PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah prioritas utama dalam rangka pembangunan suatu
daerah, karena maju dan tidaknya suatu daerah tergantung dari kondisi
kesehatan masyarakat itu sendiri.Jika kesehatan masyarakat suatu daerah
sangat terjamin, maka daerah tersebut merupakan tempat yang maju,
begitupula sebaliknya.Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua
lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,
merata dan murah. Dengan tujuan tersebut diharapkan dapat tercapai derajat
kesehatan masyarakat yang baik yang pada gilirannya memperoleh
kehidupan yang sehat dan produktif (Anonim, 2008).
Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur
dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal
dalam 100.000 persalinan hidup.sedangkan tingkat kesejahteraan suatu
bangsa ditentukan dengan seberapa jauh gerakan Keluarga Berencana dapat
diterima masyarakat (Manuaba, 1998).
Menurut Tarwoto dalam Anonim (2009),masalah-masalah kesehatan yang di
hadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah masih tingginya angka kematian
ibu dan bayi, masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang
mendasarkan karena secara langsung menentukan kualitas sumber daya
manusia serta meningkatkan derajat kesehatan. Masalah gizi di Indonesia
yang belum teratasi, salah satunya adalah anemia.Anemia masih merupakan
masalah pada wanita Indonesia sebagai akibat kekurangan zat besi, terutama
wanita hamil.
Anemia hamil disebut “potential danger to mother and child”
(potensial membahayakan ibu dan anak), karena itulah anemia memerlukan
perhatian serius dari semua pihak yang terkait dengan pelayanan kesehatan
pada lini terdepan (Manuaba,1998).
Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim didunia
dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia.Dengan frekuensi yang masih
cukup tinggi berkisar antara 10 % dan 20 % (Prawirohardjo, 2002). Dan
menurut WHO dalam Grahacendikia (2009), kejadian anemia kehamilan
berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai
dasarnya. Angka anemia kehamilan di Indonesia menunjukkan nilai yang
cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia kehamilan 3,8 %
pada trimester I, 1,13% trimester II < dan 24,8 % pada trimester III.
Kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk menigkatkan jumlah
sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Jika
parsediaan cadangan zat besi minimal, maka setiap kehamilan akan menguras
persediaan zat besi tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia karena darah
ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan volume
30% sampai 40% yang puncaknya pada kehamilan 32 minggu sampai 34
minggu. Jumlah peningkatan sel darah 18% sampai 30%, dan hemoglobin
sekitar 19%, bila hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11gr % maka
dengan terjadinya hemodilusi akan mengakibatkan anemia fisiologis, dan Hb
ibu akan menjadi 9,5 sampai 10 gr % (Manuaba, 1998).
Anemia pada kehamilan atau kekurangan kadar hemoglobin dalam
darah dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bagi ibu baik dalam
kehamilan, persalinan dan nifas yaitu dapat mengakibatkan abortus, partus
prematurus, partus lama karena inersia uteri, perdarahan post partum karena
atonia uteri, syok, infeksi intra partum maupun post partum. Anemia berat
dengan Hb kurang dari 4 gr% dapat mengakibatkan dekompensatio cordis.
Sedangkan komplikasi dapat terjadi pada hasil konsepsi yaitu kematian
mudigah, kematian perinatal, prematuritas, cacat bawaan dan cadangan zat
besi kurang (Prawirohardjo,2002).
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2000) untuk deteksi anemia pada
kehamilan maka pemeriksaan kadar Hb, ibu hamil harus dilakukan pada
kunjungan pertama dan minggu ke 28. Bila kadar Hb < 11 gr% pada
kehamilan, dinyatakan termasuk anemia dan harus diberi suplemen tablet zat
besi yang berisi 60 mg zat besi dan 0,5 mg asam folat, diminum secara teratur
1 tablet/ hari selama 90 hari berturut-turut, Bila kadar Hb masih < 11 gr%
pemberian tablet Fe dilanjutkan.
Departemen Kesehatan juga telah melaksanakan program
penanggulangan anemia dengan membagikan tablet zat besi atau tablet
tambah darah (TTD) kepada ibu hamil sebanyak satu tablet setiap hari
berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan (DepKes, 1995).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan adanya Laporan ini pembaca dapat memiliki wawasan yang
lebih luas lagi mengenai Anemi, dan Pengaruhnya terhadap ibu hamil dan
melehirkan.
2. Tujuan Khusus
a. Pengumpulan data dasar
b. Interpretasi data dasar
c. Mengidentifikasih diagnosa atau masalah potensial
d. Mengidentifikasih dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan
penanganan segera
e. Merencanakan asuhan yang menyeluruh
f. Melaksanakan perencanaan
g. Evaluasi
D. Manfaat
1. Secara Teoritis
Laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dalam pengembangan dan pengetahuan serta informasi bagi institusi
kesehatan , puskesmas, bidan dan Mahasiswa, yang berkaitan dengan
Anemi Pada Kehamilan.
