Obat Bahan Alam dan Fungsi Adalah obat-obatan yang bahan bakunya berasal dari alam (tumbuhan/tanaman, hewan atau bagian tubuh hewan, mineral, galenik, atau kombinasi dari bahan- bahan tersebut) dan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tubuh dalam menyembuhkan dan mempertahankan dirinya dari serangan penyakit yang berasal dari luar tubuh. Jadi fungsi obat alami ini bukanlah untuk membunuh kuman, bakteri, atau virus, tapi untuk meningkatkan imunitas dan vitalitas tubuh agar memiliki daya tangkal dan kemampuan untuk membasmi sumber penyakit dengan sendirinya
Fitofarmaka Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk jadinya telah di standarisasi. Uji klinik yang dilakukan meliputi : 1. Uji toksisitas 2. Uji eksperimental pada hewan 3. Uji klinik fitofarmaka pada manusia dengan tahapan : a. Pada manusia sehat b. Pada manusia dengan penyakit terkait
Pasak Bumi atau tongkat ali (nama ilmiah: Eurycoma longifolia) OHT dan Tanaman unggulan 17 jenis obat tanaman yang masuk kategori obat terstandar, yaitu diabmeneer, diapet, kiranti (obat datang bulan), fitogaster, fitolac, lelap dan lain sebagainya. Sedangkan sembilan jenis tanaman obat yang siap menjadi fitofarmaka, yaitu cabe jawa sebagai androgenik, temulawak untuk antihiperfipedemia, Daun Jambu Biji, sebagai obat anti demam berdarah, buah mengkudu dan daun salam sebagai anti diabet, jati belanda untuk anti hiperfidemia, jahe merah sebagai anti neoplasma, serta rimpang kunyit untuk anti hiperfidemia. Sementara 18 belas jenis tanaman obat unggulan lainnya yang siap menjadi fitofarmaka dan OHT yaitu brotowali (antimalaria antidiabetic), kuwalot (antimalaria), akar kucing (anti asam urat), sambiloto (antimalaria), johar (perlindungan hati), biji papaya (kesuburan), daging biji bagore (antimalaria), daun paliasa (perlindungan hati), makuto dewo (perlindungan hati), daun kepel (asam urat), akar senggugu (sesak napas), seledri (batu ginjal), Gandarusa (KB lelaki), daun johar (anti malaria), mengkudu (dermatitis), mengkudu rimpang jahe (anti TBC), umbi lapis kucai (anti hipertensi), jati belanda & jambu biji (pelangsing). Menurut BPOM RI beberapa tanaman obat telah dilakukan uji klinis dan peneitian. Antara lain adalah 9 tanaman unggulan :
Jambu Biji [Psidium Guajava] sebagai anti viral dan menaikkan kadar trombosit (RSUD dr. Soetomo Surabaya) Jahe Merah [Zingiber officinale] sebagai anti neoplasma (RSUD dr.Hasan sadikin Bandung) Sambiloto [Andrographis panicilata] sebagai terapi neoplasma (RSCM Jakarta) Cabe Jawa [Piper retrofractum) sebagai terapi androgenik /vitalitas (RSCM Jakarta) Mengkudu [ Morinda citrifolia] sebagai anti diabetik (RSCM Jakarta) Salam [Sizigyum poliyanthum] sebagai anti diabetik (RSUD dr. Hasan Sadikin Bandung) Temulawak [ Curcuma xanthorrhiza] sebagai anti hipercholesterolemia, anti rematik dan nafsu makan (RSUD Bantul, Sleman) Kunyit [ Curcuma domestica] sebagai terapi anti hipercholesterolemia (RSUD Bantul, Sleman) Jati Belanda [Guazuma ulmifolia] sebagai terapi hipercholesterolemia (RSCM Jakarta)
a.Jamu Kriteria : Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris dan memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Tingkat pembuktian umum dan medium Jenis klaim harus diawali dengan kata-kata secara tradisional digunakan untuk. atau sesuai dengan yang disetujui pada pendaftaran
b,Obat Herbal Terstandar Kriteria : Aman sesuai dengan persyaratan yang di tetapkan Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik dan telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, serta memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian umum dan medium.
