Anda di halaman 1dari 6

Kebijaksanaan dari Toko Sepatu

Category: Humor Sufi

Nasrudin diundang menghadiri sebuah pesta perkawinan. Sebelumnya, di rumah orang yang
mengundang itu, ia pernah kehilangan sendal. Karenanya sekarang ia tidak lagi meninggalkan
sepatunya di dekat pintu masuk, tapi menyimpannya di balik jubahnya.

"Buku apa itu di dalam sakumu?" tanya tuan rumah kepada Nasrudin.
"Ha, mungkin dia sedaang mencari-cari sepatuku," pikir Nasrudin, "untung aku dikenal sebagai
kutu buku."
Maka dengan sekeras-kerasnya ia berkata: "Tonjolan yang engkau lihat ini adalah
Kebijaksanaan."

"Menarik sekali! Dari toko buku mana engkau dapatkan itu?"


"Yang jelas aku mendapatkannya dari toko sepatu!"

Bersembunyi Dari Pencuri


Category: Humor Sufi

Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya.
Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di
sudut ruangan.

Si pencuri sedang mengaduk-aduk isi rumah Nasruddin mencari uang ataupun barang berharga
yang dimiliki Nasruddin. Dia membuka lemari, laci-laci, kolong-kolong, dan lain-lain. la tapi
tidak menemukan satu pun barang berharga.

Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi
tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia
sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.

Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil
membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam
kotak itu. Pencuri itu sangat marah dan berkata, "Hei! Apa yang kau lakukan di dalam situ?"

"Aku bersembunyi darimu," jawab Nasruddin.

"Kenapa?"

"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa
aku bersembunyi dalam kotak ini."
Saya Bukan Sayuran
Category: Humor Sufi

Suatu kali Nasrudin menjadi orang penting di istana. Ia gunakan posisinya ini untuk
menunjukkan cara mengatur orang-orang di dalam istana. Suatu hari Raja merasa lapar sekali.
Beberapa tukang masak menyajikan hidangan yang luar biasa enaknya, sehingga Raja meminta
Kepala Istana untuk menyiapkan makanan seperti itu setiap hari.

"Bukankah ini sayuran terbaik di dunia, Mullah?" tanya sang Raja kepada Nasrudin.
"Teramat baik, Tuanku." jawab Nasrudin.

Tapi kalau tiap kali harus makan makanan yang sama, siapapun akan menjadi bosan. Lima hari
kemudian, ketika para juru masak merampungkan sajian makanan untuk kesepuluh kalinya, sang
Raja berteriak:

"Singkirkan semuanya! Aku benci makanan-makanan ini!"


"Ini memang sayuran terburuk di dunia, Tuanku," ujar Nasrudin.
"Tapi, Mullah, belum satu minggu yang lalu engkau mengatakan itu sayuran yang terbaik."
"Memang benar, Tuanku. Tapi hamba ini adalah pelayan Raja, bukan sayuran."

Ya sebagai seorang pelayan tentunya Nasrudin harus patuh dan nurut saja apa kata baginda.

Untuk Di Baca dan Di Pahami


Category: Humor Dewasa

1. Jadilah jagung,

jangan jambu monyet. Jagung membungkus bijinya yang banyak, sedangkan jambu monyet
memamerkan bijinya yang cuma satu-satunya.

Artinya : Jangan suka pamer

2. Jadilah pohon pisang.

Pohon pisang kalau berbuah hanya sekali, lalu mati.

Artinya : Kesetiaan dalam pernikahan.

3. Jadilah duren , jangan kedondong.

Walaupun luarnya penuh kulit yang tajam, tetapi dalamnya lembut dan manis. Hmmm, beda
dengan kedondong, luarnya mulus, rasanya agak asem dan di dalamnya ada biji yang berduri.

Artinya : Don't Judge a Book by The Cover.. jangan menilai orang dari luarnya saja.

4. Jadilah bengkoang.

Walaupun hidup dalam kompos sampah, tetapi umbinya isinya putih bersih.

Artinya : Jagalah hati jangan kau nodai.

5. Jadilah tandan pete (petai), bukan tandan rambutan.

Tandan pete membagi makanan sama rata ke biji petenya, semua seimbang, tidak seperti
rambutan.. ada yang kecil ada yang gede.

Artinya : Selalu adil dalam bersikap.

6. Jadilah cabe

Makin tua makin pedas.

Artinya : Makin tua makin bijaksana.

7. Jadilah buah manggis

Bisa ditebak isinya dari pantat buahnya.

Artinya : Jangan Munafik

8. Jadilah buah nangka

Selain buahnya, nangka memberi getah kepada penjual atau yg memakannya.

Artinya : Berikan kesan kepada semua orang (tentunya yg baik).

9. Jadilah Buah Dada

Selain bermanfaat buat anak, buat bapaknya juga

Artinya : Sekali rangkul dua-duanya dapet

Hehehehehee…… serius amat sih bacanya...


