maka berbagai jumlah dan jenis mikroorganisme ditemukan, yang bersumber dari: 1. Pisau Setelah pisau digunakan untuk menyembelih tidak steril, maka organisme akan tertular melalui darah. 2. Kulit Hewan organisme yang terdapat pada kulit masuk kedalam daging melalui pisau maupun daging yang barusaja dipotong (karkas). 3. Saluran Pencernaan Usus berisi organisme, biasanya berkisar 1010 bakteri per gram. 4. Tangan Pekerja merupakan salah satu sumber untuk menularkan patogen dari manusia ke daging segar. meskipun menggunakan sarung tangan, organisme yang terdapat pada salah satu karkas dapat mengkontaminasi karkas yang lain. 5. Wadah Daging segar ditempatkan pada wadah tidak steril dapat terkontaminasi dengan organisme dalam wadah. 6. Penanganan dan Lingkungan Penyimpanan sirkulasi udara merupakan salah satu sumber organisme yang dapat mengkontaminasi permukaan daging segar. 7. Kelenjar Getah Bening Pada daging merah, kelenjar getah bening yang terletak pada jaringan lemak biasanya mengandung organisme (bakteri). Apabila hewan tsb dipotong dengan menyentuh tanah maka organisme tsb akan menjadi aktif. Secara umum, sumber utama yang paling berpengaruh adalah wadah yang tidak steril. Tahap penyembelihan hewan: 1. Peredaran darah berhenti: kemampuan untuk resynthesize ATP (adenosin trifosfat) hilang; berkurangnya ATP menyebabkan aktin dan myosin menggabung membentuk actomyosin, yang mengarah ke kaku otot. 2. Suplai oksigen terhenti, sehingga terjadi penurunan potensial O/R (oksidasi-reduksi). 3. Suplai vitamin dan antioksidan berhenti, sehingga mengakibatkan terbentuknya proses ketengikan secara lambat. 4. Sistim hormonal berhenti, sehingga suhu hewan turun dan lemak lebih kuat. 5. Proses respirasi berhenti, dengan terhentinya sintesis ATP. 6. Proses glikolisis dimulai, dengan mengubah sebagian besar glikogen menjadi asam laktat, yang menurunkan pH dari sekitar 7,4 menjadi 5,6. 7. Sistem retikuloendotelial berhenti, sehingga memungkinkan mikroorganisme tumbuh tak terkendali. 8. Berbagai metabolit menumpuk yang juga membantu denaturasi protein. Dalam survei dari 563 sampel daging sapi mentah dari seluruh Amerika Serikat, ditemukan jumlah total mikroba 3,90; dan koliform 1,98; Clostridium perfingens 1,83 dan Staphylococcus aureus 1,49 Bakteri Bacillus dann Clostridium sering ditemukan pada berbagai jenis daging. Penelitian: - Ditemukan spora Clostridium pada daging dengan jumlah 2,8/gram dari 2.358 sampel daging. - Dari 19.727 spora bakteri pembusuk yang bersifat an aerob, ditemukan hanya 1 spora Clostridium botulinum, berasal dari ayam. Keberadaan spora bakteri pembusuk yang bersifat an aerob merupakan masalah serius dalam industri pengalengan pangan. Di Amerika, kontaminasi Clostridium perfringens dalam berbagai makanan: 16,4% daging mentah, unggas, dan ikan; 5% rempah-rempah; 3,8% buah-buahan dan sayuran; 2,7% dari makanan komersial beku; 1,8% dari makanan rumah. C. perfringens pada daging giling ditemukan sebanyak 100/gram (87% dari 95 sampel); 45 dari 95 sampel (47%) mengandung organisme <1,000/gram. Penambahan protein kedelai (tepung kedelai, soy flakes, texturized soy protein) 10-30% to roti daging giling telah diterapkan dalam industri fast-food (United States). MDM (Mechanically Deboned Meat) adalah daging yang dihasilkan dari pemisahan daging yang tersisa pada tulang setelah perlakuan deboning (daging tanpa tulang) melalui perlakuan mekanis. Banyak diterapkan pada industri. Pada pembuatan sosis, nugget dan kornet diperbolehkan menggunakan MDM. Pada tahun 1978 U.S. Department of Agriculture (USDA) mengeluarkan aturan penggunaan bone (based on calcium content) more than 0,75% (the calcium content of meat is 0.01%). MDM must contain a minimum of 14% protein and no more than 30% fat. The most significant parametrical difference between MDM and conventionally processed meat relative to microbial growth is the higher pH of the former, typically 6.0-7.0. Peningkatan pH karena penambahan penggunaan sumsum pada MDM. Sumber mikroba: air, lumpur, alat Pada ikan, umumnya mikroba ditemukan di tiga tempat: lendir, insang, dan usus. 1. Mengeluarkan isi perut (pada udang dibuang kepala) 2. Mencuci dengan air laut 3. Pengunaan es kandungan protein tinggi (70%) Ikan air laut mengandung lebih banyak asam amino bebas Histamin, diamin digunakan sebagai indikator pembusukan ikan. Histamin diproduksi dari asam amino histidin oleh mikroba menghasilkan histidin dekarboksilase Histamin tidak membahayakan jika dikonsumsi dalam jumlah yang rendah (8 mg/ 100 gr ikan). Keracunan ini biasanya akan timbul karena tingginya kadar histamin yang terdapat pada ikan yang kita konsumsi. Menurut FDA (Food and Drug Administration) keracunan histamin akan berbahaya jika seseorang mengkonsumsi ikan dengan kandungan histamin 50 mg/100 gr ikan. Asesmen Risiko Histamin Ikan Tuna (Thunnus sp.) Segar berbagai Mutu Ekspor pada Proses Pembongkaran (Transit) Hasil: kadar histamin ikan tuna grade A 1,11 ppm; TPC 1,7 x102 CFU/ml grade B 1,77 ppm; TPC 2,3 x102 CFU/ml grade C 2,64 ppm; TPC 3,9 x102 CFU/ml grade D 2,52 ppm; TPC 21,1 x102 CFU/ml
berdasarkan spreadsheet tool ikan tuna berbagai
kualitas mutu ekspor masih berada pada batas aman untuk dikonsumsi.