Anda di halaman 1dari 10

Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) July

12, 2009
Posted by isfaniy in K3.
trackback

Pengertian

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.

Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai bidang
kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan
lingkungan dan situasi kerja.

Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan
aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga
meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.

Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya untuk
meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan Penyakit
Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan dan minum
bergizi.

Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal sistem
dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya
pelakasanaan pekerjaan secara baik.

Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas
dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan produktifitas kerja.

Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja meliputi
beberapa hal sebagai berikut :

HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan


kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada
tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.

RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu

INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang
dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan/struktur

ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda)

Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu :

1. Aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehtan kerja

2. Di terapkan untuk melindungi tenaga kerja

3. Resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Sasaran dari K3 adalah :

1. Menjamin keselamatan operator dan orang lain

2. Menjamin penggunaan peralatan aman dioperasikan

3. menjamin proses produksi aman dan lancar

Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia pekerja, hal
ini terjadi karena beberapa faktor yaitu :

Dari sisi masyarakat pekerja

Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan


kesehatan/kesejahtraan)

K3 belum menjadi tuntutan pekerja

Dari sisi pengusaha

Pengusaha lebih menekankan penghematan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi


untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. dan K3 dipandang sebagai beban
dalam hal biaya operasional tambahan
Kecelekaan Kerja (Kajian dari sudut pandang Ilmu
Kesehatan Masyarakat) February 20, 2010
Posted by isfaniy in AKK, Kecelakaan Kerja, Kesehatan Kerja.
trackback

Berikut ini adalah beberapa defenisi kecelakaan dan kecelakaan


Kerja menurut beberapa ahli :

Defenisi Kecelakaan Kerja menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker)


Nomor: 03/Men/1998 adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda.

Menurut Foressman Kecelakaan Kerja adalah terjadinya suatu kejadian akibat kontak
antara ernegi yang berlebihan (agent) secara acut dengan tubuh yang menyebabkan
kerusakan jaringan/organ atau fungsi faali.

Sedangkan defenisi yang dikemukakan oleh Frank E. Bird Jr. kecelakaan adalah suatu
kejadian yang tidak dikehendaki, dapat mengakibatkan kerugian jiwa serta kerusakan
harta benda dan biasanya terjadi sebagai akibat dari adanya kontak dengan sumber energi
yang melebihi ambang batas atau struktur.

Kecelakaan kerja (accindent) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak di inginkan
yang merugikan terhadap manusia, merusakan harta benda atau kerugian proses
(Sugandi, 2003)

Word Health Organization (WHO) mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian


yang tidak dapat dipersiapkan penanggulangan sebelumnya, sehingga menghasilkan
cidera yang riil

Secara umum Kecelakaan kerja di bagi menjadi dua golongan.

Kecelakaan industri (Industrial Accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
karena adanya sumber bahaya atau bahaya kerja.

Kecelakaan dalam perjalanan (Community Accident) yaitu kecelakaan yang terjadi di luar
tempat kerja yang berkaitan dengan adanya hubungan kerja

Beberapa teori tentang penyebab Kecelakaan Kerja


Banyak Faktor yang dapat menjadinya sebabnya kecelakaan kerja. Ada faktor yg mrupakan
unsur tersendiri dan beberapa diantaranya adalah faktor yg menjadi unsur penyebab bersama-
sama.

Beberapa teori yang banyak berkembang adalah :

1. Teori kebetulan murni ( pure chance theory) mengatakan bahwa kecelakaan terjadi
atasKehendak Tuhan, secara alami dan kebetulan saja kejadiannya, sehinggatak adapola
yang jelas dalam rangkaian peristiwanya.

2. Teori Kecenderungan (Accident Prone Theory), teori ini mengatakan pekerja tertentu
lebih sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung
untuk mengalami kecelakaan.

3. Teori tiga faktor Utama (There Main Factor Theory), mengatakan bahwa penyeba
kecelakaan adalah peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri.

4. Teori Dua Factor (Twa Factor Theory), mengatakan bahwa kecelakaan kerja disebabkan
oleh kondisi berbahaya (unsafe condition) dan perbuatan berbahaya (unsafe action)

5. Teori Faktor manusia (human fctor theory), menekankan bahwa pd akhirnya semua
kecelakaan kerja, langsung dan tdk langsung disebabkan kesalahan manusia.

6. Teori Domino (domino seguence theory). Thompkin (1982) memberikan gambaran di


dalam teori domino Henirich, yang intinya adalah

Lebih lanjut, teori mengenai terjadinya kecelakaan kerja dapat di upayakan pencegahannya
dengan mekanisme terjadinya kecelakaan kerja di uraikan domino seguence berupa berikut
ini.

1. Ancestry and social enviroment, yakni pada org yg keras kepala mpunyai sifat tidak
baik yg di peroleh krn factor keturunan, pengaruh ling & penddk, m;gakibbat seseorang
bekerja kurang hati 2 & banyak mbuat kesalahan.

