Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dengue Haemorraghic Fever


Dengue Haemorraghic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty.
Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan, terutama anak serta
sering menimbulkan wabah (Suriadi,2018).
Faktor kepadatan penduduk memicu tingginya kasus dengue haemorrhagic fever,
Karena tempat hidup nyamuk hampir seluruhnya adalah buatan manusia mulai dari
kaleng bekas, ban bekas hingga bak mandi. Kebanyakan orang yang menderita demam
berdarah dengue pulih dalam waktu dua minggu. Namun, untuk orang-orang tertentu
dapat berlanjut selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Kasus kematian DHF
(Dengue Haemorrhagic Fever) sering terjadi pada anak-anak, hal ini disebabkan selain
karena kondisi daya tahan anak-anak tidak sebagus orang dewasa, juga karena system
imun anak-anak belum sempurna. Penyakit DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) jika
tidak mendapatkan perawatan yang memadai dan gejala klinis yang semakin berat yang
mengarahkan pada gangguan pembuluh darah dan gangguan hati dapat mengalami
perdarahan hebat, syok dan dapat meyebabkan kematian. (Hanifah,2019)
Sekarang DBD menjadi penyakit endemik pada lebih dari 100 negara, diantaranya
adalah Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara dan Pasifik Barat memiliki
angka tertinggi terjadinya kasus DBD. Jumlah kasus di Amerika, Asia Tenggara dan
Pasifik Barat telah melewati 1,2 juta kasus ditahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di
2010. Pada tahun 2013 dilaporkan terdapat sebanyak 2,35 juta kasus di Amerika, dimana
37.687 kasus merupakan DBD berat. Perkembangan kasus DBD di tingkat global
semakin meningkat, seperti dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni dari
980 kasus di hampir 100 negara tahun 1954-1959 menjadi 1.016.612 kasus di hampir 60
negara tahun 2000-2009 (WHO, 2019).
Menurut jurnal Aryu Candra dengan judul Demam berdarah Dengue:
Epidemiologi, Pathogenesis, dan factor resiko penularan Aspirator Vol. 2 No. 2 Tahun
2010 : 110 –119 Kasus ini menyebar di daerah tropis, terutama di Asia Tenggara,
Amerika Tengah, Amerika dan Karibia, banyak penyebab kematian pada anak-anak 90%
dari mereka menyerang anak-anak di bawah 15 tahun. Sampai sekarang patogenesis
belum jelas. Ada dua teori atau hipotesis imunopatogenesis DBD dan DSS yang masih
kontroversial yaitu infeksi sekunder (infeksi heterologus sekunder) dan peningkatan yang
tergantung pada antibodi. Faktor risiko penularan demam berdarah adalah pertumbuhan
penduduk perkotaan yang cepat, mobilisasi penduduk karena peningkatan fasilitas
transportasi dan terganggu atau melemah sehingga pengendalian populasi. Faktor risiko
lain adalah kemiskinan yang mengakibatkan orang tidak memiliki kemampuan untuk
menyediakan rumah yang layak dan sehat, persediaan air minum dan pembuangan limbah
yang tepat.
Di Sumatera Barat, selama tahun 2015 terdapat 19 Kabupaten/Kota yang
mempunyai kasus DBD salah satunya adalah kota Bukittinggi menempati peringkat 10
yaitu 99 kasus (Dinkes Sumbar,2015). Pada tahun 2015 dan 2016 kasus DBD tertinggi di
kecamatan Mandiangin yaitu 41 kasus. Khususnya di kelurahan Campago Ipuh adalah 5
kasus (Dinkes Bukittinggi, 2019)
Dari data RS Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi, didapatkan gambaran adanya
penyakit DHF pada tahun 2018 sampai 2019 dengan jumlah sebanyak 85 orang di
Ruangan Paviliun Anak.
Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka kelompok tertarik untuk
mengambil topik seminar tentang “Asuhan Keperawatan Pada An.S tentang Dengue
Haemorraghic Fever (DHF) di RS Islam Ibnu Sina Yarsi Bukittinggi. Tahun 2020”

1.1 Tujuan

1.1.1 Tujuan Umum

Makalah ini bertujuan agar mahasiswa mampu melakukan proses keperawatan anak

dimulai dari pengkajian hingga evaluasi Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Dengue
Haemorraghic Fever (DHF) Di Ruang Siti Fatimah RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi

Tahun 2020.

1.1.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu memahami konsep dasar Dengue Haemorraghic Fever (DHF)

2. Mahasiswa mampu memahami tumbuh kembang anak dengan Dengue

Haemorraghic Fever (DHF)

3. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian sampai evaluasi pada anak dengan

Dengue Haemorraghic Fever (DHF)

4. Mahasiswa mampu membahas kesenjangan pada Dengue Haemorraghic Fever

(DHF)

1.2 Manfaat

Manfaat dari makalah ini, dapat digunakan untuk mahasiswa, institusi pendidikan

serta pengembangan ilmu keperawatan.

1.2.1 Bagi Mahasiswa


Diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan baru dalam melakukan
studi kasus terkait dengan pemberian asuhan keperawatan pada klien Dengue
Haemorraghic Fever (DHF)

1.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan mahasiswa dapat menerapkan dan melakukan asuhan keperawatan


pada klien Dengue Haemorraghic Fever (DHF) di Ruang Siti Fatimah RS Islam Ibnu
Sina Bukittinggi Tahun 2020.
1.2.3 Bagi Lahan Praktek

Mahasiswa mampu mengaplikasikan intervensi-intervensi baru dalam memberikan

asuhan keperawatan kepada klien Dengue Haemorraghic Fever (DHF) Ruang Siti

Fatimah di RS Islam Ibnu Sina Bukittinggi Tahun 2020.

Anda mungkin juga menyukai