Anda di halaman 1dari 13

Pitiriasis Versikolor

Kelompok 3

Aris Ardiansyah 13.02.01.1329


Firsta Tanti H 13.02.01.1336
Fitri Listyawati 13.02.01.1337
Istifadatul K 13.02.01.1342
Moh. Setiawan 13.02.01.135
Rikha Muslikha 13.02.01.1359
Ririn Puji Astutik 13.02.01.1360
Definisi
• Pitiriasis versikolor adalah infeksi jamur supervisial
yang ditandai dengan adanya macula dikulit, skuama
halus disertai rasa gatal (Siregar, 2004).
• Ptiriasis vesikolor disebut juga tinea versikolor,
kromofitosis, dermatomikosis, tinea flava, pitiriasis
versikolorflava dan panu.
Etiologi
 Penyakit ini disebabkan oleh ragi malassezia, merupakan kelainan yang
biasa di dapatkan di daerah beriklim sedang, bahkan lebih sering lagi
terdapat didaerah beriklim tropis.
 Penyebab lainnya dari penyakit ini adalah:
• Lembab dan panas dari lingkungan, dari pakaian ketat dan pakaian yang
tidak dapat menyerap keringat.
• Keringat berlebihan karena berolahraga atau karena kegemukan.
• Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
• Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain karena pemakaian
antibiotik, atau hormonal dalam jangka panjang.
Gejala klinis
• Timbul bercak putih ataupun kecoklatan dan kehitaman yang kadang
gatal bila berkeringat. Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali,
tetapi penderita mengeluh karena malu oleh adanya bercak tersebut.
• Pada orang kulit berwarna, lesi terjadi biasanya tampak sebagai
bercak hipopigmentasi, tetapi pada yang berkulit pucat lesi bisa
berwarna kecoklatan atau kemerahan. Diatas lesi terdapat sisik
halus. Bentuk lesi tidak teratur dapat berbatas tegas sampai difus dan
ukuran lesi dapat miliar, lentikuler, numular sampai pelakat.
Pathway
f. endgen : f. eksogen :
defisiensi imun (suhu, keringat, lingkungan lembab)

Malassezia furfur

Menjadi patogen

Pitiriasis versikolor M. furfur mengoksidasi asam lemak

Basofil diapedesis ke dermis Merangsang peradangan Menghasilkan asam dikarbosilat

Basofil melepas granula Diapedesis makrofag Inhibitor tirosinase

Gatal Melepas mediator radang Pigmen melanosit tidak terbentuk

Keinginan menggaruk  permeabilitas hipopigmentasi

Kurang PD
papul
GG. integritas kulit
GG. gambaran diri
>pengetahuan

Ansietas
Penatalaksanaan
1. Terapi Topikal
• Selenium sulfide ( 2,5 % ), Lotion atau Shampo, digunakan pada daerah yang terkena selama 10 nsampai
15 menit dan diikuti dengan mandi, kemudian dipakai selama 1 minggu
• Propylene glycol 50% solution, digunakan 2x sehari selama 2 minngu.
• Krim azole ( Ketokonazole, econazole, moconazole, clotrimazole ), dipakai 4 kali sehari selama 2 minggu.
2. Terapi Sistemik
• Ketoconazole 200 mg perhari selama 7 sampai 14 hari
• Ketoconazole 400 mg atau fluconazole 400 mg dosis sekali, dan diulang setelah 1 minggu
• Itraconazole 200 mg, 2x sehari pada 1 hari, 200 mg untuk 5 hari.
3. Terapi Profilaksis
• Shampo ketoconazole sekali atau dua kali sweminggu.
• Penelitian dengan shampo 0,5% coal dapat menghambat pertumbuhan jamur,