2. Secara Praktis
Sebagai faktor keterlibatan pendidikan dalam membantu
pelayanan kesehatan di masyarakat dan sebagai bahan bacaan
untuk melakukan intervensi yang berkaitan dengan Anemi Pada
Ibu Hamil.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Konsep Dasar Anemia
Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini
harus selalu diwaspadai. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan
dapat mengakibatkan: Abortus, Missed Abortus dan kelainan kongenital.
Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan: Persalinan
prematur, perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,
asfiksia aintrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena
infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. Saat inpartu,
anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder,
janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang
disebabkan karena ibu cepat lelah. Saat post partum anemia dapat
menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan sukar sembuh, mudah
terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
6. Etiologi
7. Gejala klinis
Wintrobe mengemukakan bahwa manifestasi klinis dari anemia
defisiensi besi sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-
gejala penyakit dasarnya yang menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala
anemia bersama-sama dengan gejala penyakit dasarnya. Gejala-gejala
dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan
jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah,
disphagia dan pembesaran kelenjar limpa. Pada umumnya sudah
disepakati bahwa bila kadar hemoglobin < 7 gr/dl maka gejala-gejala dan
tanda-tanda anemia akan jelas.
BAB III
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEBIDANAN
A. PENGERTIAN
BAB IV
TINJAUAN KASUS
Penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
Dengan Anemi Ringan Di Puskesmas Lateri
2. Anamnese
pada tanggal 23-02-2012 pukul 10.00 WIT
a. Alasan kunjungan saat ini : Kunjungan ulang , ibu mengatakan
ingin periksa hamil (kontrol) dan ingin mengetahui perkembangan
janin yang dikandungnya
Keluhan utama : ibu mengeluh merasa pusing dan susah tidur.
Riwayat keluhan utama :ibu mengeluh merasa pusing dan susah tidur
sejak seminggu terakhir .
b. Riwayat kehamilan sekarang :
1). Haid teakhir : 01-10-2011
2). TP : 08-07-2012
3). Umur kehamilan menurut HPHT : 20 minggu 7 hari
4) Ini merupakan kehamilan yang pertama dan tidak pernah
keguguran.
5). Gerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan dan
sekarang lebih sering dirasakan.
c. Riwayat Menstruasi :
1). Menarche : umur 12 tahun
2).Siklus : 30 hari
3). Banyaknya : 3x ganti duk / hari
4). Lamanya : 3-7 hari
5). Konsistensi : Encer
6). Warna : Merah
8). Dismenorhoe : tidak
3. Pemeriksaan
a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : Compos mentis
c. Tinggi badan : 155cm
d. Berat badan sekarang :65 kg, berat badan sebelum hamil : 60 kg
Lila : 23 cm
e. Tanda-tanda vital :
1) TD : 90/60 mmHg
2) suhu : 37 oc
3) nadi : 80 x/m
4) RR : 20 x/m
f. Keadaan emosional : Ibu tampak tenang dan komunikatif
g. Pemeriksaan fisik
1) Kepala : rambut hitam pendek, kebersihan terjaga, rambut tidak
mudah rontok, tidak ada benjolan.
2) Muka : tidak odema tidak ada cloasma gravidarum dan tampak
pucat.
3) Mata : simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak oedema,
sclera tidak kuning, conjungtiva tampak anemis.
4) Hidung : simetris kiri kanan dan tidak ada polip.
5) Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, kebersihan
gigi terjaga, tidak ada caries pada gigi dan tidak ada bau mulut.
6) Telinga : simetris kiri dan kanan, tidak ada secret, pendengaran
baik dan tidak ada kelainan.
7) Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran vena jugularis.
8) Dada/payudara : bentuk simetris kiri dan kanan, tidak tampak
retraksi, mamae membesar, ada hiperpigmentasi areola, putting susu
menonjol, belum ada colostrum, tidak ada benjolan, tidak ada massa,
tidak ada nyeri tekan.
9) Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, pembesaran sesuai
umur kehamilan, tampak linea nigra pada abdomen.
PALPASI
Data Objektif :
- Leopold I : TFU: 2 jari bawah pusat (20 cm)
- Leopold II : Ballotemen
- Leopold III : -
- Leopold IV : -
- HTP : 08-07-2012
- Wajah dan konjungtiva tampak anemis
- TTV :TD : 90/60 mmHg
- HB : 9,0 gr %
b. Masalah :Gangguan rasa nyaman.
Data dasar :
Data Subjektif :ibu juga mengeluh merasa pusing dan susah tidur
sejak seminggu terakhir.
Kebiasaan tidur siang : ½ jam dan kebiasaan tidur
malam : 5-6 jam
Data Objektif : TD : 90/60mmHg
BB : 65 kg
LILA : 23 cm.
HB : 9,0 gr %
Wajah dan konjungtiva tampak anemis.
Kebutuhan
1) Pemeriksaan ANC
2) Konseling tentang HE
3) Pemberian therapy
1.3 MENGIDENTIFIKASI
DIAGNOSA ATAU MASALAH POTENSIAL
Potensial terjadi anemi sedang.
Dasar :anemi ringan.
Data Subjektif :ibu juga mengeluh merasa pusing dan susah tidur sejak
seminggu terakhir.
Kebiasaan tidur siang : ½ jam dan kebiasaan tidur malam :
5-6 jam
Data Objektif : TD : 90/60mmHg
HB : 9,0gr %
BB : 65 kg
LILA : 23 cm.
Wajah dan konjungtiva tampak anemis.
1.6 IMPLEMENTASI
Pukul : 10.25 WIT
1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu umur kehamilan 20
minggu (5 bulan),BB : 65 kg, TD : 90/60mmHg, HB ; 9,0 gr %,
janin dalam keadaan baik, ibu dalam keadaan anemi (kurang darah)
kategori ringan.
Hasilnya : ibu puas dengan hasil pemeriksaan dan informasi yang
disampaikan.
2. memberitahukan ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
seperti : perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, demam
tinggi, keluar cairan vagina sebelum waktunya, dan resiko yang
terjadi anemi yaitu : biasa terjadi persalinan kurang bulan, janin
kecil sesuai umur kahamilan, mudah infeksi, keracunan kehamilan,
ketuban pecah lebih awal dan pada persalinan kekuatan mengejan
akan berkurang, persalinan yang lama, perdarahan, infeksi..
Hasilnya : ibu mengerti dengan penjelasan yang disampaikan.
3. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang mangandung zat gizi
seimbang. terdiri dari : karbohidrat (nasi, ubi-ubian,roti), protein
(telur,ikan, tempe, tahu, kacang-kacangan dan susu), lemak
(daging), mineral (air), Vitamin (buah dan sayuran hijau).
Hasilnya : ibu mengerti dan akan berusaha mengikuti anjurang yang
diberikan.
4. Menganjurkan ibu untuk Istirahat yang cukup, tidur siang minimal 2
jam, dan tidur malam minimal 8 jam.
Hasilnya : ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan.
5. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan perorangan
terutama daerah genitalia, dengan cara membersihkan dari arah
depan ke belakan dan segera mengganti celana dalam jika tersa
basah.
Hasilnya : ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran yang diberikan.
6. Memberikan therapy :
FE 30 tab 2x1 tab / hari
VIT C 10 tab 1x1 tab / hari
Bcom 10 tab 3x1 tab / hari
Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur.
Hasilnya : ibu berjanji akan minum obat secara teratur sesamapi di
rumah.
7. menganjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya lebih
cepat apabila masih ada keluhan.
Hasilnya : ibu setuju dengan kontak waktu yang ditentukan atau
akan kembali control apabila ada keluhan seperti yang sudah
dijelaskan.
1.7 EVALUASI
Tanggal : 23-02-2012 jam : 10.30 WIT
- Ibu mengerti dan menerima semua informasi dan anjuran yang
disampaikan.
- Ibu mendapat therapy dan akan kembali sesuai tanggal yang
telah ditetapkan atau lebih awal apabila ada keluhan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil Laporan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa :
1. Tahap pengumpulan data dasar harus dilakukan dengan
berbagai metode yang dalam memberikan asuhan menggunakan
observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik.
2. Interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa dan
masalah semua apabila diperoleh secara akurat dan menyeluruh
maka sangat membantu menegakan diagnosa dan masalah
berdasarkan data yang terkumpul yaitu ibu dengan anemi ringan.
3. Mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial pada
tahap melakukan asuhan.
4. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera terhadap
masalah potensial yang akan terjadi.
5. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh agar setiap
tindakan berlangsung efektif dan efisien.
6. Pelaksanaan langsung asuhan dengan aman dalam
perancanaan ini yang dilakukan oleh ibu, serta mendampingi,
membantu, dan memberi support.
7. Mengevaluasi, dikatakan berhasil apabila implementasi
asuhan kebidanan dilakukan secara profesional sehingga ibu dapat
melakukan setiap anjuran yang diberikan dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan laporan di atas maka penulis pada kesempatan ini
menyarankan bahwa bagi mahasiswa sebagai calon bidan, hendaknya
memberikan pelayanan sesuai kebutuhan ibu secara bio-psiko-sosial,
budaya dan spiritual sertayang bertugas di tingkat pelayanan antenatal
dasar (puskesmas) dalam meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di
masyrakat.
DAFTAR PUSTAKA
DI SUSUN OLEH
NAMA : FITRIA UAR
NIM : P07124010026
JURUSAN: KEBIDANAN ( II b )
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan karunia dan ijin –Nya lah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan waktu yang telah ditentukan.
Maksud dari penulisan laporan ini adalah untuk mendapatkan nilai praktik
klinik kebidanan I.
Harapan penulis, semoga laporan ini dapat memberikan arti dan manfaat
bagi penulis dan para pembaca terlebih untuk maha siswa jurusan
kebidanan. Dalam memberikan asuhan pada individu, kelurga, dan
masyarakat.
Penulis