2. Fault of person, mrpkan rangkaian dr faktor ketrunan & lingnya, yang menjurus pada
tindakan yg salah dlm mlakukan pekerjaan

3. Unsafe Act and or mechanical or Physical hazard, tindakan berbahaya disertai bahaya
mekanik dan fisik lain, memudahkan terjadinya rangkaia berikutnya.

4. Accident, peristiwa kecelakaan yg menimpa pekerja dan umumnya disertai oleh berbagai
kerugian

5. Injury, kecelakaan mgakibatkan cedera/lika ringan maupn berat menuju kecacatan dan
bahkan kematian.
Dalam banyak literatur beberapa ahli menjabarkan bahwa meningkatkan kecelakaan kerja juga
menggambarkan tentang kemerosotan suatu bangsa, berikut adalah beberapa indikasi
kemunduran suatu bangsa menurut Thomas Lickona :

1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja

2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk

3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan

4. Meningkatnya perilaku yang merusak diri seperti narkoba, sex bebas, dan alkohol

5. Kaburnya pedoman moral baik dan buruk

6. Penurunan etos kerja

7. Rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru

8. Rendahnya rasa tanggung jawab baik sebagai individu dan warga negara

9. Ketidakjujuran yang telah membudaya

10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama

Teori Analisa kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja

1. Teori Domino (domino seguence theory). Thompkin (1982) memberikan gambaran di


dalam teori domino Henirich, yang intinya adalah

2. Teori Faktor Manusia


(Human Factor Theory), Teori ini menganggap bahwa semua kejadian kecelakaan di sebabkan
oleh manusia (Humam error). Kesalahan yang dilakukan berupa :
a. Work over loaded. Yang di maksud Work over loaded di sini adalah penjumlahan tugas yang
harus dilaksanakan, lingkungan kerja, faktor internal (stress, emosi, perilaku)& faktor eksternal
(instruksi tidak jelas, kompensasi)
b. Reaksi yang tidak tepat (inappropriate respons),
- Sikap mengabaikan standar keselamatan
- Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
- Mengabaikan petunjuk kerja.
c. Aktifitas yg tidak tepat (inappropriate activities)
- salah dlm menilaibesarnya resiko
- tidak ada training untuk pekerja
3. Teori Accident/incident (peterson)

Teori ini merupakan pengembangan dari teori human actor :

- Dgn mnambahka factor ergonomi (ergonomi traps)

- Salah dlm mgambil keputusan (decision to err)

- Kegagalan system (system failure) termasuk kebijakan Tj, pelatihan, inspeksi, koreksi
&standart.
4. Teori Epidemiologi

Terjadinya kecelakaan karena ketidak serasian antara: peran tenaga kerja (host), Alat kerja
(agent), Lingkungan kerja (Enviroment).

5. Teori sistem.

Teori ini melihat ouput/produk yg di hasilkan oleh berbagai komponen yg dirangkai dlm suatu
sistem. Dlm K3 output/produk atau kecelakaan. Komponen yg menghasilkan kecelakaan adalah:
tenaga kerja, alat kerja, lingkungan kerja, fasilitas kerja & manajemen.

6. Teori Kombinasi

Teori kombinasi merupakan dua ataulebih dari teori 2 di atas. Teori ini di perlukan jika suatu
teori tidak cukup untuk menjelaskan suatu kejadian kecelakaan, di harapkan dgn melakukan
gabungan bbrp teori mejawab mengapa terjadi kecelakaan.

Tujuan Pencegahan Kecelakaan kerja di dasarkan pada 3 hal :

1. Perikemanusian.

Pekerja bukan lah mesin yang dapat di perlukan sebagai benda mati. Sebagai sesama manusia,
pekerja juga menuntut untuk di perlakukan sebagai manusia yang utuh. Kecelakaan pd pekerja
dpt mengakibatkan kesdihan bahkan kematian. Dampak dari kecelakaan kerja akan lebih lanjut
dirsakan bila pekerja yg bersangkutan adalah kepala keluarga yg bekerja untuk menafkahi
keluargannya. Perasaan kehilangan bertambah dengan memberatnya beban ekonomi keluarga.
2. Mengurangi Ongkos Produksi

Berkurang kecelakaan kerja akan mengurangi ongkos produksi yang disebabkan oleh biaya
langsung & biaya tidak langsung dr suatu kecacatan.

3. Kelangsungan Produksi

Kesanggupan perusahaan untuk berproduksi secara terus menerus mrupakan keuntungan


tersendiri bagi perusahaan. Bagaimanapun ringannya suatu kecelakaan, pada hakekatnya
mengakibatkan hilangnya waktu produksi yg besarnya sesuai dengan derajat cacat yg terjadi.

A. Tujuan Umum K3 sesuai gdn UU No.1 th 1970 adalah :

1. Melindungi tenaga kerja di tempat kerja agar selalu terjamin keselamatan dan
kesehatannya sehingga dpt diwujudkan peningkatan produksi dan produktifitas kerja.