Meminta Kepada Jin
Category: Humor Umum

Karena kecapekan habis memulung nggak dapat hasil, Kasan ingin beristirahat di bawah pohon
beringin, matanya mengantuk, kakinya terasa pegel semua, perutnya lapar.

Ketika baru saja mau tertidur, tiba-tiba kakinya menginjak sebuah botol. Ketika botolnya diambil
tiba-tiba keluar asapnya, seketika itu juga Kasan melompat karena kaget.

"Hua ha ha ha, aku adalah jin botol, tiga keinginanmu bakal aku kabulkan," Jinnya tiba-tiba
berkata sambil tertawa.

"Halah, aku nggak percaya, paling-paling kamu mau menipu aku ya. Dulu aku ini cuakep dan
tajir, lha sekarang aku jadi hitam melarat kayak begini gara-gara dibohongi oleh jin kayak kamu"
kata Kasan.

"Wah, dulu itu paling kamu ketemu Jin Omdo alias omong doank, tukang penipu. Lha kalau aku
ini khan jin baik hati, jadi nggak perlu khawatir. Apalagi kamu sudah telanjur jelek, hitam dan
miskin kayak gitu, sudah pasti tidak bakalan jadi lebih melarat lagi, sudahlah aku jamin gak akan
rugi." Bujuk si Jin

"Kalau nggak percaya, silahkan dicoba dulu, kamu mau minta apa?" tantang Jin

"Ya udah, tapi awas loh ya kalau kamu membohongi aku. Aku hajar nanti!!!! Okay, yang
pertama aku ingin punya uang banyak sekarung," Pinta Kasan.

"Pejamkan matamu sebentara" kata Jin. "Tinngg" ketika Kasan membuka matanya, tiba-tiba di
depannya sudah ada sekarung uang, seratus ribuan semua.

"Masih nggak percaya??? Ayo sekarang kamu mau minta apa lagi?" tantang Jin lagi.

"Hmmm apa ya sekarang? aku ingin rumah yang buesar lengkap dengan perabotan dan mobil
yang mewah, pokoknya lengkap." Pinta Kasan.

"Pejamkan matamu sebentar!" kata Jin. "Tinngg!!!" ketika Kasan membuka matanya, tiba-tiba ia
sudah berada di dalam rumah yang sangat mewah. Kasan gembira nggak ketulungan.

"Lha sekarang tinggal satu permintaanmu yang bisa kukabulkan, pikirkan dengan baik biar
nggak menyesal" kata Jin.

Dengan mata terpejam membayangkan, Kasan berkata, "Aku kepingin kulitku jadi putih,
telanjang dikerubuti cewek-cewek yang banyak..." pinta Kasan. .

Ketika mau membuka matanya, samar-samar Kasan mendengar suara cewek-cewek ramai dan
terasa badannya dipegang-pegang. Tapi kok bau ikan tongkol ya, pikir Kasan mulai curiga.

Pada saat matanya sudah terbuka, Kasan kuaget nggak ketulungan karena ternyata dirinya sudah
berada di tengah pasar, ternyata Kasan berubah jadi TAHU!!.. ?

Ayah Pasti Marah


Category: Humor Umum

Yanto seorang anak tukang gerobak sayur tidak sengaja membuat gerobak Bapaknya yang penuh
dengan sayuran terjungkal dan terbalik. Pada saat itu dia dan bapaknya sedang menyiapkan dagangan
sayurnya untuk dijual keliling. Tetangga sebelah rumahnya, Pak Tukiyo mendengar suara ribut itu dan
mendongakkan kepalanya dari balik pagar rumahnya, lalu berseru:

"Yanto, nanti saja kamu urus itu. Ayo ke sini saja, ada makanan enak nih!"

"Makasih Pak Yo", jawab Yanto, "tapi sepertinya Ayah bakalan marah nih"

"Sudahlah, makan aja dulu baru kamu bereskan itu, mumpung ada makanan enak. Ayo sini!"

"Baiklah Pak, tapi Yanto yakin Ayah pasti akan marah"

Setelah makan si Yantopun mengucapkan terima kasih kepada Pak Yo. "Perut Yanto rasanya enakan
sekarang, tapi Ayah pasti akan marah".

"Becanda kamu", sahut si tetangga tersenyum. "Ngomong-ngomong Ayahmu lagi ada di mana?"

"Di bawah gerobak sayur"

"Ha ha ha...", Pak Tukiyo tertawa terbahak-bahak.


Rahasia Kaya dan Rahasia Sukses
Category: Humor Umum

Joko bertanya kepada temannya, Anton yang kaya dan sukses.

Joko: "Bang, apakah rahasia sukses kamu?"


Anton: "Empat kata"
Joko: "Apa itu?"
Anton: "Membuat keputusan yang benar."
Joko: "Bagaimana cara mengambil keputusan yang benar?"
Anton: "Dua kata, Berdasarkan pengalaman"
Joko: "Bagaimana memperoleh pengalaman?"
Anton: "Empat kata..."
Joko: "Apakah itu?"
Anton: "Membuat keputusan yang salah..."

Anda mungkin juga menyukai