : PT Phapros

Hal yang benar tentang obat herbal adalah
bahwa obat tradisional/ tanaman obat
ternyata juga memiliki efek samping seperti
halnya obat kimia. Efek samping ini terjadi
karena beberapa sebab antara lain karena :
Bahan yang bersifat keras
Bahan yang bersifat toksik
Intrinsik (dari dalam / bahan obat alam
sendiri)

Salah dalam memberikan dosis atau takaran
- Salah waktu pemakaian
- Cara penggunaan
- Adanya alergi pada pasien tertentu
- Kondisi penderita adanya penyakit lain yang diderita
- Adanya interaksi antara obat dengan obat herbal
Ekstrinsik (dari luar)
- Salah mengidentifikasikan tanaman obat yang digunakan
- Salah dalam pengolahan, sehingga menjadi tidak berkhasiat
- Klaim khasiat yang menyesatkan
- Adanya pemalsuan
- Pengolahan tidak benar
- Salah dalam menggunakan tanaman
- Terkontaminasi bahan beracun (pestisida, logam berat)
- Iklan yang menyesatkan
- Produk yang kadaluarsa

Kendala yang dihadapi dalam pengembangan tanaman
obat tradisional ini antara lain :
- Obat tradisional belum diterima sepenuhnya oleh
dokter dan pelayanan kesehatan formal / tenaga medis
lain karena : belum ada uji klinis, pengetahuan tentang
obat tradisional yang kurang
- Adanya IKOT dan IOT liar
- Bahan Kimia Obat dalam jamu
- Jamu-jamu liar
- Produk-produk luar yang ilegal

Tanaman Obat Tradisional ini ternyata juga tidak lepas
dari adanya penyalahgunaan. Yang sering terjadi
disekeliling kita antara lain :
Penyalah gunaan cara pemakaian.Daun ganja dicampur
rokok, seduhan kecubung untuk fly
Penyalahgunaan tujuan pemakaian : jamu terlambat
bulan dicampur jamu pegel linu untuk abortus
Penyalahgunaan proses penyiapan / produksi
menambahkan bahan kimia obat (BKO) dalam jamu
Dioplos dengan produk lain yang beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai