Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah prioritas utama dalam rangka pembangunan suatu
daerah, karena maju dan tidaknya suatu daerah tergantung dari kondisi
kesehatan masyarakat itu sendiri.Jika kesehatan masyarakat suatu daerah
sangat terjamin, maka daerah tersebut merupakan tempat yang maju,
begitupula sebaliknya.Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua
lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang baik yang pada gilirannya memperoleh
kehidupan yang sehat dan produktif (Anonim, 2008).
Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur
dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal
dalam 100.000 persalinan hidup.sedangkan tingkat kesejahteraan suatu
bangsa ditentukan dengan seberapa jauh gerakan Keluarga Berencana dapat
diterima masyarakat (Manuaba, 1998).
Menurut Tarwoto dalam Anonim (2009),masalah-masalah kesehatan yang di
hadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian
ibu dan bayi, masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang
mendasarkan karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya
manusia serta meningkatkan derajat kesehatan. Masalah gizi di Indonesia
yang belum teratasi, salah satunya adalah anemia.Anemia masih merupakan
masalah pada wanita Indonesia sebagai akibat kekurangan zat besi, terutama
wanita hamil.
Anemia hamil disebut “potential danger to mother and child”
(potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan
pada lini terdepan (Manuaba,1998).
Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia
dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia.Dengan frekuensi yang masih
cukup tinggi berkisar antara 10 % dan 20 % (Prawirohardjo, 2002). Dan
menurut WHO dalam Grahacendikia (2009), kejadian anemia kehamilan
berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai
dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang
cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8 %
pada trimester I, 1,13% trimester II < dan 24,8 % pada trimester III.
Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk menigkatkan jumlah
sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Jika
parsediaan cadangan zat besi minimal, maka setiap kehamilan akan menguras
persediaan zat besi tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia karena darah
ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume
30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 minggu sampai 34
minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18% sampai 30%, dan hemoglobin
sekitar 19%, bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11gr % maka
dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologis, dan Hb
ibu akan menjadi 9,5 sampai 10 gr % (Manuaba, 1998).
Anemia pada kehamilan atau kekurangan kadar hemoglobin dalam
darah dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bagi ibu baik dalam
kehamilan, persalinan dan nifas yaitu dapat mengakibatkan abortus, partus
prematurus, partus lama karena inersia uteri, perdarahan post partum karena
atonia uteri, syok, infeksi intra partum maupun post partum. Anemia berat
dengan Hb kurang dari 4 gr% dapat mengakibatkan dekompensatio cordis.
Sedangkan komplikasi dapat terjadi pada hasil konsepsi yaitu kematian
mudigah, kematian perinatal, prematuritas, cacat bawaan dan cadangan zat
besi kurang (Prawirohardjo,2002).
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2000) untuk deteksi anemia pada
kehamilan maka pemeriksaan kadar Hb, ibu hamil harus dilakukan pada
kunjungan pertama dan minggu ke 28. Bila kadar Hb < 11 gr% pada
kehamilan, dinyatakan termasuk anemia dan harus diberi suplemen tablet zat
besi yang berisi 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam folat, diminum secara teratur
1 tablet/ hari selama 90 hari berturut-turut, Bila kadar Hb masih < 11 gr%
pemberian tablet Fe dilanjutkan.
Departemen Kesehatan juga telah melaksanakan program
penanggulangan anemia dengan membagikan tablet zat besi atau tablet
tambah darah (TTD) kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari
berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan (DepKes, 1995).

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah


penelitian sebagai berikut : “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Dengan Anemi Ringan Di POL KIA/KB Puskesmas Rumah Tiga Ambon”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan adanya Laporan ini pembaca dapat memiliki wawasan yang
lebih luas lagi mengenai Anemi, dan Pengaruhnya terhadap ibu hamil dan
melehirkan.
2. Tujuan Khusus
a. Pengumpulan data dasar
b. Interpretasi data dasar
c. Mengidentifikasih diagnosa atau masalah potensial
d. Mengidentifikasih dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
f. Melaksanakan perencanaan
g. Evaluasi

D. Manfaat
1. Secara Teoritis
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dalam pengembangan dan pengetahuan serta informasi bagi institusi
kesehatan , puskesmas, bidan dan Mahasiswa, yang berkaitan dengan
Anemi Pada Kehamilan.
2. Secara Praktis
Sebagai faktor keterlibatan pendidikan dalam membantu
pelayanan kesehatan di masyarakat dan sebagai bahan bacaan
untuk melakukan intervensi yang berkaitan dengan Anemi Pada
Ibu Hamil.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Anemia

1. Tinjauan umum tentang anemia

Anemia adalah suatu keadaan adanya penurunan kadar


hemoglobin, hematokrit danjumlah eritrosit dibawah nilai normal. Pada
penderita anemia, lebih sering disebut kurang darah, kadar sel darah
merah (hemoglobin atau Hb) di bawah nilai normal. Penyebabnya bisa
karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi,
asam folat, dan vitamin B12. Tetapi yang sering terjadi adalah anemia
karena kekurangan zat besi.Anemia defisiensi besi adalah anemia yang
disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh, sehingga kebutuhan zat
besi (Fe) untuk eritropoesis tidak cukup, yang ditandai dengan gambaran
sel darah merah hipokrom-mikrositer, kadar besi serum (Serum Iron = SI)
dan jenuh transferin menurun, kapasitas ikat besi total (Total Iron Binding
Capacity/TIBC) meninggi dan cadangan besi dalam sumsum tulang serta
ditempat yang lain sangat kurang atau tidak ada sama sekali.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya anemia


defisiensi besi, antara lain, kurangnya asupan zat besi dan protein dari
makanan, adanya gangguan absorbsi diusus, perdarahan akut maupun
kronis, dan meningkatnya kebutuhan zat besi seperti pada wanita hamil,
masa pertumbuhan, dan masa penyembuhan dari penyakit.

1) Klasifikasi Anemi dalam kebidanan

Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai


berikut. 1).Anemia Defisiensi Besi
Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil
dan dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
a). Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat,
fero glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat
menaikan kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional
menganjurkan kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk
profilaksis anemia (Saifuddin, 2002).
b). Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat
besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran
pencernaan atau masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian
preparat parenteral dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg)
intravena atau 2 x 10 ml/ IM pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih
cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).

Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan


dengan anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering
pusing, mata berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil
muda. Pada pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan
menggunakan alat sachli, dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu
trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb dengan sachli dapat digolongkan
sebagai berikut:
(1). Hb 11 gr% : Tidak anemia
(2). Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
(3). Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
(4). Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg.
Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan
plasenta serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa
haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat
usus, urin dan kulit. Makanan ibu hamil setiap 100 kalori akan
menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi. Perhitungan makan 3 kali dengan
2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25 mg zat besi perhari. Selama
kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil akan menghasilkan zat
besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih kekurangan
untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).
2. Anemia Megaloblastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang
sekali karena kekurangan vitamin B12.
Pengobatannya:
a. Asam folik 15 – 30 mg per hari
b. Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
c. Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
d. Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga
dapat diberikan transfusi darah.
3. Anemia Hipoplastik
Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang,
membentuk sel darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan
pemeriksaan-pemeriksaan diantaranya adalah darah tepi lengkap,
pemeriksaan pungsi ekternal dan pemeriksaan retikulosi.
4. Anemia Hemolitik
Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah
merah yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia
dengan kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta
gejala komplikasi bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya.
Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan
obat-obat penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini
tidak memberi hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu
penderita ini.

2) Efek Anemi pada Ibu hamil, Bersalin dan Nifas

Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan
dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital.
Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan
prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,
asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena
infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu,
anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder,
janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat
menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah
terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.

3) Kebutuhan Zat Besi Pada Kehamilan


Menurut Sue Jordan dalam Anonim (2009), ekstra zat besi diperlukan
pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal
adalah: a. 200 – 600 mg untuk memenuhi peningkatan masa sel darah merah,
b. 200 – 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya, c. 150 –
200 mg untuk kehamilan eksternal, d. 30 – 170 mg untuk tali pusat dan
plasenta, e. 90 – 310 mg untuk mengantikandarah yang hilang saat
melahirkan. Dengan demikian, kebutuhan total zat besi pada kehamilan
berkisar antara 580 - 1340 mg, dan 440 – 1050 mg diantarannya akan hilang
dalam tubuh pada saat melahirkan Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu
hamil,memerlukan rata – rata 3,5 – 4 mg zat besi perhari. Kebutuhan ini akan
meningkat secara signifikan dalam trimester terakhir, yaitu dari rata – rata 2,5
mg / hari pada awal kehamilan menjadi 6,6 mg / hari. Zat besi yang tersedia
dalam makanan berkisar dari 0,9 hingga 1,8 mg / hari dan ketersediaan ini
bergantung pada kecukupan dietnya. Karena itu pemenuhan kebutuhan pada
ke hamilan memerlukan mobilisasi simpanan zat besi dan peningkatan
absorpsi zat besi.
2. Kebutuhan Zat Besi Pada Kehamilan
Menurut Sue Jordan dalam Anonim (2009), ekstra zat besi
diperlukan pada kehamilan, kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan
janin tunggal adalah: a. 200 – 600 mg untuk memenuhi peningkatan masa
sel darah merah, b. 200 – 370 mg untuk janin yang bergantung pada berat
lahirnya, c. 150 – 200 mg untuk kehamilan eksternal, d. 30 – 170 mg
untuk tali pusat dan plasenta, e. 90 – 310 mg untuk mengantikandarah
yang hilang saat melahirkan. Dengan demikian, kebutuhan total zat besi
pada kehamilan berkisar antara 580 - 1340 mg, dan 440 – 1050 mg
diantarannya akan hilang dalam tubuh pada saat melahirkan Untuk
mengatasi kehilangan ini, ibu hamil,memerlukan rata – rata 3,5 – 4 mg
zat besi perhari. Kebutuhan ini akan meningkat secara signifikan dalam
trimester terakhir, yaitu dari rata – rata 2,5 mg / hari pada awal kehamilan
menjadi 6,6 mg / hari. Zat besi yang tersedia dalam makanan berkisar
dari 0,9 hingga 1,8 mg / hari dan ketersediaan ini bergantung pada
kecukupan dietnya. Karena itu pemenuhan kebutuhan pada ke hamilan
memerlukan mobilisasi simpanan zat besi dan peningkatan absorpsi zat
besi.

3. Efek Samping Terapi Zat Besi Pada Ibu Hamil


Menurut Smith dalam Anonim (2009), Efek samping terapi zat
besi pada ibu hamil Peningkatan absorpsi zat besi dapat menambah
intensitas efek samping yang dialami pasien yaitu: Efek samping
gastrointestinal, Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual,
muntah, kram lambung, nyeri ulu hati, dan konstipasi ( kadang – kadang
diare ). Namun derajat mual yang ditimbulkan oleh setiap preparat
tergantung pada jumlah elemen zat besi yang diserap. Takaran zat besi
diatas 60 mg dapat menimbulkan efek samping yang tidak bisa di terima
pada ibu hamil sehingga terjadi ketidak patuhan dalam pemakaian obat
jadi tablet zat besi dengan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi (dan
diminum) dari pada dosis tinggi. Jika mungkin, terapi mulai dengan dosis
rendah, khususnya bila ibu hamil mengungkapkan kekhawatirannya
terhadap kemungkinan timbulnya gejala gastrointestinal.Bagi banyak
wanita, pemberian dengan dosis rendah sudah memadai.

4. Dosis Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

Pemberian tablet zat besi selama kehamilan merupakan salah satu


cara yang paling cocok bagi ibu hamil untuk meningkatkan kadar Hb
sampai tahap yang di inginkan, karena sangat efektif dimana satu tablet
mengandung 60mg Fe. Setiap tablet setara dengan 200mg ferrosulfat.
Selama kehamilan minimal di berikan 90 tablet sampai 42 minggu setelah
melahirkan di berikan sejak pemeriksaan ibu hamil pertama, pemberian
tablet zat besi lebih bisa ditoleransi jika dilakukan pada saat sebelum
tidur malam.

5. Patofisiologi anemia pada kehamilan.


Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh
karena perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterem serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan
volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan
sekresi aldesteron.

6. Etiologi

Etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan, yaitu :

a.       Hipervolemia, menyebabkan terjadinya pengenceran darah.

b.      Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.

c.       Kurangnya zat besi dalam makanan.

d.      Kebutuhan zat besi meningkat.

e.       Gangguan pencernaan dan absorbsi.

7.  Gejala klinis
Wintrobe mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia
defisiensi besi sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-
gejala penyakit dasarnya yang menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala
anemia bersama-sama dengan gejala penyakit dasarnya. Gejala-gejala
dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan
jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah,
disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah
disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala-gejala dan
tanda-tanda anemia akan jelas.

Nilai ambang batas yang digunakan untuk menentukan status


anemia ibu hamil, didasarkan pada criteria WHO tahun 1972 yang
ditetapkan dalam 3 kategori, yaitu normal (≥11 gr/dl), anemia ringan (8-11
g/dl), dan anemia berat (kurang dari 8 g/dl). Berdasarkan hasil
pemeriksaan darah ternyata rata-rata kadar hemoglobin ibu hamil adalah
sebesar 11.28 mg/dl, kadar hemoglobin terendah 7.63 mg/dl dan tertinggi
14.00 mg/dl.

8. Dampak anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil

Anemia pada ibu hamil bukan tanpa risiko. Menurut penelitian,


tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga
menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak
cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia
meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
Risiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir
rendah, dan angka kematian perinatal meningkat. Di samping itu,
perdarahan antepartum dan postpartum lebih sering dijumpai pada wanita
yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis
tidak dapat mentolerir kehilangan darah.  Soeprono menyebutkan bahwa
dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan abortus,
partus imatur/prematur), gangguan proses persalinan (inertia, atonia,
partus lama, perdarahan atonis), gangguan pada masa nifas (subinvolusi
rahim, daya tahan terhadap infeksi dan stress kurang, produksi ASI
rendah), dan gangguan pada janin (abortus, dismaturitas, mikrosomi,
BBLR, kematian perinatal, dan lain-lain). 

BAB III
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN

A. PENGERTIAN

. Manajemen asuhan kebidanan atau sering disebut manajemen


kebidanan adalah suatu metode brfikir dan bertindak secara sistematis dan
logis dalam memberikan asuhan kebidan agar dapat menguntungkan kedua
bela pihak baik klien maupun pemberi asuhan.
B. TUJUH (7) LANGKAH MANAJEMEN KEBIDANAN MENURUT
VARNEY
1. Langkah I : Pengumpulan data dasar

Dilakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang


diperlukan untuk mengefaluasi keadaan klien secara lengkap yaitu:
1) Riwayat kesehatan
2) Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
3) Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelimnya
4) Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan hasil
studi.

2. Langkah 2 : Interpretasi data dasar

Dilakukan identifikasi terhadap diagnose atau masalah berdasarkan


interpretasi yang akurat atas data-data yang telah diKumpulkan.Data
dasar yang telah dikumpulkan diinterprewtasi sehingga dapat
merumuskan diagnose masalah yang spesifik
Rumusan diagnose dan masalah keduanya digunakan karena masalah
tidak dapat di identifikasi
3. Langkah 3 : Mengidentifikasih diagnose atau masalah
potensial

Pada langkah ini harus mengidentifikasih masalah atau diagnose


potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnose yang sudah
diidentifikasi.Langkah ini menbutuhkan antisipasi, bila
memungkinkan dilakukan pencegahan sambil mengamati klien bidan
diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnose/masalh potensial ini
benar-benar terjadi.
4. Langkah 4 : Mengidentifikasih dan menetapkan kebutuhan
yang memerlukan penanganan segera

Mengidentifikasih perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter


untuk dikonsultasikan ditangani bersama dengan anggota tiam
kesehatan yang lain sesuai kondisi klien. Langkah ini mencerminkan
keseimbangan dari proses penatalaksanaan kebidanan sebelumnya.
Jadi penatalaksanaan bukan hanya pada kunjungan dirumah sakit saja,
tetapi secara terus menerus sampai sembuh. Dan data yang
dikumpulkan.
5. Langkah 5 : Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau


masalah yang telah diidentifikasih atau diantisipasi.Pada langkah ini
informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi.Tugas bidan
adalah merumuskan rencana asuhan dan membuat kesepakatan dengan
klien sesuai dengan hasil pembahasan rencana asuhan bersama klien
sebelum melaksanakannya.
6. Langkah 6 : Melaksanakan perencanaan

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh dilaksanakan secara


efisiens dan aman,bisa dilakukan seluruhnaya oleh bidan atau sebagian
oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya.
7. Langkah 7 : Evaluasi

Dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan


meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan sebagaimana telah di
identifikasi di dalam masalah dan diagnosa.

BAB IV
TINJAUAN KASUS
Penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Dengan Anemi Ringan Di Puskesmas Lateri

No. Register: 164/12


Tgl anamnesa: 23-02-2012
Jam : 10.00 WIT
Oleh : mahasiswa

1.1 Pengumpulan data dasar


1. Identitas klien
Nama ibu : Ny. Liska Nama suami : Tn. Alham
Faleo
Umur : 17 tahun Umur : 20 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah tangga pekerjaan :
Swasta
Suku/kebangsaan : Ambon/Indonesia
Suku/kebanggsaan:ambon/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Wara Alamat : Wara
No. Tlp/hp : - No. Tlp/Hp : -

2. Anamnese
pada tanggal 23-02-2012 pukul 10.00 WIT
a. Alasan kunjungan saat ini : Kunjungan ulang , ibu mengatakan
ingin periksa hamil (kontrol) dan ingin mengetahui perkembangan
janin yang dikandungnya
Keluhan utama : ibu mengeluh merasa pusing dan susah tidur.
Riwayat keluhan utama :ibu mengeluh merasa pusing dan susah tidur
sejak seminggu terakhir .
b. Riwayat kehamilan sekarang :
1). Haid teakhir : 01-10-2011
2). TP : 08-07-2012
3). Umur kehamilan menurut HPHT : 20 minggu 7 hari
4) Ini merupakan kehamilan yang pertama dan tidak pernah
keguguran.
5). Gerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan dan
sekarang lebih sering dirasakan.
c. Riwayat Menstruasi :
1). Menarche : umur 12 tahun
2).Siklus : 30 hari
3). Banyaknya : 3x ganti duk / hari
4). Lamanya : 3-7 hari
5). Konsistensi : Encer
6). Warna : Merah
8). Dismenorhoe : tidak

d. Riwayat kehamilan,persalinan,nifas yang lalu: tidak ada


e. Riwayat kesehatan yang lalu : ibu tidak pernah menderita penyakit
TBC, Hipertensi, Asma, Diabetea Mellitus, dan penyakit jantung.
f. Riwayat kesehatan keluarga : di dalam keluarga ibu tidak ada riwayat
penyakit kronis, dan penyakit menurun seperti TBC, Hipertensi,
Asma, Diabetea Mellitus, dan penyakit jantung. Di dalam keluarga
tidak ada kehamilan kembar
g. Riwayat keluarga berencana : ibu belum pernah mengikuti KB
h. Riwayat social ekonomi :
1). Status pernikahan : Sah, Nikah yang pertama lamanya 10 bulan
2). Respon terhadap kehamilan : Ibu dan suami merasa sangat
senang dengan kehamilan ini.
3). Jenis kelamin tidak dipermasalahkan.
4). Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan yaitu :
membawa benda tajam, seperti gunting saat bepergian.
i. Pola kegiatan sehari-hari :
1). Pola Nutrisi :
a) Frekuensi makan : 3 x sehari, pagi hari roti ½ porsi tidak
dihabiskan.
jenis makanan : nasi sayur dan ikan.
b)Frekuensi minum : 7-8 gelas sehari
Jenis minuman : air putih dan susu prenagen dan the manis
200 cc.

2). Pola Eliminasi


a). BAB : frekuensi1 x sehari, konsistensi lembek.
b). BAK : frekuensi5-6x sehari, warna kuning muda, bau
pesing.
3). Pola Istirahat/tidur
a). kebiasaan tidur siang lamanya ½ jam (tidak dijadwalkan).
b). kebiasaan tidur malam lamanya 5-6 jam ( tidak dijadwalkan)
4). Pola Personal Hygiene
a). mandi 2 x sehari memakai sabun mandi.
b). cuci rambut 2 x seminggu memakai shampoo.
c). menggosok gigi setiap selesai makan dan pada saat mandi
memakai pasta gigi.
5). Pola seksual : Tidak ada perubahan

3. Pemeriksaan
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tinggi badan : 155cm
d. Berat badan sekarang :65 kg, berat badan sebelum hamil : 60 kg
Lila : 23 cm
e. Tanda-tanda vital :
1) TD : 90/60 mmHg
2) suhu : 37 oc
3) nadi : 80 x/m
4) RR : 20 x/m
f. Keadaan emosional : Ibu tampak tenang dan komunikatif
g. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : rambut hitam pendek, kebersihan terjaga, rambut tidak
mudah rontok, tidak ada benjolan.
2) Muka : tidak odema tidak ada cloasma gravidarum dan tampak
pucat.
3) Mata : simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak oedema,
sclera tidak kuning, conjungtiva tampak anemis.
4) Hidung : simetris kiri kanan dan tidak ada polip.
5) Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, kebersihan
gigi terjaga, tidak ada caries pada gigi dan tidak ada bau mulut.
6) Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, pendengaran
baik dan tidak ada kelainan.
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran vena jugularis.
8) Dada/payudara : bentuk simetris kiri dan kanan, tidak tampak
retraksi, mamae membesar, ada hiperpigmentasi areola, putting susu
menonjol, belum ada colostrum, tidak ada benjolan, tidak ada massa,
tidak ada nyeri tekan.
9) Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, pembesaran sesuai
umur kehamilan, tampak linea nigra pada abdomen.

PALPASI

Leopold I : TFU: 2 jari bwah pusat ( 20 cm)


Leopold II : ballotement
Leopold III : -
Leopold IV : -
AUSKULTASI :DJJ : positif (+)
10) vulva/vagina : tidak ada bekas sikatrik, tidak ada odema dan tidak
ada varices.
11)ekstremitas :
a). Atas : simetris kiri dan kanan dan tidak ada odema pada jari-jari
tangan.
b). Bawah : simetris kiri kanan, tidak ada varices,tidak ada
oedem, refleks patella (positif) kiri dan kanan.
4. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal : 23-02-2012
HB : 9,0 gr%

1.2 INTERPRETASI DATA DASAR


a. Diagnosa :GI P0 A0, hamil 20 minggu dengan anemi ringan.
Data Dasar :
Data Subjektif:
- ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang
pertama, tidak pernah keguguran.
- ibu juga mengeluh merasa pusing dan susah tidur sejak
seminggu terakhir.
- Gerakan janin sudah dirasakan.
- Haid terakhir : 01-10--2011
- HTP : 08-7-2012
- Kebiasaan tidur siang : ½ jam dan
- Kebiasaan tidur malam : 5-6 jam

Data Objektif :
- Leopold I : TFU: 2 jari bawah pusat (20 cm)
- Leopold II : Ballotemen
- Leopold III : -
- Leopold IV : -
- HTP : 08-07-2012
- Wajah dan konjungtiva tampak anemis
- TTV :TD : 90/60 mmHg
- HB : 9,0 gr %
b. Masalah :Gangguan rasa nyaman.
Data dasar :
Data Subjektif :ibu juga mengeluh merasa pusing dan susah tidur
sejak seminggu terakhir.
Kebiasaan tidur siang : ½ jam dan kebiasaan tidur
malam : 5-6 jam
Data Objektif : TD : 90/60mmHg
BB : 65 kg
LILA : 23 cm.
HB : 9,0 gr %
Wajah dan konjungtiva tampak anemis.
Kebutuhan
1) Pemeriksaan ANC
2) Konseling tentang HE
3) Pemberian therapy
1.3 MENGIDENTIFIKASI
DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi anemi sedang.
Dasar :anemi ringan.
Data Subjektif :ibu juga mengeluh merasa pusing dan susah tidur sejak
seminggu terakhir.
Kebiasaan tidur siang : ½ jam dan kebiasaan tidur malam :
5-6 jam
Data Objektif : TD : 90/60mmHg
HB : 9,0gr %
BB : 65 kg
LILA : 23 cm.
Wajah dan konjungtiva tampak anemis.

1.4 MENGIDENTIFIKASI DAN MENETAPKAN KEBUTUHAN


YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA
Tidak ada
1.5 MERENCANAKAN ASUHAN
YANG MENYELURUH
Tanggal : 07-06-2011 jam : 10.20 WIT

1. Beritahu hasil pemeriksaan kehamilan pada ibu.


Rasional : informasi hasil pemeriksaan penting diketahui oleh ibu
karena dapat memberikan kepuasan psikis tentang
perkembangan kehamilan dan kondisi janin dalam uterus.
2. Berikan penjelasan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan dan resiko yang terjadi apabila anemi tidak teratasi.
Rasional : dengan penjelasan tersebut ibu lebih mengantisipasi
sedini mungkin apabila ada salah satu tanda bahaya yang
dihadapinya.
3. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat
besi lebih dari porsi makan biasanya.
Rasional : ibu hamil membutuhkan tambahan kalori,
protein,mineral dan zat gizi lainnya terutama zat besi,
untuk menambah energi,pertumbuhan dan perkembangan
janin, untuk plasenta, payudara,dan volume darah ibu, gizi
seimbang selama hamil akan mengurangi resiko dan
komplikasi pada ibu dan janin sehingga bayi memiliki
berat badan yang optimal dan untuk memulihkan kondisi
ibu.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan kurangi aktifitas yang
berlebihan.
Rasional : Selama hamil terjadi perubahan dalam tubuh terutama
perubahan metabolic yang mengakibatkan ibu lebih mudah
merasa capek, istirahat yang cukup dan kurangi aktifitas
yang berlebihan akan mengoptimalkan kondisi ibu dan
janin.
5. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga personal hygiene terutama daerah
genitalia.
Rasional : pada kulit terdapat saraf motorik yang dapat
menggerakan kuman dan juga terdapat kelenjar sebasea
yang aktif mengeluarkan keringat yang menyebabkan
kuman resisten pada daerah-daerah yang lembab sehingga
ibu dianjurkan untuk membersihkan daerah genitalian dan
segera mengganti pakaian dalam apabila terasa basah.
6. Memberikan therapy Fe, vit c, Bcom, dan anjurkan ibu untuk minum
obat secara teratur.
Rasional : Fe : dibutuhkan ibu hamil minimal 90 tablet selama
hamil, oleh karena peningkatan kadar plasma pada
gestasi minggu ke 24-32, mengencerkan kadar
HB, mengakibatkan kemungkinan anemi dan
menurunkan pembawa oksigen, dengan adanya
asupan Fe yang msuk ke dalam tubuh melalui
darah maka dapat menambah kadar HB dalam
darah yang berkurang akibat hemodelusi yang
semuanya diatur oleh hpotalamus.
Rasional : Vit c : tiap tablet mengandung vitamin C 500gr
berperan melawan infeksi karena kemampuanya
melindungu tubuh dari radikal bebas dan
mempertahankan fungsi daya tahan tubuh dan
juga membantu penyerapan Fe.
Rasional : Bcom : mengandung B1,B2, B6, B12, asam folok, asam
nikofin yang sangat baik untuk menambah nafsu
makan.
7. Anjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya pada
tanggal yg sudah di tentukan atau lebih cepat apabila masih ada
keluhan.
Rasional : kehamilan ibu terpantau untuk deteksi dini jika mungkin
ada masalah yang mungkin timbul selama hamil.

1.6 IMPLEMENTASI
Pukul : 10.25 WIT
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu umur kehamilan 20
minggu (5 bulan),BB : 65 kg, TD : 90/60mmHg, HB ; 9,0 gr %,
janin dalam keadaan baik, ibu dalam keadaan anemi (kurang darah)
kategori ringan.
Hasilnya : ibu puas dengan hasil pemeriksaan dan informasi yang
disampaikan.
2. memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
seperti : perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, demam
tinggi, keluar cairan vagina sebelum waktunya, dan resiko yang
terjadi anemi yaitu : biasa terjadi persalinan kurang bulan, janin
kecil sesuai umur kahamilan, mudah infeksi, keracunan kehamilan,
ketuban pecah lebih awal dan pada persalinan kekuatan mengejan
akan berkurang, persalinan yang lama, perdarahan, infeksi..
Hasilnya : ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mangandung zat gizi
seimbang. terdiri dari : karbohidrat (nasi, ubi-ubian,roti), protein
(telur,ikan, tempe, tahu, kacang-kacangan dan susu), lemak
(daging), mineral (air), Vitamin (buah dan sayuran hijau).
Hasilnya : ibu mengerti dan akan berusaha mengikuti anjurang yang
diberikan.
4. Menganjurkan ibu untuk Istirahat yang cukup, tidur siang minimal 2
jam, dan tidur malam minimal 8 jam.
Hasilnya : ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan perorangan
terutama daerah genitalia, dengan cara membersihkan dari arah
depan ke belakan dan segera mengganti celana dalam jika tersa
basah.
Hasilnya : ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan.
6. Memberikan therapy :
FE 30 tab 2x1 tab / hari
VIT C 10 tab 1x1 tab / hari
Bcom 10 tab 3x1 tab / hari
Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur.
Hasilnya : ibu berjanji akan minum obat secara teratur sesamapi di
rumah.
7. menganjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya lebih
cepat apabila masih ada keluhan.
Hasilnya : ibu setuju dengan kontak waktu yang ditentukan atau
akan kembali control apabila ada keluhan seperti yang sudah
dijelaskan.

1.7 EVALUASI
Tanggal : 23-02-2012 jam : 10.30 WIT
- Ibu mengerti dan menerima semua informasi dan anjuran yang
disampaikan.
- Ibu mendapat therapy dan akan kembali sesuai tanggal yang
telah ditetapkan atau lebih awal apabila ada keluhan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil Laporan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Tahap pengumpulan data dasar harus dilakukan dengan
berbagai metode yang dalam memberikan asuhan menggunakan
observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik.
2. Interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa dan
masalah semua apabila diperoleh secara akurat dan menyeluruh
maka sangat membantu menegakan diagnosa dan masalah
berdasarkan data yang terkumpul yaitu ibu dengan anemi ringan.
3. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial pada
tahap melakukan asuhan.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera terhadap
masalah potensial yang akan terjadi.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh agar setiap
tindakan berlangsung efektif dan efisien.
6. Pelaksanaan langsung asuhan dengan aman dalam
perancanaan ini yang dilakukan oleh ibu, serta mendampingi,
membantu, dan memberi support.
7. Mengevaluasi, dikatakan berhasil apabila implementasi
asuhan kebidanan dilakukan secara profesional sehingga ibu dapat
melakukan setiap anjuran yang diberikan dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan laporan di atas maka penulis pada kesempatan ini
menyarankan bahwa bagi mahasiswa sebagai calon bidan, hendaknya
memberikan pelayanan sesuai kebutuhan ibu secara bio-psiko-sosial,
budaya dan spiritual sertayang bertugas di tingkat pelayanan antenatal
dasar (puskesmas) dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di
masyrakat.
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita .(2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta: PT.


Gramedia Pustaka Utama

DepKes RI, 1995.Panduan 13 pesan dasar gizi seimbang, Jakarta:


DepKes RI

Grahacendikia.(2009). Internet.Tingkat pengetahuan Ibu Hamil


tentang anemia
diBPS XX.http://grahacendikia.wordpress.com/2009/06/11/tingkat-
pengetahuan-ibu-hamil-tentang-anemia-di-bps-xx/

New From.(2008). Internet.Mengapa Ibu Hamil harus Mengkonsumsi


Tablet Zat Besi
(Fe).http://www.bergaul.com/pages/newforum/posts.php?topic=43501

Ridwanamiruddin.(2007). Internet.Evidence Base Epidemiologi


Anemia Deficiensi Zat Besi pada Ibu Hamil
LAPORAN PRAKTIK INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANANA PADA IBU HAMIL

DENGAN ANEMI RINGAN DI PUSKESAMAS ARBES

DI SUSUN OLEH
NAMA : FITRIA UAR

NIM : P07124010026

JURUSAN: KEBIDANAN ( II b )

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALUKU
JURUSAN KEBIDANAN
2011

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan karunia dan ijin –Nya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan waktu yang telah ditentukan.
Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan nilai praktik
klinik kebidanan I.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari


kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan penulisan maupun isi
laporan ini.

Harapan penulis, semoga laporan ini dapat memberikan arti dan manfaat
bagi penulis dan para pembaca terlebih untuk maha siswa jurusan
kebidanan. Dalam memberikan asuhan pada individu, kelurga, dan
masyarakat.

Ambon, 05 Maret 2012

Penulis

Anda mungkin juga menyukai