2. Melindungi setiap orang lain yg berada di tempat kerja yg selalu dlm keadaan selamat
dan sehat

3. Melinduungi bahan dan peralatan produksi agar di capai secara aman dan efisien.

B. Tujuan khusus:

1. Mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja kebakaran, peledakan dan PAK.

2. Mengamankam mesin, instalasi, pesawat, alat, bahan dan hasil produksi.

3. Menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat dan penyesuaian antara
pekerjaan denganmanusia atau antara manusia dengan pekerjaan.

Penyebab Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja


February 20, 2010
Posted by isfaniy in AKK, Kecelakaan Kerja, Kesehatan Kerja.
trackback

Menyambung tulisan saya sebelumnya tentang Teori-teori kecelekaan Kerja, maka dalam
postingan saya kali ini akan saya coba uraikan beberapa penyebab terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit-penyakit akibat kerja.
Penyebab Kecelakaan kerja & PAK

1. Penyebab Langsung ( Immediate Causes)

Penyebab langsung Kecelakaan Adalah suatu keadaan yang biasanya bisa dilihat dan di rasakan
langsung, yang di bagi 2 kelompok:

A. Tindakan-tindakan tidak aman (unsafe acts) yaitu Perbuatan berbahaya dari dari manusia
yang dalam bbrp hal dapat dilatar belakangi antara lain:

1. Cacat tubuh yang tidak kentara (bodilly defect)

2. Keletihan dan kelesuan (fatigiue and boredom)

3. Sikap dan tingkak laku yang tidak aman

4. Pengetahuan.

B. Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) yaitu keadaan yang akan menyebababkan
kecelakaan, terdiri dari:

1. Mesin, peralatan, bahan.

2. Lingkungan

3. Proses pekerjaan

4. Sifat pekerjaan

5. Cara kerja

2. Penyebab Dasar (Basic causes).

Penyebab Dasar (Basic Causes), terdiri dari 2 faktor yaitu

A. Faktor manusia/personal (personal factor)

Kurang kemampuan fisik, mental dan psikologi

Kurangnya /lemahnya pengetahuan dan skill.


Stres.

Motivasi yang tidak cukup/salah

B. Faktor kerja/lingkungan kerja (job work enviroment factor)

Factor fisik yaitu, kebisingan, radiasi, penerangan, iklim dll.

Factor kimia yaitu debu, uap logam, asap, gas dst

Factor biologi yaitu bakteri,virus, parasit, serangga.

Ergonomi dan psikososial.

Menurut Henrich faktor penyebab kecelakaan disebabkan oleh faktor Tindakan-tindakan tidak
aman (unsafe acts) 80 % dan Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) 20%
Menurut Sumamur faktor penyebab kecelakaan disebabkan oleh faktor Tindakan-tindakan tidak
aman (unsafe acts) 85 % dan Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) 15 %
Menurut Hastuti dan Adiatma faktor penyebab kecelakaan disebabkan oleh faktor Tindakan-
tindakan tidak aman (unsafe acts) 85 % dan Kondisi yang tidak aman (unsafe condition) 10%
dan faktor alam (act of god) 5%.
Menurut Phoon (1988), penyebab kecelakaan sangat banyak, beraneka ragam, dan kompleks

Faktor utama yang menyebabkan kecelakaan adalah:

1. Lingkungan kerja

2. Metode kerja

3. Pekerja sendiri

Namun pada akhirnya semua kecelakaan baik langsung maupun tidak langsung, di akibatkann
kesalahan manusia.

SELALU ada resiko kegagalan (risk of failures) pada SETIAP PROSES/ AKTIFITAS pekerjaan.
Dan saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun kecilnya, akan mengakibatkan
efek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan sedini mungkin, kecelakaan/ potensi
kecelakaan kerja harus dicegah/ dihilangkan, atau setidak-tidaknya dikurangi dampaknya.
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan secara
serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan diperlakukan sebagai
bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan. Salah satu bentuk keseriusan itu adalah resourcing,
baik itu finansial dan MSDM.

Secara umum penyebab kecelakaan di tempat kerja adalah sebagai berikut:


1. Kelelahan (fatigue)

2. Kondisi tempat kerja (enviromental aspects) dan pekerjaan yang tidak aman (unsafe
working condition)

3. Kurangnya penguasaan pekerja terhadap pekerjaan, ditengarai penyebab awalnya (pre-


cause) adalah kurangnya training

4. Karakteristik pekerjaan itu sendiri.

5. Hubungan antara karakter pekerjaan dan kecelakaan kerja menjadi fokus bahasan yang
cukup menarik dan membutuhkan perhatian tersendiri. Kecepatan kerja (paced work),
pekerjaan yang dilakukan secara berulang (short-cycle repetitive work), pekerjaan-
pekerjaan yang harus diawali dengan pemanasan prosedural, beban kerja (workload),
dan lamanya sebuah pekerjaan dilakukan (workhours) adalah beberapa karakteristik
pekerjaan yang dimaksud.

6. Penyebab-penyebab di atas bisa terjadi secara tunggal, simultan, maupun dalam sebuah
rangkain sebab-akibat (cause consequences chain).

Anda mungkin juga menyukai