Ada 17 produk herbal terstandar, contohnya antara lain : Diapet : -Komposisi : Psidii folium (daun jambu biji), Curcuma domesticae Rhizoma ), Coix lacrymae jobi semen (jagung jali), Terminaliae chebulae Fructus (buah Joha), Granati peicarpium (kulit buah delima) - Khasiat kegunaannya : mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan tinja, dan menyerap racun pada penderita diare serta bukan sebagai pengganti oralit. - Produksi PT Soho Industri Farmasi
Fitolac - komposisi : Sauropi Folium Ekstrak (daun Katu) - khasiat kegunaan : membantu memperlancar ASI - Produksi : PT Kimia Farma Fitogaster - komposisi : Curcumae domesticae Rhizoma ekstrak (kunyit) - Khasiat kegunaan : membantu meredakan perut kembung - Produksi : PT Kimia Farma
Glucogard - Komposisi : Morindae Folium ekstrak (daun Mengkudu), Mamordicae Fructus ekstrak (buah Pare) - Khasiat kegunaan : membantu meringankan gejala kencing manis - Produksi : PT Phapros
c.Fitofarmaka Kriteria : Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Klaim khasiat harus dibuktikan secara uji klinik dan telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi serta memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi
Contoh Produk Fitofarmaka yang sudah terstandarisasi : Nodiar Komposisi : attalpugite (bahan kimia untuk diare), Psidii folium ( daun jambu biji), Curcumae domesticae Rhizoma ekstrak (kunyit) Khasiat dan kegunaan : untuk diare non specifik Stimuno Komposisi : Phyllanthi Herbi ekstrak (meniran) Khasiat kegunaan : sebagai immunomodulator, sebagai terapi ajuvan dalam pengobatan TBC Produksi : PT Dexa Medica
Tensigard Agromed Komposisi : Apii Herba Ekstrak (seledri), Orthosiphonis Folium ekstrak (daun kumis kucing) Khasiat kegunaan : untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi ringan hingga sedang tanpa mempengaruhi kadar elektrolit plasma, kadar lipid plasma, maupun kadar gula darah. Produksi : PT Phapros
X-Gra Komposisi :Ganoderma lucidum (jamur ganoderma), Eurycomae Radix (akar pasak bumi), Panacis gingseng Radix (akar gingseng), Retrofrakti fruktus (buah cabe jawa ), Royal Jelly Khasiat kegunaan : untuk disfungsi ereksi dengan atau tenpa ejakulasi dini Perhatian : - hati-hati pada penderita kardiovaskuler atau diabetes mellitus - bila ada efek yang tidak diinginkan, maka penggunaan produk ini harus segera dihentikan dan hubungi dokter. Produksi : PT Phapros
Hal yang benar tentang obat herbal adalah bahwa obat tradisional/ tanaman obat ternyata juga memiliki efek samping seperti halnya obat kimia. Efek samping ini terjadi karena beberapa sebab antara lain karena : Bahan yang bersifat keras Bahan yang bersifat toksik Intrinsik (dari dalam / bahan obat alam sendiri)
Salah dalam memberikan dosis atau takaran - Salah waktu pemakaian - Cara penggunaan - Adanya alergi pada pasien tertentu - Kondisi penderita adanya penyakit lain yang diderita - Adanya interaksi antara obat dengan obat herbal Ekstrinsik (dari luar) - Salah mengidentifikasikan tanaman obat yang digunakan - Salah dalam pengolahan, sehingga menjadi tidak berkhasiat - Klaim khasiat yang menyesatkan - Adanya pemalsuan - Pengolahan tidak benar - Salah dalam menggunakan tanaman - Terkontaminasi bahan beracun (pestisida, logam berat) - Iklan yang menyesatkan - Produk yang kadaluarsa
Kendala yang dihadapi dalam pengembangan tanaman obat tradisional ini antara lain : - Obat tradisional belum diterima sepenuhnya oleh dokter dan pelayanan kesehatan formal / tenaga medis lain karena : belum ada uji klinis, pengetahuan tentang obat tradisional yang kurang - Adanya IKOT dan IOT liar - Bahan Kimia Obat dalam jamu - Jamu-jamu liar - Produk-produk luar yang ilegal
Tanaman Obat Tradisional ini ternyata juga tidak lepas dari adanya penyalahgunaan. Yang sering terjadi disekeliling kita antara lain : Penyalah gunaan cara pemakaian.Daun ganja dicampur rokok, seduhan kecubung untuk fly Penyalahgunaan tujuan pemakaian : jamu terlambat bulan dicampur jamu pegel linu untuk abortus Penyalahgunaan proses penyiapan / produksi menambahkan bahan kimia obat (BKO) dalam jamu Dioplos dengan produk lain yang beralkohol.