Diagnosa Banding
dibedakan dengan dermatitis seboroik, sifilis stadium 2, ptiriasis rosea, vitiligo, mordus Hansen, dan
hipopigmentasi pasca peradangan.
Manajemen Keperawatan
• Mengeringkan tubuh dengan handuk hingga benar-benar
kering sebelum memakai baju, karena kondisi yang lembab
sangat memudahkan jamur untuk berkembang.
• Jangan malas melap keringat.
• Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti
handuk, sabun batang, sepatu atau sandal saat menggunakan
fasilitas umum.
• Menggunakan alas kaki jika sedang berjalan di tempat yang
lembab seperti kamar mandi umum, tempat bilas atau disekitar
kolam renang.
• Membilas tubuh dengan sabun antiseptik setelah selesai
berenang.
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
• Identitas
Penyakit ini terutama terdapat pada orang dewasa muda, umur yang terkena 25-30
tahun pada pria dan 20-25 pada wanita dan biasa didapatkan didaerah beriklim
sedang, bahkan lebih sering lagi terdapat didaerah beriklim teropis.
• Keluhan Utama
Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal bila, berkeringat.
Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu
oleh adanya bercak tersebut (berhubungan dengan kosmetik)
• Riwayat Penyakit Sekarang
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan
utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya,dan
apakah pasien memiliki riwayat penyakit alergi atau tidak.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Tanyakan apakah pasien pernah mengalami penyakit yang saat ini diderita atau
penyakit kulit lainnya.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti yang diderita pasien
atau penyakit kulit lainnya.
• Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Keadaan umum: biasanya kesadaran composmentis
TD : Normal (110/70-120/80mmHg)
N : Normal (60-100x/menit)
RR : Normal (16-20 x/menit)
S : Normal (36,5-37,5oC)
• Kepala : rambut tidak rontok, wajah terlihat cemas
• Mata : Biasanya konjungtiva anemis (-)
• Mulut:Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.
• Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid
• Thorak : Simetris, tidak ada tarikan intercosta, Tidak terdapat nyeri dada, tidak ada
crepitasi, Pekak, Tidak ada bunyi napas tambahan
• Abdomen : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
pembesaran hepar., Tympani
• Jantung: Tidak ada pembesaran, Tidak teraba Ictus kord jantung, Bunyi jantung pekak,
S1 S2 tunggal.
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan konsep diri: Citra diri b/d
hipopigmentasi
• Kerusakan integritas kulit b/d perubahan
fungsi barier kulit
• Ansietas b/d kurangnya pengetahuan
Rencana Keperawatan
No Tujuan & KH Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan O : Kaji secara verbal dan non 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 1x30 menit, verbal respon pasien terhadap respon klien pada tubuhnya
diharapkan gangguan citra diri tubuhnya 2. Mengetahui tingakat
pasien teratasi dengan KH: O: Kaji perubahan prilaku ketidakpercayaan diri pasien
K: Pasien mengetahui penyebab pasien seperti menutup diri, dalam menentukan intervensi
dari penyakitnya malu berhadapan dengan orang selanjutnya
A:Pasien mampu mendiskripsikan lain 3. Meningkatkan kepercayaan
secara faktual terhadap N: Bersikap realistis dan dan mengadakan hubungan
perubahan fungsi tubuh positif selama pengobatan saling percaya dengan pasien
P: Pasien mampu mengatasi pada pasien 4. Interaksi dapat mendukung
gangguan citra diri dengan E: Berikan penguatan positif terjadinya prilaku koping
mempertahankan interaksi terhadap kemajuan kesehatan positif
sosial pasien 5. Untuk meningkatkan
P: Body image positif C: Kolaborasi dengan kepercayaan diri pasien
psikologi dalam pemulihan
citra diri

Setelah dilakukan tindakan O: Observasi keadaan kulit 1. Untuk mengetahui dan


keperawatan selama 1x30 menit, N: Pertahankan agar daerah mengidentifikasi kerusakan
diharapkan kerusakan intergritas yang terinfeksi tetap bersih dan kulit dan untuk melakukan
jaringan kulit pasien dapat teratasi kering yang tepat
dengan KH: 2. Membantu mempercepat
K: Pasien mengetahui penyebab proses penyembuhan
kerusakan integritas jaringan
A: Pasien mampu menunjukkan N: Memandikan pasien dengan 3. Untuk memeberikan
pemahaman dalam proses perbaikan menggunakan sabun dan air rasa nyaman kepada
kulit dan mencegah terjadinya cidera hangat pasien
berulang E: Ajarkan kepada pasien 4. Untuk menghindari
P : Pasien mampu mencegah untuk menjaga kebersihan terjadinya reinfeksi
terjadinya kerusakan integritas kulit tubuh. 5. Untuk mecegah
berulang C: Kolaborasi dengan tim trerjadinya tanda-tanda
P: Tidak ada tanda-tanda infeksi medis dalam pemberian anti dan gejala peradangan
Ketebalan dan tekstur jaringan inflamasi pada kulit pasien
normal
Setelah dilkukan tindakan O:Mengidentifikasi tingkat 1. Agar kecemasan pasien
keperawatan selama 1x30 kecemasan pada pasien dapat berkurang
menit,diharapkan kecemasan dapat N: Dorong pasien untuk 2. Untuk mengetahui
teratasi dengan KH: mengungkapkan perasaan, keadaan umum pasien
K: Klien mampu mengidentifikasi ketakutan dan persepsinya 3. Untuk mengetahui
dan mengungkapkan gejala cemas N: Gunakan pendekatan yang tingkat kecemasan yang
A:Mengidentifikasi dan menenangkan serta berikan dialami pasien tersebut
mengungkapkan serta menunjukkan motivasi kepada pasien 4. Agar rasa cemas yang
tekhnik untuk mengontrol cemas E: Ajarkan kepada pasien cara dialami pasien dapat
P: Pasien mampu mengatasi rasa mengurangi cemas dengan berkurang
cemas yang dialami memberikan pengetahuan 5. Agar cemas pasien
P: Tanda-tanda vital dalam batas tentang penyakitnya. dapat berkurang
normal Postur tubuh, ekspresi C: kolaborasi dengan tim
wajah, bahasa tubuh serta tingkat kesehatan lain dalam
aktivitas menunjukkan pemberian pengetahuan
berkurangnya kecemasan tentang penyalitnya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai