Kelompok 3
Malassezia furfur
Menjadi patogen
Kurang PD
papul
GG. integritas kulit
GG. gambaran diri
>pengetahuan
Ansietas
Penatalaksanaan
1. Terapi Topikal
• Selenium sulfide ( 2,5 % ), Lotion atau Shampo, digunakan pada daerah yang terkena selama 10 nsampai
15 menit dan diikuti dengan mandi, kemudian dipakai selama 1 minggu
• Propylene glycol 50% solution, digunakan 2x sehari selama 2 minngu.
• Krim azole ( Ketokonazole, econazole, moconazole, clotrimazole ), dipakai 4 kali sehari selama 2 minggu.
2. Terapi Sistemik
• Ketoconazole 200 mg perhari selama 7 sampai 14 hari
• Ketoconazole 400 mg atau fluconazole 400 mg dosis sekali, dan diulang setelah 1 minggu
• Itraconazole 200 mg, 2x sehari pada 1 hari, 200 mg untuk 5 hari.
3. Terapi Profilaksis
• Shampo ketoconazole sekali atau dua kali sweminggu.
• Penelitian dengan shampo 0,5% coal dapat menghambat pertumbuhan jamur,
Diagnosa Banding
dibedakan dengan dermatitis seboroik, sifilis stadium 2, ptiriasis rosea, vitiligo, mordus Hansen, dan
hipopigmentasi pasca peradangan.
Manajemen Keperawatan
• Mengeringkan tubuh dengan handuk hingga benar-benar
kering sebelum memakai baju, karena kondisi yang lembab
sangat memudahkan jamur untuk berkembang.
• Jangan malas melap keringat.
• Tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain seperti
handuk, sabun batang, sepatu atau sandal saat menggunakan
fasilitas umum.
• Menggunakan alas kaki jika sedang berjalan di tempat yang
lembab seperti kamar mandi umum, tempat bilas atau disekitar
kolam renang.
• Membilas tubuh dengan sabun antiseptik setelah selesai
berenang.
Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
• Identitas
Penyakit ini terutama terdapat pada orang dewasa muda, umur yang terkena 25-30
tahun pada pria dan 20-25 pada wanita dan biasa didapatkan didaerah beriklim
sedang, bahkan lebih sering lagi terdapat didaerah beriklim teropis.
• Keluhan Utama
Timbul bercak putih atau kecoklatan yang kadang-kadang gatal bila, berkeringat.
Bisa pula tanpa keluhan gatal sama sekali, tetapi penderita mengeluh karena malu
oleh adanya bercak tersebut (berhubungan dengan kosmetik)
• Riwayat Penyakit Sekarang
Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan
utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya,dan
apakah pasien memiliki riwayat penyakit alergi atau tidak.
• Riwayat Penyakit Dahulu
Tanyakan apakah pasien pernah mengalami penyakit yang saat ini diderita atau
penyakit kulit lainnya.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti yang diderita pasien
atau penyakit kulit lainnya.
• Pemeriksaan Fisik Head to Toe
Keadaan umum: biasanya kesadaran composmentis
TD : Normal (110/70-120/80mmHg)
N : Normal (60-100x/menit)
RR : Normal (16-20 x/menit)
S : Normal (36,5-37,5oC)
• Kepala : rambut tidak rontok, wajah terlihat cemas
• Mata : Biasanya konjungtiva anemis (-)
• Mulut:Mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis.
• Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan paratiroid
• Thorak : Simetris, tidak ada tarikan intercosta, Tidak terdapat nyeri dada, tidak ada
crepitasi, Pekak, Tidak ada bunyi napas tambahan
• Abdomen : simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, tidak teraba
pembesaran hepar., Tympani
• Jantung: Tidak ada pembesaran, Tidak teraba Ictus kord jantung, Bunyi jantung pekak,
S1 S2 tunggal.
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan konsep diri: Citra diri b/d
hipopigmentasi
• Kerusakan integritas kulit b/d perubahan
fungsi barier kulit
• Ansietas b/d kurangnya pengetahuan
Rencana Keperawatan
No Tujuan & KH Intervensi Rasional
Setelah dilakukan tindakan O : Kaji secara verbal dan non 1. Untuk mengetahui keadaan
keperawatan selama 1x30 menit, verbal respon pasien terhadap respon klien pada tubuhnya
diharapkan gangguan citra diri tubuhnya 2. Mengetahui tingakat
pasien teratasi dengan KH: O: Kaji perubahan prilaku ketidakpercayaan diri pasien
K: Pasien mengetahui penyebab pasien seperti menutup diri, dalam menentukan intervensi
dari penyakitnya malu berhadapan dengan orang selanjutnya
A:Pasien mampu mendiskripsikan lain 3. Meningkatkan kepercayaan
secara faktual terhadap N: Bersikap realistis dan dan mengadakan hubungan
perubahan fungsi tubuh positif selama pengobatan saling percaya dengan pasien
P: Pasien mampu mengatasi pada pasien 4. Interaksi dapat mendukung
gangguan citra diri dengan E: Berikan penguatan positif terjadinya prilaku koping
mempertahankan interaksi terhadap kemajuan kesehatan positif
sosial pasien 5. Untuk meningkatkan
P: Body image positif C: Kolaborasi dengan kepercayaan diri pasien
psikologi dalam pemulihan
citra diri